Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DAN TEORI MODEL

VIRGINIA HENDERSON

Anggota kelompok :

1. Eliza Zihni Z. (1309105108)


2. Ayunda Karna D.P. (1309105110)
3. Heru Koeswanto (1309105111)
4. Siska Yunita S. (1309105112)
5. Sabdi Alif M. (1309105113)
6. Edy Fitriawan (1309105114)
7. Bagus Hayatul Jihad (1309105115)
8. Amaliatul Kholifah (1309105116)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2009

BAB I
PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang
Virginia Henderson lahir pada tahun 1897, merupakan anak kelima dari
delapan bersaudara. Seorang warga Negara dari Kansas city, Mo, Henderson
menghabiskan masa pekembangannya di Virginia karena ayahnya membuka prakter
notaries di Washinton D.C
Selama perang dunia I Henderson mulai tertarik dengan Keperawatan. Tahun
198 dia memasuki The Army School of Nursing di Wasington D.C. Henderson lulus
tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di The Henry Street visiting
nurse service di New york. 1992 henderson mengajar perawat di The Norfolk
Protestant Hospital di Virginia. 5 tahun dia memasuki Teacher College at Columbia
University dan mendapatkan gelar B.S. dan M.A nya dalam pendidikan perawat.
1929 henderson sebagai kepala pengajar di The Clinics of Strong Memorial Hospital
di Rocherter, New York. 1930 Henderson kembali mengajar sebagai staf pengajar di
bidang proses analisis perawat dan praktek klinik hingga 1984.
Henderson menikmati karir sebagai penulis dan peneliti. Dia menulis kembali
edisi keempat dari buku Bertha Harmer’s yang berjudul Texbook of the Principles
and Practice of Nursering. Saat Ederson meninggal. Edisi ini dipublikasikan pada
tahun 1939 dan berisi definisi perawat menurut Endersonsendiri. Edisi kelima
dipublikasikan pada tahun 1955. Henderson telah bekerjasama dengan Yale
University sejak awal 1950. Dari tahun 1959 hingga 1971 Henderson memimpin The
Studies Index Project Sponsored oleh Yale. The Nursing Studies Index telah
berkembang menjadi 4 volume index yang bercacatan menjadi literature biographic,
analisis dan sejarah perawat dari tahun 1900 hingga 1959. Pamfletnya, Basic
Principles of Nursing Care, di publikasikan untuk Internasional Council of Nurses
pada tahun 1960 dan diterjemahkan menjadi lebih dari 20 bahasa. Buku The Nature
of Nursing diplubikasikan pada tahun 1966 dan menjelaskan konsep tentang dasar
keperawatan, fungsi yang unik. The Principles and Practice of Nursing diplubikasikan
pada tahun 1978, ditulis oleh Henderson dan Gladys Nite dan di edit oleh Henderson.
Buku ini telah di gunakan dalam kurikulum dari berbagai sekolah perawat. 1890
henderson aktif sebagai peneliti Associate Emeritus di Yale.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep keperawatan KDM menurut Virginia Henderson/
2. Bagaimanakah paradigma keperawatan menurut Henderson?
3. Bagaimanakah proses keperawatan menurut Virginia Henderson?

BAB II
ISI

2.1 Konsep KDM menurut Virginia Henderson


Keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari Keperawatan
untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan
meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional,
sehingga pasien sembuh atau meninggal dengan tenang. Definisi ini merupakan awal
terpisahnya ilmu keperawatan dan medik dasar.

Dari referensi tersebut asumsi dari individu yaitu :


1. Individu perlu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional
2. Individu memerlukan bantuan untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian atau
meninggal dengan damai
3. Individu membutuhkan kekuatan yang diperlukan, keinginan atau pengetahuan untuk
mencapai atau mempertahankan kesehatan
Henderson berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan suatu
cara penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary). Perawat sebagai partner
penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti pasien. Focus perawat adalah menolong
apsien dan keluarga untuk memperoleh kebebasan dalam makan, bernafas normal. Tempat
memenuhi kebutuhan dasar: bergerak dengan mempertahankan, eliminasi sampah tubuh,
minum adequatemerubah dengan yang cocok. Tidur dan istirahat, posisi yang diinginkan,
mempertahankan temperature tubuh dalam rentan normal dengan mengatur menjaga tubuh,
pakaian dan mendidik lingkungan. Dalam tulisannya dia membicarakan keutamaan
individual, dia melihat individu sebagai relasi untuk perawat tapi sedikit membahas dampak
dari komunitas individu dan keluarga. Dalam buku yang ia tulis dengan Harmer, dia
mendukung tugas dari agency swasta dan public dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dia
percaya bahwa masyarakat menginginkan dan mengharapkan pelayanan perawat untuk
orang-orang yang tidak dapat melakukan aktifitasnya secara mandiri. Dia mengharapkan
masyarakat untuk berkontribusi dalam pendidikan keperawatan.

