Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

INTERPRETASI DATA PENGINDERAAN JAUH UNTUK SURVEI KOTA

ACARA 1 & 2

DETEKSI, IDENTIFIKASI, DAN KLASIFIKASI OBJEK KOTA

Disusun oleh :

Nama : Nandian Nafi Setyan

NIM : 18/426117/SV/15259

Kelompok : IDPJSK-2

Hari/Jam : Senin, 07.15-09.15

Asisten : 1. Sri Rejeki Wulandari

2. A.D Krisna Yudha

PROGRAM DIPLOMA

PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2019
ACARA 1

DETEKSI, IDENTIFIKASI, DAN KLASIFIKASI

I. Tujuan
1. Mengenali, mendeteksi, dan mengidentifikasi objek kekotaan (objek titik,
garis, dan poligon) pada berbagai macam jenis citra satelit dan foto udara
dan pada skala yang berbeda.
2. Membuat kunci interpretasi objek kekotaan (baik titik, garis ataupun
poligon).

II. Alat dan Bahan


2.1 Alat
1. Laptop
2. Alat Tulis
2.2 Bahan
1. Citra Pleiades skala 1:5000
2. Citra Foto Udara skala 1:5000
3. Citra Landsat Komposit 432 skala 1:100.000
4. Citra SPOT 6 skala 1:12.500
III. Langkah Kerja

1. Citra Pleiades skala 1:5000 Klasifikasikan jenis objek garis


2. Citra Foto Udara skala 1:5000
dhd meliputi jenis garis, kondisi, ukuran,
dan lebar pada citra berbagai tingkatan
3. Citra Landsat Komposit 432 skala resolusi
1:100.000
4. Citra SPOT 6 skala 1:12.500
Klasifikasikan jenis objek area dengan
menggunkan tingkatan penggunaan
lahan pada citra berbagai tingkatan
Amati masing-masing citra dengan
resolusi
resolusi yang berbeda yaitu resolusi
rendah, resolusi sedang, dan resolusi
tinggi

1. Tabel Deteksi dan Identifikasi

Identifikasi dan deteksi berbagai obyek Obyek Kota


kota yang dapat dikenali pada citra 2. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Objek
menggunakan unsur interpretasi
Perkotaan
3. Tabel Klasifikasi Objek
Berdasarkan Tema Objek Titik
Klasifikasikan jenis objek perkotaan 4. Tabel Klasifikasi Objek Garis
yang dapat dikenali pada jenis citra
5. Tabel Klasifikasi Objek Area
berbagai resolusi
(Penggunaan Lahan)

Klasifikasikan jenis objek berdasarkan


tema objek titik pada tiap tingkatan
resolusi

Keterangan : Input Proses Output


IV. Hasil Praktikum
1. Tabel Deteksi dan Identifikasi Obyek Kota (terlampir)
2. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Objek Perkotaan (terlampir)
3. Tabel Klasifikasi Objek Berdasarkan Tema Objek Titik (terlampir)
4. Tabel Klasifikasi Objek Garis (terlampir)
5. Tabel Klasifikasi Objek Area (Penggunaan Lahan) (terlampir)

V. Pembahasan
Interpretasi citra merupakan suatu kegiatan mengenali atau
mengidentifikasi secara visual objek untuk mendapatkan informasi yang
terdapat pada citra menggunakan unsur-unsur interpretasi (Sutanto, 1986).
Interpretasi citra dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya adalah
deteksi, identifikasi, klasifikasi, dan analisis (Purwandhi, 2001). Tahapan-
tahapan interpretasi citra harus dilakukan secara urut karena akan saling
berhubungan antar satu dengan tahapan lainnya.
Tahapan deteksi merupakan suatu tahapan pengamatan atas suatu
objek. Tahapan deteksi dilakukan untuk mengetahui keberadaan suatu objek di
permukaan bumi, yaitu ada atau tidaknya suatu objek pada sebuah citra.
Tahapan deteksi merupakan tahapan awal proses interpretasi citra. Hasil
deteksi yang dilakukan pada citra dengan tingkatan resolusi yang berbeda yaitu
resolusi rendah, resolusi sedang, dan resolusi tinggi adalah pada citra resolusi
rendah diketahui bahwa hasil deteksi suatu objek masih umum dan hanya
terdapat beberapa objek saja yang dapat dideteksi seperti sawah, permukiman,
dan vegetasi. Hasil deteksi pada citra resolusi sedang diketahui bahwa objek
yang dideteksi lumayan banyak dan beragam. Hasil deteksi objek pada citra
resolusi sedang diantaranya adalah jalan, lapangan, kebun camppur, dan sawah.
Hasil deteksi pada citra resolusi tinggi diketahui bahwa terdapat banyak objek
yang terdeteksi dan objek yang dideteksi lebih khusus seperti industry, kantor,
masjid,dan sekolah.
Tahapan identifikasi suatu citra merupakan proses berikutnya pada
interpretasi citra. Identifiksi merupakan kegiatan untuk mengenali suatu objek
pada citra yang direkam oleh sensor. Hasil tahapan identifikasi yang dilakukan
pada citra resolusi rendah adalah diketahui bahwa objek dapat diidentifikasi
dengan baik, diantaranya sungai memiliki rona cerah dengan warna putih
dengan pola yang berkelok-kelok. Citra resolusi sedang dan tinggi juga
memiliki hasil identifikasi yang baik karena dapat mengidentifikasi rona,
warna, pola, bentuk, maupun ukuran objke dengan baik.
Tahapan klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan atau
mengkelaskan suatu objek berdasarkan atas unsur yang sama. Tahapan
klasifikasi dilakukan dengan mengkelaskan objek berdasarkan atas objek titik,
garis, dan area. Citra yang memiliki resolusi rendah menemui kesulitan dalam
mengklasifikasikan berdasarkan objek titik karena objek titik sangat kecil dan
tidak terlihat. Kemudahan yang ditemui adalah mendeteksi objek pada citra
resolusi tinggi karena objek terlihat sangat jelas.
Resolusi spasial menunjukkan ukuran terkecil suatu objek yang dapat
dideteksi oleh sensor, sedangkan resolusi spektral berkaitan dengan
kemampuan untuk membedakan suatu objek berdasarkan atas karakteristiknya
masing-masing (Danoedoro, 1996). Citra yang memiliki reoslusi spasial tinggi
akan lebih mudah dalam melakukan deteksi terhadap objek, sedangkan citra
yang memiliki resolusi spektral tinggi akan lebih mudah dalam membedakan
objek.

VI. Kesimpulan
1. Interpretasi citra terdiri atas beberapa tahapan diantaranya deteksi,
idntifikasi, dan klasifikasi. Proses deteksi dan identifikasi terhadap citra
berbeda tingkatan resolusi memiliki kemudahan dan kesulitan tertentu.
Resolusi yang rendah membuat objek yang dapat dideteksi hanya sedikit.
2. Interpretasi citra dilakukan untuk mengenali berbagai macam objek yang
terdapat pada citra. Interpretasi citra dilakukan dengan menggunakan kunci
interpretasi yaitu ukuran, rona, warna, bentuk, asosiasi, situs, struktur, dan
pola.
DAFTAR PUSTAKA

Danoedoro, P. (1996). Pengolahan Citra Digital : Teori dan Aplikasinya dalam


Bidang Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas
Gadjah Mada.

Purwandhi, F. S. (2001). Interpretaasi Citra Digital. Jakarta: Grafindo.

Sutanto. (1986). Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press.

Anda mungkin juga menyukai