Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SMK NEGERI


DI KABUPATEN GOWA

ANALYSIS OF SUPERVISION BY THE PRINCIPAL STWORD THE PERFORMANCE OF


PHYSICAL SPORTS AND HEALTH EDUCATION TEACHERS AT PUBLIC VOCATIONAL
SCHOOLS IN GOWA DISTRICT

JUMRIATI

PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
KONSENTRASI MANAJEMEN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
(jumriatiyuyun@yahoo.com)

JOURNAL
ANALISIS SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN
JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SMK NEGERI DI KABUPATEN GOWA
(Analysis Of Supervision By The Principal Stword The Performance Of Physical Sports And
Health Education Teachers At Public Vocational Schools In Gowa District )

Dibimbing Oleh Andi Ihsan dan Anto Sukanto**

ABSTARK

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan survey. Tujuan penelitian
untuk mengetahui gambaran: (1)Analisis supervisi kepala sekolah SMK Negeri di Kabupaten
gowa (2)Kenerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK Negeri di
Kabupaten gowa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa baik itu PNS maupun Non PNS
berjumlah 24 orang, dengan menggunakan metode sampel rumus Issac dan Michael dengan
derajat kesalahan 5 % (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1) Analisis supervisi
kepala sekolah pada SMK Negeri di Kabupaten Gowa berada pada kategori rendah. (2)
Kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK Negeri di Kabupaten
gowa berada pada kategori sedang.

Kata Kunci : Analisis Supervisi Kepala Sekolah, Kinerja Guru Penjas


ABSTRACT

Analysis Of Supervision By The Principal Stword The Performance Of Physical Sports And
Health Education Teachers At Public Vocational Schools In Gowa District. The objectives of
the research are to discover:(1)analysis of Supervision by The principals of SMKN (public
vocational schools) in Gowa district, (2)The performance of physical, Sports, and Health
Education teachers at SMKN in Gowa district. The population of the research were all 25
teachers of health, sport and physical education of public SMKN in Gowa district. The samples
taken by using Issac and Michael pattern sample method with the degree of mistake by 5%
(0.05) and obtained 24 teachers. The resultsof the research reveal that:(1) analysis of
Supervision by The principals of SMKN (public vocational schools) in Gowa district is in low
category;(2) The performance of physical, Sports, and Health Education teachers at SMKN in
Gowa district is in medium category.

Keywords: Analysis Of Supervision and Performance Teachers


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi yang berkembang saat ini maka masyarakat dituntut
untuk terjun dalam persaingan yang cukup tinggi.Hal ini dapat memicu suatu negara agar menata strategi
pembangunan dalam berbagai macam aspek.Terutama dalam peningkatan pendidikan yang lebih
bermutu. Dengan kualitas pendidikan yang baik, maka negara akan memiliki sumber daya manusia
yang tinggi. Dalam hal ini proses belajar mengajarlah yang memiliki andil besar di dalamnya. Menurut
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menjelaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

Kinerja guru yang optimal, memerlukan supervisi kepala sekolah terutama dalam melaksanakan
tugas pokok guru. Jadi yang menjadi sasaran utama dalam supervisi kepala sekolah adalah tugas pokok
guru yaitu mulai dari hal perencanaan pembelajaran, kemudian pelaksanaan yaitu pengelolaan kelas,
penyajian materi apa sudah sesuai dengan rencana atau belum, penggunaan media pembelajaran sampai
pada evaluasi dan tindak lanjut perbaikan dan pengayaan.
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebagai salah
satu faktor yang berperan dalam peningkatan kinerja guru terkhusus terhadap guru pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan.Jika dipersempit hanya akan terfokus kepada pengajaran pendidkan penjaskes
saja, karena berdasarkan hasil pengamatan penulis yang pernah mengabdikan diri pada salah satu SMK
Negeri di Kabupaten Gowa bahwa sanya kinerja guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
ditingkat SMK masihlah terlihat kurang. Hal ini pulalah yang menguatkan penulis ingin mengkaji agar
pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat lebih diperhatikan, para pemimpin sekolah
agar lebih memusatkan perhatiannya demi kemajuan kinerja tenaga pendidik dengan melakukan
pengawasan dan supervisi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dikemukakanlah rumusan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran supervisi kepala sekolah pada SMK Negeri di Kabupaten Gowa?
2. Bagaimana gambaran kinerja guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ditinjau
dari aspek Perencanaan, pengelolaan dan evaluasi pada SMK Negeri di Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dikemukakan sebagai arah yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini,
adapun tujuan penelitian ini dikemukakan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran supervisi kepala sekolah pada SMK Negeri di Kabupaten
Gowa.
2. Untuk mengetahui gambaran kinerja guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
dari aspek perencanaan, pengelolaan dan evaluasi pada SMK Negeri di Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini agar dapat memberikan manfaat baik secara teoritis mupun praktis
terhadap pengembangan peningkatan kualitas belajar penjaskes. Adapun manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi baru khususnya dalam ilmu
manajemen olahraga terutama yang berkaitan dengan supervisi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru Pendidikan Jasmani, Olahraga danKesehatan.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa dalam rangka
menentukan kebijakan dan pembinaan para kepala sekolah dan guru Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
2. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam melakukan supervisi dalam rangka
meningkatkan kinerja guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMK Negeri di
Kabupaten Gowa.
Tinjauan Pustaka
A. Supervisi Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah guru pemimpin yang menduduki jabatan struktural dan kedudukan secara
formal memiliki peran dan tanggung jawab dalam memimpin suatu sekolah baik itu di tingkat SD, SMP,
dan SMA/SMK. Kepala sekolah juga memiliki peranan yang besar dalam proses pengembangan ilmu
pengetahuan serta mutu pendidikan di sekolah.
Kepemimpinan dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi tingkah laku orang
lain, seorang pemimpin adalah seorang manajer yang memberi motivasi, pengaruh/bimbingan dan
melimpahkan kewenangan dan tanggung jawab kepada suka relawan (Ihsan dan Hasmiati.
2011:1)Pemimpin terdiri dari tiga unsur, yaitu: (1) penyelenggara sekolah, yaitu terdiri dari pejabat
dinas/ departemen pemerintah,lembaga yang menyelenggarakan pendidikan. (2) kepala sekolah, yaitu
guru atau seseorang yang dipercaya oleh penyelenggara sekolah (dinas pendidikan mengendalikan
pengelolaan sekolah), dan (3) komite sekolah,yaitu lembaga mandiridi luar struktur sekolah yang
berperan sebagai mitra yang mendukung dan mendampingi pengelolaan sekolah.
Pengertian supervisi dilihat dari sudut pandang etimologi berasal dari kata supervision (bahasa
inggris) yang terdiri dari kata super dan vision.Kata super artinya atas atau lebih dan vision atinya
melihat atau meninjau. Jadi supervise berarti melihat atau meninjau dari atas. Hal ini menggambarkan
suatu posisi yang melihat kedudukan lebih tinggi dari yang dilihat. Supervisi merupakan suatu proses
mengarahkan, mendukung staf agar dapat melakukan tugasnya secara evektif.. Supervisor harus
menggunakan kesempatan terutama utuk mendengarkan dan memberikan perspektif serta diklafikasi
teori dan praktek.Menurut (Bennete dan Saks, 2006:669)

B. Kinerja guru pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Peranan guru sangatlah dibutuhkan untuk mendukung terciptanya suasana belajar mengajar yang
menyenangan, aktif, dan memungkinkan anak berpartisipasi secara maksimal. Oleh karena itu peranan
guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan terhadap siswa diharapkan dapat terjalin dengan baik
sehigga dapat tercapai pembelajaran yang utuh dan berkualitas.Kepemimpinan guru pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan sama dengan guru bidang studi lainnya yakni bersifat majemuk, artinya
peran guru tidak hanya satu tetapi lebih dari satu. Menurut Lutan, (2001:11) mengatakan bahwa
“pendidikan jasmani yang berkualitas membutuhkan bimbingan secara langsung dari gurunya”.
Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di sekolah harus mampu menjawab
perkembangan dan tantangan pendidikan yang semakin kompleks dewasa ini. “Tuntutan kompetensi
dan profesionalisme menjadi kebutuhan mutlak dan harus dimiliki sebagai pertanggung jawaban dalam
mengantarkan anak-anak bangsa menjadi manusia sehat jasmani, dan rokhani serta dapat tumbuh
berkembang dengan wajar untuk menjadikan manusia seutuhnya”.

C. Supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan dikaji dari konsep supervisi dan kinerja guru pada kajian pustaka sebelumnya. Supervisi
kepala sekolah merupakan suatu profesi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru bidang studi
terkait ,sedangkan kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan profesionalisme
seorang guru khususnya guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Oleh karena itu, meskipun
guru-guru tersebut telah dipersiapkan dan dibekali dengan sejumlah kompetensi professional untuk
dapat melaksanakan tugas-tugas pendidikan seperti telah diuraikan di atas, namun dalam penuaiannya
tugasnya mereka dituntut untuk terus-terus meningkatkkan kompetensi atau kemampuannya. Usman,
(2003:4) menyatakan bahwa “ kompetensi guru atau kemampuan seorang guru dalam melaksanakan
kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak”.
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka dapat diuraikan bahwa supervisi
yang dilakukan oleh kepala sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja guru pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa dalam pelaksanaan pembelajaran. Analisis
supervisi tersebut disusun berdasarkan tugas kepala sekolah selaku supervisor agar tercapai indikator-
indikator kinerja guru yang telah ditetapakan. Guru selaku pengajar mampu memberikan kinerja yang
baik sehingga tercapailah proses mengajar yang optimal terhadap siswa dan peningkatan kemajuan
pembelajaran.
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (dengan menggunakan analisis kuantitatif) untuk
menyelidiki analisis atau menguji sebuah hipotesis penelitian.Dengan melakukan tinjauan tentang
adanya analisis antara variabel-variabel yang diteliti yaitu supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di SMK Negeri di Kabupaten Gowa.Adapun lokasi
penelitian ini bertempat diseluruh sekolah SMK Negeri di Kabupaten Gowa.

B. Desain Penelitian

s Supervisi Kepala Kinerja

Sekolah GuruPenjas
Gambar 3.1
(X) Sumber : Peneliti (Y)

C. Populasi dan Sampel


Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel seluruh guru pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa, baik itu PNS maupun Non PNS yang
berjumlah 25 orang guru. Data ini didapatkan dari Dinas Pendidikan di Kabupaten Gowa.
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dalam
penelitian ini peneliti mengambil rumus dari Issac dan Michael dengan derajat kelemahan 5% (0,05)
yaitu:
𝝀𝟐.𝑵.𝑷.𝑸
S=𝒅𝟐(𝑵−𝟏)+𝝀𝟐.𝑷.𝑸
Dari rumus tersebuta maka jumalah sampel berjumla 24 orang
Keterangan :
S= Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
λ2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 5%
d = 0.05
P = Q = 0.5

D. Defenisi Operasional Variabel


Penelitian ini berusaha mendeskripsikan data tentang pelaksanaan supervisi akademik, untuk
memudahkan pengukuran kedua variable tersebut, perlu dikemukakan defenisi operasional variabel:
1. Supervisi kepala sekolah (X) yamg dimaksud dalam penelitian ini adalah frekuensi kegiatan
bimbingan dan bantuan kepada guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dalam
memberi bantuan.
2. Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kerja atau penampilan kerja
guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Y) dalam melaksanakan tugas sehari-hari
sesuai dengan tuntutan profesinya.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sahih dalam pengumpulan data, sangat diperlukan penyusunan
instrumen yang tepat, yakni mengacu pada variabel yang menjadi fokus penelitian. Pembuatan dan
pengembangan instrumen penelitian dilakukan setelah jabaran dari variabel penelitian ditetapkan. Hal
ini dimaksud untuk dapat membantu mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data menurut
kebutuhan.Adapun instrumen penelitian yang digunakan yaitu: kuesioner, observasi dan dokumentasi.
F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Adapun teknik dan prosedur pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
a. Angket/kuisioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
petanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang diharapkan dari responden. Isi bentuk pertanyaan tersebut yakni pertanyaan tentang supervisi
kepala sekolah, dan kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
. Adapun indikator yang akan dijadikan kuesioner dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen supervisi Kepala sekolah SMK Negeri di Kabupaten Gowa
Variabel Dimensi Indikator/aspek
yang diukur
Supervisi Inspecting/ 1. Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran
Kepala Pengawasan 2. Proses pembelajaran / praktikum/ studi
Sekolah lapangan
(X) 3. Kegiatan ekstra kurikuler
4. Penggunaan media, alat bantu dan sumber
belajar
5. Kemajuan belajar siswa
6. Lingkungan belajar
Advising/ 1. Menasehati guru dalam meningkatkan
Menasehati pembelajaran/bimbingan yang efektif
2. Guru dalam meningkatkan kompetensi
professional
3. Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan
kelas
4. Guru dalam melaksanakan penilaian proses
dan hasil belajar
5. Guru dalam meningkatkan kompetensi
pribadi, social, dan pedagogic