Model perawat yang dijelaskan oleh Virginia handerson adalah model konsep
aktifitas sehari-hari dengan mengambarkan gambaran fungsi utama perawat yaitu menolong
orang yang sakit/sehat dalam usaha menjaga kesehatan atau menghadapi kematian dengan
tenang.
Teori Henderson berfokus pada individu berdasarkan pandangan, yaitu jasmani(body) dan
rohani (mind) yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Henderson manusia adalah unik dan
tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan individu tercermin dalam 14 komponen asuhan
Keperawatan dasar (basic nursing care):
1. bernafas dengan normal,
2. nutrisi,
3. eliminasi,
4. gerak dan keseimbangan tubuh,
5. istirahat tidur,
6. berpakain,
7. mempertahankan sirkulasi,
8. personal hygiene,
9. rasa aman dan nyaman,
10. berkomunikasi,
11. kebutuhan spiritual,
12. kebutuhan bekerja,
13. kebutuhan bekerja,
14. kebutuhan bermain dan rekreasi dan kebutuhan belajar.
Empat belas komponen dari fungsi-fungsi keperawatan dapat dikatagorikan sperti
sembilan komponen pertama adalah fisiologi, kesepuluh dan keempat belas adalah aspek
psikologis dari komunikasi dan pembelajaran, komponen kesebelas adalah moral, dan
komponen ketigabelas adalah orientasi secara social untuk pekerjaan dan rekreasi.

2.2 Paradigma Keperawatan menurut Virginia Henderson


Dengan menggunakan pandangan dasar terhadap tiga konsep yang lain dalam
paradigma keperawatan, maka intervensi keperawatan sebagai bentuk pelayanan professional
memperhatikan nilai-nilai harkat dan martabat manusiawi (humanism), perlakuan yang utuh/
tidak terfragmentasi (holism/wholeness) dan menekankan caring sebagai jiwa dari
keperawatan (the heart of nursing).
Pemahaman konsep konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimiliki antara lain:
a. Manusia akan mengalamiperkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang kehidupan
b. Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu akan mengalami
ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan
c. Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi
3.kelompok di antaranya terhambat dalam melakukan aktifitas-aktifitas belum
dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melaksanakan aktifitas.

Paradigma menurut Henderson :


Manusia : Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma keperawatan
merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada eksplorasi tentang human
science , human responses (to health and illness) dan human care serta menuntun perawat
untuk memahami dan memperlakukan manusia lain (klien) secara utuh, unik dan
manusiawi. Manusia membutuhkan bantuan untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian
atau kematian yang damai, pikiran dan tubuh tidak dipisahkan
Lingkungan : Alam hal ini segala kondisi eksternal yang melingkupi kehidupan
seseorang, berpengaruh terhadap hidup dan perkembangan organisme, perilaku manusia
dan masyarakat. Spradley & Allender (1997) mengemukakan bahwa lingkungan terdiri dari
empat elemen utama yaitu lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi. Lingkungan fisik
meliputi iklim, udara, struktur geologi dan geografi.
Kesehatan : Kemandirian dipandang dari kemampuan klien untuk melalui 14
komponen keperawatan tanpa bantuan : bernafas, makan, minum, mempertahankan
kenyamanan, tidur, istirahat, berpakaian, mempertahankan suhu tubuh, meyakinkan
keamanan berkomunikasi, beribadah, bekerja, berekreasi dan melanjutkan pertumbuhan
 Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-
fkator yang mempengaruhi
 Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi
 Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi
terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal
 Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu,
tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan
yang dinamis
 Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi
tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-
pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment).

