Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PRA-OPERATIF (Di luar kamar bedah)


Nama Pasien :V.S
Jenis Kelamin :Perempuan
Umur : 44 Tahun
Alamat : Eris ,Tondano
Nomor RM :171061
Nomor Reg :05878
Dokter Bedah :dr.Tony Wowiling Sp.D
Dokter Anastesi :dr. Mario L.Sp.An
Instalasi/Bagian :Maria Joseph
No.Kamar : VII/2
Keluhan Utama :Nyeri Ulu Hati
Diagnosa Prabedah :Colelitiasis
Rencana Operasi :Colesistektomi
Tipe Operasi :Sedang
Tanggal Operasi : 24 Mei 2019

Tanda-Tanda TD Nadi Rr Suhu TB BB


Vital 110/80 78x/menit 20x/menit 36°C 155 cm 50 kg
mmHg

Perfusi Perifer : Hangat


Respirasi :Spontan
Kesadaran :Compos Mentis
GCS :E: 4 V:5 M:6 =15
Riwayat Penyakit : Tidak ada Riwayat Penyakit
Riwayat Alerigi :Tidak Ada riwayat Alergi
Riwayat Operasi : Tidak Pernah Melakukan Operasi
Alat Infasif yang Terpasang : Tidak Ada
Makan/minum Terakhir : Bubur jam 09.30 WITA
Hasil Laboratorium :Terlampir
Hasil Radiologi :Jenis : USG (Ultrasonografi)
Jumlah : 1 Lembar
Persiapan Darah :Jenis (Tidak ada Persiapan Transfusi)
Jumlah
Surat Ijin Operasi :Ada
Surat Ijin Anastesi :Ada
Persiapan Kulit : Desinfeksi
Protesa :Gigi Palsu

GENOGRAM

KETERANGAN :
: Laki – Laki : Meninggal
: Perempuan : Pasien

Kesimpulan :
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat Penyakit yang Pernah Dialami : Kolelitiasis
Kapan : 2015
Catatan :
Klien mengatakan sudah pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya pada tahun 2015
dan di lakukan pemeriksaan USG dan Klien mengatakan bahwa ia mendapatkan penyakit
Kolelitiasis Klien mengatakan sebenarnya pada tahun 2015 dokter sudah menganjurkan
untuk melakukan operasi tapi pasien tidak mau melakukan operasi.
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
Sebelum sakit klien mengatakan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan karena
sibuk dengan kegiatan di kantor dan kegiatan sehari-hari dan karena merasa dirinya
baik-baik saja Klien merasa untuk tidak perlu melakukan kontrol/ pemeriksaan
kesehatan.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan sejak sakit klien jadi jarang melakukan pekerjaan klien mengatakan
pada saat sibuk-sibuknya untuk bekerja klien sering merasakan nyeri dan mengganggu
pekerjaanya.
2. Data Objektif
Observasi
 Kebersihan rambut : Bersih, rambut berwarna, dan rambut rebonding
 Kulit kepala : Bersih, tidak ada benjolan, ketombe dan kutu, tidak ada
alopecia
 Kebersihan kulit : Bersih, warna kulit kuning langsat
 Hygiene rongga mulut: Bersih, stomatitis (-), mukossa bibir kering, kandidiasis (-)

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
Sebelum sakit klien mengatakan makan 3x1 hari tapi pasien mengatakan ia
memang kurang nafsu makan. Sehingga Pasien hanya makan ± 2-3 sendok leper
Pasien mengatakan ia hanya bisa makan apabila makanan itu lauknya Ikan Goreng
yang bersaus dan berminyak Pasien mengatakan ia juga sangat suka megkonsumsi
gorengan. Pasien mengatakan tidak terlalu suka makanan berserat ia hanya suka
makanan yang di goreng.Pasien mengatakan ia memang sulit untuk makan. Pasien
mengatakan untuk minum ia sering ± 7-8 gelas perhari.
b. Keadaan sejak sakit
Sejak sakit klien mengatakan nafsu makan klien tetap sama pada saat ia belum
sakit.Pasien mengatakan sebenarnya pada tahun 2015 dokter sudah melarang untuk
memakan makanan berminyak tapi pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa makan
jika itu bukan ikan yang di goreng dan di campur saus, dan pada saat sakit pasien
sangat suka mengkonsumsi gorengan padahal ia sudah tau bahwa dokter
melarangnya untuk makan-makanan berminyak Pasien mengatakan sering
mengkonsumsi obat tradisional seperti lidan,minyak zaitun,garam inggris dan apel
hijau dan di konsumsi selama 1 minggu karena itu 1 paket.Pasien mengatakan
minum normal sama pada saat sebelum sakit 7-8 gelas perhari.
2. Data Objektif
a. Observasi
Bubur yang di berikan pada pasien tidak di habiskan.
Pasien terlihat tidak nafsu makan.
b. Pemeriksaanfisik
 Turgor kulit : Kering >2 detik
 Palpebra : Berwarna kehitaman area inverior .konjungtiva :
anemis
 Sclera : Anikterik
 Hidung : Simetris, bersih, septum ( + )
 Rongga mulut : Bersih, stomatitis (-), mukossa bibir kering,
kandidiasis (-) .Gusi bersih.
 Gigi geligi : tidak lengkap Gigi palsu : (+)
 Lidah : kandidiasis (-)
 Pharing : tidak ada peradangan
 Kelenjar getah bening leher : Normal, Tidak ada pembengkakan KGB
 Kelenjar parotis : Normal, Tidak ada pembengkakan
 Kelenjar tiroid : Normal, Tidak ada pembengkakan
 Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : Abdomen tampak datar, lemas dengan bentuk simetris
Bayangan vena : Tidak kelihatan
Benjolan vena : Tidak kelihatan

C. KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit klien BAB satu kali sehari dengan karakteristik
padat/berbentuk, warna kuning agak jernih dan bab tidak bercampur lendir/darah.
Dalam sehari Pasien mengatakan BAK kira-kira 6-8 kali sehari dengan
karakteristik cair, warna putih kekuningan.
b. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan dalam sehari klien BAB 1 kali dengan konsistensi kuning
kecoklatan, padat/berbentuk, tidak bercampur darah/lendir, BAB klien tidak
mengalami gangguan.
2. Data Objektif
a. Observasi :
PAsien belum BAB
BAK ± 5 kali. Urin klien tampak berwarna putih kekuningan

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan ia bekerja di kantor sehari-hari dan mngurus anak-anaknya.
b. Keadaan sejaksakit
Sejak sakit pasien mengatakan lebih sering beristirahat diruangan karena pada saat
akan bekerja nyeri sering timbul.
2. Data objektif
a. Observasi
 Aktivitasharian
Makan :0
Mandi :0
Berpakaian :0
Kerapian :0
Buang Air Besar :0
Buang Air Kecil :0
Mobilisasi di tempat tidur :0
Ambulasi : Mandiri
 Postur tubuh : Tegak lurus
 Gaya jalan : Normal (tegak lurus )
E. KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan pada saat sebelum sakit waktu tidur terganggu, Pasien
mengatakan ia karena ia tidak bisa tertidur ia melakukan aktifitas-aktifitas yang
bisa membuat ia tertidur atau ia lelah dan bisa tertidur pada saat jam 01.00 pagi dan
akan terbangun jam 04.00 tapi pasien mengatakan ia paksakan untuk tetap tidur,
Tapi jam 06.00 pagi ia bangun dan bersiap-siap untuk bekerja.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan baik ia sakit maupun sebelum sakit waktu tidur memang
terganggu.
2. Data Objektif
a. Observasi
Expresi wajah mengantuk : (+)
Banyak menguap : (-)
Palpebrae inferior berwarna gelap : (+)
F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
PAsien mengatakan tidak mengntrol kesehatan karena ia tahu bahwa dirinya sehat.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan tidak begitu tahu tentang penyakit yang di alami pasien hanya
mengetahui bahwa dirinya sakit Batu Empedu.Pasien mengatakan tidak tahu
efek/akibat dari penyakit tersebut.Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan akibat
peningkatakan asam lambung.

2. Data Objektif
a. Observasi
- Pasien sering bertanya-tanya
- Pasien nampak bingung
- Ekspresi wajah alis berkerut
- Pasien nampak memperhatikan
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
Sebelum sakit klien mengatakan dirinya masih mampu melakukan berbagai
aktifitas yang bermanfaat untuk keluarga dan lingkungannya.
b. Keadaan sejak sakit
Sejak sakit klien mengatakan dirinya lebih banyak beristirahat dan tidak lagi
melakukan aktifitas yang berat .

2. Data Objektif
a. Observasi
 Kontak mata : Baik, tidak ada gangguan
 Rentang perhatian : Baik, klien merespon perawat dengan baik
 Suara dan cara bicara : Baik, tidak ada gangguan dan berbicara baik
H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan hubungan
dengan keluarga, krabat dan lingkungan masyarakat dan gereja. Pasein mengatakan
aktif dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan di desanya dan di gerejanya
b. Keadaansejaksakit
Sejak sakit pasien mengatakan berhubungan baik dengan perawat yang ada di
ruangan mauapun dengan pasien -pasien yang ada di ruangan yang sama.
2. Data Objektif
Klien tampak tidak bermasalah dan berhubungan baik dengan perawaat dan pasien lain.
I. KAJIAN POLA REPRODUKSI – SEKSUALITAS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit dan sejak sakit
Pasien mengatakan memiliki dua orang anak laki-laki.Pasien mengatakan menikah
pada tahun 2000.Pasien mengatakan menggunakan KB suntik 1 kali
perbulan.Pasien mengatakan menstruasi kurang lebih hanya 4 hari.
2. Data Objektif
a. Observasi
Klien tampak tidak terfokus dan tidak tertarik untul soal seksualitas
b. Pemeriksaan Diagnostik
 Laboratorium : Terlampir
b. Terapi : Terlampir

J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES

1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit pada tahun 2016 pasien pernah mengalami trauma
dimana pada saat ia mengantar mobil ia pernah di cegat oleh orang dan orang itu
mengambil mobil Pasien dan membuat pasien trauma dan stres akibat pikirannya
dan akibat rasa takutnya, pasien mengatakan ia juga stres karena pada 2 tahun lalu
ibu dari pasien meninggal.
b. Keadaan sejak sakit
Sejak sakit klien mengatakan sering stres dan cemas karena takut dengan operasi
yang akan di lakukan,Pasien mengatakan takut meninggal selama proses
operasi,pasien mengatakan takut apabila operasi gagal, dan pasien takut jika
kantung empedunya pecah.Pasien mengatakan trauma yang sebelumnya terjadi
berdampak pada Pasien saat ini, dimana mempengaruhi pikirannya dan
meningkatkankan rasa cemas dan stresnya, Pasien mengatakan cemas dan stres
meningkat akibat membaca komentar dalam akun sosial medianya.

2. Data Objektif
a. Observasi
Pasien sempat menolak untuk melakukan untuk melakukan operasi, tapi karena
dukungan dari keluarga pasien bersedia melakukan operasi.
-Klien tampak cemas dan bertanya berapa lama operasi berlangsung.
Klien tampak menutup wajah dengan bantal.
Perifer Teraba Dingin
Pasien nampak pucat
Tremor (+)
Pasien terlihat gelisah

K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Data Subjektif

a. Keadaan sebelum sakit


sebelum sakit Pasien mengatakan dia beragama katolik dan sering mengikuti
kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan gerejanya. Klien mengatakan dia
percaya kepada Allah yang mempunyai kehidupannya.
b. Keadaan sejak sakit
sejak sakit Pasien mengatakan meskipun mengalami masalah dengan kesehatannya
klien mengatakan tetap percaya kepada Allah dan tidak menyalahkan untuk
penyakit yang dialaminya karena klien mengatakan kondisinya saat ini karena
kesalahannya sendiri.
2. Data Objektif
a. Observasi
Pasien terlihat berdoa meskupun hanya di tempat tidur.

NamadanTandaTangan yang Mengkaji

(………………………)
KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Klien mengatakan sudah pernah 1. Bubur yang di berikan pada pasien
melakukan pemeriksaan sebelumnya tidak di habiskan.
pada tahun 2015 dan di lakukan 2. Palpebra Berwarna kehitaman
pemeriksaan USG dan Klien 3. Expresi wajah mengantuk: (+)
mengatakan bahwa ia mendapatkan 4. Pasien sering bertanya-tanya
penyakit Kolelitiasis Klien 5. Pasien nampak bingung
mengatakan sebenarnya pada tahun 6. Ekspresi wajah alis berkerut
2015 dokter sudah menganjurkan 7. Pasien nampak memperhatikan
untuk melakukan operasi tapi pasien 8. Pasien sempat menolak untuk
tidak mau melakukan operasi. melakukan operasi, tapi karena
2. Sejak sakit klien mengatakan nafsu dukungan dari keluarga pasien bersedia
makan klien tetap sama pada saat ia melakukan operasi.
belum sakit.Pasien mengatakan 9. Klien tampak cemas dan bertanya
sebenarnya pada tahun 2015 dokter berapa lama operasi berlangsung.
sudah melarang untuk memakan 10. Klien tampak menutup wajah dengan
makanan berminyak tapi pasien bantal.
mengatakan bahwa ia tidak bisa makan 11. Pasien nampak tidak nafsu makan
jika itu bukan ikan yang di goreng dan 12. Perifer Teraba Dingin
di campur saus, dan pada saat sakit 13. Pasien nampak pucat
pasien sangat suka mengkonsumsi 14. Tremor (+)
gorengan padahal ia sudah tau bahwa 15. Pasien terlihat gelisah
dokter melarangnya untuk makan- 16. Pemeriksaan Penunjang
makanan berminyak Pasien TTV :
mengatakan sering mengkonsumsi TD : 110/80 mmHg
obat tradisional seperti lidan,minyak Rr : 20x/menit
zaitun,garam inggris dan apel hijau dan N : 78x/menit
di konsumsi selama 1 minggu karena S : 36°C
itu 1 paket.Pasien mengatakan minum
normal sama pada saat sebelum sakit 7-
8 gelas perhari.
3. Pasien mengatakan tidak begitu tahu
tentang penyakit yang di alami pasien USG Terlampir
hanya mengetahui bahwa dirinya sakit
Batu Empedu.Pasien mengatakan tidak Hasil :
tahu efek/akibat dari penyakit -Membran Mukosa iregular
tersebut.Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan akibat peningkatakan asam -Dinding Empedu Menebal
lambung.
4. Sejak sakit klien mengatakan sering - Batu Empedu (+)
stres dan cemas karena takut dengan
operasi yang akan di lakukan,Pasien
mengatakan takut meninggal selama
proses operasi,pasien mengatakan
takut apabila operasi gagal, dan pasien
takut jika kantung empedunya
pecah.Pasien mengatakan trauma yang
sebelumnya terjadi berdampak pada
Pasien saat ini, dimana mempengaruhi
pikirannya dan meningkatkankan rasa
cemas dan stresnya, Pasien
mengatakan cemas dan stres meningkat
akibat membaca komentar dalam akun
sosial medianya.
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS :
1. Klien mengatakan sudah pernah
melakukan pemeriksaan
sebelumnya pada tahun 2015 dan di
lakukan pemeriksaan USG dan
Klien mengatakan bahwa ia
mendapatkan penyakit Kolelitiasis Kurang Pengetahuan,Proses pembedahan Ansietas
Klien mengatakan sebenarnya pada
tahun 2015 dokter sudah
menganjurkan untuk melakukan
operasi tapi pasien tidak mau
melakukan operasi.
2. Sejak sakit klien mengatakan nafsu
makan klien tetap sama pada saat ia
belum sakit.Pasien mengatakan
sebenarnya pada tahun 2015 dokter
sudah melarang untuk memakan
makanan berminyak tapi pasien
mengatakan bahwa ia tidak bisa
makan jika itu bukan ikan yang di
goreng dan di campur saus, dan
pada saat sakit pasien sangat suka
mengkonsumsi gorengan padahal
ia
sudah tau bahwa dokter
melarangnya untuk makan-
makanan berminyak Pasien
mengatakan sering mengkonsumsi
obat tradisional seperti
lidan,minyak zaitun,garam inggris
dan apel hijau dan di konsumsi
selama 1 minggu karena itu 1
paket.Pasien mengatakan minum
normal sama pada saat sebelum
sakit 7-8 gelas perhari.
3. Pasien mengatakan tidak begitu
tahu tentang penyakit yang di alami
pasien hanya mengetahui bahwa
dirinya sakit Batu Empedu.Pasien
mengatakan tidak tahu efek/akibat
dari penyakit tersebut.Pasien
mengatakan nyeri yang dirasakan
akibat peningkatakan asam
lambung.
4. Sejak sakit klien mengatakan
sering stres dan cemas karena takut
dengan operasi yang akan di
lakukan,Pasien mengatakan takut
meninggal selama proses
operasi,pasien mengatakan takut
apabila operasi gagal, dan pasien
takut jika kantung empedunya
pecah.Pasien mengatakan trauma
yang sebelumnya terjadi
berdampak pada Pasien saat ini,
dimana mempengaruhi pikirannya
dan meningkatkankan rasa cemas
dan stresnya, Pasien mengatakan
cemas dan stres meningkat akibat
membaca komentar dalam akun
sosial medianya

DO

1. Bubur yang di berikan pada pasien


tidak di habiskan.
2. Palpebra Berwarna kehitaman
3. Expresi wajah mengantuk: (+)
4. Pasien sering bertanya-tanya
5. Pasien nampak bingung
6. Ekspresi wajah alis berkerut
7. Pasien nampak memperhatikan
8. Pasien sempat menolak untuk
melakukan operasi, tapi karena
dukungan dari keluarga pasien
bersedia melakukan operasi.
9. Klien tampak cemas dan bertanya
berapa lama operasi berlangsung.
10. Klien tampak menutup wajah
dengan bantal.
11. Pasien nampak tidak nafsu makan
12. Perifer Teraba Dingin
13. Pasien nampak pucat
14. Tremor (+)
15. Pasien terlihat gelisah
16. Pemeriksaan Penunjang
TTV :
TD : 110/80 mmHg
Rr : 20x/menit
N : 78x/menit
S : 36°C
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Perencanaan


Intervensi Rasional
Jumat, Ansietas b/d kurang Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV 1. Sebagai data awal
24-05-2019 pengetahuan,porses pembedahan keperawatan pada Ny. V.S selama untuk melihaat
d/d : 1x30 menit, diharapkan ansietas keadaan umum
DS : klien berkurang dengan kriteria klien
1. Klien mengatakan sudah hasil :
pernah melakukan - Klien tidak cemas dan takut 2. Bina hubungan saling 2. Agar klien bisa
pemeriksaan sebelumnya terhadap operasi yang akan percaya antara klien terbuka dan dapat
pada tahun 2015 dan di dilakukan dengan perawat mengungkapkan
lakukan pemeriksaan - Klien tidak gelisah penyebab dari
USG dan Klien - Perifer teraba hangat kecemasan yang
mengatakan bahwa ia - -Tremor berkurang dirasakan
mendapatkan penyakit
Kolelitiasis Klien 3. Kaji tingkat kecemasan 3. Mengetahui tingkat
mengatakan sebenarnya klien kecemasan yang
pada tahun 2015 dokter dirasakn klien
sudah menganjurkan
untuk melakukan operasi
tapi pasien tidak mau 4. Berikan penjelasan yang 4. Pasien mengetahui
melakukan operasi. akurat tentang kondisi secara pasti apa
2. Sejak sakit klien penyakit kondisi saaat yang akan
mengatakan nafsu makan ini dan proses terjadinya dihadapinya
klien tetap sama pada saat penyakit
ia belum sakit.Pasien
mengatakan sebenarnya 5. Meningkatkan
pada tahun 2015 dokter kekuatan diri untuk
sudah melarang untuk 5. Beri dukungan untuk lebih berani
memakan makanan tindakan operasi menghadapi
berminyak tapi pasien operasinya
mengatakan bahwa ia 6. Mengurangi faktor
tidak bisa makan jika itu 6. Ciptakan lingkungan kecemasan yang
bukan ikan yang di yang tenang dan tidak semakin mendalam
goreng dan di campur menakutkan bagi pasien
saus, dan pada saat sakit 7. Untuk mengurangi
pasien sangat suka 7. Ajarkan kepada klien tingkat kecemasan
mengkonsumsi gorengan teknik relaksasi (Napas
padahal ia sudah tau Dalam)
bahwa dokter
melarangnya untuk 8. Memudahkan pasien
makan-makanan 8. Berikan pendidikan untuk mencegah dan
berminyak Pasien kesehatan tentang pola menangulangi
mengatakan sering hidup sehat
mengkonsumsi obat
tradisional seperti 9. mengurangi
lidan,minyak 9. Kolaborasi pemberian kecemasan klien
zaitun,garam inggris dan obat akibat nyeri.
apel hijau dan di
konsumsi selama 1
minggu karena itu 1
paket.Pasien mengatakan
minum normal sama pada
saat sebelum sakit 7-8
gelas perhari.
3. Pasien mengatakan tidak
begitu tahu tentang
penyakit yang di alami
pasien hanya mengetahui
bahwa dirinya sakit Batu
Empedu.Pasien
mengatakan tidak tahu
efek/akibat dari penyakit
tersebut.Pasien
mengatakan nyeri yang
dirasakan akibat
peningkatakan asam
lambung.
4. Sejak sakit klien
mengatakan sering stres
dan cemas karena takut
dengan operasi yang akan
di lakukan,Pasien
mengatakan takut
meninggal selama proses
operasi,pasien
mengatakan takut apabila
operasi gagal, dan pasien
takut jika kantung
empedunya pecah.Pasien
mengatakan trauma yang
sebelumnya terjadi
berdampak pada Pasien
saat ini, dimana
mempengaruhi
pikirannya dan
meningkatkankan rasa
cemas dan stresnya,
Pasien mengatakan
cemas dan stres
meningkat akibat
membaca komentar
dalam akun sosial
medianya.

DO :

1. Bubur yang di berikan


pada pasien tidak di
habiskan.
2. Palpebra Berwarna
kehitaman
3. Expresi wajah
mengantuk: (+)
4. Pasien sering bertanya-
tanya
5. Pasien nampak bingung
6. Ekspresi wajah alis
berkerut

7. Pasien nampak
memperhatikan
8. Pasien sempat menolak
untuk melakukan operasi,
tapi karena dukungan dari
keluarga pasien bersedia
melakukan operasi.

9. Klien tampak cemas dan


bertanya berapa lama
operasi berlangsung.

10. Klien tampak menutup


wajah dengan bantal.

11. Pasien nampak tidak


nafsu makan

12. Perifer Teraba Dingin

13. Pasien nampak pucat

14. Tremor (+)


15. Pasien terlihat gelisah
16. Pemeriksaan Penunjang
TTV :
TD : 110/80 mmHg
Rr : 20x/menit
N : 78x/menit
S : 36°C
IMPLEMENTASI dan EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

HARI/TGL DIAGNOSA TUJUAN &


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA/TTD

Jumat, Ansietas Setelah dilakukan 11.30 1) Mengobservasi TTV S:


24-05-2019 asuhan keperawatan Hasil : -Klien mengatakan
pada Ny. V.S selama TD :120/80 mmHg sudah memahami
1x30 menit, N: 80x/m terkait dengan
diharapkan ansietas Rr:22x/m penyakit yang ia
klien berkurang S:36,5°C alami
dengan kriteria hasil : - Klien
- Klien tidak 11.30 2) Membina hubungan mengatakan sudah
cemas dan saling percaya siap untuk di
takut terhadap antara klien dengan operasi
operasi yang perawat -Klien mengatakan
akan dilakukan Hasil : sudah percaya
- Klien tidak Pasien dapat menceritakan kepada dokter
gelisah apa yang pasien rasakan. untuk melakukan
- Perifer teraba prosedur operasi
hangat 12.00 3) Mengkaji tingkat
Tremor berkurang kecemasan klien O:
Hasil : - Klien
Kecemasan Berat menandatangani
inform consent
12.00 4) Memberikan -Klien terlihat tidak
penjelasan yang cemas
akurat tentang -Klien terlihat
kondisi saaat ini dan tidak gelisah
proses terjadinya -Klien terlihat
penyakit memahami dengan
Hasil: prosedur yang ada.
Pasien sudah mengerti -Wajah klien
terkait dengan kondisi yang terlihat rileks
di alaminya saat ini.
12.00 5) Memberi dukungan A:
untuk tindakan -Masalah Teratasi
operasi seperti
berdoa P:
Hasil : -Intervensi di
Klien berdoa dan membaca hentikan
alkitab sebeleum masuk ke
kamar operasi.

12.30 6) Menciptakan
lingkungan yang
tenang dan tidak
menakutkan bagi
pasien
Hasil :
Klien terlihat rileks

14.55 7) Mengajarkan kepada


klien teknik
relaksasi (Napas
Dalam)
Hasil :
Klien sudah mengerti dan
memahami serta mampu
mempraktikan relaksasi
nafas dalam.

8) Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
pola hidup sehat
Hasil :Pasien mengetahui
apa yang boleh ia makan
dan apa yang belum boleh
iya makan.
9) Kolaborasi
pemberian obat
POST OPERATIF (DI RUANGAN PULIH)
Masuk ke : Ruangan Pulih
Unit perawatan intensif
Langsung ke ruagan perawatan
Tanggal : 24 mei 2019 jam 21.00

Tanda vital post anastesi (sebelum keluar)

 TD :133/69 mmHg
 Nadi :82x/m
 RR :20x/m
 Suhu :36°C
 SpO2 : 99
 EKGMontor : Normal
Respirasi : Spontan
Kesadaran : Compos Mentis
Perfusi perifer : Hangat
Status Emosi : Gelisah
GCS : E : 4 V: 5 M:6
GCS : 15
Posisi pasien : Lateral
Tingkat nyeri :
P : adanya luka post operasi
Q : nyeri seperti teriris-iris
R : di daerah luka post perasi
S : 7-8
T : hilang timbul
Resiko jatuh : sedang
KLASIFIKASI DATA
NO DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1 - Klien mengatakan merasa nyeri P : adanya luka post operasi


di area luka
Q : nyeri seperti teriris-iris
- Klien mengatakan merasa
kesakitan R : Abdomen ( di area luka post operasi)
- Klien mengatakan merasa nyeri
ketika badannya di gerakkan S : 7-8
- Klien mengatakan nyeri hilang T : hilang timbul ( kurang lebih 30 detik)
timbul
- klien mengatakan nyeri seperti - Adanya luka post operasi di bagian abdomen
teriris-iris - Wajah klien tampak meringgis
- Klien tampak menahan nyeri
- Klien tampak gelisah

2 kondisi luka : Luka akut


Kondisi sekitar luka :bagus tidak ada
laserasi
Penampilan klinik luka : Granulasi
Lokasi : abdomen
Eksudat : Tidak ada eksudat
Tanda-tanda infeksi : tidak ada tanda-
tanda infeksi

3 - Klien mengatakan mengalami - Klien hanya berbaring di tempat tidur


kesulitan saat beraktifitas - Klien tampak lemas
dikarenakan rasa nyeri pada luka - Klien tampak sulit bergerak
post operasi - Klien terpasang NGT
- Klien mengatakan mengalami - Klien terpasang kateter
kesulitan saat beraktifitas - Klien terpasang IVFD
- Klien mengatakan aktifitas ADL klien dibantu
hariannya di bantu Keterangan :
- Klien mengatakan badan terasa 0 = mandiri
lemas 1 = dengan alat bantu
2 = dengan bantuan orang lain
3 = dengan bantuan alat dan orang lain
4 = tergantung total
NO AKTIFITAS SKOR 0 1 2 3 4
DAN
LATIHAN

Makan dan √
minum

Toileting

Berpakaian

Mobilisasi di

tempat tidur
Berpindah
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. Ds : Indikasi operasi Nyeri akut
- Klien mengatakan merasa nyeri di area luka
- Klien mengatakan merasa kesakitan
- Klien mengatakan merasa nyeri ketika
badannya di gerakkan
- Klien mengatakan nyeri hilang timbul
- klien mengatakan nyeri seperti teriris-iris

Do :

P : adanya luka post operasi


Q : nyeri seperti teriris-iris
R : Abdomen ( di area luka post operasi)
S : 7-8
T : hilang timbul ( kurang lebih 30 detik)
Adanya luka post operasi di bagian abdomen
Wajah klien tampak meringgis
Klien tampak menahan nyeri
Klien tampak gelisah

2. Do :
kondisi luka : Luka akut Luka Post Resiko infeksi
Kondisi sekitar luka :bagus tidak ada Operasi
laserasi
Penampilan klinik luka : Granulasi
Lokasi : abdomen
Eksudat : Tidak ada eksudat
Tanda-tanda infeksi : tidak ada tanda-
tanda infeksi
3. Ds : Post Operasi Intoleransi
- Klien mengatakan mengalami kesulitan saat aktivitas
beraktifitas dikarenakan rasa nyeri pada luka
post operasi
- Klien mengatakan mengalami kesulitan saat
beraktifitas
- Klien mengatakan aktifitas hariannya di
bantu
- Klien mengatakan badan terasa lemas

Do :
- Klien hanya berbaring di tempat tidur
- Klien tampak lemas
- Klien tampak sulit bergerak
- Klien terpasang NGT
- Klien terpasang kateter
- Klien terpasang IVFD
ADL klien dibantu
Keterangan :
0 = mandiri
1 = dengan alat bantu
2 = dengan bantuan orang lain
3 = dengan bantuan alat dan orang lain
4 = tergantung total

NO AKTIFITAS SKOR 0 1 2 3 4
DAN
LATIHAN

Makan dan √
minum

Toileting

Berpakaian

Mobilisasi di

tempat tidur
Berpindah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

PRIOPRITAS DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL RASIONAL


KEPERAWATAN DITEMUKAN TERATASI PENENTUAN
PRIORITAS
I NYERI AKUT 25 MEI 2019

II RESIKO INFEKSI 25 MEI 2019

III INTOLERANSI 25 MEI 2019


AKTIVITAS
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/tan Diagnosa Tujuan dan kriteria Perencanaan


ggal keperawatan hasil Intervensi rasional
Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1. lakukan pengkajian 1. Untuk mengetahui
adanya luka post tindakan keperawatan nyeri secara komprehensif keadaan nyeri yang
operasi d/d : selama 1x8 jam termasuk faktor pencetus, dialami klien dan
Diharapkan nyeri kualitas, lokasi, skala, menentukan tindakan
Ds : kalien dapat teratasi durasi dan frekuensi nyeri selanjutnya
- Klien mengatakan dengan kriteria hasil :
merasa nyeri di  Pasien 2. lakukan pengajaran 2. membantu mengurangi
area luka mengatakan tentang teknik distraksi nyeri yang yang dialami
rasa nyeri klien dengan pengalihan
- Klien mengatakan berkurang nyeri
merasa kesakitan  Pasien
mengatakan 3. kolaborasi pemberian 3. membantu mengurangi
- Klien mengatakan rasa nyeri obat-obatan analgetik nyeri secara farmakologi
merasa nyeri hilang untuk meredakan nyeri
ketika badannya  Ekspresi
di gerakkan wajah klien 4. tingkatkan istirahat 4. mengurangi stimulus
tenang tidak nyeri
- Klien mengatakan kesakitan
nyeri hilang  Nyeri dapat 5. Berikan informasi 5. membantu klien dalam
timbul teratsi tentang nyeri seperti mengontrol nyeri yang
- klien mengatakan penyebab nyeri, berapa dialami
nyeri seperti lama nyeri seperti
teriris-iris penyebab nyeri , brapa
lama nyeri akan
Do : berkurang dan antisipasi
P : adanya luka ketidaknyamanan dari
post operasi prosedur
Q : nyeri seperti
teriris-iris 6. Kolaborasi dengan 6. pemberian obat
R : Abdomen ( di dokter dalam pemberian analgetik dapat
area luka post obat analgetik mengurangi rasa nyrti
operasi) pasien.
S : 7-8
T : hilang timbul (
kurang lebih 30
detik)
- Adanya luka post
operasi di bagian
abdomen

- Wajah klien
tampak meringgis

- Klien tampak
menahan nyeri
- Klien tampak
gelisah

Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan 1. observasi luka ( 1. untuk mengetahui


luka post operasi luka tindakan keperawatan lokasi,warna, kondisi luka karakteristik dari luka
d/d : selama 1x8 jam dan keadaan luka)
Diharapkan tidak ada
Do : tanda-tanda infeksi 2. kaji tanda-tanda dan 2. untuk mengetahui ada
kondisi luka: pada luka klien, gejala infeksi tidaknya infeksi
Luka akut dengan kriteria hasil :
 Pasien bebas 3. inspeksi kondisi luka 3. untuk mengetahui
Kondisi sekitar dari tanda dan dan dorong masukkan kondisi luka dan
luka gejala infeksi nutrisi yang cukup membantu untuk
:bagus tidak ada  Menunjukkan mencegah lamanya proses
laserasi kemampuan penyembuhan luka.
untuk
Penampilan mencegah 4. berikan posisi yang 4. mencegah agar luka
klinik luka : timbulnya nyaman untuk tidak semakin parah
Granulasi infeksi mengurangi tekanan pada
 Menunjukkan luka
Lokasi: abdomen hidup sehat
5. kolaborasi dengan 5. antibiotik dapat
Eksudat : Tidak dokter tentang pemberian membantu mengatasi
ada eksudat obat antibiotik dan bila infeksi
perlu melakukan terapi
Tanda-tanda pemasangan IVFD
infeksi : tidak
ada tanda- tanda
infeksi
Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan 1. observasi adanya
b/d post operasi d/d : tindakan keperawatan pembatasan klien dalam
Ds : selama 1x8 jam melakukan aktivitas
- Klien mengatakan Diharapkan pasien dapat
mengalami beraktifitas dengan baik , 2. bantu klien untuk 2. aktivitas yang
kesulitan saat dengan kriteria hasil : mengidentifikasi pilihan berlebihan akan
beraktifitas aktivitas memperburuk keadaan
dikarenakan rasa  Peningkatan klien.
nyeri pada luka toleransi aktifitas
post operasi  Mampu 3. lakukan istirahat yang 3. membantu
melakukan adekuat setelah latihan dan mengembalikan energi
- Klien mengatakan aktivitas sehari- aktivitas
mengalami hari (ADL) secara
kesulitan saat mandiri 4. bantu klien dalam 4. menghindari hal
beraktifitas  Mampu melakukan aktivitas yang yang dapat
- Klien mengatakan berpindah dengan memberatkan pasien memperparah keadaan
aktifitas hariannya atau tanpa
di bantu bantuan 5. kaji hal-hal yang mampu 5. untuk mengetahui
- Klien mengatakan atau tidak mampu tingkat ketergantungan
badan terasa lemas dilakukan klien klien dalam memenuhi
sehubungan dengan nyeri kebutuhan.
Do : dan kelemahan fisik pasien
- Klien hanya
berbaring di tempat
tidur
- Klien tampak
lemas
- Klien tampak sulit
bergerak
- Klien terpasang
NGT
- Klien terpasang
kateter
- Klien terpasang
IVFD
ADL klien dibantu
Keterangan :

0 = mandiri
1 = dengan alat
bantu
2 = dengan bantuan
orang lain
3 = dengan bantuan
alat dan orang lain
4 = tergantung
total
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/tgl Diagnosa jam Tujuan dan Kriteria Hasil Implementasi evaluasi Tanda
tangan
Nyeri akut 08:30 Setelah dilakukan tindakan 1. melakukan S : pasien
keperawatan selama 1x8 pengkajian nyeri mengatakan
jam secara komprehensif masih merasa
Diharapkan nyeri kalien termasuk faktor nyeri
dapat teratasi dengan pencetus, kualitas, O : pasien
kriteria hasil : lokasi, skala, durasi nampak
 Pasien mengatakan dan frekuensi nyeri meringis
rasa nyeri Hasil : A : masalah
berkurang P : adanya luka nyeri belum
 Pasien mengatakan pembedahan teratasi
rasa nyeri hilang Q : teriris-iris P : lanjutkan
 Ekspresi wajah R : abdomen intervensi
klien tenang tidak S : 7-8
kesakitan T : hilang timbul
 Nyeri dapat teratsi
09:00 2. melakukan
pengajaran tentang
teknik distraksi
Hasil : pasien
mengerti dan
mengikuti instruksi
perawat

09:15 3. mengkolaborasi
pemberian obat-
obatan analgetik untuk
meredakan nyeri
Hasil :
cetorolax 3x1,
domperidone 3x1,
metronidazone 3x1.

09:25 4. meningkatkan
istirahat
Hasil : klien
mendengarkan dan
mengikuti instruksi
dari perawat

5. memberikan
09:30 informasi tentang
nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama
nyeri akan berkurang
dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
Hasil : klien mengerti
dan memahami
informasi mengenai
nyeri yang ia rasakan.

6. mengkolaborasi
09:40 dengan dokter dalam
pemberian obat
analgetik
Hasil : klien
mengonsumsi obat
secara teratur sesuai
dosis yang diberika
dokter.

Resiko infeksi 09:45 Setelah dilakukan tindakan 1. mengobservasi luka S:-


keperawatan selama 1x8 ( lokasi,warna, kondisi O : klien
jam luka dan keadaan terpasang
Diharapkan tidak ada luka) infus, terdapat
tanda-tanda infeksi pada Hasil : kondisi luka post
luka klien, dengan kriteria luka : Luka akut operasi
hasil : Kondisi sekitar dibagian
 Pasien bebas dari luka :bagus tidak abdoment
tanda dan gejala ada laserasi A : masalah
infeksi Penampilan klinik belum teratasi
 Menunjukkan luka : Granulasi P : intervensi
kemampuan untuk Lokasi : abdomen dilanjutkan
mencegah Eksudat: Tidak dan lakukan
timbulnya infeksi ada eksudat perawatan
 Menunjukkan Tanda-tanda luka
hidup sehat infeksi : tidak ada
tanda-tanda
infeksi

09:50 2. mengkaji tanda-


tanda dan gejala
infeksi
Hasil : tidak ada
tanda-tanda dan gejala
infeksi.

3. menginspeksi
kondisi luka dan
10:05 dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Hasil : pemenuhan
kebutuhan nutrisi
klien terpenuhi.

10:15 4. memberikan posisi


yang nyaman untuk
mengurangi tekanan
pada luka
Hasil : klien tidur
dengan posisi
terlentang tanpa
menekan daerah luka.

10:25 5. mengkolaborasi
dengan dokter tentang
pemberian obat
antibiotik dan bila
perlu melakukan
terapi pemasangan
IVFD
Hasil : diberikan obat
untuk mengurangi
nyeri dan terpasang
cairan RL 20tpm

Intoleransi 10:30 Setelah dilakukan tindakan 1. mengobservasi S : pasien


aktivitas keperawatan selama 1x8 adanya pembatasan mengatakan
jam klien dalam masih belum
Diharapkan pasien dapat melakukan aktivitas mampu
beraktifitas dengan baik , Hasil : klien beraktivitas
dengan kriteria hasil : membatasi untuk karena rasa
melakukan aktivitas nyeri
 Peningkatan dikarenakan adanya O : pasien
toleransi aktifitas luka pasca operasi tampak
 Mampu melakukan terbaring
10:40 aktivitas sehari- 2. membantu klien lemah ADL
hari (ADL) secara untuk dibantu
mandiri mengidentifikasi A : masalah
 Mampu berpindah pilihan aktivitas belum teratasi
dengan atau tanpa Hasil : klien memilih P :lanjutkan
bantuan untuk latihan intervensi
mobilisasi miring
kanan , miring kiri.

10:50 3. melakukan istirahat


yang adekuat setelah
latihan dan aktivitas
Hasil : klien istirahat
dengan cukup setelah
melakukan aktifitas
yang dipilih.
10:55 4. membantu klien
dalam melakukan
aktivitas yang
memberatkan pasien
Hasil : perawat
membantu klien
dalam memenuhi
kebutuhan seperti
mandi, makan, dan
ganti pakaian serta
penggantian diapers .

11:15 5. mengkaji hal-hal


yang mampu atau
tidak mampu
dilakukan klien
sehubungan dengan
nyeri dan kelemahan
fisik pasien
Hasil : membantu
klien dalam
melakukan aktifitas
yang memberatkannya
seperti ganti pakaian
dan aktifitas lainnya.
CATATAN PERKEMBANGAN
NO DX IMPLE EVALUASI

NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI
1 I Sabtu, 25 mei 2019
08.00 S : klien mengatakan nyeri berkurang dengan
-berkolaborasi dengan dokter tentang skala 4-5
pemberian obat analgesik , jenis obat yang
diberikan ceftriaxone inj intravena : 1x2gr, O : klien sudah mulai tenang dan bisa mengatasi
ranitidin inj intravena: 2x1, ondansetron inj nyeri dengan teknik tarik nafas dalam.
intravena 3x1
09.00 A : nyeri akut
- membantu klien mobilisasi di tempat
tidur, miring kiri-miring kanan. P : intervensi dilanjutkan
09.20
-mengajarkan teknik relaksasi pada pasien
bila nyeri datang.
09.44
-mengkaji skala nyeri 4-5
15.00
-menganjurkan klien istirahat
2 II Sabtu , 25 mei 2019
08.45 S : klien dan keluarga mengatakan sudah
-melakukan pengkajian luka memahami tentang perawatan luka yang harus
09.00 dilakukan untuk mencegah infeksi
-melakukan perawatan luka pada pasien
12.00 O : keadaan luka
-memberikan pendidikan kesehatan kondisi luka : Luka akut
mengenai perawatan luka pada klien dan Kondisi sekitar luka :bagus tidak ada laserasi
keluarga klien. Penampilan klinik luka : Granulasi

A : resiko infeksi

P : intervensi dilanjutkan
3 III 09.00
-memberikan cairan RL 20tpm melalui
IVFD
09.15
-Memakaikan diapers pada pasien
11.15
-monitor cairan RL 20 tpm melalui IVDF
01.20
-menganjurkan mobilisasi bertahap pada
pasien.
CATATAN PERKEMBANGAN

NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI
1 I Sabtu, 25 mei 2019
08.00 S : klien mengatakan nyeri berkurang dengan
-berkolaborasi dengan dokter tentang skala 4-5
pemberian obat analgesik , jenis obat yang
diberikan ceftriaxone inj intravena : 1x2gr, O : klien sudah mulai tenang dan bisa mengatasi
ranitidin inj intravena: 2x1, ondansetron inj nyeri dengan teknik tarik nafas dalam.
intravena 3x1
09.00 A : nyeri akut
- membantu klien mobilisasi di tempat
tidur, miring kiri-miring kanan. P : intervensi dilanjutkan
09.20
-mengajarkan teknik relaksasi pada pasien
bila nyeri datang.
09.44
-mengkaji skala nyeri 4-5
15.00
-menganjurkan klien istirahat
2 II Sabtu , 25 mei 2019
08.45 S : klien dan keluarga mengatakan sudah
-melakukan pengkajian luka memahami tentang perawatan luka yang harus
09.00 dilakukan untuk mencegah infeksi
-melakukan perawatan luka pada pasien
12.00 O : keadaan luka
-memberikan pendidikan kesehatan kondisi luka : Luka akut
mengenai perawatan luka pada klien dan Kondisi sekitar luka :bagus tidak ada laserasi
keluarga klien. Penampilan klinik luka : Granulasi

A : resiko infeksi

P : intervensi dilanjutkan
3 III 09.00
-memberikan cairan RL 20tpm melalui S : klien mengatakan dapat melakukan
IVFD mobilisasi tetapi masih merasa tidak nyaman
09.15 karena rasa nyeri pada bagian abdomen
-Memakaikan diapers pada pasien
11.15 O : klien masih tampak kesulitan untuk bergerak
-monitor cairan RL 20 tpm melalui IVDF
01.20 A : intoleransi aktifitas
-menganjurkan mobilisasi bertahap pada
pasien. P : Inteefensi dilanjutkan
NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI
1 I 08.00
Berkolaborasi dengan dokter tentang S : klien mengatakan sudah tidak
pemberian obat analgetik ceftriaxone merasa nyeri
inj 1x2gr, ranitidin inj
3x1,ondensentron inj 3x1 O : klien tampak rileks
08.30
Mengkaji skala nyeri 3-4 A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan.
2 II 09.00
Mengkaji kondisi luka , warna merah, S : klien mengatakan sudah
tidak ada pembengkakan , tidak ada mengetahui cara merawat luka
eksudat.
O : luka membaik

A : masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

3 III 10.00
Klien sudah tidak terpasang infus, dan S : klien mengatakan sudah bisa
sudah bisa bergerak dan beraktifitas beraktifitas

O : ADL klien sudah tidak dibantu

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
LAMPIRAN
DAFTAR OBAT YANG DIBERIKAN KEPADA PASIEN
Nama Obat : Cefadroxil
Klasifikasi Obat : Antibiotik
Dosis Obat : (500mg)
Dosis dan lama penggunaan cefadroxil akan tergantung
pada jenis infeksi yang sedang diobati, tingkat keparahannya, dan
kondisi kesehatan pasien secara umum. Biasanya, dosis yang
dianjurkan oleh dokter adalah 1-2 gram per hari selama 5-10 hari.
Dosis maksimum adalah 4 gram per hari. Bagi pasien anak-anak,
dosis akan ditentukan berdasarkan berat badan.
Dosis yg dibrikan kpd pasien :
Cara pemberian obat : Oral
Mekanisme kerja/ fungsi obat : Cefadroxil obat yang bekerja dengan menghambat pembentukan
protein yang membentuk dinding sel bakteri. Obat ini akan
merusak ikatan yang menahan dinding sel bakteri untuk
membunuh bakteri-bakteri penyebab penyakit. Mekanisme kerja
tersebut menjadikan cefadroxil obat yang memiliki spektrum luas
untuk membunuh berbagai macam bakteri, baik bakteri gram
positif maupun gram negatif.
Cefadraxil obat yang dikonsumsi secara oral. Untuk memastikan
bakteri penyebab infeksi rentan terhadap obat ini, dokter mungkin
akan mengambil sampel darah, urin, atau sampel jaringan dari
tenggorokan atau kulit Anda.
Kontra Indikasi : larangan penggunaan cefadroxil, yaitu riwayat alergi dengan
golongan sefalosporin, gangguang ginjal, dan penggunaan jangka
panjang. Cefadroxil aman digunakan pada ibu yang sedang hamil
dan anak-anak. Untuk ibu yang sedang menyusui, pemakaian
cefadroxil harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak sembarang.
Efek Samping : Seperti kebanyakan obat lain, cefadroxil dapat menimbulkan efek
samping dalam penggunaannya. Namun demikian, efek samping
ini tidak selalu muncul pada semua orang yang menggunakan
cefadroxil. Cefadroxil adalah obat yang dikonsumsi melalui mulut,
maka efek samping banyak terjadi pada saluran pencernaan.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi, yaitu diare, nyeri
perut, mual, muntah, bintik-bintik kemerahan pada kulit, dan reaksi
alergi dari yang ringan (gatal dan urtika) hingga berat
Nama Obat : Domperidone
Klasifikasi Obat : Antiemetik
Dosis Obat : Bentuk obat: oral
Meredakan mual dan muntah
- Dewasa dan anak usia >12 tahun atau >35 kg: Dosis 10 mg tiga
kali sehari. Dosis maksimum adalah 30 mg per hari.
- Anak usia <12 tahun dengan berat badan maksimum 35 kg:
Dosis 0,25 mg/kgBB dikonsumsi hingga tiga kali sehari. Dosis
maksimum adalah 0,75 mg/kgBB per hari.
- Gangguan pergerakan saluran pencernaan
Dewasa: Dosis 10 mg tiga kali sehari. Dosis maksimum adalah
30 mg per hari.
Dosis yg dibrikan kpd pasien :
Cara pemberian obat : Oral
Mekanisme kerja/ fungsi obat : Manfaat domperidone yang utama adalah untuk mengobati mual
dan muntah akibat kemoterapi dan migren pada orang dewasa.
Pada anak-anak, manfaat domperidone bisa mengobati mual dan
muntah akibat radioterapi atau sitotoksik.
Obat domperidone juga memiliki manfaat untuk mengatasi
masalah perut akibat telatnya pengosongan perut. Selain itu,
manfaat domperidone juga bisa untuk mengatasi masalah medis
seperti dispepsia, dispepsia fungsional, dan dispepsia non-ulkus.
Manfaat obat domperidone juga bisa untuk mengatasi beberapa
masalah kesehatan lainnya, yaitu masalah oesofagitis reflux, rasa
nyeri distensi lambung, dan penyakit refluks gastro-oesophageal.
Kontra Indikasi : Meskipun Anda memiliki beberapa indikasi yang telah
disebutkan di atas tetapi Anda tidak bisa menggunakan
domperidone jika memiliki beberapa hal yang menjadi
kontraindikasi terhadap kandungan bahan aktif domperidone.
Beberapa kontraindikasi terhadap kandungan domperidone, di
antaranya adalah gangguan alergi, gangguan hati, masalah
gastrointestinal, memiliki riwayat pendarahan internal, perforasi
lambung/ usus, dan pernah menderita tumor kelenjar pituitari
(prolaktinoma).
Efek Samping : Obat domperidone sama seperti obat pada umumnya yang
memiliki beberapa efek samping pada kondisi tertentu. Efek
samping domperidone bisa berupa ruam kulit, gatal-gatal, sulit
bernapas, sakit kepala, dan terjadi pembengkakan wajah bila
pasien alergi terhadap domperidone.
Efek samping domperidone juga bisa memicu kejang-kejang,
kekakuan otot, dan masalah ritme jantung seperti terlalu cepat atau
terlalu lambat. Anda juga perlu berhati-hati menggunakan
domperidone karena efek sampingnya dapat menurunkan libido
atau gairah seks.
Pada kasus yang jarang terjadi, efek samping domperdidone bisa
berupa derasnya aliran ASI dari payudara jika digunakan oleh ibu
menyusui, derasnya aliran darah haid, dan tumbuhnya payudara
pada pria. Domperidone juga dapat menyebabkan efek samping
gangguan pada janin dan kehamilan bila digunakan oleh ibu hamil.
Domperidone juga memiliki efek samping yang sangat parah
seperti konvulsi, koma, masalah gastrointestinal, dan efek
ekstrapiramidal bila dikonsumsi dengan dosis berlebih atau
overdosis. Apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa efek
samping domperidone maka hentikanlah pemakaian dan segera
mencari bantuan medis terdekat.
Nama Obat : Lansoprazole
Klasifikasi Obat : Antasida, antirefulks, dan antiulkus
Dosis Obat : Infeksi Helicobacter pylori
- Dewasa: 30 mg dua kali sehari yang dikombinasikan dengan
clarithromycin 500 mg dua kali sehari dan amoxicillin 1 gram
dua kali sehari. Kombinasi lainnya adalah dengan
clarithromycin 250 mg dua kali sehari dan metronidazole 400
mg dua kali sehari.
Penyakit refluks gastro esofagus (GERD)
- Dewasa: 15-30 mg setiap hari sekali diminum pada pagi hari
selama 4-8 minggu. Untuk pemeliharaan kondisi, dapat
diminum 15-30 mg sekali sehari sesuai dengan kebutuhan.
Dispepsia yang disebabkan oleh asam lambung
- Dewasa: 15-30 mg sehari sekali, selama 2-4 minggu.
Pencegahan ulkus akibat obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)
- Dewasa: 15-20 mg sehari sekali dan diminum pada pagi hari.
Radang esofagus erotif
- Dewasa: 30 mg sehari sekali selama 8 minggu. Jika belum
sembuh, durasi pengobatan dapat ditambah hingga 8 minggu
lagi. Untuk pemeliharaan kondisi, dapat meminum 15 mg
sehari sekali.
Ulkus akibat NSAIDs
- Dewasa: 15-20 mg sehari sekali pada pagi hari selama 4-8
minggu.
Sindrom Zollinger-Ellison
- Dewasa: Dosis awal sebanyak 60 mg sehari pada pagi hari,
kemudian dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Jika diperlukan,
dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg dua kali sehari.
Tukak Lambung (Ulkus Peptikum)
- Dewasa: 30 mg sehari sekali pada pagi hari selama 4 minggu
jika menderita gastritis, dan 8 minggu jika menderita ulkus
duodenum.
-
Dosis yg dibrikan kpd pasien :
Cara pemberian obat : Oral
Mekanisme kerja/ fungsi obat : Lansoprazole adalah obat untuk mengobati masalah lambung dan
esofagus. Obat ini membantu menyembuhkan kerusakan akibat
asam lambung, baik pada perut maupun kerongkongan, mencegah
terbentuknya tukak lambung, dan dapat membantu mencegah
kanker esofagus.
Lansoprazole bekerja dengan menurunkan produksi asam oleh
lambung. Obat ini juga bisa dipakai untuk meredakan gejala seperti
heartburn (panas perut), sulit menelan, dan batuk yang tak sembuh-
sembuh. Lansoprazole termasuk obat dalam golongan proton pump
inhibitor (PPI).
Jika Anda menggunakan obat ini sendiri, produk lansoprazole non
resep digunakan untuk mengobati heatburn yang sering (terjadi ≥2
hari dalam seminggu). Karena obat ini membutuhkan 1-4 hari
untuk efek sempurna, produk ini tidak meredakan heartburn
dengan cepat.
Kontra Indikasi : Meskipun Anda memiliki beberapa indikasi yang telah
disebutkan di atas tetapi Anda tidak bisa menggunakan
domperidone jika memiliki beberapa hal yang menjadi
kontraindikasi terhadap kandungan bahan aktif domperidone.
Beberapa kontraindikasi terhadap kandungan domperidone, di
antaranya adalah gangguan alergi, gangguan hati, masalah
gastrointestinal, memiliki riwayat pendarahan internal, perforasi
lambung/ usus, dan pernah menderita tumor kelenjar pituitari
(prolaktinoma).
Efek Samping : Segera cari bantuan medis darurat jika Anda mengalami tanda
reaksi alergi:
- Gatal-gatal, sulit bernapas; bengkak wajah, bibir, lidah, atau
tenggorokan.
- Berhenti menggunakan obat dan cari perawatan medis segera
atau hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius
dari lansoprazole berikut ini:
- Pusing, bingung
- Denyut jantung cepat atau tidak teraba
- Gerak otot menyentak;
- Merasa gelisah;
- Diare air atau berdarah
- Kram otot, lemah otot atau pincang
- Batuk atau tersedak; atau
- Kejang
Efek samping yang lebih ringan dari lansoprazole adalah:
- Sakit kepala
- Mual, nyeri perut
- Diare ringan; atau
- Sembelit
Ultrasonografi
Pemeriksaan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai