Makalah Akhlak Islamiyah Agama Islam M.raihan
Makalah Akhlak Islamiyah Agama Islam M.raihan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia bukanlah malaikat yang lepas dari kesalahan dan dosa, sanggup beribadah dan
bertasbih selamanya, namun manusia juga bukan syaitan yang senantiasa salah, sesat dan
menyesatkan, akan tetapi manusia adalah makhluk yang diberikan dan dibekali oleh allah akal
dan nafsu ditambah lagi dengan qalbu kesinambungan akal dan nafsu disertai dengan hati yang
bersih menjadikan manusia mendapatkan derajat yang tinggi dari malaikatKalau kita tengok
sejarah kebelakang sebelum islam itu datang, kita dapat temukan refernsi-referensi tentang bejad
dan tercelanya sifat para kaum-kaum jahiliyah yang tidak mempunyai peradaban yang murni
mereka hanya mengumbar nfsu belaka tanpa mementingkan etika yang baik dan mulia. Ini
semua adallah disebabkan oleh tidak adanya aturan dalam hidup, oleh sebab itu Allah SWT
mengutus seorang nabi yang merupakan nabi dan rosul terakhir yang diutus hingga akhir zaman
untuk menyempurnakan akhlak dimuka bumi ini terkhusus bagi bangsa arab sendiri
sebagaimana diterangkan dalam hadist berikut:
انما بعثت التمم مكارم االخالق
Artinya: ‘‘Sesungguhnya aku (Muhammad) di utus untuk menyempurnakan akhlak’’
Hadits diatas menunjukan kepada kita, bahwa benar-benar nabi kita Muhammad SAW diutus
untuk menyempurnakan dan memaksimalkan akhlak baik di dunia ini, karena dengan akhlak
baiklah maka kan berbuah syurga yang dinanti
B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang dibahas dalam makalah ini, diantaranya:
1. Pengertian akhlak yang di lihat dari segi kebahasaan (Linguistik) dan segi peristilahan
(Terminologi).
2. Ruang lingkup akhlak yang islami.
3. Akhlak karimah dan akahlak mazmumah.
C. Tujuan Penulisan
Secara umum Diharapkan baik penyusun maupun pembaca dapat lebih memahami dan
menerapkan perihal Akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga baik penyusun maupun
pembaca dapat menjadi contoh yang baik bagi lingkungannya. Selain itu juga sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Al - Islam, agar telaksana tujuan pendidikan yang diharapkan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan
pendekatan terminologi (peristilahan). Kata “Akhlak” berasal dari bahasa arab, jamak dari
khuluqun ُخلُ ٌقyang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata
tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun خ َْل ٌقyang berarti kejadian,
yang juga erat hubungannya dengan khaliq خَا ِل ٌقyang berarti pencipta; demikian pula dengan
akhluqun َم ْخلُ ْو ٌقyang berarti yang diciptakan.
Secara epistemologi atau istilah akhlak bisa diartikan berbagai perspektif sesuai dengan para ahli
tasawuf diantaranya
2
Definisi Akhlak Islamiyah
Akhlak islamiyah merupakan system moral/akhlak yang berdasarkan islam, yakni
bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada nabi/Rasul-Nya yang kemudian agar
disampaikan kepada umatnya.
Sumber pokok dari akhlak islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang merupakan
sumber utama dari agama islam itu sendiri.
Dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi:
ُ سنَّةَ َو َر
س ْو ِل ِه َّ َِضلُّ ْوا ما َ تَ ََم
َ َّس ْكُت ُ ْم بِ ِِه ََما ِكُتَا
ُ ب هللاِ َو ِ ت ََر ْكتُ فِ ْي ُك ْم ا َ ْم َرْي ِْن لَ ْن ت: سلَّ َم
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ َع ْن اَن َِس ب ِْن ماَلِكٍ قَا َل النَّبُّى
Artinya:
“ Dari Anas Bin Malik berkata: Bersabda Nabi Saw: Telah kutinggalkan atas kamu
sekalian dua perkara, yang apabila kamu berpegang kepada keduanya, maka tidak akan tersesat,
yaitu Kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya”. 1[1]
Dalam islam, budi pekerti merupakan refleksi iman dari seseorang sebagai contoh(suri
tauladan) yang pas dan benar ialah Rasullah Saw. Beliau memiliki akhlak yang sangat mulia,
agung dan teguh. Sehingga tidak mustahil kalau Allah memilih beliau sebagai pemimpin umat
manusia. Akhlak di dalam ajaran islam sangat rinci, sistematis dan beralasan realitas. Akhlak
juga banyak dibicarakan tentang konsekuensi bagi manusia yang tidak berpegang pada “ akhlak
islam”.
“Akhlak islam” bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong, membangun
peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit social dari jiwa dan mental. Tujuan berakhlak
yang baik adalah untuk mendapatkan kedamaian serta kebahagiann di dunia dan akhirat. Dua
simbolis tujuan inilah yang diidamkan manusia bukan semata berakhlak secara islami hanya
bertujuan untuk kebahagiaan dunia saja.
3
Seorang muslim harus menjaga akhlaknya terhadap Allah swt, tidak mengotorinya dengan
perbuatan syirik kepada-Nya. Sahabat Ismail bin Umayah pernah meminta nasihat kepada
Rasulullah saw, lalu Rasulyllah memberinya nasihat singkat dengan mengingatkan, “Janganlah
kamu menjadi manusia musyrik, menyekutukan Allah swt dengan sesuatupun, meski kamu harus
menerima resiko kematian dengan cara dibakar hidup-hidup atau tubuh kamu dibelah menjadi
dua“. (HR. Ibnu Majah).
4
A) Akhlak kepada sesama muslim
Diantara akhlak terpenting terhadap sesama Muslim adalah :
1. Memberi bantuan harta dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Rasulullah SAW bersabda :
“ Barangsiapa berada dalam kebutuhan saudaranya, maka Allah berada dalam kebutuhannya,
dan barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dari oarng Muslim dari berbagai kesusahan
dunia, maka Allah menghilangkan darinya satu kesusahan dari berbagai kesusahan pada hari
kiamat.”
2. Menyebarkan salam
Rasulullah SAW bersabda :
“ Kalian tidak masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehingga kalian
saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu kepada kalian, jika mengerjakannya kalian
saling mencintai ? Sebarkanlah salam.” (HR. Muslim)
5
B) Akhlaka kepada non muslim
Ada tiga hadits tentang hal ini. Hadits Pertama, sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Maksudnya adalah, para utusan yang dikirim oleh orang-orang kafir sebagai duta dan
penghubung antara kaum muslimin dengan kaum kafir. Keadilan dan kasih sayang Islam tidak
memperbolehkan untuk membunuh dan menyakiti mereka. Karena, dalam Islam terdapat ajaran
(agar menjaga dan mentaati) perjanjian dan ikatan janji. Ini diantara gambaran cara bergaul
tingkat tinggi dari kaum muslimin, atau dari agama Islam, atau dari Nabi Islam kepada orang-
orang kafir, non Islam.
Hadits Kedua, yaitu dalam wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mua’dz bin Jabal
Radhiyallahu ‘anhu, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengatakan “Pergaulilah kaum
muslimin, atau orang-orang yang shalih, atau orang-orang yang mengerjakan shalat”, akan tetapi
beliau mengatakan “ dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.
Maksudnya adalah semua menusia, yang kafir, yang muslim, yang mushlih (yang melakukan
perbaikan), yang faajir (jahat) dan yang shalih, sebagai bentuk keluasan rahmat dan
kelengkapannya dengan akhlak din (agama). Hadits Ketiga, yaitu hadits tentang seorang Yahudi,
tetangga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering menyakiti beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Suatu ketika, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui bahwa orang yang selalu
menyakitinya ini memiliki seorang anak yang sedang sekarat. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam datang berkunjung ke rumahnya dan mengajaknya menuju jalan Rabb-nya, dengan
harapan semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaan orang ini.
1. Akhlak karimah
Karimah berarti mulia, terpuji, baik. Apabila perbuatan yang keluar atau yang dilakukan itu baik
dan terpuji menurut syariat dan akal maka perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia atau
akhlakul karimah.
6
Rasulullah saw juga bersabda:
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi)
Fungsi akhlakul karimah dalam kehidupan adalah sebagai buah dari satu-satunya latar
belakang diciptakannya manusia, yaitu untuk beribadah (menyembah) kepada Allah swt. Karena
akhlakul karimah merupakan cermin dari berbagai aktivitas ibadah kepada Allah swt. Tanpa
buah (akhlakul karimah) ini maka ibadah hanyalah sebagai upacara dan gerak-gerik yang tidak
memiliki nilai dan manfaat apa-apa.
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan
RasulNya).
Contoh-contoh akhlak mazmumah :
a. sombong
Sombong atau istilah bahasa Arabnya Al-Bathar, dalam kamus Lisan Al Arab dikatakan,
bahwa arti dari kata Bathar sama dengan Tabakhtur (takabur). Dan ada juga yang mengatakan
arti sombong di kala mendapat nikmat atau sombong karena kaya. Orang yang sombong berarti
tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan kepadanya.
b. Angkuh, Yaitu suka memandang rendah orang lain
c. Egois,Yaitu selalu mementingkan diri sendiri, dan cenderung kurang bersosialisasidengan
sesama
d. Pembenci, Yaitu sifat yang kurang bisa memaafkan kesalahn orang lain
e. Pendusta, Yaitu selalu berkata bohong
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang
buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak ini merupakan
hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia
yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W.
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari
dan Muslim).
B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi
pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penyusun dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam
kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W , setidaknya kita
termasuk kedalam golongan kaumnya.