Keperawatan : Diagnosis keperawatan menjadi basis intervensi atau bentuk perlakuan


dan bantuan keperawatan yang harus dilakukan perawat, terhadap kliennya, apakah secara
mandiri ataukah secara kolaboratif tergantung dari esensi permasalahan dan
kompleksitasnya. Keperawatan tidak menentukan jenis penyakit yang diderita oleh
seseorang tetapi menentukan fenomena apa yang dialami oleh seseorang, hal ini antara lain
dapat berkaitan dengan penyakit atau keadaan lain dari rentang sehat-sakit. Fenomena atau
fokus telaahan ini merupakan aspect of health of relevance to nursing practice

2.3 Proses keperawatan menurut Virginia Henderson

Tahapan dalam proses keperawatan meliputi pengkajian, perumusan diagnosis


keperawatan, pengidentifikasian outcome, perencanaan, implementasi dan evaluasi

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan.
Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau
masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual. Pengelompokkan data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa
faktor predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap tressor, sumberkoping dan
kemampuan koping yang dimiliki oleh klien

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respon individu,


keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual dan potensial.

Menurut Henderson diagnosis keperawatan sama dengan mengidentifikasi


kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan tanpa atau dengan bantuan orang
lain, menilai kemampuan individu dan pengetahuan individu.

3. Rencana keparawatan
Meliputi intervensi yang dilakukan perawat baik intervensi mandiri atau
kolaborasi dan perawatan langsung maupun tidak langsung.

Hendorson menyarankan untuk menulis rencana asuhan keperawatan


sehingga yang lain dapat mengikuti asuhan keperawatan yang diberikan secara
berkelanjutan.

4. Implementasi

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan


yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendy, 1995).

Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan, perawat melakukan


kontrak dengan klien dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan serta peran serta
klien yang diharapkan.(Nurjannah, 2000)

Menurut henderson implementasi keperawatan berdasarkan pada 14


komponen untuk menolong klien. Aspek penting menurut Enderson adalah adanya
hubungan antara perawat dengan pasien.

5. Evaluasi

Evaluasi tentang keberhasilan sesuai kriteria yang diharapkan dengan melihat


kecepatan pasien menjadi mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

• Kondisi perawat : supervisi, analisis diri, peer review, partisipasi pasien dan
keluarga
• Perilaku perawat ; membandingkan respon pasien dan hasil yang
diharapkan, mereview proses keperawatan, memodifikasi proses keperawatan
sesuai yang dibutuhkan, berpartisipasi dalam peningkatan kualitas dari
aktifitas yang dilakukan.

2.3.2 Bentuk-bentuk Kerjasama Perawat

1. Hubungan Perawat-Pasien

Perawat sebagai salah satu tenaga kepewaratan, dalam menjalin hubungan dengan
pasien merupakan yang pertama dan terlama. Dengan demikian mutlak membutuhkan
kemampuan merkomunikasi interpersonal dalam membina hubungan tersebut.
Tiga tingkatan dari hubungan perawat-pasien dapat didefinisikan dari hubungan
sangat bergantung hingga hubungan benar-benar mandiri
1. Perawat sebagai penjaga pasien
2. Perawat sebagai penolong pasien
3. perawat sebagai patner bagi pasien
Dalam memberikan asuhan keparawatan kepada pasien, perawat juga harus selalu
menjagakaedah- kaedah atas mutu asuhan kepaerawatan, mengingat tuntutan pasien tidak
hanya sekedar sembuh, dan murahnya tariff jasa pelayanan keperawatan, tetapi lebih dari itu
pasien mengharapkanpelayanan asuhan keperawatan yang professional.
Henderson menggambarkan pandangan tentang perawat, ia berkata bahwa perawat
selalu ada di saat pasien kurang sadar dari ketidaksadaran, percobaan bunuh diri karena
kehidupan cinta, kaki yang baru diamputasi, mata yang baru saja buta, sebagai penyemangat
bagi yang baru saja kehilangan bayinya, pengetahuan dan kepercayaan diri bagi ibu muda.
Henderson menyatakan bahwa kemandirian adalah keadaan yang relative. Tidak
seorangpun dari kita bergantung dengan yang lain, tapi kita berusaha saling bergantung untuk
sehat bukan untuk sakit. Sebagai patner, bersama-sama perawat dan pasien membentuk
rencana asuhan. Kebutuhan dasar ada tidak memperhatikan diagnosis tapi dimodifikasi oleh
penyakit dan kondisi-kondisi lain seperti usia, watak, tingkat, emosi, statussosial, serta fisik
dan kapasitas intelektual.

2. Hubungan Perawat-Dokter
Hubungan dokter dan perawat dalam asuhan keperawatan adalah bersifat dependen
(tergantung pada dokter) dan peran kolaboratif (interdependen), dalam hal ini peran
tergantung perawat adalah pada saat melaksanakan program kesehatan , dimana pertanggung
jawaban dipegang oleh dokter, misalnya dalam pemberian obat- obatan, sedang peran
kolaboratif merupakan peran perawat dalam mengatasi permasalahan secara team work
dengan timkesehatan.
Henderson menyatakan bahwa perawat tidak mengikuti keinginan dokter. Perawat
menolong pasien dengan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga kesehatan. Dia juga
mengidentifikasikan bahwa banyak fungsi perawat dan tenaga saling melengkapi.
Kedokteran dan keperawatan, walaupun kedua disiplin ilmu ini sama- sama berfokus
pada manusia, mempunyai beberapa perbedaan. Kedokteran lebih pesifat pathernalistic, yang
mencerminkan figur seorang seorang bapak, pemimpin dan pembuat keputusan(judgment).
Sedangkan keperawatan lebih bersifatmothernalistic, yang mencerminkan figur ibu(mother
instict) dalam memberikan asuhan keperawatan, kasih sayang, dan bantuan ( helping
relationship) .
3. Perawat sebagai anggota dari tim kesehatan
Tim keperawatan terdiri dari semua individu yang terlibat dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien. Komposisi anggota tim kesehatan bervariasi, tergantung
pada tenaga keperawatan yang ada, sensus pasien, jenis unit keperawatan, dan program
pendidikan keperawatan yang berafiliasi/ bekerjasama (Grippando, 1977 ).
Henderson mengingatkan bahwa tidak seorangpun dari tim boleh melakukan
permintaan yang terlalu berat terhadap anggota yang lain dimana tidak seorang pun dapat
melakukannya.
Henderson menyatakan dalam kondisi keenamnya yang ditulis dengan Gladys Nite,
megembangkan definisinya yang termasuk dalam praktek keperawatan. Dia berkata, perawat
dilarang berhenti berkembang. Perawat hahus tumbuh dan belajar untuk menemukan
kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang baru dari public.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari Keperawatan
untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan
kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien sembuh atau meninggal
dengan tenang. Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan
medik dasar.

Dari referensi tersebut asumsi dari individu yaitu :


1. Individu perlu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional
2. Individu memerlukan bantuan untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian
atau meninggal dengan damai
3. Individu membutuhkan kekuatan yang diperlukan, keinginan atau pengetahuan
untuk mencapai atau mempertahankan kesehatan
Henderson berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan
suatu cara penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary).
Perawat sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti
pasien. Focus perawat adalah menolong apsien dan keluarga untuk memperoleh
kebebasan dalam makan, bernafas normal. Tempat memenuhi kebutuhan dasar:
bergerak dengan mempertahankan, eliminasi sampah tubuh, minum
adequatemerubah dengan yang cocok. Tidur dan istirahat, posisi yang diinginkan,
mempertahankan temperature tubuh dalam rentan normal dengan mengatur
menjaga tubuh, pakaian dan mendidik lingkungan.
3.2 Saran
Teori Virginia Henderson ini masi mempunyai beberapa kelemahan yaitu tidak memiliki
rencana untuk perkembangan lebih lanjut definisi keperawatan yang dibuat. Henderson juga
tidak memiliki revisi yang lebih jauh tentang tulisannya mengenai prinsip dan praktek
keperawatan. Alangkah baiknya Henderson memiliki rencana bagaimana devinisi
keperawatan untuk kepedannya, serta melakukan revisi bila memang teorinya sudah tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Daftar Pustaka

Anonymousa, 2009. http://franciscasri.wordpress.com/2008/08/05/nursing-as-a-human-


science-and-human-care-telaah-filosofis-terhadap-keperawatan-sebagai-
profesi/. Di akses tanggal 08 September 2009
b
Anonymous , 2009.Konsep Teori Virginia Henderson http://one.indoskripsi.com/node/6636
Di akses tanggal 08 September 2009
c
Anonymous , 2009. Paradigma Keperawatan. saifxs.blogspot.com/2009/07/teori-virginia-
henderson.html Di akses tanggal 08 September 2009
Hidayat, A.Azis Alimul.2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta:
Salemba medika
Potter and Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai