Melakukan pemasangan infus: adalah tindakan invasif dengan memasukkan intravena cateter ke dalam vena untuk memasukkan terapi cairan ke dalam tubuh pasien. Nama Klien : Tn. Badu Diagnosa Medis : Ca. Laring 2. Diagnosa keperawatan: Defisit nutrisi behubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional a. Aseptik (Rasional : mencegah kontaminasi mikroorganisme ke dalam tubuh pasien) b. Alat dan bahan yang digunakan bersih (Rasional : melindungi dari terjadinya infeksi silang /infeksi nasokomial) c. Prinsip kehati-hatian (Rasional: Perawat harus mampu melakukan dengan hati-hati agar tidak salah dalam menusukkan jarum) d. Dokumentasi kegiatan (tanggal pemasangan, dan perawat yang mengerjakan) (Rasional : pertanggung jawaban terkait tindakan yang dilakukan) 4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: a. Pemasangan IV cateter salah bisa melukai pasien, vena menjadi pecah atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena, bisa terjadi infeksi jika IV cateter tidak steril. Akan terjadi flebitis/pembengkakan jika terlalu lama di tancapkan. Pencegahan berhati-hati dan cermat saat memasang IV cateter sesuai dengan prosedur. b. Bahaya: adanya emboli udara di selang infus Pencegahannya: saat pemasangan infuse pastikan tidak ada udara pada selang infus c. Bahaya: terjadi Hematom Pencegahan: teliti dalam melakukan penusukan pada vena. 5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: Untuk mengotrol status elektrolit, mempermudah pemberian injeksi obat, serta untuk membantu proses transfusi 6. Hasil yang didapatkan dan maknanya: Infus berhasil terpasang, maka dengan pemasangan infus diharapkan keseimbangan elektrolit dapat tercapai. 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi) a. Monitor KU dan TTV b. Kolaborasi pemberian obat dan multivitamin. c. Berikan pembatasan cairan dan diet natrium sesuai indikasi