LanjutanTabel 3.2
Variabel Dimensi Indikator aspek yang diukur
Monitoring/ 1. Ketahanan pembelajaran
Memantau 2. Pelaksanaan ujian mata pelajaran
3. Standar mutu hasil belajar siswa
4. Pengembangan hasil profesi guru
5. Pengadaan dan pemanfaatan sumber-sumber
belajar
Coordinating/ 1. 1. Pelaksanaan inovasi pembelajaran
Mengkoordinir 2. Pengadaan sumber-sumber belajar

Reporting/ 1. Kinerja guru dalam melaksanakan


Penilaian pembelajaran
2. Kemajuan belajar siswa
3. Pelaksanaan tugas akademik
Instrument Kinerja Guru
Kinerja guru juga dikembangkan dalam kajian pustaka dan defenisi operasional variable
tersebut. Adapun indikator kinerja guru adalah: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi.
Tabel 3.3
Instrumen indikator pembuatan soal kinerja guru penjasorkes
Variable Dimensi Indicator
Kinerja Perencanaan 1. Menganalisa KKM
Guru 2. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Pendidikan 3. Berhati-hati menjelaskan hasil materi
Jasmani, 4. Menyusun silabus
Olahraga dan 5. Menyusun RPP sesuai kondisi sekolah
Kesehatan 6. Membuat perincian minggu efektif

Pelaksanaan 1. Mengecek kehadiran siswa


2. Mengaplikasi hasil penelitian dalam
pembelajaran
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
sesuai dengan perangkat pembelajaran
4. Menyelesaikan program pemblajaran
5. Menggunakan metode pembelajaran yang
sesuai dengan perangkat pembelajaran
6. Melaksanakan pembelajaran tepat waktu
Evaluasi 1. Menganalisis hasil-hasil pembelajarn
2. Menilai pembelajaran siswa
3. Mengevaluasi hasil pembelajaran
4. Memberikan tugas

G. Teknik Analisis Data


Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengoreksian atau pengecekan terhadap data
yang sudah diambil apakah sudah lengkap dan apakah kuesioner sudah diisi secara benar berdasarkan
petunjuk pengisian. Adapun gambaran data dalam penelitian ini berbentuk deskriptif. Statistik
Deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya.Adapun analisis data yang digunakan yaitu
SPSS versi 22.00
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Supervisi Kepala Sekolah

Responden dalam penelitian ini adalah semua guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
baik itu PNS maupun Non PNS yang mengajar di SMK Negeri di Kabupaten Gowa Untuk hasil
penelitian, maka diperlukan suatu acuan kriteria untuk menginterpretasikan skor-skor hasil tersebut.
Berikut ini kriteria interpretasi skor untuk mengklasifikasi penelitian.
Tabel 4.1
Kriteria Interpretasi Skor
Rumus Taraf Interpretasi Skor Kategorisasi
X ≤ M – 1,5 Ω Sangat Rendah
M – 1,5 Ω < X ≤ M – 0,5 Ω Rendah
M – 0,5 Ω < X ≤ M + 0,5 Ω Sedang
M + 0,5 Ω < X ≤ M + 1,5 Ω Tinggi
X > M + 1,5 Ω Sangat Tinggi

(Sumber : SaifuddinAzwar, 2014: 63)


Keterangan :
M : Skor Rata- Rata Ω : Standar Deviasi

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian yakni melakukan
pengujian terhadap instrument yang nantinya akan digunakan untuk mengukur Supervisi Kepala
Sekolah dan Kiner Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMKN di Kabupaten Gowa.

Tipe validitas yang digunakan adalah uji Korelasi Pearson Product Moment. Setiap item akan
diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. R tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan
uji dua sisi dengan jumlah data (n=24). Agar penelitian ini lebih teliti, sebuah item sebaiknya memiliki
korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel ≥ 0,404. Item yang punya r hitung < 0,404akan
dihilangkan akibat mereka tidak melakukan pengukuran secara sama. Berikut adalah hasil dari uji
validitas dengan menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment(dapat dilihat di lampiran).Setelah
dilakukan uji validitas maka keseluruh item pertanyaan memiliki nilai korelasi (r) ≥ 0,404. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item pertanyaan sudah valid.Baik itu pertanyaan Supervisi
Kepala Sekolah maupun kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

Uji Reliabilitas dilakukan terkait dengan instrumen kinerja guru pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan adalah Jika nilai alpha > 0,6 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability).
Berdasarkan uji reliabilitas untuk kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat dilihat
bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,751(dapat dilihat di lampiran).Hal tersebut menandakan bahwa
seluruh item pertanyaan memiliki reliabilitas yang kuat.

1. Hasil Penelitian Data Analisis Supervisi Kepala Sekolah SMK Negeri di Kabupaten Gowa

a. Hasil Analisis Deskriptif data


Analisis deskriptif merupakan gambaran secara umum yang memberikan penjabaran secara
statistik dari suatu penelitian. Gambaran tersebut berupa hasil data dari Analisis Supervisi Kepala
Sekolah kemudian akan interpretasikan dalam berbagai karakteristik. Hasil analisis data tersebut dapat
dilihat melalui rangkuman hasil analisis yang tercantum seperti tabel 4.3 di bawah ini. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.2
Hasil Analisis Deskriptif Data Supervisi Kepala Sekolah pada SMKN di Kabupaten Gowa
No. Uraian Nilai Statistik
1. N 24
2. Range 50,00
3. Minumum 112,00
4. Maximum 162,00
5. Mean 139,33
6. Std. Deviation 12,66
(sumber : Hasil Survey, 2016)
Hasil pengelolaan data dengan menggunakan analisis deskriptif memberikan gambaran tentang
data Supervisi Kepala Sekolah pada SMKN di Kabupaten Gowa yaitu sebagai berikut, dari jumlah
sampel sebanyak 24 guru penjas. Nilai N 24, Range 50,00, Minimum 112,00,Maximum 162,00 Mean
139,33, dan Standar Deviation 12,66 Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Data
Analisis deskriptif frekuensi merupakan gambaran umum berupa Analisis Supervisi Kepala
Sekolah pada SMKN di Kabupaten Gowa. Yang diinterpretasikan dalam bentuk persen. Hasil analisis
data tersebut dapat dilihat melalui rangkuman hasil analis deskriptif frekuensi yang tercantum seperti
tabel 4.3 di bawah ini. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.3.
Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Data Analisis Supervisi Kepala Sekolah pada SMKN di
Kabupaten Gowa.
Rumus Kategorisasi Frequency Percent Kategori
x ≤ 120,43 1 4,2 % Sangat Rendah
120,43< x ≤133,03 8 33,3 % Rendah
133,03< x ≤145,63 7 29,2 % Sedang
145,63<x ≤158,23 7 29,2 % Tinggi
x >158,23 1 4,2 % Sangat Tinggi

Total 24 100 %
(Sumber : Hasil Survey 2016)
Dari hasil analisis deskriptif frekuensi di atas dapat di ketahui bahwa Analisis Supervisi Kepala
Sekolah pada SMK Negeri Kabupaten Gowa berkategori rendah. Hal ini di buktikan bahwa 1 orang (4,2
%) menunjukkan kategori Sangat Rendah, 7 orang (29,2%) kategori sedang, 7 orang (29,2 %) kategori
tinggi, 8 orang (33,3%) kategori rendah dan 1 orang (4,2%) kategori sangat tinggi.

2. Hasil Penelitian Data Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan SMK
Negeri di Kabupaten Gowa.

a. Hasil Analisis Deskriptif data


Analisis deskriptif merupakan gambaran secara umum yang memberikan penjabaran secara
statistik dari suatu penelitian. Gambaran tersebut berupa hasil data dari Kinerja guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa yang kemudian akan interpretasikan dalam
berbagai karakteristik. Hasil analisis data tersebut dapat dilihat melalui rangkuman hasil analisis yang
tercantum seperti tabel 4.3 di bawah ini. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.4
Hasil Analisis Deskriptif Data Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMKN di
Kabupaten Gowa.
No. Uraian Nilai Statistik
1. N 24
2. Range 62,00
3. Minimum 105,00
4. Maximum 167,00
5. Mean 148,37
6. Stand. Deviation 13,16
(sumber : Hasil Survey, 2016)
Hasil pengelolaan data dengan menggunakan analisis deskriptif memberikan gambaran tentang
data kinerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa yaitu
untuk N 24, Range 62,00. Minimum 105,00, Maximum 167,00, Mean 148,37 dan Standar Deviation
13,16.
b. Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Data
Analisis deskriptif frekuensi merupakan gambaran umum berupa frekuensi data dari kinerja
guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMK Negeri di Kabupaten Gowa yang
diinterpretasikan dalam bentuk persen. Hasil analisis data tersebut dapat dilihat melalui rangkuman hasil
analis deskriptif frekuensi yang tercantum seperti tabel 4.5 di bawah ini. Hasil selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.

Tabel 4.5.
Hasil Analisis Deskriptif Frekuensi Data Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
SMKN di Kabupaten Gowa.
Frequency Percent Kategori
X ≤128,63 1 4,2 % Sangat Rendah
128,63< X ≤141,79 4 16,7% Rendah
141,79< X ≤159,95 15 62,5% Sedang
159,95< X ≤168.11 4 16,7% Tinggi
X>168,11 0 % Sangat Tinggi
Total 24 100 %
(Sumber : Hasil Survey 2016)

Dari hasil analisis deskriptif frekuensi di atas dapat di ketahui bahwa Kinerja guru SMK Negeri
di Kabupaten Gowa berkategori sedang. Hal ini di buktikan bahwa dari 24 orang, 1 orang (4,2%) sangat
rendah, 4 orang (16,7% ) rendah, 15 orang (62,5%) kategori sedang, 4 orang (16,7%) tinggi, dan 0%
kategori sangat tinggi.

D. Pembahasan

Bertolak dari teori, latar belakang dan hipotesis sebelumnya maka adapun hasil-hasil penelitian yang
diperoleh untuk memeperkuat pembahasan atau analisis hasil-hasil penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Supervisi adalah serangkaian kegiatan membantu Guru mengembangkan kemampuannya


mengelola proses belajar mengajar demi mencapai tujuan pembelajaran (Glickman:10-25).
pengertian ideal tersebut, selama ini dalam praktiknya masih jauh dari harapan. Dalam proses
feedback pascasupervisi, kepala sekolah kurang cepat memberikan tanggapan atau saran kepada
guru Background disiplin ilmu kepala sekolah ikut mendukung/memperkuat supervisi yang
dilakukan. Dorman, Aldridge dan Fraser (2006:906-915), dalam penelitiannya yang didasarkan
hasil studi selama 30 tahun memperkuat keyakinan bahwa kualitas lingkungan di sekolah
memiliki pengaruh signifikan terhadap belajar siswa. Artinya, siswa belajar lebih baik lagi
ketika mereka merasakan lingkungan yang positif. Guru dituntut mengkreasi pembelajaran,
melalui penerapan “active learning” penerapan ini membutuhkan kemampuan guru yang
komprehensif. Pada pembelajaran kontekstual, guru pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan berperan sebagai fasilitator, dan pembeljaran lebih berpusat kesiswa. Penerapan ini
kedepan akan merubah konsep supervisi yang selama ini terjadi. Hal itu membutuhkan tipe
supervisi yang lebih memusatkan diri pada pengembangan profesi guru dan bakat guru. Guru-
guru dibina agar dapat memimpin dirinya, tidak banyak tergantung pada pengarahan supervisor.
Lebih percaya kepada sumber-sumber yang dapat mendukung kapabilitasnya sebagai guru
profesional (Pidarta, 2009: 82-86). Bekenaan dengan hal ini, maka konsep supervisi akan lebih
berpusat pada kemampuan guru yang dapat mendukung profesi. Supervisi juga dipandang
sebagai suatu usaha untuk memberikan pelayanan perbaikan situasi pembelajaran yang
direncanakan secara hati-hati dan titik berat pada supervisi adalah kepala sekolah,dengan kata
lain supervisor terhadap guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah adalah kepala
sekolah. Kepala sekolah dipandang sebagai petugas yang harus menjalankan supervisi kepada
guru-guru di bawah pimpinannya secara baik. dan adapun Supervisi Kepala Sekolah,
berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif mengenai pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah
terhadap guru-guru, diperoleh 8 orang (33,3%) nilai tertinggi. Hal ini memberikan gambaran
supervisikepala sekolah terhadap kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
berada pada kategori “rendah”. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan indikator-
indikator perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi, pelaksanaan supervisi dan
program tindak lanjut masih belum terlaksana dengan baik. Hal ini menunjukkan kepala sekolah
kurang memberikan bimbingan dan bantuan dibidang pengajaran pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan faktor lain juga bisa dikarenakan kepala sekolah yang berlatar belakang bukan
dari tenaga pendidik penjasorkes, sehingga kurang memahami pemberian pengarahan dan
bimbingan terharap guru yang bersangkutan, kepala sekolah hanya memberikan supervisi
kepada guru-guru secara umum saja hal itu diperkuat dari tambahan data wawancara secara
bebas yang diberikan oleh kepala sekolah.
2. Kinerja guru yang maksimal adalah pengajaran yang diberikan oleh seorang guru secara utuh
dan sepenuhnya, Menurut Hamalik (2001: 135) berpendapat bahwa, “guru yang baik akan
berusaha sedapat mungkin agar pelaksanaan pembelajaran berhasil” sedangkan menurut
Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Sarana Pendidikan (1996-1997: 35), “tugas guru sebagai pendidik dan pengajar dalam
pelaksanaan perencanaan pembelajaran adalah menyusun perangkat program pengajaran”.
Perangkat pembelajaran inilah yang menjadi komponen merupakan tumpuan para guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Hasil analisis statistik deskriptif mengenai kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan diperoleh 15 orang (62,5%) data tertinggi. Hal ini memberikan gambaran bahwa
kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam melaksanakan tugas
pembelajaran berada pada kategori “sedang” berarti guru-guru belum melaksanakan proses
pembelajarannya dengan baik atau dalam kategori cukup. Yang mana indikator-indikator :
menyusun perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian dan
program tindak lanjut tidak terlaksana seutuhnya . Hal ini menjelaskan berarti guru penjas belum
menunjukkan kemampuan kerja, atau keterampilan kerja dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sehari-hari sesuai dengan profesinya.
Maka pada intinya Keberhasilan dan kegagalan seorang guru dalam menjalankan tugas
pendidikan dan pembelajaran sangat ditentukan oleh adanya dorongan yang kuat dari motivasi
kinerja guru.
Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah sekaligus sebagai supervisor,memegang
peranan penting dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada guru yang pada akhirnya
dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja guru. Seperti yang dikemukakan
oleh Hariwung (1989) supervisi pendidikan yang berkaitan dengan pemberian bantuan kepada
guru adalah: supervisi sebagai pengendali kualitas, supervisiuntuk mengembangkan
profesional, dan supervisi untuk memotivasi guru. Bimbingan yang dilakukan oleh kepala
sekolah dapat berupa support terhadap kemampuan mengajar guru sebagai alat untuk memacu
agar guru lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya.
Pentingnya supervisi kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru yang
dikemukakan oleh Hariwung (1989) bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah bertujuan
meningkatkan kualitas belajar siswa yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, memupuk kuwalitas kepemimpinan dalam menjamin adanya kontuinitas dan
penyesuaian kembali program pendidikan, secara kooperatif mengembangkan tata susunan
belajar mengajar. Purwanto (1991) mengemukakan fungsi supervisi adalah membangkitkan dan
merangsang guru-guru dan pegawai dalam melaksanakan tugas pendidikan atau pembelajaran.
Mengadakan perlengkapan untuk kelancaran proses belajar mengajar, bersama-sama guru
mengembangkan metode mengajar yang berfariasi, membina kerjasama yang baik dan harmonis
dan memberikan kesempatan pada guru-guru dalam mengembangkan pengetahuan.
Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah diarahkan pada semua komponen yang
terkait dengan penyelenggaraan pembelajaran, mencakup bimbingan menyusun perangkat
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan prosess dan hasil belajar dan
melaksanakan program tindak lanjut. Melalui supervisi yang dilakukan kepala sekolah
diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru dan kinerja guru dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai mutu pendidikan yang berkualitas.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan kinerja
guru,pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat
penting. Meskipun dalam penelitian ini diketahui bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah
di SMK Negeri di Kabupaten Gowa masih dalam kategori yang “rendah” maka perlu dikaji
secara mendalam faktor lain yang secara konseptual berpengaruh terhadap kinerja guru sehingga
faktor-faktor yang belum dijelaskan dapat memberikan peningkatan kinerja guru terkhusus pada
bidang studi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai
berikut:
1. Supervisi kepala sekolah terhadap guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan SMK
Negeri diKabupaten gowa berada pada kategori rendah.
2. Kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK Negeri di Kabupaten
Gowa berada pada kategori sedang.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka dapat dikemukakan saran kepada beberapa
pihak sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah dan dinas pendidikan di kabupaten gowa agar lebih mengoptimalkan atau
lebih memperhatikan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, karena jika dilakukan
pengawasan dan pelaksanaan yang lebih ketat, maka kinerja guruakan lebih terlaksana dengan
baik karena guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan lebih merasa terawasi dan
disiplin.

2. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat lebih memperdalam kajian tentang
supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dan
lebih mendalami masalah-masalah yang mempempengaruhi rendahnya kinerja guru.
DAFTAR RUJUKAN

Ambarita 2015, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Yogyakarta: Graha Ilmu.


Anwar 2012, Kontribusi Supervisi Pengawas Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan pada SMP Negeri di Kab. Wajo, Makassar PPs UNM.
Azwar Saifuddin 2014, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Depdikbud, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka.
Glickman, C.d 1981. Developmen supervision : alternative practice for helping teachers improve
instruction. Alexandria ASCD.
Haris Abdul, 2008 Pengaruh Supervisi Kepala SekolahTerhadap Kinerja Guu SMP Negeri Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Makassar PPs UNM.
Husdarta 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani, Bandung : Alafabeta
Hamalik Oemar 2006, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta:Bumi Aksara.
Ihsan Andi dan Hasmiati, 2011, Manajemen Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
Ibrahim N, 2002, Study Pemberdayaan SLTP Terbuka Batu Anyar ProbolinggoJawa Timur. Jakarta:
Pustekkom.
Mangkunegara A.P 2000, Majemen Sumber Daya Manusia, Bandung Remaja Rospakarya.
Mulyasa E, 2004, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK,
Bandung: Rosdakarya.
Lazurt, S. 1988, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya.
Lambertus Bidangan, 2011, Pengaruh Kepemimpinan dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru SMP Negeri di Kabupaten Toraja Utara, Makassar PPs UNM.
Manulang, M. 2005 Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Yogyakarta
Masjumi Nur 2005, Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani: Universitas Negeri Makassar.
Purwanto , Ngalim M. 2000. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rosdiani Dini 2013. Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung:
Alfabeta.
Siahaan, Amiruddin, dkk 2006, Manajemen Pengawas Pendidikan, Ciputat: Quantum Teaching.
Sudirman, AM. 1986. Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Supardi 2014, Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiono 2015. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Soetopo Et al, 1984: Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Terry, George R dan Ruev, Leslie W. 2005, Dasar-dasar Manajemen. Jakarta Bumi Aksara.
Usman Moh Uzer, 2003, Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Winaryati Eny 2014. Evaluasi Supervisi Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai