Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Caring saat ini merupakan issue penting di dalam keperawatan.

Caring adalah sentral untuk keperawatan, menjelaskan tentang kepedulian

yang didasarkan pada seperangkat nilai-nilai kemanusiaan yang universal

(kebaikan, kepedulian, dan cita diri dan orang lain). Caring digambarkan

sebagai cita-cita moral keperawatan, melibatkan keinginan, dan niat untuk

peduli serta tindakan peduli. Tindakan peduli meliputi komunikasi, hal

positif, dukungan, atau intervensi fisik oleh perawat (Watson, 1985 dalam

Kozier dkk., 2004).


Mc Ewen (2011), para pasien dan keluarga pasien menginginkan

perawat yang melayani memiliki sikap baik, murah senyum, sabar, mampu

berbahasa yang mudah dipahami, bertutur kata lembut, sentuhan, memberikan

harapan, berada disampingnya, berkemampuan untuk memberikan rasa

empati serta berkeinginan menolong yang tulus dan mampu menghargai klien

dan pendapatnya. Mereka mengharapkan perawat memiliki pengetahuan yang

memadai tentang kondisi penyakitnya, sehingga perawat mampu mengatasi

setiap keluhan yang dialami oleh klien.


Diantara sedikitnya pujian dan banyaknya kritikan terhadap perilaku

perawat, keluhan terhadap perawat sering mewarnai pemberitaan pada media

masa. Hal utama yang sering dipermasalahkan pasien dan keluarga adalah

1
2

terkait dengan perilaku dan etika perawat. Salah satu komponen dalam

perilaku dan etika perawat adalah tentang caring (Darwin, 2014).


Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan di rumah sakit

sangat penting, terutama dalam memberikan caring kepada pasien, akan tetapi

masih banyak dijumpai perawat jauh dari sifat tersebut. Terjadi pola

pergeseran hubungan perawat dengan pasien kearah zona negative yang

mempertanyakan sikap prososial perawat yang semakin menipis (Darwin,

2014). Sukesi (2013), menunjukkan bahwa sebanyak 29 dari 52 perawat atau

sebesar 55,8% perawat kurang caring dalam memberikan pelayanan kepada

pasien. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Hafsiah (2012)

tentang hubungan perilaku caring dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD

Pariaman, didapatkan banyak perawat kurang caring terhadap pasien, lebih

dari setengah klien (57,1%) tidak puas terhadap perilaku caring perawat dan

lebih dari setengah responden menilai perilaku caring perawat kurang (66%).

Pai et al (2013) yang dilakukan pada tiga perguruan tinggi di China

didapatkan hasil bahwa berpikir kritis tentang praktik keperawatan lebih besar

dilakukan oleh mahasiswa keperawatan dari pada perilaku caring yang hanya

sebesar 19,4%.
Perawat dapat diminta untuk merawat, namun tidak dapat diperintah

untuk memberikan asuhan dengan menggunakan semangat caring. Caring

harus berakar dan tumbuh dari dalam diri perawat. Caring bukan untuk

memperlihatkan bahwa apa yang dikerjakan perawat yang bersifat tindakan

fisik, tetapi juga mencerminkan siapa dia. Oleh karena itu, setiap perawat
3

dapat memperlihatkan cara (art) yang berbeda ketika memberikan pelayanan

pada kliennya (Darwin, 2014).


Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi sedang giat dalam upaya

mengoptimalkan perilaku caring di lingkungan profesi keperawatan. Salah

satu upaya yang telah dilakukan pada bulan September 2015 yaitu dengan

melaksanakan seminar dengan tema caring keperawatan, dan melakukan

penelitian tentang caring perawat yang dilakukan sendiri oleh Komkep.

RSUP Dr. Kariadi Semarang. Akan tetapi upaya tersebut masih perlu

ditingkatkan, karena berdasarkan hasil wawancara dengan sepuluh (10) orang

pasien dan keluarga pasien tentang caring perawat, lima (5) orang pasien dan

keluarga pasien mengatakan para perawat masih kurang care terhadap pasien,

kadang suara perawat yang terdengar keras, kurang senyum, kurang ramah,

jarang menanyakan kondisi pasien dan lain sebagainya. Tiga (3) orang pasien

mengatakan para perawat sudah cukup care terhadap para pasien, namun

perlu ditingkatkan. Dua (2) orang pasien mengatakan para perawat dalam

memberikan pelayanan sudah care dan harus dipertahankan.


Banyak komponen yang mempengaruhi perilaku caring perawat,

karena pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem

pelayanan kesehatan, salah satunya yaitu kepemimpinan kepala ruang yang

diaplikasikan kepada para perawat itu sendiri. Kepemimpinan dalam suatu

manajemen merupakan faktor kunci keberhasilan suatu organisasi. Maju

mundurnya suatu organisasi banyak dipengaruhi oleh faktor

kepemimpinannya. Kepemimpinan akan berjalan efektif dan efisien apabila

dilaksanakan oleh seorang pemimpin yang jujur, tanggung jawab, transparan,


4

cerdas, memahami tugas dan kewajibannya, memahami anggotanya, mampu

memotivasi, dan berbagai sifat yang baik yang terdapat dalam diri seorang

pemimpin (Muchtar, 2007).


Kepemimpinan merupakan proses pemberian pengaruh yang tidak

memaksa. Pemimpin mempunyai pengikut yang secara sukarela

melaksanakan tugas-tugasnya dengan keahlian dan intelektualnya sebagai

sumber kekuasaan. Kekuasaan tersebut digunakan untuk memelihara

fleksibilitas dan memperkenalkan perubahan. Mereka cenderung menyukai

perubahan dan menganggap konflik adalah wajar. Pemimpin yang berhasil, ia

selalu berpikir, berorientasi, dan mengambil keputusan untuk jangka panjang

dan bertanggung jawab. Mereka tidak memerintah dan mengendalikan

pengikut, melainkan mengajak untuk melakukan yang terbaik, memberikan

arahan dan kebebasan berkreasi pada pengikutnya untuk mencapai tujuan

bersama (Muchtar, 2007).


Pernyataan diatas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad, Warouw, & Palandeng (2013), hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat hubungan kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi

perawat terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di ruang instalasi rawat

inap F BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Penelitian serupa juga

dilakukan oleh Farida (2011), hasil penelitian tersebut terdapat hubungan

antara kepemimpinan efektif dengan penerapan komunikasi terapeutik

perawat pelaksana.
Observasi langsung yang dilakukan peneliti di Instalasi Paviliun

Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang, masih dijumpai manajer keperawatan

yang menegur perawat pelaksana dengan cara yang kurang bijaksana tanpa
5

mengklarifikasi permasalahan tersebut terlebih dahulu. Selain itu hasil

wawancara dengan beberapa perawat pelaksana menunjukkan bahwa rata-rata

dari mereka membutuhkan sosok seorang pemimpin yang memberikan

keteladanan dan lebih sering bersosialisasi dengan para bawahan, sehingga

tercipta suatu komunikasi terapeutik serta perilaku caring antara atasan dan

bawahan.

B. Rumusan Masalah

Caring adalah sentral untuk keperawatan, menjelaskan tentang

kepedulian yang didasarkan pada seperangkat nilai-nilai kemanusiaan yang

universal (kebaikan, kepedulian dan cita diri, serta orang lain). Banyak

komponen yang mempengaruhi perilaku caring perawat, salah satunya yaitu

kepemimpinan kepala ruang. Kepemimpinan merupakan proses pemberian

pengaruh yang tidak memaksa. Seorang pemimpin diharapkan mampu

memberikan keteladanan untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan uraian

diatas, maka peneliti menarik rumusan masalah Apakah terdapat pengaruh

kepemimpinan kepala ruang menurut persepsi perawat terhadap perilaku

caring perawat di Ruang Rawat Inap Instalasi Paviliun Garuda RSUP Dr.

Kariadi Semarang.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala ruang menurut

persepsi perawat terhadap perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap

Instalasi Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang.


6

2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan kepemimpinan kepala ruang menurut persepsi

perawat di Ruang Rawat Inap Instalasi Paviliun Garuda RSUP Dr.

Kariadi Semarang.
b. Mendeskripsikan perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap

Instalasi Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang.


c. Menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala ruang menurut persepsi

perawat terhadap perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap

Instalasi Paviliun Garuda RSUP Dr. Kariadi Semarang.

D. Manfaat Penelitian

1. Perawat
Guna menambah wacana dan pengetahuan responden tentang

pengaruh kepemimpinan terhadap perilaku caring perawat. Serta sebagai

bahan literatur supaya lebih meningkatkan semangat caring dalam

memberikan asuhan keperawatan sehari-hari, baik saat berhubungan

dengan pasien, teman sejawat, maupun dengan profesi yang lain.

2. Pihak Rumah Sakit


Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan literatur dalam

mengambil setiap kebijakan, terutama dalam hal kepemimpinan para

atasan dalam upaya meningkatkan perilaku caring perawat dalam

memberikan pelayanan kepada para pelanggan, baik internal maupun

eksternal. Sehingga perilaku caring tidak hanya dari perawat ke pasien,

akan tetapi juga dari atasan kepada para bawahan.


3. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terbaru

dalam proses pembelajaran terhadap mahasiswa keperawatan tentang


7

implikasi kepemimpinan terhadap perilaku caring perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada para pasien dan keluarga pasien.


4. Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pustaka

terhadap penelitian serupa di tempat lain dengan masalah yang terkait

kepemimpinan dan perilaku caring perawat. Serta pada penelitian

berikutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang berkaitan

dengan kepemimpinan dan perilaku caring, misalnya tentang beban kerja

perawat.

E. Originalitas Penelitian

Beberapa penelitian yang hampir sama sudah pernah dilakukan,

dengan variabel yang berbeda, tempat yang berbeda dan responden penelitian

yang berbeda. Penelitian yang sudah dilakukan terkait penelitian ini adalah

sebagai berikut:
8

Tabel 1.1
Perbedaan Variabel antara Penelitian Satu dengan Penelitian yang Lain

Metodologi
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
1. Sukesi Upaya peningkatan Analitik Terdapat hubungan antara Variabel bebas:
(2013) caring perawat korelasional dengan caring perawat dengan - Caring perawat
terhadap kepuasan pendekatan cross- kepuasan pasien Variabel terikat:
pasien sectional - Kepuasan pasien
Tempat penelitian:
Ruang rawat inap
RS Permata Medika Semarang
2. Ardiana Hubungan Analitik Terdapat hubungan yang Variabel bebas:
(2010) kecerdasan korelasional dengan signifikan antara dimensi - Kecerdasan emosional
emosional perawat pendekatan cross- memahami dan mendukung Variabel terikat:
dengan perilaku sectional emosi orang lain dengan - Perilaku caring
caring perawat perilaku caring perawat Tempat penelitian:
pelaksana menurut Ruang Rawat Inap RSU Dr. H. Koesnadi
persepsi pasien Bondowoso
3. Farida Kepemimpinan Analitik Karakteristik perawat Variabel bebas:
(2011) efektif dan korelasional dengan (umur, lama kerja), - Karakteristik perawat
motivasi kerja pendekatan cross- kepemimpinan efektif, - Kepemimpinan efektif
dalam sectional motivasi kerja berhubungan - Motivasi
penerapan dengan penerapan Variabel terikat:
komunikasi komunikasi terapeutik - Komunikasi terapeutik
terapeutik perawat pelaksana Tempat penelitian:
perawat Ruang Rawat Inap RS Dr. Iskak Tulungagung
4. Muham Hubungan Analitik Terdapat hubungan Variabel bebas:
mad, kepemimpinan korelasional dengan kepemimpinan kepala - Kepemimpinan
Warouw kepala ruang pendekatan cross- ruang menurut Variabel terikat:
, menurut sectional persepsi perawat - Motivasi kerja perawat
Palande persepsi terhadap motivasi Tempat penelitian:
ng perawat kerja perawat Ruang Instalasi Rawat Inap F BLU Prof.
(2013) terhadap pelaksana Dr. R.D. Kandou Manado
motivasi kerja
perawat
pelaksana di
9

Ruang Instalasi
Rawat Inap F
BLU Prof. Dr.
R.D. Kandou
Manado

Anda mungkin juga menyukai

  • No
    No
    Dokumen5 halaman
    No
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Dan Fisiologi
    Anatomi Dan Fisiologi
    Dokumen27 halaman
    Anatomi Dan Fisiologi
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Atmaja
    Atmaja
    Dokumen5 halaman
    Atmaja
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab I.3
    Bab I.3
    Dokumen8 halaman
    Bab I.3
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab I.6 (Kepemimpinan)
    Bab I.6 (Kepemimpinan)
    Dokumen9 halaman
    Bab I.6 (Kepemimpinan)
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii.2
    Bab Iii.2
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii.2
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab 1.1
    Bab 1.1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1.1
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen23 halaman
    2
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen6 halaman
    KUESIONER
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen6 halaman
    KUESIONER
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Diskusi Kasus
    Refleksi Diskusi Kasus
    Dokumen13 halaman
    Refleksi Diskusi Kasus
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen8 halaman
    Bab 1
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • TABAB
    TABAB
    Dokumen14 halaman
    TABAB
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Topik Proposal
    Topik Proposal
    Dokumen3 halaman
    Topik Proposal
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Kenapa Mengambil Penelitian Ini
    Kenapa Mengambil Penelitian Ini
    Dokumen2 halaman
    Kenapa Mengambil Penelitian Ini
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Analisis Univariat
    Analisis Univariat
    Dokumen7 halaman
    Analisis Univariat
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Book 2
    Book 2
    Dokumen1 halaman
    Book 2
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen5 halaman
    Bab 4
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen5 halaman
    Bab 4
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen23 halaman
    2
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Kartu Informasi Akun Sistem Seleksi Cpns Nasional 2018
    Kartu Informasi Akun Sistem Seleksi Cpns Nasional 2018
    Dokumen1 halaman
    Kartu Informasi Akun Sistem Seleksi Cpns Nasional 2018
    iib ristu
    Belum ada peringkat
  • Rekap Data Pasien.3
    Rekap Data Pasien.3
    Dokumen1 halaman
    Rekap Data Pasien.3
    iib ristu
    Belum ada peringkat