Anda di halaman 1dari 65

TUGAS BESAR

STATISTIK DAN PROBABILISTIK

ANALISA STATISTIK KENAIKAN NILAI SAHAM

“JUMLAH KENAIKAN NILAI SAHAM BANK CENTRAL ASIA DALAM


SATU BULAN”

Fidela Vivi Cahyati – 1706042365

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2018
MATERI PEMBELAJARAN STATISTIK DAN PROBABILISTIK

1. Pendahuluan
1.1 Statistik
Statistik adalah suatu metode ilmiah dalam mengumpulkan,
mengklasifikasikan, meringkas, menyajikan, menginterpretasikan, dan
menganalisis data guna mendukung pengambilan kesimpulan yang valid.
1.2 Populasi
Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek,
atau individu yang sedang dikaji.
1.3 Sampel
Sampel adalah sebagian, atau subset (himpunan bagian) dari
suatu populasi.
1.4 Parameter dan Statistik
Parameter adalah bilangan yang menggambarkan karakteristik
suatu populasi, sedangkan statistik adalah bilangan yang menggambarkan
suatu sampel.
1.5 Variabel
Variabel adalah suatu simbol yang dapat bernilai berapapun dari
sekumpulan nilai yang telah dijelaskan terlebih dahulu. Variabel
dibedakanatas dua jenis yaitu variabel kontinu dan variabel diskrit.
Furqon (1999:10) berpendapat bahwa ada beberapa peubah
(variable) yang sangat penting dipahami, antara lain:
a. Peubah terikat (dependent variable), yaitu peubah yang dipengaruhi
oleh peubah lain.
b. Peubah bebas (independent variabel), yaitu peubah yang
mempengaruhi peubah lain.
c. Peubah control (control variabel), yaitu peubah yang pengaruhnya
kepada peubah terikat dikendalikan.
d. Peubah moderator (moderator variabel), yaitu peubah yang
mempengaruhi hubungan antara peubah bebas dengan peubah
terikat.
1.6 Statistik Deskriptif/Deduktif
Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistik
untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data
kuantitatif secara deskriptif.
Statistika deskriptif memberikan informasi mengenai data yang
dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun tentang
gugus induknya yang lebih besar.
1.7 Statistik Inferensial/Induktif
Somantri (2006:19) menyatakan bahwa statistika inferensia
membahas mengenai cara menganalisis data serta mengambil keputusan

1
(berkaitan dengan estimasi parameter) dan pengujian hipotesis. Menurut
Sudijono (2008:5), statistika inferensial adalah statistik yang
menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat
dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari
sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.

2. Statistik Deskriptif
Pasaribu (1975:19) mengemukakan bahwa statistika deskriptif ialah
bagian dari statistik yang membicarakan mengenai penyusunan data ke dalam
daftar-daftar atau jadwal, pembuatan grafik-grafik, dan lain-lain yang sama
sekali tidak menyangkut penarikan kesimpulan. Suryoatmono (2004:18)
menyatakan: Statistika Deskriptif adalah statistika yang menggunakan data
pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai
kelompok itu saja
1. Ukuran Lokasi: mode, mean, median, dll
2. Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dll
3. Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks

(1) Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean
dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.

̄
(2) Mode
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada
data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita
menggunakan modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang
memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal.
(3) Median
Median adalah angka yang berada di tengah-tengah pada suatu
data yang telah diurutkan (array) mulai dari angka terendah sampai
tertinggi atau sebaliknya.

(4) Simpangan Rata-Rata (Mean Deviation)


Simpangan rata-rata merupakan penyimpangan nilai-nilai
individu dari nilai rata-ratanya. Rata-rata bisa berupa mean atau median.
Untuk data mentah simpangan rata-rata dari median cukup kecil sehingga
simpangan ini dianggap paling sesuai untuk data mentah.
̄

2
(5) Varians
Variansi adalah harga deviasi yang juga memperhitungkan
deviasi tiap data terhadap meannya. Variansi untuk populasi biasanya
dilambangkan , sedangkan vraiansi untuk sampel dilambangkan S2.
̄

(6) Standar Deviasi


Standar Deviasi merupakan suatu nilai yang menunjukkan
tingkat variasi suatu kelompok data. Standar Deviasi sendiri juga
merupakan akar dari Varians.

̄

(7) Koefisien Variasi


Koefisien variasi merupakan suatu ukuran variansi yang dapat
digunakan untuk membandingkan suatu distribusi data yang mempunyai
satuan yang berbeda.

(8) Range
Jangkauan (Range) adalah ukuran dari selisih nilai maksimum
dengan nilai minimum yang ada dalam sekelompok data.

(9) Skewness
Kecondongan suatu kurva dapat dilihat dari perbedaan letak
mean, median dan modusnya. Jika ketiga ukuran pemusatan data tersebut
berada pada titik yang sama, maka dikatakan simetris atau data
berdistribusi normal. Sedangkan jika tidak berarti data tidak simetris atau
tidak berdistribusi normal.
Ukuran kecondongan data terbagi atas tiga bagian, yaitu :
 Kecondongan data ke arah kiri (condong negatif) dimana nilai
modus lebih dari nilai mean (modus > mean).
 Kecondongan data simetris (distribusi normal) dimana nilai mean
dan modus adalah sama (mean = modus).
 Kecondongan data ke arah kanan (condong positif) dimana nilai
mean lebih dari nilai modus (mean > modus).

3
(10) Kurtosis
Keruncingan dinilai sebagai bentuk distorsi dari kurva normal.
Tingkat keruncingan diukur dengan membandingkan bentuk keruncingan
kurva distribusi data dengan kurva normal. Terbagi atas tiga, yaitu :
 Leptokurtic, yaitu bagian tengah distribusi data memiliki puncak
yang lebih runcing (nilai keruncingan lebih dari 3).
 Platykurtic, yaitu bagian tengah distribusi data memiliki puncak
yang lebih datar (nilai keruncingan kurang dari 3).
 Mesokurtic, yaitu bagian tengah distribusi data memiliki puncak
diantara Leptokurtic dan Platykurtic (nilai keruncingan sama
dengan 3).

3. Probabilitas
Probabilitas atau peluang adalah adalah tingkat keyakinan seseorang
untuk menentukan terjadi atau tidak terjadinya suatu kejadian (peristiwa)
yang akan terjadi di masa mendatang. Dalam Probabilitas ada 5 hal istilah
yang penting yaitu percobaan (experiment), hasil (out come), ruang sampel,
peristiwa (event) dan himpunan.
1. Percobaan adalah aktivitas yang menghasilkan suatu peristiwa.
Misalnya: kegiatan melempar uang, akan menghasilkan peristiwa
muncul gambar atau angka.
2. Hasil adalah suatu hasil dari suatu percobaan tersebut, yaitu muncul
gambar atau angka.
3. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada
percobaan.

4
4. Kejadian atau peristiwa adalah hasil yang terjadi dari suatu kejadian.
5. Himpunan adalah kumpulan objek yang didefinisikan dengan jelas
dan dapat dibeda-bedakan.
Dalam teori probabilitas terdapat 3 pendekatan yaitu:
a. Pendekatan klasik
b. Pendekatan relatif
c. Pendekatan subjektif

4. Distribusi Probabilitas
Distribusi probabilitas atau peluang adalah suatu distribusi yang
menggambarkan peluang dari sekumpulan variat sebagai pengganti
frekuensinya. Terdapat dua aturan yang harus dipenuhi:
 Nilai-nilai dari suatu fungsi probabilitas adalah angka-angka yang
berada dalam interval antara 0 dan 1. Jadi nilai-nilai fungsi yang
mungkin akan selalu berada dalam interval .
 Jumlah seluruh nilai dungsi probabilitas adalah 1. Jadi .

5. Distribusi Teoritis Variabel Acak Diskrit


Untuk variabel acak diskrit , distribusi probabilitas didefinisikan
sebagai fungsi probabilitas (fungsi distribusi peluang), dan dinotasikan
sebagai atau yang artinya probabilitas bahwa nilai mengambil
nilai .
Syarat yang harus dipenuhi untuk fungsi probabilitas diskrit:
(i) , PDF bernilai nol sampai satu.
(ii) , jumlahan dari semua PDF dari variabel acak diskrit
X pada ruang sampel adalah satu.

Fungsi probabilitas kumulatif adalah menyatakan jumlah dari


seluruh nilai fungsi probabilitas yang lebih kecil atau sama dengan nilai yang
sudah ditetapkan. menyatakan probabilitas kumulatif di titik
.

