SKRIPSI
Disusun oleh :
ARINA NURANDINI
12010110120053
Dosen Pembimbing,
NIP. 197305151999032002
ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Tim Penguji :
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Arina Nurandini
NIM. 12010110120053
iv
ABSTRACT
v
ABSTRAKSI
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
(QS. Ath-Thalaq: 2, 3, 4)
vii
KATA PENGANTAR
salah satu syarat guna menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D. selaku Dekan
Dosen Wali yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir
studi.
viii
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan materi perkuliahan
6. Kedua orang tua tercinta (Ayah dan Ibu) terimakasih atas kasih
penulis.
9. Keluarga besar gayamsari house Selly, Devi, Febi, Icha yang sudah
Sabrina, Luluk, Devi Anggun, Anita, Yosi, Taufan, Ape, Bang Fais,
Aak Romi, Irfan batak, Andre, Galang yang sudah menemani selama
kepada penulis.
11. Sahabat sejak SMA Tya, Biondi, Agita, Hera, Deri, Vendi, Icha,
Kendal (Gina, Nur, Arum, Dika, Gerry, Alvi, Ahmad, Bahar) yang
ix
13. Keluarga besar Manajemen 2010 Universitas Diponegoro Semarang
14. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mempunyai banyak kekurangan dari segi teknis maupun dari segi ilmiah
sebagai input bagi penulis agar dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini
membutuhkan dan menjadi pijakan bagi penulis untuk berkarya lebih baik
Arina Nurandini
NIM.12010110120053
x
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT.............................................................................................................. v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
xi
2.1.7 Dampak Komitmen Organisasi .......................................................... 20
2.5 Hipotesis...................................................................................................... 29
xii
3.5.2 Uji Model .......................................................................................... 40
xiii
4.2.2.1 Uji Validitas.......................................................................... 57
BAB V PENUTUP............................................................................................... 73
5.2 Saran................................................................................................... 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 79
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Kuesioner
xvi
1
BAB I
Pendahuluan
organisasi lain. Sedangkan manajer yang berhasil adalah manajer yang mampu
melihat sumber daya yang mampu dikelola sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Perusahaan dituntut untuk mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dengan
persepsi, peran, sikap kerja, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja , Faktor
penghargaan (Gibson, 1987). Dalam faktor tersebut salah satu nya adalah sikap
1
2
akan peneliti angkat dalam penelitian ini yaitu salah satunya adalah komitmen
organisasi.
satu persyaratan dalam penilaian kinerja karyawan dan promosi jabatan. Dalam
absensi, keinginan untuk pindah dan kinerja menurut Steers dan mowday (1974)
dalam Fuad mas’ud (2002). Semakin tinggi komitmen karyawan maka semakin
baik kinerja karyawan menurut Romzek Barbara (1990) dalam Fuad mas’ud
(2002).
karyawannya tidak mempunyai suatu komitmen dalam bekerja, maka tujuan dari
perusahaan atau organisasi tersebut tidak akan tercapai. Namun terkadang suatu
(http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/29/pentingnya-komitmen-dalam-suatu-
perusahaan-atau-organisasi-577535.html).
3
organisasi, serta keyakinan tertentu dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.
Dengan kata lain merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada
afektif memiliki hubungan yang lebih erat dengan hasil organisasi seperti kinerja
dan perputaran karyawan bila dibandingkan dengan dua dimensi komitmen lain.
hasil (persepsi karakteristik tugas, kepuasan karier, niat untuk pergi) dalam 72
dan kurangnya loyalitas pada perusahaan (streers, 1991) dalam sopiah (2008).
perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu ,
4
berkelanjutan yaitu nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu
terhadap kinerja karyawan seperti menurut penelitian Dr. Hueryren Yeh, Hong
job performance, Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bersedia untuk tinggal
dan mengabdikan diri untuk mencapai tujuan pekerjaan karena mereka memiliki
nilai yang sama dan tujuan dalam organisasi, Sebagai karyawan memiliki
sesuai kepada bawahan ketika mereka mencapai tujuan pekerjaan. Dan juga hasil
auditor tetap dalam organisasi dan bekerja di sana karena biaya meninggalkan dan
pegawai. Dan Penelitian yang dilakukan oleh Subejo, Troena, Thoyib, Aisjah
penelitian dari Suswati dan Budianto (2013) Berdasarkan hasil analisis data,
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai KPP Pratama Malang Utara.
signifikan terhadap kinerja pegawai KPP Pratama Malang Utara. Hasil ini
menunjukkan bahwa jika affective commitment yang dimiliki pegawai naik , maka
commitment yang dimiliki pegawai naik, maka kinerja juga naik. Hasil penelitian
pegawai.
komitmen berkelanjutan terhadap kinerja karyawan, dan juga oleh karena itu
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah karyawan tetap Perum
Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974,
bawah. Dapat dilihat berikut ini adalah data produksi perum perumnas pada empat
tahun terakhir :
7
Tabel 1.1
Jumlah Produksi Perum Perumnas Tahun 2008-2011
Berdasarkan data produksi diatas dapat dilihat dari tahun 2008 sampai
tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah produksi yaitu pada tahun 2008 perumnas
6.514 unit, kemudian pada tahun 2010 perumnas memproduksi 10.522 unit dan
terjadi penurunan produksi pada tahun 2011 yaitu sebesar 9.527 unit.
Kemudian dapat dilihat dari jumlah karyawan pada lima tahun terakhir
Tabel 1.2
Jumlah Karyawan Tahun 2008-2012
Dapat dilihat pada tabel 1.2 terdapat penurunan jumlah karyawan setiap
tahun nya. Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa tiap tahun terjadi
mengalami penurunan pada tahun 2011. Oleh karena itu diharapkan segenap
8
dipengaruhi oleh sikap, atau komitmen serta perilaku dan kinerja segenap
pengelola baik secara individu maupun lembaga. Hal ini membutuhkan kesadaran
dan upaya penuh dari segenap Manajemen pengelola Perum PERUMNAS. Setiap
karyawan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti usia karyawan, jenis
pengalaman kerja lebih lama dibandingkan dengan pengalaman kerja yang belum
lama mempunyai tingkat komitmen yang berbeda (Sopiah, 2008). Maka dari itu
Jakarta’’
Commitment will positively and significantly affect job performance, Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan bersedia untuk tinggal dan mengabdikan diri untuk
mencapai tujuan pekerjaan karena mereka memiliki nilai yang sama dan tujuan
9
berkelanjutan.
dilakukan oleh Subejo et.al (2013) menunjukan bahwa secara parsial komitmen
Maka dari itu dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Perum Perumnas.
Perum Perumnas.
karyawan.
karyawan.
karyawan.
kinerja karyawan.
Bagian ini mecangkup uraian ringkasan materi yang akan dibahas pada
penelitian ini. Penelitian ini disusun dalam bentuk skripsi yang akan dibagi dalam
BAB II, Tinjauan pustaka, berisi landasan Teori yang merupakan acuan
BAB IV, Hasil dan Pembahasan, merupakan bab inti dalam laporan
BAB II
Tinjauan Pustaka
pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu,
tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta
kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha
penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Dengan kata lain merupakan sikap yang
Streers dan Potter (1983) dalam Sopiah (2008) mengatakan bahwa suatu
bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi
12
13
juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi kerja yang memiliki
untuk bertahan sebagai anggota organisasi. Streers and Black (1994) dalam sopiah
(2008) memiliki pendapat yang hampir senada. Dia mengatakan bahwa karyawan
yang memiliki komitmen organisasional yang tinggi bisa dilihat dari ciri-cirinya
sebagai berikut : adanya kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai
dan tujuan organisasi, Adanya kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi
organisasi tersebut.
14
atau masyarakat.
perusahaan.
9. Mentaati perintah.
Komitmen pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses
yang cukup panjang dan bertahap. Komitmen pada organisasi juga ditentukan oleh
sejumlah faktor :
karyawan.
pekerjaan.
dilakukan organisasi.
Mowday et.al dalam Spector dan Wiley (1998) dalam Sopiah (2008)
mengembangkan suatu skala yang disebut Self Report Scales untuk mengukur
aspek komitmen yaitu (a) penerimaan terhadap tujuan organisasi, (b) keinginan
untuk bekerja keras, dan (c) Hasrat untuk bertahan menjadi bagian dari organisasi,
Tabel 2.1
Organizational Commmitment Questionarre dari Mowday et.al dalam Sopiah
(2008).
1. Saya merasa bahwa nilai nilai yang saya anut sangat mirip dengan nilai
nilai yang ada pada organisasi
2. Saya merasa bangga apabila berkata pada oranglain bahwa saya menjadi
bagian dari organisasi
3. Saya hanya dapat bekerja dengan baik di organisasi yang lain asalkan tipe
pekerjaannya sama dengan tipe pekerjaan yang ada di organisasi ini
4. Organisasi ini benar benar meberikan inspirasi yang terbaik bagi diri saya
dalam mencapai prestasi kerja
Table 2.2
Skala Organizational Commitment dari Meyer et.al, 1993 dalam Sopiah (2008)
Affective Commitment
1. Saya akan senang sekali menghabiskan sisa karir saya di organisasi ini.
2. Saya benar-benar merasakan bahwa seakan-akan masalah di organisasi ini
adalah masalah saya.
Continuance Commitment
3. Sekarang ini tetap bertahan menjadi anggota organisasi adalah sebuah hal
yang perlu, sesuai dengan keinginan saya.
4. Sangat berat bagi saya untuk meninggalkan organisasi ini
Normative Commitment
5. Saya merasa tidak memiliki kewajiban untuk meninggalkan atasan saya
saat ini
6. Saya merasa tidak tepat untuk meninggalkan organisasi saya saat ini,
bahkan bila hal itu menguntungkan.
komunikasi.
tradisi.
yang sangat rendah hingga tingkatan yang sangat tinggi. Menurut Streers (1991)
dalam Sopiah (2008) karyawan yang berkomitmen rendah akan berdampak pada
kualitas kerja dan kurangnya loyalitas pada perusahaan. Near dan Jansen (1983)
dalam sopiah (2008) menambahkan bahwa bila komitmen karyawan rendah maka
dia bisa memicu perilaku karyawan yang kurang baik, misalnya tindakan
kehilangan kepercayaan dari klien dan dampak yang lebih jauh lagi adalah
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
2011). Selain itu Mathis dan Jackson (2006) menjelaskan ada tiga faktor utama
1. Faktor Kemampuan
kinerja maksimal.
2. Faktor Motivasi
1. Faktor Individu
integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisiknya. Dengan adanya
integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut
yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola
komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan
adalah apa yang dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk
4. Kehadiran
Menurut Bernardin & Russel (2003) untuk mengukur kinerja karyawan dapat
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Ketepatan Waktu
koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang
4. Efektivitas Biaya
yang timbul dari setiap unit atau contoh penggunaan dari suatu sumber
antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dan juga pada
bawahan.
karyawan dengan standar pekerjaan. bila hasil kerja yang diperoleh sampai atau
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
tertentu.. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
komitmen berkelanjutan.
tingkatan yang sangat rendah hingga tingkatan yang sangat tinggi. Menurut
Streers (1991) dalam Sopiah (2008) karyawan yang berkomitmen rendah akan
rendahnya kualitas kerja dan kurangnya loyalitas pada perusahaan. Near dan
karyawan rendah maka dia bisa memicu perilaku karyawan yang kurang baik,
organisasi menurun, kehilangan kepercayaan dari klien dan dampak yang lebih
jauh lagi adalah menurunnya laba perusahaan. Komitmen terbagi menjadi tiga
komitmen afektif yang tinggi maka karyawan akan cenderung tetap bekerja di
perusahaan dan juga akan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan
mereka akan suka melakukan kerja tambahan untuk perusahaan, mereka akan mau
riset yang berkaitan dengan para karyawan yang memiliki komitmen afektif yang
kuat akan tetap tinggal bersama organisasi dikarenakan mereka ingin tinggal
(because they want to). Para karyawan yang memiliki komitmen kontinyu yang
kuat dikarenakan mereka harus tinggal bersama organisasi (because they have to).
Dan para karyawan yang memiliki komitmen normative yang kuat dikarenakan
mereka merasa bahwa mereka harus tinggal bersama (because they fell that they
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Komitmen
Afektif (X1 )
H1
Komitmen Kinerja
H2
Normatif karyawan
(X2 ) (Y)
H3
Komitmen
Kelanjutan
(X3 )
2.5 Hipotesis
dan kurangnya loyalitas pada perusahaan (streers, 1991) dalam sopiah (2008).
kerja, pada umumnya tampak bahwa komitmen afektif memiliki hubungan yang
lebih erat dengan hasil organisasi seperti kinerja dan perputaran karyawan bila
Penelitian yang dilakukan oleh Suswati dan Budianto mengatakan adapun secara
kinerja. Kemudian menurut hasil riset Frederick Reichheld (1993), dalam the
komitmen afektif adalah yang paling diinginkan oleh perusahaan. Karyawan yang
tempat bekerjanya merupakan tempat yang bagus untuk bekerja, mereka akan
suka melakukan kerja tambahan untuk perusahaan, mereka akan mau memberikan
kepuasan kerja, tingkat absensi, dan kinerja karyawan (Sterrs) dalam Fuad Mas’ud
(2002). Semakin tinggi komitmen maka akan semakin baik kinerja karyawan
(Barbara, 1990) dalam Fuad Mas’ud (2002). Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Ghorbanpour, Dehnavi, Forough Heyrani (2014) dan Hueryren Yeh, Hong
tetap tinggal dan (bekerja dalam perusahaan). Karyawan merasa terjerat dengan
untuk pindah ke perusahaan lain, atau menerima gaji yang sangat tinggi, mereka
penelitian yang dilakukan oleh Suswati dan Budianto (2013) mengatakan Pegawai
kinerjanya karena dia merasa membutuhkan organisasi tersebut. Lalu, untuk terus
organisasi, dia akan berusaha bekerja dengan baik. Hal ini didukung oleh sistem
karyawan.
30
BAB III
Metode Penelitian
dependen pada penelitian ini yaitu adalah kinerja karyawan. Kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
(Mangkunegara, 2011). Selain itu Mathis dan Jackson (2006) menjelaskan ada
individu untuk melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan dan
30
31
Menurut Meyer dan Allen (1991, 1997) dalam Mas’ud (2002) Komitmen
Menurut Meyer dan Allen (1991, 1997) dalam Mas’ud (2002) Komitmen
(skills), atau tidak ada kesempatan untuk pindah ke perusahaan lain, atau
menerima gaji yang sangat tinggi, dan lain sebagainya. Mereka berfikir bahwa
Menurut Meyer dan Allen (1991, 1997) dalam Mas’ud (2004) dimana
karyawan merasa seharusnya tetap tinggal (bekerja dalam perusahaan) dan merasa
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Skala
Variabel Indikator
Pengukuran
Komitmen Afektif Keinginan untuk menjadi
anggota organisasi
(X1 ) Merasa memiliki
keterlibatan dalam
(Meyer, et al dalam mencapai tujuan
Sopiah 2008) perusahaan
Keterkaitan secara
emosional
Membanggakan
perusahaan kepada
oranglain
Komitmen Ada perasaan bersalah
Normatif meninggalkan
(X2 ) perusahaan
Memikirkan pendapat
(Meyer,et al dalam oranglain jika keluar dari Likert
Sopiah 2008) perusahaan
Tetap bertahan
merupakan kewajiban
Memiliki rasa
tanggungjawab terhadap
perusahaan
Komitmen Berharap mendapatkan
Berkelanjutan keuntungan apabila
bertahan
(X3 ) Bertahan dalam
perusahaan merupakan
kebutuhan
Pertimbangan keluar dari
(Meyer,et al dalam perusahaan
Sopiah 2008)
33
Berat meninggalkan
organisasi
atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Sampel adalah
sebagian dari populasi, jadi sampel adalah subkelompok atau sebagian dari
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap yang ada di Perum
sample yang digunakan yaitu teknik sampling jenuh (sensus). Sampling jenuh
digunakan sebagai sampel. kriteria yang dijadikan sebagai sampel yaitu karyawan
tetap Perum PERUMNAS yang sudah bekerja di perusahaan selama lebih dari 1
tahun. Alasan mengapa kriteria sampel yang digunakan yaitu karyawan yang sudah
bekerja di perusahaan selama lebih dari 1 tahun karena karyawan yang memiliki
pengalaman kerja lebih lama mempunyai tingkat komitmen yang lebih baik.
34
Jenis analisis data yaitu jenis analisis data kuantitatif. Jenis data yang
digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu mengacu pada
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan
variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data primer yang digunakan
dikumpulkan dari sumber yang telah ada (Sekaran, 2006). Data Sekunder yang
digunakan berupa data kinerja karyawan dan data jumlah karyawan dari tahun
1. Wawancara
2006).
2. Kuesioner
didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan 1-5 diberi skor
3. Studi Pustaka
diketahui (Ghozali, 2011). Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+ e
Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
a = konstanta
β1 β2 β3 = koefisien regresi
X1 = Komitmen afektif
36
X2 = Komitmen normatif
X3 = Komitmen continuance
e = error
analisis regresi linear, uji normalitas biasa dilakukan dengan melihat nilai
data pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
dapat dilihat dengan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
37
(VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/ tolerance) dan menunjukkan
adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 (Ghozali, 2011).
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (dependen)
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
Dasar analisis :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
Heteroskedastisitas.
38
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
Heteroskedastisitas.
2009). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variable dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (Dwi Priyatno, 2008)
3. Menentukan signifikansi
3.5.2.3 Uji T
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable
95% ( α = 0.05 ).
3. Menentukan signifikansi
diterima.
ditolak.
40
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
dibedakan menjadi validitas factor dan validitas item. Validitas factor diukur bila
item yang disusun menggunakan lebih dari satu factor (antara factor satu dengan
yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas factor ini dengan cara
mengorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan
skor total factor (total keseluruhan faktor), sedangkan pengukuran validitas item
dengan cara mengorelasikan antara skor item dengan total item (Duwi Priyatno,
2008). teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas
n ix ( i)( x)
rix
n i 2
( i ) 2 n x 2 ( x ) 2
Keterangan:
i = skor item
x = skor total
n = banyaknya subjek
41
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. kriteria
Jika r hitung ≥ r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen item-
valid)
Jika r hitung < r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
merupakan indikator dari variable atau konstruk (Ghozali, 2011). Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variable dikatakan reliable jika
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
k b
2
rn 1 21
k 1
42
keterangan:
rn = reliabilitas instrumen
21 = varian total