VIRGINIA HENDERSON
Anggota kelompok :
BAB I
PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang
Virginia Henderson lahir pada tahun 1897, merupakan anak kelima dari
delapan bersaudara. Seorang warga Negara dari Kansas city, Mo, Henderson
menghabiskan masa pekembangannya di Virginia karena ayahnya membuka prakter
notaries di Washinton D.C
Selama perang dunia I Henderson mulai tertarik dengan Keperawatan. Tahun
198 dia memasuki The Army School of Nursing di Wasington D.C. Henderson lulus
tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di The Henry Street visiting
nurse service di New york. 1992 henderson mengajar perawat di The Norfolk
Protestant Hospital di Virginia. 5 tahun dia memasuki Teacher College at Columbia
University dan mendapatkan gelar B.S. dan M.A nya dalam pendidikan perawat.
1929 henderson sebagai kepala pengajar di The Clinics of Strong Memorial Hospital
di Rocherter, New York. 1930 Henderson kembali mengajar sebagai staf pengajar di
bidang proses analisis perawat dan praktek klinik hingga 1984.
Henderson menikmati karir sebagai penulis dan peneliti. Dia menulis kembali
edisi keempat dari buku Bertha Harmer’s yang berjudul Texbook of the Principles
and Practice of Nursering. Saat Ederson meninggal. Edisi ini dipublikasikan pada
tahun 1939 dan berisi definisi perawat menurut Endersonsendiri. Edisi kelima
dipublikasikan pada tahun 1955. Henderson telah bekerjasama dengan Yale
University sejak awal 1950. Dari tahun 1959 hingga 1971 Henderson memimpin The
Studies Index Project Sponsored oleh Yale. The Nursing Studies Index telah
berkembang menjadi 4 volume index yang bercacatan menjadi literature biographic,
analisis dan sejarah perawat dari tahun 1900 hingga 1959. Pamfletnya, Basic
Principles of Nursing Care, di publikasikan untuk Internasional Council of Nurses
pada tahun 1960 dan diterjemahkan menjadi lebih dari 20 bahasa. Buku The Nature
of Nursing diplubikasikan pada tahun 1966 dan menjelaskan konsep tentang dasar
keperawatan, fungsi yang unik. The Principles and Practice of Nursing diplubikasikan
pada tahun 1978, ditulis oleh Henderson dan Gladys Nite dan di edit oleh Henderson.
Buku ini telah di gunakan dalam kurikulum dari berbagai sekolah perawat. 1890
henderson aktif sebagai peneliti Associate Emeritus di Yale.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep keperawatan KDM menurut Virginia Henderson/
2. Bagaimanakah paradigma keperawatan menurut Henderson?
3. Bagaimanakah proses keperawatan menurut Virginia Henderson?
BAB II
ISI
Model perawat yang dijelaskan oleh Virginia handerson adalah model konsep
aktifitas sehari-hari dengan mengambarkan gambaran fungsi utama perawat yaitu menolong
orang yang sakit/sehat dalam usaha menjaga kesehatan atau menghadapi kematian dengan
tenang.
Teori Henderson berfokus pada individu berdasarkan pandangan, yaitu jasmani(body) dan
rohani (mind) yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Henderson manusia adalah unik dan
tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan individu tercermin dalam 14 komponen asuhan
Keperawatan dasar (basic nursing care):
1. bernafas dengan normal,
2. nutrisi,
3. eliminasi,
4. gerak dan keseimbangan tubuh,
5. istirahat tidur,
6. berpakain,
7. mempertahankan sirkulasi,
8. personal hygiene,
9. rasa aman dan nyaman,
10. berkomunikasi,
11. kebutuhan spiritual,
12. kebutuhan bekerja,
13. kebutuhan bekerja,
14. kebutuhan bermain dan rekreasi dan kebutuhan belajar.
Empat belas komponen dari fungsi-fungsi keperawatan dapat dikatagorikan sperti
sembilan komponen pertama adalah fisiologi, kesepuluh dan keempat belas adalah aspek
psikologis dari komunikasi dan pembelajaran, komponen kesebelas adalah moral, dan
komponen ketigabelas adalah orientasi secara social untuk pekerjaan dan rekreasi.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan.
Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual. Pengelompokkan data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa
faktor predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap tressor, sumberkoping dan
kemampuan koping yang dimiliki oleh klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Rencana keparawatan
Meliputi intervensi yang dilakukan perawat baik intervensi mandiri atau
kolaborasi dan perawatan langsung maupun tidak langsung.
4. Implementasi
5. Evaluasi
• Kondisi perawat : supervisi, analisis diri, peer review, partisipasi pasien dan
keluarga
• Perilaku perawat ; membandingkan respon pasien dan hasil yang
diharapkan, mereview proses keperawatan, memodifikasi proses keperawatan
sesuai yang dibutuhkan, berpartisipasi dalam peningkatan kualitas dari
aktifitas yang dilakukan.
1. Hubungan Perawat-Pasien
Perawat sebagai salah satu tenaga kepewaratan, dalam menjalin hubungan dengan
pasien merupakan yang pertama dan terlama. Dengan demikian mutlak membutuhkan
kemampuan merkomunikasi interpersonal dalam membina hubungan tersebut.
Tiga tingkatan dari hubungan perawat-pasien dapat didefinisikan dari hubungan
sangat bergantung hingga hubungan benar-benar mandiri
1. Perawat sebagai penjaga pasien
2. Perawat sebagai penolong pasien
3. perawat sebagai patner bagi pasien
Dalam memberikan asuhan keparawatan kepada pasien, perawat juga harus selalu
menjagakaedah- kaedah atas mutu asuhan kepaerawatan, mengingat tuntutan pasien tidak
hanya sekedar sembuh, dan murahnya tariff jasa pelayanan keperawatan, tetapi lebih dari itu
pasien mengharapkanpelayanan asuhan keperawatan yang professional.
Henderson menggambarkan pandangan tentang perawat, ia berkata bahwa perawat
selalu ada di saat pasien kurang sadar dari ketidaksadaran, percobaan bunuh diri karena
kehidupan cinta, kaki yang baru diamputasi, mata yang baru saja buta, sebagai penyemangat
bagi yang baru saja kehilangan bayinya, pengetahuan dan kepercayaan diri bagi ibu muda.
Henderson menyatakan bahwa kemandirian adalah keadaan yang relative. Tidak
seorangpun dari kita bergantung dengan yang lain, tapi kita berusaha saling bergantung untuk
sehat bukan untuk sakit. Sebagai patner, bersama-sama perawat dan pasien membentuk
rencana asuhan. Kebutuhan dasar ada tidak memperhatikan diagnosis tapi dimodifikasi oleh
penyakit dan kondisi-kondisi lain seperti usia, watak, tingkat, emosi, statussosial, serta fisik
dan kapasitas intelektual.
2. Hubungan Perawat-Dokter
Hubungan dokter dan perawat dalam asuhan keperawatan adalah bersifat dependen
(tergantung pada dokter) dan peran kolaboratif (interdependen), dalam hal ini peran
tergantung perawat adalah pada saat melaksanakan program kesehatan , dimana pertanggung
jawaban dipegang oleh dokter, misalnya dalam pemberian obat- obatan, sedang peran
kolaboratif merupakan peran perawat dalam mengatasi permasalahan secara team work
dengan timkesehatan.
Henderson menyatakan bahwa perawat tidak mengikuti keinginan dokter. Perawat
menolong pasien dengan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga kesehatan. Dia juga
mengidentifikasikan bahwa banyak fungsi perawat dan tenaga saling melengkapi.
Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua disiplin ilmu ini sama- sama berfokus
pada manusia, mempunyai beberapa perbedaan. Kedokteran lebih pesifat pathernalistic, yang
mencerminkan figur seorang seorang bapak, pemimpin dan pembuat keputusan(judgment).
Sedangkan keperawatan lebih bersifatmothernalistic, yang mencerminkan figur ibu(mother
instict) dalam memberikan asuhan keperawatan, kasih sayang, dan bantuan ( helping
relationship) .
3. Perawat sebagai anggota dari tim kesehatan
Tim keperawatan terdiri dari semua individu yang terlibat dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien. Komposisi anggota tim kesehatan bervariasi, tergantung
pada tenaga keperawatan yang ada, sensus pasien, jenis unit keperawatan, dan program
pendidikan keperawatan yang berafiliasi/ bekerjasama (Grippando, 1977 ).
Henderson mengingatkan bahwa tidak seorangpun dari tim boleh melakukan
permintaan yang terlalu berat terhadap anggota yang lain dimana tidak seorang pun dapat
melakukannya.
Henderson menyatakan dalam kondisi keenamnya yang ditulis dengan Gladys Nite,
megembangkan definisinya yang termasuk dalam praktek keperawatan. Dia berkata, perawat
dilarang berhenti berkembang. Perawat hahus tumbuh dan belajar untuk menemukan
kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang baru dari public.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari Keperawatan
untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan
kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien sembuh atau meninggal
dengan tenang. Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan
medik dasar.