5.1 Distribusi Binomial


Distribusi binomial atau distribusi Bernoulli (ditemukan oleh
James Bernoulli) adalah suatu distribusi teoritis yang menggunakan
variabel random diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang
berkomplemen, seperti sukses-gagal, ya-tidak, baik-cacat, kepala-ekor,
dan lain-lain.
Distribusi binomial merupakan distribusi probabilitas dari
banyaknya outcome/kejadian sukses pada n percobaan Bernoulli. Fungsi
distribusi probabilitas (PDF) dari variabel acak X binomial dirumuskan
sebagai

5
di mana:
= kombinasi dari n objek di mana untuk setiap pemilihan diambil x
objek.
Fungsi distribusi kumulatif (CDF) dari variabel acak X binomial
dinyatakan sebagai

∑ ∑

Mean (Nilai Harapan) Distribusi Binomial:

Standar Deviasi Distribusi Binomial:


di mana:
µ = rata-rata
n = jumlah percobaan
p = probabilitas sukses

5.2 Distribusi Poisson


Distribusi Poisson merupakan distribusi probabilitas dari
banyaknya outcome/kejadian sukses X yang terjadi selama interval waktu
atau area tertentu.
Ciri-ciri dari distribusi Poisson:
(1) Banyaknya hasil percobaan yang satu tidak tergantung dari
banyaknya hasil percobaan yang lain.
(2) Probabilitas hasil percobaan sebanding dengan panjang interval
waktu.
(3) Probabilitas lebih dari satu hasil percobaan yang terjadi dalam
interval waktu yang singkat dalam daerah yang kecil dapat
diabaikan.
Rumus dari distribusi Poisson adalah

6
di mana:
= laju kejadian (rata-rata banyaknya kejadian dalam satu satuan unit
tertentu)
x = jumlah sukses
e = konstanta dasar (basis) logaritma natural = 2,71828....

Rata-Rata Distribusi Poisson:

Standar Deviasi Distribusi Binomial:


6. Distribusi Teoritis Variabel Acak Kontinu


6.1 Distribusi Normal (Gaussian)
Distribusi normal merupakan distribusi probabilitas kontinu
yang paling penting dalam segala bidang statistika. Distribusi ini
memiliki karakteristik dari fungsi kepadatannya yang berbentuk kurva
simetris menyerupai suatu lonceng, sehingga kurva normal disebut
sebagai kurva berbentuk lonceng (bell-shaped curve). Fungsi kepadatan
probabilitas (PDF) dari variabel acak X normal dirumuskan sebagai


di mana:
mean
deviasi standard

Apabila variabel X ditransformasikan dengan substitusi, maka:

Variabel acak X berdistribusi Normal dengan parameter mean µ


dan varian yang mana PDF dari distribusi ini dapat diilustrasikan
sebagai berikut.

7
Distribusi normal memiliki kurva yang simetris membentuk
suatu lonceng. Hal ini terjadi ketika nilai mean, median, modus dari data
bernilai sama. Namun, ketika kondisi ini tidak terpenuhi, distribusi data
yang terbentuk akan miring kanan atau miring kiri.

Fungsi distribusi kumulatif (CDF) dari distribusi normal


dinyatakan sebagai

( )



Untuk setiap distribusi populasi dari suatu variabel acak yang
mengikuti sebuah distribusi normal:
 68,26% dari nilai-nilai variabel berada dalam dari
 95,46% dari nilai-nilai variabel berada dalam dari
 99,73% dari nilai-nilai variabel berada dalam dari

8
Tabel Distribusi Normal

9
7. Distribusi Sampling
Distribusi sampling adalah distribusi probabilitas dengan statik
sampel sebagai variabel acaknya.
Distribusi Mean Sampling
Distribusi mean-mean sampling adalah distribusi mean-mean
aritmetika dari seluruh sampel acak berukuran n yang mungkin yang dipilih
dari sebuah populasi yang dikaji.
 Jika sampel diambil dengan pengembalian dari populasi terhingga, maka
berlaku

̄ dan
 Jika sampel diambil tanpa pengembalian dari populasi tak terhingga,
maka berlaku

̄ dan ( )

10
di mana:
̄ = mean dari distribusi mean sampling
= mean populasi
̄ = deviasi standard dari distribusi mean sampling
= deviasi standard populasi
= ukuran populasi
= ukuran sampel

8. Estimasi
Estimasi adalah keseluruhan proses yang menggunakan sebuah
estimator untuk menghasilka sebuah estimate dari suatu parameter. Terdapat
2 jenis estimasi, yaitu:
 Estimasi Titik
Estimasi titik yaitu nilai tunggal statistik sampel yang digunakan
untuk mengestimasi parameter populasi.
 Estimasi Interval
Estimasi interval yaitu nilai interval dari statistik sampel yang
berisi kemungkinan terjadinya parameter populasi.
8. 1. Estimasi Mean Populasi
Dalam estimasi mean berdasarkan data sampel, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Ukuran sampel (sampel besar n > 30 atau kecil n < 30)
2. Apakah populasinya berhingga atau tidak berhingga
3. Apakah standar deviasinya diketahui atau tidak
4. Tingkat kesalahan estimasinya berapa
Dalam melakukan estimasi mean perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
1. Rata-rata sampel ( digunakan sebagai estimasi mean populasi (µ)
2. Estimasi interval yang digunakan adalah estimasi dua sisi. Nilai z
( ) dihitung sesuai dengan tingkat kepercayaan
3. Error standard dan estimasi interval dihitung dengan rumus:
 Jika deviasi standard diketahui dan ukuran sampel lebih besar dari
30
Error standard , jika anggota populasinya tak terhingga:
̄

Error standard , jika anggota populasinya terhingga sejumlah
N:

̄ √

11
Estimasi interval:
̄ ̄ ̄ ̄
 Jika deviasi standard tidak diketahui dan ukuran sampel lebih
besar dari 30
Estimator deviasi standard populasi

̄

Error standard , jika anggota populasinya tak terhingga:


̄

Error standard , jika anggota populasinya terhingga sejumlah
N:

̄ √

Estimasi interval:
̄ ̄ ̄ ̄

8. 2. Estimasi Varians Populasi


Pendugaan varians sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh
mana sebaran nilai parameter sehingga dapat dijadikan untuk mengambil
langkah-langkah dalam mengendalikannya.
Bila s2 adalah varians dari sampel acak berukuran n yang ditarik
dari satu populasi normal dengan varians , maka:

Disebut (X)Chi-Kuadrat, yang sebenarnya disebut sebaran Chi-


kuadrat dengan derajat bebas .
2
Bila s adalah penduga titik bagi varians sampel acak berukuran
n yang diambil dari satu populasi normal dengan varians , maka selang
kepercayaan untuk adalah:

( ) ( )
di mana:
= varians dari populasi yang ingin diketahui
= varians dari sampel yang diteliti
( ) = nilai kritis yang tergantung tingkat kepercayaan dan derajat
kebebasan
α = 1 – (tingkat kepercayaan/chance of error)
= derajat kebebasan

12
Tabel distribusi chi-square

9. Uji Hipotesis Sampel Tunggal


Hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu diuji
kebenarannya. Tahapan uji hipotesis:
1. Pernyataan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dalam bentuk kalimat.
2. Pernyataan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dalam bentuk statistik.
 Hipotesis nol (H0) adalah asumsi yang akan diuji.
 Hipotesis alternatif (Ha) segala hipotesis yang berbeda dengan
hipotesis nol. Hipotesis alternatif merupakan kumpulan hipotesis
yang diterima dengan menolak hipotesis nol.

3. Pemilihan tingkat kepentingan (level of significance), α.


 Menyatakan tingkat risiko melakukan kesalahan dengan menolak H0

13
 Menunjukkan probabilitas maksimum yang ditetapkan untuk
mengambil risiko terjadinya jenis kesalahan pertama
 Nilai α yang biasanya sering digunakan 0.05 & 0.01
 α =0.05 artinya bisa salah dengan probabilitas 0.05
4. Penentuan distribusi yang digunakan, misalnya distribusi normal,
distribusi t, distribusi chi-kuadrat.
5. Pendefinisian daerah-daerah penolakan (kritis), bagian daerah dari
distribusi yang dianggap tidak mungkin memuat suatu statistik sampel
jika hipotesis nol benar, selebihnya disebut daerah penerimaan.
6. Pernyataan aturan keputusan, misal tolak H0 jika nilai hitung berada di
daerah penolakan.
7. Perhitungan pada data sampel dan perhitungan rasio uji
 Melakukan analisis data aktual
 Dilakukan pengumpulan sampel, menghitung statistik sampel
 Hitung rasio uji sebagai dasar dalam menentukan apakah hipotesis
akan diterima atai ditolak
 Rasio uji (RU) adalah perbedaan antara statistik dan parameter
asumsi yang dinyatakan dalam hipotesis nol
8. Pengambilan keputusan secara statistik.

9. 1. Uji Hipotesis Mean dengan Sampel Tunggal


Pengujian hipotesis ini dibedakan atas dua jenis pengujian, yaitu:
A. Uji Dua-Ujung (Two-tailed Test)
Dalam hal ini hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya masing-
masing adalah:
H0 : µ = nilai yang diasumsikan
H1 : µ ≠ nilai yang diasumsikan
 Uji dua ujung dengan deviasi standard populasi diketahui
̄

dimana:
̅ = mean sampel
= mean asumsi yang dinyatakan pada hipotesis nol
= standard deviation
= jumlah sampel

 Uji Dua Ujung dengan Deviasi Standard Populasi Tidak


Diketahui
̅
̂̅
dimana:
̅ = mean sampel

14
= mean asumsi yang dinyatakan pada hipotesis nol
̂ ̅ = error standard estimasi
̂ ̅

dimana
= deviasi standard sampel

B. Uji Satu-Ujung (One-tailed Test)


Dalam hal ini hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya masing-
masing adalah:
H0 : µ = nilai yang diasumsikan
H1 : µ > nilai yang diasumsikan → uji ujung-kanan atau
H1 : µ < nilai yang diasumsikan → uji ujung-kiri

Sedangkan aturan pengambilan keputusan uji hipotesis ini adalah:


 Untuk uji ujung-kiri:
“Tolak H0 dan terima H1 jika RUZ < - zα. Jika tidak
demikian terima H0.”
 Untuk uji ujung-kanan:
“Tolak H0 dan terima H1 jika RUZ > +zα. Jika tidak
demikian terima H0.”

15
9. 2. Uji Hipotesis Varians dengan Sampel Tunggal
Uji hipotesis atas varians dilakukan sesuai dengan prosedur
umum uji hipotesis sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah
distribusi yang digunakan adaah distribusi chi-kuadrat dan perhitungan
rasio ujinya adalah sebagai berikut:

di mana:
= varians sampel
= varians populasi

9. 3. Nilai P pada Uji Hipotesis


Suatu nilai P didefinisikan sebagai sebuah tingkat kepentingan
yang teramati (observed significance level) yang merupakan nilai
tingkat kepentingan terkecil di mana hipotesis nol akan ditolak apabila
suatu prosedur pengujian hipotesis tertentu digunakan pada data
sampel. Nilai P diperoleh degan cara menentukan nilai tingkat
kepentingan yang bersesuaian dengan nilai rasio uji hasil perhitungan.
Penarikan kesimpulan dalam uji hipotesis dilakukan dengan cara
menentukan nilai tingkat membandingkan nilai P tersebut dengan
tingkat kepentingan yang telah ditentukan sebelumnya dengan
kriteria sebagai berikut:
 Jika nilai maka hipotesis nol ditolak pada tingkat
kepentingan
 Jika nilai maka hipotesis nol diterima pada tingkat
kepentingan
Secara ilustratif penentuan nilai P ditunjukkan oleh gambar
berikut untuk uji dua-ujung dan uji satu-ujung.

16
10. Uji Hipotesis Sampel Ganda
10. 1. Uji Hipotesis Varians dengan Sampel-Ganda
Dalam uji dua varians sampel digunakan untuk mengambil
kesimpulan mengenai varians populasi . Jadi dalam uji ini diambil
sampel acak dari dua populasi, dihitung varians data dari masing-
masing sampel, dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk
membandingkan varians populasi.
Langkah-langkah prosedur dalam pengujian dua varians, yaitu
sebagai berikut:
1. Pernyataan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Dalam uji dua varians hipotesis nolnya adalah tidak ada perbedaan
variabilitas pada kedua populasi. Sedangkan hipotesis alternatifnya
adalah terdapat perbedaan berarti antara varians-varians kedua populasi.
Jadi:

2. Pemilihan Tingkat Kepentingan (Level of Signifinace),


3. Penentuan Distribusi Pengujian yang Digunakan
Dalam uji dua varians ini yang digunakan adalah distribusi F.
4. Pendefinisian Daerah-Daerah Penolakan atau Kritis
5. Pernyataan Aturan Keputusan (Decision Rule)
6. Perhitungan Rasio Uji (RU)
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio uji (nilai F) adalah:

17
7. Pengembalian Keputusan secara Statistik
Jika nilai rasio uji berada di daerah penerimaan maka hipotesis nol
diterima sedangkan jika berada di daerah penolakan maka hipotesis
nol ditolak.

10. 2. Uji Hipotesis Mean dengan Sampel-Ganda


Dalam uji hipotesis mean dengan samel ganda, asumsi bahwa
kedua populasi terdistribusi secara normal tetap digunakan. Secara
umum ada 4 prosedur untuk uji ini, yaitu:
 Uji t-pasangan untuk populasi yang saling tergantung
 Uji z untuk populasi yang independen dan jika varians-varians
populasi diketahui atau jika kedua sampel ukurannya lebih dari 30
 Uji t sampel ukuran kecil untuk populasi yang independen jika uji
F-nya menunjukkan
 Uji t sampel ukuran kecil untuk populasi yang independen jika uji
F-nya menunjukkan

18
19
10. 2. 1. Uji t-Pasangan untuk Populasi Saling Tergantung (Dependent
Population)
Langkah-langkah prosedur dalam pengujian t-pasangan untuk
populasi saling tergantung, yaitu sebagai berikut:
1. Pernyataan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Dalam uji hipotesis nolnya adalah rata-rata perbedaan adalah nol.
Sedangkan hipotesis alternatifnya adalah terdapat perbedaan berarti
antara varians-varians kedua populasi. Jadi:

2. Pemilihan Tingkat Kepentingan (Level of Signifinace),


3. Penentuan Distribusi Pengujian yang Digunakan
Sesuai namanya, dalam uji ini yang gunakan adalah distribusi t.
4. Pendefinisian Daerah-Daerah Penolakan atau Kritis
5. Pernyataan Aturan Keputusan (Decision Rule)
6. Perhitungan Rasio Uji (RU)
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio uji (nilai F) adalah:
̅

̅

8. Pengembalian Keputusan secara Statistik


Jika nilai rasio uji berada di daerah penerimaan maka hipotesis nol
diterima sedangkan jika berada di daerah penolakan maka hipotesis
nol ditolak.

10. 2. 2. Uji z untuk Populasi yang Independen


Langkah-langkah prosedur dalam pengujian z untuk populasi
yang independen:
1. Pernyataan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Pernyataan hipotesisnya:

→ uji dua-ujung

→ uji satu-ujung

→ uji satu-ujung

20
2. Pemilihan Tingkat Kepentingan (Level of Signifinace),
3. Penentuan Distribusi Pengujian yang Digunakan
Sesuai namanya, dalam uji ini yang gunakan adalah distribusi t.
4. Pendefinisian Daerah-Daerah Penolakan atau Kritis
5. Pernyataan Aturan Keputusan (Decision Rule)
6. Perhitungan Rasio Uji (RU)
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio uji adalah:
a. Jika dan telah diketahui

̅̅̅ ̅̅̅
̅̅̅̅ ̅̅̅̅

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √

b. Jika dan tidak diketahui, tetapi ukuran kedua sampel


lebih dari 30

̅̅̅ ̅̅̅
̅̅̅̅ ̅̅̅̅

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √

7. Pengembalian Keputusan secara Statistik

21
Tabel distribusi t

10. 2. 3. Uji t Sampel Ukuran Kecil untuk Populasi yang Independen


Jika Uji F-nya Menunjukkan
̅̅̅ ̅̅̅

10. 2. 4. Uji t Sampel Ukuran Kecil untuk Populasi yang Independen


Jika Uji F-nya Menunjukkan
̅̅̅ ̅̅̅

√ √

22
ANALISIS DATA SEBAGAI APLIKASI MATERI PEMBELAJARAN

A. Data Kenaikan Saham Bank Central Asia

Link website : id.investing.com

Waktu pengambilan data : 05:33PM, 31/3/2018

Jumlah
Kenaikan
No. Bulan
Saham dalam
Satu Bulan
1 Mar-18 1725
2 Feb-18 2275
3 Jan-18 2550
4 Des-17 2000
5 Nov-17 1800
6 Okt-17 2975
7 Sep-17 2125
8 Agt-17 1350
9 Jul-17 1500
10 Jun-17 1650
11 Mei-17 2325
12 Apr-17 2600
13 Mar-17 1550
14 Feb-17 450
15 Jan-17 900
16 Des-16 1800
17 Nov-16 825
18 Okt-16 875
19 Sep-16 1975
20 Agt-16 675
21 Jul-16 2025
22 Jun-16 900
23 Mei-16 700
24 Apr-16 575
25 Mar-16 800
26 Feb-16 1150
27 Jan-16 1125
28 Des-15 1350
29 Nov-15 2500
30 Okt-15 2375

23
31 Sep-15 1550
32 Agt-15 2350
33 Jul-15 1300
34 Jun-15 750
35 Mei-15 1100
36 Apr-15 1175
37 Mar-15 1375
38 Feb-15 1250
39 Jan-15 725
40 Des-14 875
41 Nov-14 975
42 Okt-14 1775
43 Sep-14 2350
44 Agt-14 1050
45 Jul-14 975
46 Jun-14 950
47 Mei-14 1025
48 Apr-14 1050
49 Mar-14 1750
50 Feb-14 1175
51 Jan-14 1475
52 Des-13 1150
53 Nov-13 1150
54 Okt-13 1350
55 Sep-13 2400
56 Agt-13 1250
57 Jul-13 2250
58 Jun-13 2100
59 Mei-13 950
60 Apr-13 1750
Jumlah
Kenaikan Nilai
88775
Saham dalam 5
Tahun

24
Nilai Saham Niali Saham Nilai Saham

21.400
21.600
21.800
22.000
22.200
22.400
22.600
22.800
23.000
22.600
22.800
23.000
23.200
23.400
23.600
23.800
24.000
24.200
24.400
22.000
22.200
22.400
22.600
22.800
23.000
23.200
23.400
23.600
23.800
24.000

02/01/2018 01/02/2018 01/03/2018


04/01/2018 03/02/2018 03/03/2018
06/01/2018 05/02/2018 05/03/2018
08/01/2018 07/02/2018 07/03/2018
10/01/2018 09/03/2018
09/02/2018
12/01/2018 11/03/2018
11/02/2018
14/01/2018 13/03/2018
13/02/2018
16/01/2018 15/03/2018
15/02/2018
Maret 2018

18/01/2018

Januari 2018
17/03/2018
Februari 2018
17/02/2018
20/01/2018
19/03/2018
19/02/2018
22/01/2018
Grafik Perkembangan Nilai Saham Bank Central Asia

21/03/2018
24/01/2018 21/02/2018
23/03/2018
26/01/2018 23/02/2018
25/03/2018
28/01/2018 25/02/2018
27/03/2018
30/01/2018 27/02/2018
29/03/2018

25
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

19.600
19.800
20.000
20.200
20.400
20.600
20.800
21.000
21.200
19.600
19.800
20.000
20.200
20.400
20.600
20.800
21.000
21.200
21.400
21.600
20.200
20.400
20.600
20.800
21.000
21.200
21.400
21.600
21.800
22.000
22.200

02/10/2017 01/11/2017 04/12/2017


04/10/2017 03/11/2017 06/12/2017
06/10/2017 05/11/2017
08/12/2017
08/10/2017 07/11/2017
10/12/2017
10/10/2017 09/11/2017
12/12/2017
12/10/2017 11/11/2017
14/10/2017 13/11/2017 14/12/2017

16/10/2017 15/11/2017 16/12/2017


18/10/2017 17/11/2017 18/12/2017

Oktober 2017
Desember 2017

November 2017
20/10/2017 19/11/2017 20/12/2017
22/10/2017 21/11/2017
22/12/2017
24/10/2017 23/11/2017
24/12/2017
26/10/2017 25/11/2017
28/10/2017 27/11/2017 26/12/2017

30/10/2017 29/11/2017 28/12/2017

26
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

17.900
18.000
18.100
18.200
18.300
18.400
18.500
18.600
18.700
18.800
18.900
18.200
18.300
18.400
18.500
18.600
18.700
18.800
18.900
19.000
19.100
19.200
18.000
18.500
19.000
19.500
20.000
20.500

03/07/2017 01/08/2017 04/09/2017


05/07/2017 03/08/2017 06/09/2017
07/07/2017 05/08/2017
08/09/2017
09/07/2017 07/08/2017
10/09/2017
11/07/2017 09/08/2017
11/08/2017 12/09/2017
13/07/2017
13/08/2017 14/09/2017
15/07/2017
15/08/2017 16/09/2017

Juli 2017
17/07/2017
17/08/2017
18/09/2017
Agustus 2017
19/07/2017
19/08/2017
September 2017

21/07/2017 20/09/2017
21/08/2017
23/07/2017 22/09/2017
23/08/2017
25/07/2017 25/08/2017 24/09/2017
27/07/2017 27/08/2017 26/09/2017
29/07/2017 29/08/2017
28/09/2017
31/07/2017 31/08/2017

27
Nilai Saham Niali Saham Nilai Saham

16.000
16.500
17.000
17.500
18.000
18.500
15.500
16.000
16.500
17.000
17.500
18.000
18.500
17.200
17.400
17.600
17.800
18.000
18.200
18.400

02/05/2017 03/04/2017
04/05/2017 05/04/2017
06/05/2017
07/04/2017
08/05/2017
09/04/2017
10/05/2017
11/04/2017
12/05/2017
14/05/2017 13/04/2017

16/05/2017 15/04/2017

Mei 2017
Juni 2017

April 2017
18/05/2017 17/04/2017
20/05/2017 19/04/2017
22/05/2017
21/04/2017
24/05/2017
23/04/2017
26/05/2017
28/05/2017 25/04/2017

30/05/2017 27/04/2017

28
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

14.400
14.600
14.800
15.000
15.200
15.400
15.600
15.800
16.000
14.600
14.700
14.800
14.900
15.000
15.100
15.200
15.300
15.400
15.500
15.600
15.700
14.500
15.000
15.500
16.000
16.500
17.000

03/01/2017 01/02/2017 01/03/2017


05/01/2017 03/02/2017 03/03/2017
07/01/2017 05/02/2017 05/03/2017

09/01/2017 07/03/2017
07/02/2017
09/03/2017
11/01/2017 09/02/2017
11/03/2017
13/01/2017 11/02/2017
13/03/2017
15/01/2017 13/02/2017
15/03/2017
17/01/2017 15/02/2017 17/03/2017
Maret 2017

Januari 2017
19/01/2017
Februari 2017
17/02/2017 19/03/2017
21/01/2017
19/02/2017 21/03/2017
23/01/2017 23/03/2017
21/02/2017
25/01/2017 25/03/2017
23/02/2017
27/01/2017 27/03/2017
25/02/2017
29/01/2017 29/03/2017
27/02/2017
31/01/2017 31/03/2017

29
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

15.100
15.200
15.300
15.400
15.500
15.600
15.700
15.800
15.900
16.000
16.100
13.600
13.800
14.000
14.200
14.400
14.600
14.800
15.000
15.200
15.400
15.600
13.800
14.000
14.200
14.400
14.600
14.800
15.000
15.200
15.400
15.600

03/10/2016 01/11/2016 01/12/2016


05/10/2016 03/11/2016 03/12/2016
07/10/2016 05/11/2016 05/12/2016
09/10/2016 07/11/2016 07/12/2016

11/10/2016 09/11/2016 09/12/2016

13/10/2016 11/11/2016 11/12/2016

15/10/2016 13/11/2016 13/12/2016

17/10/2016 15/11/2016 15/12/2016


17/11/2016 17/12/2016

Oktober 2016
19/10/2016
Desember 2016

November 2016
19/11/2016 19/12/2016
21/10/2016
21/11/2016 21/12/2016
23/10/2016
23/11/2016 23/12/2016
25/10/2016
25/11/2016 25/12/2016
27/10/2016
27/11/2016 27/12/2016
29/10/2016
29/11/2016 29/12/2016
31/10/2016

30
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

12.500
13.000
13.500
14.000
14.500
15.000
14.600
14.700
14.800
14.900
15.000
15.100
15.200
15.300
15.400
14.400
14.600
14.800
15.000
15.200
15.400
15.600
15.800
16.000
16.200

01/07/2016 01/08/2016 01/09/2016


03/07/2016 03/08/2016 03/09/2016
05/07/2016 05/08/2016 05/09/2016
07/07/2016 07/08/2016 07/09/2016
09/08/2016 09/09/2016
09/07/2016
11/08/2016 11/09/2016
11/07/2016
13/08/2016 13/09/2016
13/07/2016
15/08/2016 15/09/2016

Juli 2016
15/07/2016
17/08/2016 17/09/2016
Agustus 2016
17/07/2016
19/08/2016
September 2016

19/09/2016
19/07/2016
21/08/2016
21/09/2016
21/07/2016
23/08/2016
23/09/2016
23/07/2016 25/08/2016
25/09/2016
25/07/2016 27/08/2016
27/09/2016
27/07/2016 29/08/2016
29/09/2016
29/07/2016 31/08/2016

31
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

12.700
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
13.300
13.400
12.850
12.900
12.950
13.000
13.050
13.100
13.150
13.200
13.250
12.500
12.600
12.700
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
13.300
13.400

01/04/2016 02/05/2016 01/06/2016


03/04/2016 04/05/2016 03/06/2016
05/04/2016 06/05/2016 05/06/2016
07/04/2016 08/05/2016 07/06/2016

09/04/2016 10/05/2016 09/06/2016

11/04/2016 12/05/2016 11/06/2016

13/04/2016 14/05/2016 13/06/2016

15/04/2016 16/05/2016 Mei 2016 15/06/2016


Juni 2018

April 2016
18/05/2016 17/06/2016
17/04/2016
20/05/2016 19/06/2016
19/04/2016
22/05/2016 21/06/2016
21/04/2016
24/05/2016 23/06/2016
23/04/2016
26/05/2016 25/06/2016
25/04/2016
28/05/2016 27/06/2016
27/04/2016
30/05/2016 29/06/2016
29/04/2016

32
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

12.400
12.500
12.600
12.700
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
13.300
13.400
13.500
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
13.300
13.400
13.500
13.600
12.600
12.800
13.000
13.200
13.400
13.600
13.800
14.000

04/01/2016 01/02/2016 01/03/2016

06/01/2016 03/02/2016 03/03/2016


05/02/2016 05/03/2016
08/01/2016
07/02/2016 07/03/2016
10/01/2016
09/03/2016
09/02/2016
12/01/2016 11/03/2016
11/02/2016
14/01/2016 13/03/2016
13/02/2016
16/01/2016 15/03/2016
15/02/2016
17/03/2016
Maret 2016

Januari 2016
18/01/2016 17/02/2016
Februari 2016
19/03/2016
20/01/2016 19/02/2016
21/03/2016
22/01/2016 21/02/2016
23/03/2016
24/01/2016 23/02/2016 25/03/2016
25/02/2016 27/03/2016
26/01/2016
27/02/2016 29/03/2016
28/01/2016
29/02/2016 31/03/2016

33
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

10.500
11.000
11.500
12.000
12.500
13.000
13.500
14.000
11.600
11.800
12.000
12.200
12.400
12.600
12.800
13.000
13.200
13.400
13.600
13.800
12.700
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
13.300
13.400
13.500
13.600
13.700

01/10/2015 02/11/2015 01/12/2015


03/10/2015 04/11/2015 03/12/2015
05/10/2015 06/11/2015 05/12/2015
07/10/2015 08/11/2015 07/12/2015
09/10/2015 10/11/2015 09/12/2015
11/10/2015 12/11/2015 11/12/2015
13/10/2015 14/11/2015 13/12/2015
15/10/2015 16/11/2015 15/12/2015
17/10/2015 17/12/2015

Oktober 2015
18/11/2015
Desember 2015

November 2015
19/10/2015 19/12/2015
20/11/2015
21/10/2015 21/12/2015
22/11/2015
23/10/2015 23/12/2015
24/11/2015
25/10/2015 25/12/2015
26/11/2015
27/10/2015 27/12/2015
28/11/2015
29/10/2015 29/12/2015
30/11/2015

34
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

12.200
12.400
12.600
12.800
13.000
13.200
13.400
13.600
13.800
14.000
10.000
12.000
14.000
16.000
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
11.800
12.000
12.200
12.400
12.600
12.800

0
2.000
4.000
6.000
8.000
01/07/2015 03/08/2015 01/09/2015
03/07/2015 05/08/2015 03/09/2015
05/07/2015 07/08/2015 05/09/2015
07/07/2015 09/08/2015 07/09/2015
09/07/2015 09/09/2015
11/08/2015
11/07/2015 11/09/2015
13/08/2015
13/07/2015 13/09/2015
15/08/2015
15/07/2015 15/09/2015

Juli 2015
17/08/2015
17/07/2015 17/09/2015
Agustus 2015
19/08/2015
19/07/2015
September 2015

19/09/2015
21/08/2015
21/07/2015
21/09/2015
23/08/2015
23/07/2015
23/09/2015
25/07/2015 25/08/2015
25/09/2015
27/07/2015 27/08/2015
27/09/2015
29/07/2015 29/08/2015
29/09/2015
31/07/2015 31/08/2015

35
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

12.500
13.000
13.500
14.000
14.500
15.000
15.500
13.000
13.200
13.400
13.600
13.800
14.000
14.200
14.400
14.600
12.800
13.000
13.200
13.400
13.600
13.800
14.000
14.200

01/04/2015 04/05/2015 01/06/2015


03/04/2015 06/05/2015 03/06/2015
05/04/2015 05/06/2015
08/05/2015
07/04/2015 07/06/2015
10/05/2015
09/04/2015 09/06/2015
12/05/2015
11/04/2015 11/06/2015
13/04/2015 14/05/2015 13/06/2015
15/04/2015 16/05/2015 Mei 2015 15/06/2015
Juni 2015

April 2015
17/04/2015 18/05/2015 17/06/2015
19/04/2015 20/05/2015 19/06/2015
21/04/2015 21/06/2015
22/05/2015
23/04/2015 23/06/2015
24/05/2015
25/04/2015 25/06/2015
27/04/2015 26/05/2015 27/06/2015
29/04/2015 28/05/2015 29/06/2015

36
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

12.700
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
13.300
13.400
13.500
12.800
13.000
13.200
13.400
13.600
13.800
14.000
14.200
13.600
13.800
14.000
14.200
14.400
14.600
14.800
15.000

02/01/2015 02/02/2015 02/03/2015


04/01/2015 04/02/2015 04/03/2015
06/01/2015 06/03/2015
06/02/2015
08/01/2015 08/03/2015
08/02/2015
10/01/2015 10/03/2015
10/02/2015
12/01/2015 12/03/2015
12/02/2015 14/03/2015
14/01/2015
14/02/2015 16/03/2015
16/01/2015
Maret 2015

18/03/2015

Januari 2015
18/01/2015 16/02/2015
Februari 2015

18/02/2015 20/03/2015
20/01/2015
22/03/2015
22/01/2015 20/02/2015
24/03/2015
24/01/2015 22/02/2015
26/03/2015
26/01/2015
24/02/2015 28/03/2015
28/01/2015
26/02/2015 30/03/2015
30/01/2015

37
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

11.400
11.600
11.800
12.000
12.200
12.400
12.600
12.800
13.000
13.200
13.400
13.600
12.000
12.200
12.400
12.600
12.800
13.000
13.200
13.400
13.600
12.600
12.700
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
13.300
13.400

01/10/2014 03/11/2014 01/12/2014


03/10/2014 05/11/2014 03/12/2014
05/10/2014 05/12/2014
07/11/2014
07/10/2014 07/12/2014
09/11/2014
09/10/2014 09/12/2014
11/10/2014 11/11/2014
11/12/2014
13/10/2014 13/11/2014 13/12/2014
15/10/2014 15/11/2014 15/12/2014
17/10/2014 17/12/2014
17/11/2014

Oktober 2014
19/10/2014
Desember 2014

November 2014

19/11/2014 19/12/2014
21/10/2014
21/12/2014
23/10/2014 21/11/2014
23/12/2014
25/10/2014 23/11/2014
25/12/2014
27/10/2014 25/11/2014 27/12/2014
29/10/2014
27/11/2014 29/12/2014
31/10/2014

38
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
11.800
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
11.800
12.000
11.000
11.500
12.000
12.500
13.000
13.500

04/08/2014 01/09/2014

06/08/2014 03/09/2014
05/09/2014
08/08/2014
07/09/2014
10/08/2014
09/09/2014
12/08/2014
11/09/2014
14/08/2014 13/09/2014
16/08/2014 15/09/2014

Juli 2014
18/08/2014 17/09/2014
Agustus 2014
September 2014

20/08/2014 19/09/2014
21/09/2014
22/08/2014
23/09/2014
24/08/2014
25/09/2014
26/08/2014 27/09/2014
28/08/2014 29/09/2014

39
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

10.200
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
10.400
10.500
10.600
10.700
10.800
10.900
11.000
11.100
11.200
11.300

01/04/2014 02/05/2014 02/06/2014


03/04/2014 04/05/2014 04/06/2014
05/04/2014 06/05/2014 06/06/2014
07/04/2014 08/05/2014 08/06/2014
09/04/2014 10/05/2014 10/06/2014
11/04/2014 12/05/2014 12/06/2014
13/04/2014 14/05/2014 14/06/2014
15/04/2014 16/05/2014
Mei 2014 16/06/2014
Juni 2014

April 2014
17/04/2014
18/05/2014 18/06/2014
19/04/2014
20/05/2014 20/06/2014
21/04/2014
22/05/2014 22/06/2014
23/04/2014
24/05/2014 24/06/2014
25/04/2014
26/05/2014 26/06/2014
27/04/2014
28/05/2014 28/06/2014
29/04/2014
30/05/2014 30/06/2014

40
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

10.000
10.200
10.400
10.000
10.200
10.400
10.600
10.000
10.200
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200

8.800
9.000
9.200
9.400
9.600
9.800
9.400
9.600
9.800
9.800
01/01/2014 03/02/2014 03/03/2014
03/01/2014 05/02/2014 05/03/2014
05/01/2014
07/02/2014 07/03/2014
07/01/2014
09/02/2014 09/03/2014
09/01/2014
11/02/2014 11/03/2014
11/01/2014
13/01/2014 13/02/2014 13/03/2014

15/01/2014 15/02/2014 15/03/2014


Maret 2014

17/01/2014

Januari 2014
17/02/2014 17/03/2014
Februari 2014
19/01/2014 19/02/2014 19/03/2014
21/01/2014
21/02/2014 21/03/2014
23/01/2014
23/02/2014 23/03/2014
25/01/2014
27/01/2014 25/02/2014 25/03/2014

29/01/2014 27/02/2014 27/03/2014

41
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

8.900
9.000
9.100
9.200
9.300
9.400
9.500
9.600
9.700
9.800
9.900

10.000
10.200
10.400
10.600
10.800
11.000
10.000
10.200
10.400
10.600
10.800

9.600
9.800
9.000
9.200
9.400
9.600
9.800
01/10/2013 01/11/2013 02/12/2013

03/10/2013 03/11/2013 04/12/2013

05/10/2013 05/11/2013 06/12/2013


07/10/2013 07/11/2013 08/12/2013
09/10/2013 10/12/2013
09/11/2013
11/10/2013 12/12/2013
11/11/2013
13/10/2013 14/12/2013
13/11/2013
15/10/2013
15/11/2013 16/12/2013
17/10/2013
18/12/2013

Oktober 2013
17/11/2013
19/10/2013
Desember 2013

November 2013

19/11/2013 20/12/2013
21/10/2013
21/11/2013 22/12/2013
23/10/2013
25/10/2013 23/11/2013 24/12/2013

27/10/2013 25/11/2013 26/12/2013

29/10/2013 27/11/2013 28/12/2013


31/10/2013 29/11/2013 30/12/2013

42
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

10.000
10.500
10.000
12.000
10.000
12.000

0
0

8.000
8.500
9.000
9.500
2.000
4.000
6.000
8.000
2.000
4.000
6.000
8.000

01/07/2013 01/08/2013 02/09/2013


03/07/2013 03/08/2013 04/09/2013
05/07/2013 05/08/2013 06/09/2013
07/07/2013 07/08/2013 08/09/2013
09/07/2013 09/08/2013 10/09/2013
11/07/2013 11/08/2013 12/09/2013
13/07/2013 13/08/2013 14/09/2013
15/07/2013 15/08/2013

Juli 2013
16/09/2013
17/07/2013 17/08/2013
Agustus 2013
18/09/2013
19/07/2013
September 2013

19/08/2013
20/09/2013
21/07/2013
21/08/2013
22/09/2013
23/07/2013
23/08/2013
25/07/2013 24/09/2013
25/08/2013
27/07/2013 26/09/2013
27/08/2013
29/07/2013 28/09/2013
29/08/2013
31/07/2013 30/09/2013

43
Nilai Saham Nilai Saham Nilai Saham

10.200
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
10.000
10.200
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200
10.000
10.200

8.200
8.400
8.600
8.800
9.000
9.200
9.400
9.600
9.800

01/04/2013 01/05/2013 03/06/2013


03/04/2013 03/05/2013 05/06/2013
05/04/2013 05/05/2013
07/06/2013
07/04/2013 07/05/2013
09/06/2013
09/04/2013 09/05/2013
11/05/2013 11/06/2013
11/04/2013
13/04/2013 13/05/2013 13/06/2013

15/04/2013 15/05/2013 Mei 2013 15/06/2013


Juni 2013

April 2013
17/04/2013 17/05/2013
17/06/2013
19/05/2013
19/04/2013 19/06/2013
21/05/2013
21/04/2013
23/05/2013 21/06/2013
23/04/2013
25/05/2013 23/06/2013
25/04/2013
27/05/2013 25/06/2013
27/04/2013
29/05/2013
29/04/2013 27/06/2013
31/05/2013

44
B. Statistik Deskriptif Data Jumlah Kenaikan Nilai Saham Bank Central
Asia

Statistik Deskriptif
Mean 1479,583
Median 1350
Mode 1350
Standard Deviation 611,9137
Sample Variance 374438,4
Kurtosis -0,76225
Skewness 0,484225
Range 2525
Minimum 450
Maximum 2975

C. Statistik Deskriptif Data Jumlah Kenaikan Saham Bank Central Asia

Interval
Frekuensi
Kenaikan Nilai Frekuensi
Kumulatif
Saham
450-809 7 7
810-1169 17 24
1170-1529 11 35
1530-1889 9 44
1890-2249 5 49
2250-2609 10 59
2610-2969 1 60

Histogram
18
16
14
12
Frekuensi

10
8
6
4
2
0

Interval Kenaikan Saham

45
Ogive Positif
70

Frekuensi Kumulatif
60
50
40
30
20
10
0

Interval Kenaikan Saham

D. Tabel Distribusi Probabilitas

Interval Jumlah
Frekuensi PDF
Kenaikan Nilai
( )
Saham
450-809 7 0,12
810-1169 17 0,28
1170-1529 11 0,18
1530-1889 9 0,15
1890-2249 5 0,08
2250-2609 10 0,17
2610-2969 1 0,02
Jumlah 1

Grafik Fungsi Distribusi Probabilitas


(PDF)
0,30
0,25
0,20
p(x)

0,15
0,10
0,05
0,00

Interval Kenaikan Saham

46
E. Tabel Distribusi Kumulatif

Jumlah Frekuensi
CDF
Kenaikan Kumulatif
Saham
450-809 7 0,12
810-1169 24 0,40
1170-1529 35 0,58
1530-1889 44 0,73
1890-2249 49 0,82
2250-2609 59 0,98
2610-2969 60 1,00

47
F. Distribusi Binomial

Kasus
Tentukan peluang 5 dari 60 bulan kenaikan saham Bank Central Asia
memiliki kenaikan nilai saham lebih dari 1529!
p = 0.42 (Berdasarkan Tabel Distribusi Probabilitas)

n = 60
a=5

A P(x=a) 31 0,033018252
1 2,77749E-13 32 0,021668228
2 5,93329E-12 33 0,013313394
3 8,3066E-11 34 0,007655877
4 8,57156E-10 35 0,004118334
5 6,95183E-09 36 0,002071001
6 4,61458E-08 37 0,000972772
7 2,5778E-07 38 0,00042636
8 1,23668E-06 39 0,000174163
9 5,17414E-06 40 6,6212E-05
10 1,91086E-05 41 2,33886E-05
11 6,28967E-05 42 7,66178E-06
12 0,000185979 43 2,3225E-06
13 0,00049726 44 6,49789E-07
14 0,001208856 45 1,67302E-07
15 0,002684494 46 3,95054E-08
16 0,005467342 47 8,52133E-09
17 0,010247108 48 1,67121E-09
18 0,017726319 49 2,96372E-10
19 0,02837498 50 4,72152E-11
20 0,042122168 51 6,70398E-12
21 0,058099542 52 8,4022E-13
22 0,074582327 53 9,18393E-14
23 0,089230431 54 8,62093E-15
24 0,099615007 55 6,81026E-16
25 0,103874407 56 4,40319E-17
26 0,101256882 57 2,23755E-18
27 0,092333862 58 8,38085E-20
28 0,078802175 59 2,05725E-21
29 0,06296678 60 2,48289E-23
30 0,047116521

48
Distribusi Probabilitas Binomial
0,12
0,1
0,08
Probabilitas

0,06
0,04
0,02
0
0 10 20 30 40 50 60 70
-0,02
Banyaknya kenaikan nilai saham yang diinginkan

G. Distribusi Poisson

Kasus
Rata-rata jumlah kenaikan nilai saham Bank Central Asia sebesar 1480.
Berapa peluang setiap kenaikan nilai saham Bank Central Asia naik
sebanyak 1500?

µ = 1480
x = 1500

x Probabilitas 1600 8,72846E-05


300 6,8688E-307 1700 1,63005E-09
400 3,4869E-244 1800 8,47357E-17
500 1,9436E-192 1900 1,70065E-26
600 1,9903E-149 2000 1,76582E-38
700 1,1046E-113 2100 1,23437E-52
800 3,68515E-84 2200 7,372E-69
900 4,46925E-60 2300 4,6712E-87
1000 7,96596E-41 2400 3,8269E-107
1100 6,37105E-26 2500 4,8592E-129
1200 5,69374E-15 2600 1,1298E-152
1300 1,21556E-07 2700 5,6098E-178
1400 0,001178727 2800 6,8604E-205
1500 0,009003564 2900 2,3585E-233

44
Distribusi Poisson
0,01

0,008

0,006
Probabilitas
0,004

0,002

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
-0,002
Kenaikan nilai saham

H. Distribusi Normal

Kasus
Dengan nilai rata-rata kenaikan saham Bank Central Asia tiap bulan
sebesar 1480 dan standar deviasi sebesar 612, berapakah peluang
terjadinya kenaikan saham pada satu bulan yang dipilih secara acak akan
lebih besar dari 1500?

µ = 1480
= 612

P(x > 1500)


= P( )
=P
= 1 – Φ(0.03)
= 1 – 0.512
= 0.488

Berikut adalah data yang diperlukan untuk membuat grafik fungsi


kepadatan probabilitas.

x Probabilitas 300 0,026921


10 0,008154 350 0,032417
50 0,00973 400 0,038807
100 0,01207 450 0,046187
150 0,014883 500 0,054654
200 0,018241 550 0,064305
250 0,022226 600 0,07523

44
650 0,087516 1750 0,670457
700 0,101241 1800 0,69947
750 0,116472 1850 0,727269
800 0,13326 1900 0,75373
850 0,151643 1950 0,778749
900 0,171638 2000 0,802247
950 0,193241 2050 0,82417
1000 0,216428 2100 0,844487
1050 0,241148 2150 0,863192
1100 0,267328 2200 0,880297
1150 0,294869 2250 0,895835
1200 0,32365 2300 0,909856
1250 0,353526 2350 0,922424
1300 0,384334 2400 0,933615
1350 0,41589 2450 0,943513
1400 0,447999 2500 0,95221
1450 0,480452 2550 0,9598
1500 0,513035 2600 0,96638
1550 0,545531 2650 0,972047
1600 0,577726 2700 0,976895
1650 0,609409 2750 0,981014
1700 0,640381 2800 0,984492

Distribusi Normal
0,0007
0,0006
0,0005
Probabilitas

0,0004
0,0003
0,0002
0,0001
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Kenaikan Nilai Saham

44
I. Distribusi Mean Sampling

Kasus
Dalam enam bulan kenaikan nilai saham Bank Central Asia memiliki
kenaikan rata-rata 1480 dan deviasi standar 612. Tentukan probabilitas
bahwa suatu sampel acak terdiri dari 45 bulan yang dipilih mempunyai
jumlah kenaikan saham antara 1490 sampai 1500

µ = 1480
= 612

µ = µ = 1480

σ = √ = √ = 46,00074
√ √

̄ ̄
̄
̄
Maka,
P ( 1490 ≤ ≤ 1500 )
= P( ̄ )
= P (0,22 ≤ ≤ 0, )
= Φ(0,44) – Φ(0,22)
= 0,67 – 0,5871
= 0,0829
= 8,29%

J. Estimasi Rata-Rata dan Estimasi Varians

Kasus
Berdasarkan 60 bulan kenaikan nilai saham yang dipilih sebagai sampel,
diperoleh nilai rata-rata kenaikan saham dari Bank Central Asia sebesar
1480 dengan standar deviasi 612. Dengan tingkat kepercayaan 95%,
berapakah estimasi mean dan varians populasinya?

1. Estimasi Mean Populasi


= 1480
σ = 612
n = 60

Tingkat kepercayaan = 95% maka nilai z = 1,960

44
Error standard = σ = = = 79,00886
√ √

Estimasi interval meannya adalah:

–zσ <µ zσ

1480 – (1,960)(79,00886) < µ < 1480 + (1,960)(79,00886)

1325,143 < µ < 1634,857

2. Estimasi Varians Populasi


s = 612
s2 = 374544
n = 60
n = derajat kebebasan (df)
= 60 -1
= 59

Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka a = 1 – 0,95 = 0,05

Estimasi interval variansnya adalah:

Dengan menggunakan Tabel Distribusi- χ2v : Luas ujung kurva (curve


tail areas) diperoleh:

269103,7 557162,4

518,752 < σx < 746,4331

45
K. Uji Hipotesis Sampel Tunggal

 Uji Hipotesis Mean dengan Sampel Tunggal


Kasus
Seorang perantara saham mengatakan bahwa jumlah kenaikan saham
di Bank Central Asia sebesar 1400 tiap bulannya. Untuk membuktikan
pernyataan tersebut, seorang karyawan di Bank Central Asia
mengambil data fluktuasi saham selama 60 bulan terakhir dan didapat
nilai rata-rata kenaikan saham per bulannya sebesar 1480 dengan
standar deviasi sebesar 612. Dengan menggunakan tingkat kepentingan
α=0,01, apakah kesimpulan yang bisa ditarik oleh karyawan tersebut?

1. Hipotesis
H0 : µ = 1400
H1 : µ ≠ 1400

2. α = 0,01

3. n = 60 > 30 → menggunakan distribusi Z

4. Batas-batas daerah penolakan uji dua ujung


α/2 = 0,005
Maka normal batas yang bersesuaian adalah
± Z0,005 = ± 2,575

5. Aturan Keputusan
Jika RUz < -2,575atau RUz > +2,575 maka H0 ditolak dan H1
diterima. Jika tidak demikian, H0 diterima.

6. Rasio Uji

̄
RUz = = = + 0,013

7. Pengambilan Keputusan
Karena RUz berada di antara ± 2,575 maka H0 ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa klaim sang pialang saham dapat
diterima (tidak bisa ditolak) dengan risiko kesalahan (tingkat
kepentingan) 0,01.

 Uji Hipotesis Varians dengan Sampel Tunggal


Kasus
46
Seorang investor ingin menanam saham melalui Bank Central Asia
dengan meninjau kenaikan saham per bulan yang dianggap di luar
kontrol jika deviasi standard nilai kenaikan saham melebihi 700. Suatu
sampel acak yang terdiri dari 60 bulan kenaikan saham diperiksa
dalam pemeriksaan periodik dan diperoleh deviasi standard 612.
Dengan risiko kesalahan 10%. Apakah kenaikan nilai saham tersebut
di luar kontrol?

1. Hipotesis
H0 : µ = 700
H1 : µ > 700

2. α = 0,01

3. Uji varians → digunakan distribusi chi-kuadrat:


Derajat kebebasan (df), v = n – 1 = 60 – 1 = 59

4. Batas-batas daerah penolakan uji satu-ujung (right-tailed test)


α = 0,01 ; n=59 → X259, 0,01
Dari tabel chi-kuadrat, batas yang bersesuaian adalah = 87,17

5. Aturan keputusan:
Tolak H0 dan terima H1 jika . Jika tidak demikian
terima H0.

6. Rasio Uji:

7. Karena , maka H0 diterima.


Hal ini berarti bahwa nilai kenaikan saham Bank Central Asia berada
di dalam kontrol dan investor dapat menanam saham.

 Uji Hipotesis dengan Nilai P


Kasus
Kenaikan nilai saham yang diinginkan Bank Central Asia adalah 1300.
Suatu sampel yang terdiri dari 60 bulan kenaikan nilai saham diperiksa
dan diperoleh rata-rata kenaikan nilai saham sampel tersebut adalah
1480 serta deviasi standardnya 612. Dengan tingkat kepentingan 0,05,
apakah data yang diperoleh ini menunjukkan bahwartaa-rata kenaikan
nilai saham berbeda dengan kenaikan nilai saham yang diinginkan?

47
1. Hipotesis
H0 : µ = 1300
H1 : µ ≠ 1300

2. α = 0,05

3. n = 60 > 30 → digunakan distribusi z

4. Aturan keputusan:
Tolak H0 dan terima H1 jika Jika tidak demikian ( )
terima H0.

5. Rasio Uji:
̄
RUz = = = 2,27

6. Penentuan nilai P:
Karena uji hipotesisnya adalah uji dua ujung, maka nilai P adalah
jumlah luas di ujung kanan dan kiri yang dibatasi oleh z = ±RUZ ,
dan dinotasikan sebagai:
Nilai ( )

7. Pengambilan keputusan
Karena (0,0232 < 0,05) maka H1 diterima. Ini berarti kenaikan
nilai saham rata-rata berbeda dengan kenaikan nilai saham yang
diinginkan.

L. Uji Hipotesis Sampel – Ganda


Dalam uji hipotesis sampel-ganda, akan dilakukan pengujian
kestabilan kenaikan nilai saham PT. Bank Central Asia dan PT. Gudang
Garam Tbk. Dari hasil tinjauan kenaikan nilai saham PT. Gudang Garam
Tbk diperoleh hasil data statistik deskriptif kenaikan nilai saham selama 5
tahun dengan 60 perolehan data, yaitu sebagai berikut:

Statistik Deskriptif
Mean 9095,417
Median 8650
Mode 7300
Standard Deviation 3494,786
Sample Variance 12213531
48
Kurtosis 0,422812
Skewness 0,756627
Range 16325
Minimum 3725
Maximum 20050

8. Uji Hipotesis Varians dengan Sampel Ganda

Kasus
Seorang pialang saham ingin menanam saham pada perusahaan yang
memiliki kestabilan nilai saham yang lebih tinggi, di mana jika standar
deviasi perusahaan tersebut tinggi maka nilai saham tersebut semakin
tidak stabil. Pialang tersebut ingin membandingkan kestabilan nilai
saham antara PT. Bank Central Asia dan PT. Gudang Garam Tbk dengan
membandingkan nilai kedua variansnya. Setelah diuji ternyata
perusahaan PT. Bank Central Asia memiliki rata-rata nilai kenaikan
saham sebesar 1480 dengan standar deviasi 612 sedangkan PT. Gudang
Garam Tbk memiliki rata-rata nilai kenaikan saham sebesar 9095 dengan
standar deviasi 3495. Dengan menggunakan uji dua varians apakah
kesimpulan yang bisa diambil?

Sampel PT. Gudang Garam Tbk.:


̅̅̅ dan

Sampel PT. Bank Central Asia:


̅̅̅ dan

Uji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Hipotesis:

2.

3. Pengujian mempergunakan distribusi F


Karena varians dari sampel PT. Gudang Garam Tbk lebih besar dari
sampel PT. Bank Central Asia, maka . Maka derajat
kebebasan untuk pembilang adalah
dan derajat kebebasan untuk penyebut adalah
.

49
4. Batas-batas daerah penolakan (kritis) → uji dua-ujung
→ . Dari tabel distribusi F untuk
(pembilang) dan (penyebut) batas kritis
adalah

5. Aturan keputusan:
Tolak dan terima jika . Jika tidak demikian terima
.

6. Rasio uji:

7. Pengambilan Keputusan:
Karena , maka . Hal ini berarti terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap variabilitas hasil dari kedua
eksperimen tersebut. Sesuai hipotesis, investor dapat menanam saham
di perusahaan PT. Gudang Garam Tbk.

9. Uji Hipotesis Mean dengan Sampel Ganda

Kasus
Seorang pialang saham ingin menanam saham pada perusahaan yang
memiliki kestabilan nilai saham yang lebih tinggi, di mana jika standar
deviasi perusahaan tersebut tinggi maka nilai saham tersebut semakin
tidak stabil. Pialang tersebut ingin membandingkan kestabilan nilai
saham antara PT. Bank Central Asia dan PT. Gudang Garam Tbk dengan
membandingkan nilai kedua variansnya. Setelah diuji ternyata
perusahaan PT. Bank Central Asia memiliki rata-rata nilai kenaikan
saham sebesar 1480 dengan standar deviasi 612 sedangkan PT. Gudang
Garam Tbk memiliki rata-rata nilai kenaikan saham sebesar 9095 dengan
standar deviasi 3495. Dengan tingkat kepentingan 0,10 apakah ada
perbedaan dalam kenaikan nilai saham tersebut?

Uji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Hipotesis:
→ uji dua-ujung

2.

50
3. Menggunakan distribusi z
4. Batas-batas daerah penolakan/batas kritis uji dua-ujung:
→ . Dari tabel z, batas-batas kritis adalah

5. Aturan keputusan:
Tolak dan terima jika . Jika
tidak demikian terima .

6. Rasio uji:

̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ √

̅̅̅ ̅̅̅
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
7. Pengambilan Keputusan:
Karena , maka . Hal ini berarti terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap variabilitas hasil dari kedua
eksperimen tersebut. Sesuai hipotesis, investor dapat menanam saham
di perusahaan PT. Gudang Garam Tbk.

51
ANALISIS

Penulis memperoleh 60 data kenaikan nilai saham Bank Central Asia


setiap bulan. Pengolahan data dilakukan secara statistik deskriptif dari nilai saham
Bank Central Asia. Dalam hasil statistik deskriptif yang didapatkan, penulis akan
menganalisa mean, varians, standar deviasi, skewness dan kurtosis.
Mean biasa diterjemahkan dengan rata-rata atau rerata. Mean
dilambangkan dengan tanda X yang diberi garis di atasnya ( ) biasa disebut X bar.
Berdasarkan rumus yang ada, dapat dinyatakan nilai rata-rata kenaikan nilai
saham tiap bulan dalam lima tahun sebagai berikut:

Varians adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai data observasi dari nilai
rata-ratanya, kemudian dibagi dengan jumlah observasinya. Varians digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh persebaran nilai hasil observarsi terhadap rata-
rata. Berdasarkan rumus yang ada, varians dari data kenaikan nilai saham Bank
Central Asis adalah sebagai berikut:

Standar deviasi adalah nilai yang mirip dengan varian, yang


menggambarkan bagaimana sebaran data di dalam sampel. Berdasarkan
pengolahan data diperoleh nilai standar deviasi sebagai berikut:

̄

Skewness (kemencengan) adalah derajat ketidaksimetrisan suatu


distribusi. Berdasaran pengolahan data, kemencengan data kenaikan nilai saham
Bank Central Asia sebesar:

dengan kecondongan data ke arah kanan (condong positif) karena nilai mean lebih
dari nilai modus.

Kurtosis adalah derajat keruncingan suatu distribusi. Tingkat


keruncingan diukur dengan embandingkan bentuk keruncingan kurva distribusi
data dengan kurva normal. Nilai kurtosis data kenaikan saham Bank Central Asia:

52
Nilai kurtosis dari data jumlah kenaikan saham Bank Central Asia tiap bulan
kurang dari 3, maka bentuk kurtosisnya adalah platykurtic.

Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah


distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki
probabilitas p. Karena data yang digunakan lebih dari 30, maka dapat digunakan
distribusi normal. Berdasarkan rumus yang ada, mean (nilai harapan) dan varians
distribusi binomialnya adalah sebagai berikut:

Distribusi Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random


x (x diskrit), yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval
waktu tertentu atau di suatu daerah tertentu. Berdasarkan rumus yang ada, mean
(nilai harapan) dan varians distribusi poissonnya adalah sebagai berikut:

Distribusi normal adalah distribusi yang simetris dan berbentuk genta


atau lonceng. Kurva tersebut dipengaruhi oleh rata-rata dan simpangan baku.
Grafik distribusi normal yang dihasilkan simetris dan kurvanya makin tinggi
(leptokurtik) dan semakin lancip, artinya rata-rata besar dengan simpangan baku
kecil.
Distribusi mean sampling adalah distribusi dari mean-mean yang diambil
secara berulang kali dari suatu populasi. Dengan menggunakan rumus:

σ = √

diperoleh deviasi standard sebesar 46 dengan peluang PT. Bank Central Asia
bahwa 45 dari 60 bulan yang dipilih akan memiliki kenaikan total antara 1490
sampai 1500 adalah 8,29%.

53
Pembahasan selanjutnya yaitu estimasi. Teori estimasi atau biasa disebut
teori pendugaan (penaksiran) adalah suatu proses dengan menggunakan statitisk
sampel untuk menduga parameter populasi. Pada kasus ini dapat dilakukan
dengan estimasi mean (rata-rata) dan estimasi varians. Untuk menghitung estimasi
rata-rata, digunakan error standard dengan rumus: σ = sehingga interval

mean populasi dibentuk dengan:
–zσ <µ zσ

Dengan distribusi Z dan tingkat kepercayaan 95%, interval estimasi mean


PT. Bank Central Asia adalah dari 325,143 hingga 1634,857. Sedangkan untuk
interval estimasi varians, menggunakan rumus:

Sehingga diperoleh interval estimasi varians PT. Bank Central Asia


sebesar 518,752 hingga 746,4331.

Pada bab selanjutnya menjelaskan tentang uji hipotesis tunggal yang


terdiri dari uji hipotesis mean dan uji hipotesis varians.Pada uji hipotesis mean
terdiri dari uji satu-ujung dan uji-dua ujung. Dari kedua cara memperoleh hasil uji
tersebut terdapat kesamaan hipotesis di mana H1 ditolak dan menerima H0. Pada
uji hipotesis varians, menggunakan distribusi chi-kuadrat dengan H0 diterima
sedangkan dengan batas-batas daerah penolakan uji dua-ujung sehingga P yang
didatpatkan, yaitu 0,0232. Uji hipotesis tunggal hanya berlaku jika suatu sampel
terdiri dari satu sampel dan hanya terjadi satu perlakuan.

Pada uji hipotesis ganda terdapat 2 metode uji, yaitu uji hipotesis
hipotesis varians dan uji hipotesis mean. Dari kedua metode ini, diperoleh
kesimpulan yang sama, yaitu hipotesis pertama diterima, maka investor
disarankan untuk menanam saham di PT. Gudang Garam Tbk.

54
KESIMPULAN

Data Jumlah Kenaikan Nilai Saham Bank Central Asia dalam Satu Bulan
selama 5 tahun terakhir memiliki nilai rata-rata dengan nilai 1479,58 untuk setiap
bulan dengan standar deviasi mendekati nilai 612 untuk setiap jumlah kenaikan
nilai saham dalam satu bulan. Kecondongan data ke arah kanan dan memiliki
bentuk kurtosis platykurtic. Dalam kasus Jumlah Kenaikan Nilai Saham Bank
Central Asia dalam Satu Bulan digunakan pendekatan probabilitas relatif dan
memenuhi dua aturan dalam fungsi probabilitas.

Dalam kasus jumlah kenaikan nilai saham PT. Bank Central Asia dalam
satu bulan digunakan pendekatan probabilitas relatif dan memenuhi dua aturan
dalam fungsi probabilitas. Distribusi yang paling sesuai untuk data kenaikan
saham PT Bank Central Asia yaitu distribusi binomial karena grafik yang paling
mendekati adalah grafik distribusi poisson. Peluang PT Bank Central Asia bahwa
45 dari 60 bulan yang dipilih akan memiliki kenaikan total antara 1490 sampai
1500 adalah 8,29%. Interval estimasi mean PT Bank Central Asia adalah
1325,143 hingga 1634,86. Sedangkan untuk interval estimasi varians PT Bank
Central Asia sebesar 518,75 hingga 746,43. Untuk mencari nilai P digunakan
batas-batas daerah penolakan uji dua-ujung. Pada kasus kestabilan kenaikan nilai
saham PT. Bank Central Asia ini dapat diterapkan uji hipotesis varians dan uji
hipotesis mean. Pada uji hipotesis tunggal dan ganda diberikan beberapa kasus
yang dapat mewakili permasalahan kenaikan nilai saham yang dapat diaplikasikan
pada rumus yang sudah ada.

55
DAFTAR PUSTAKA

Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta


: Penerbit Erlangga.

Pasaribu, Amudi. 1975. Pengantar Statistik. Gahlia Indonesia : Jakarta

Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Siregar,Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi


Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : Rajawali Pers.

Saputra, Roni. 2013. Statistik terapan dalam ilmu kesehatan masyarakat.


Padang: Stikes Perintis Sumatera Barat.

Nasution, Leni Masnidar. 2017. Jurnal Hikmah: Statistik Deskriptif.


Lubuk Pakam: STAI.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B.


Bandung.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS.


Yogyakarta: Mediakom.

D.A. de Vaus. 2002. Survey in Social Research, 5th Edition (New South
Wales: Allen and Unwin) p. 259.

Suharyadi, dan S. K. Purwanto. 2009. Statistika: Untuk Ekonomi dan


Keuangan Modern, Edisi 2, Buku 1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

56

Anda mungkin juga menyukai