Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN TINGKAT

KELELAHAN PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE


YANG MENJALANI HEMODIALISIS
DI RS PKU MUHAMMADIYAH
GAMPING

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
SENO PITOYO
1610201227

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN TINGKAT
KELELAHAN PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE
YANG MENJALANI HEMODIALISIS
DI RS PKU MUHAMMADIYAH
GAMPING

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas „Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
SENO PITOYO
1610201227

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN TINGKAT
KELELAHAN PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE
YANG MENJALANI HEMODIALISIS
DI RS PKU MUHAMMADIYAH
GAMPING1

Seno Pitoyo2, Edy Suprayitno3

INTISARI

Latarbelakang: Chronic Kidney Disease (CKD) adalah tahap akhir gagal ginjal
dimana Glomerular Filtration Rate (GFR) <15ml/menit, akibatnya tubuh gagal
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, terjadi
uremia dan peningkatan angka kreatinin dalam darah, sehingga memerlukan terapi
pengganti ginjal yang menetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Defisiensi
eritropoietin merupakan faktor utama dari penurunan kadar hemoglobin pada CKD.
Kadar hemoglobin merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan tingkat
kelelahan pada pasien CKD.
Tujuan: Mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan tingkat kelelahan pada
pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RS. PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik korelasional dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel purposive
sampling dengan jumlah sampel 57 responden di ruang Hemodialisis RS PKU
Muhammadiyah Gamping pada bulan Agustus 2017. Pengambilan data kadar Hb
diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar Hb pre HD, pengukuran tingkat kelelahan
responden menggunakan kuesioner Fatigue Severity Scale (FSS). Analisis statistik
menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.
Hasil: Hasil uji korelasi Pearson Product Moment antara kadar hemoglobin dengan
tingkat kelelahan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RS PKU
Muhammadiyah Gamping didapatkan hasil nilai p-value (sig=0,041) atau <0,05. Uji
analisis koefisien korelasi diperoleh hasil 0,271.
Simpulan: Terdapat hubungan kadar hemoglobin dengan tingkat kelelahan pada
pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Gamping
dengan tingkat korelasi rendah.
Kata kunci : kadar hemoglobin, tingkat kelelahan, ckd, hemodialisis.
Referensi : 23 buku, 11 jurnal, 10 penelitian, 4 internet.
Halaman : xi, 78 halaman, 14 tabel, 4 gambar, 13 lampiran.

____________________________________
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
THE CORRELATION BETWEEN HEMOGLOBIN RATE
AND FATIGUE RATE OF CHRONIC KIDNEY DISEASE
PATIENTS WITH HEMODIALYSIS AT PKU
MUHAMMADIYAH GAMPING HOSPITAL1

Seno Pitoyo2, Edy Suprayitno3

ABSTRACT

Background: Chronic Kidney Disease (CKD) is the last stage of renal failure in
which Glomerular Filtration Rate (GFR) is < 15 ml/minute. As the result, the body is
failed to maintain its metabolism and liquid and electrolyte balance. It triggers to
uremia and to increase creatinin in the blood, so it need therapy to substitute the
kidney function namely dialysis or kidney transplantation. Eritroprotein deficiency is
the main factor of hemoglobin rate decrease on CKD. Hemoglobin rate is one of the
factors that can determine fatigue rate on CKD patients.
Aim: The study aimed to investigate the correlation between hemoglobin rate and
fatigue rate on CKD patients with hemodialysis at PKU Muhammadiyah Gamping
Hospital.
Method: The study employed descriptive analytical correlation with cross sectional
approach. Sample collecting technique used purposive sampling with 57 respondents
at hemodialysis unit of PKU Muhammdiyah Gamping Hospital in August 2017. Data
collecting of Hb rate was obtained from Hb examination of pre HD
in the laboratory, and the measurement of patient‟s fatigue rate used Fatigue
Severity Scale (FSS) questionnaire. Pearson Product Moment test was used as
correlation analysis.
Result: The result of Pearson Product Moment correlation test between hemoglobin
rate and fatigue rate of CKD patients with hemodialysis at PKU Muhammdiyah
Gamping Hospital obtained p value (sig = 0.041) or < 0.05. Based on the analysis
test of correlative coefficient, the result got value 0.271.
Conclusion: There was correlation between hemoglobin rate and fatigue rate on
CKD patients with hemodyalisis at PKU Muhammadiyah Gamping Hospital with
low category of correlation level.

Keywords : hemoglobin rate, fatigue rate, CKD, hemodialysis


References : 23 books, 11 journals, 10 researches, 4 internets
Page numbers : xi, 78 pages, 14 tables, 4 figures, 13 appendices

__________________________________
1
Thesis Title
2
Student of School of Nursing, Health Sciences faculty, „Aisyiyah University of Yogyakarta
3
Lecturer of Health Sciences Faculty, „Aisyiyah University of Yogyakarta
PENDAHULUAN tersebut menjamin pasien dengan
Hemodialisis merupakan terapi Chronic Kidney Disease (CKD) atau
pengganti ginjal yang bertujuan Penyakit Ginjal Kronik yang
mengeliminasi sisa-sisa metabolisme memerlukan hemodialisis rutin bisa
protein dan koreksi gangguan ditanggung pembiayaannya oleh
keseimbangan elektrolit antara negara. Hemodialisis merupakan
kompartemen darah dengan terapi yang paling sering digunakan
kompartemen dialisat melalui pada penderita Penyakit Ginjal
membran semipermeabel. Membran Kronik. Meskipun pasien CKD sudah
semipermeabel berfungsi seperti mendapatkan terapi pengganti ginjal
membran tipis dimana molekul berupa hemodialisis rutin, fungsi
ukuran tertentu dapat melalui pori- ginjal pasien akan menurun secara
porinya. Hemodialisis saat ini sudah progresif yang mengakibatkan
menjadi terapi baku pada gagal ginjal munculnya berbagai macam
terminal, intoksikasi obat dan zat-zat komplikasi penyakit, yang salah
kimia (Levy,dkk, 2008). satunya adalah anemia.

Perhatian pemerintah Republik Anemia terjadi pada 80-90%


Indonesia terhadap pasien gagal ginjal pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik
yang membutuhkan terapi (Suwitra, 2010). WHO mendefinisikan
hemodialisis rutin sangatlah besar, anemia dengan konsentrasi
kebijakan pemerintah Indonesia yang hemoglobin <13,0 mg/dl pada laki-
mengatur tentang pelaksanaan laki dan wanita postmenopause
pelayanan dialisisdi Rumah Sakit serta<12,0 gr/dl pada wanita lainnya.
adalah Peraturan Menteri Kesehatan K/DOQI merekomendasikan anemia
Republik Indonesia Nomor pada pasien penyakit ginjal kronik jika
812/Menkes/PER/VII/2010 tentang kadar hemoglobin <11,0 gr/dl
penyelenggaraan pelayanan dialisis. (hematokrit <33%) pada wanita
Selain itu penyelenggaraan premenopause dan pasien prepubertas,
hemodialisis saat ini benar-benar dan <12,0 gr/dl (hematokrit <37%)
didukung oleh pemerintah dengan pada laki-laki dewasa dan wanita
dikeluarkannya undang-undang postmenopause. Menurut
Nomor 24 tahun 2011 yang mengatur Perhimpunan Nefrologi Indonesia
tentang penyelenggaraan Badan (PERNEFRI, 2011), dikatakan anemia
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada Penyakit Ginjal Kronik jika
yang salah satunya berupa jaminan hemoglobin ≤10 gr/dl dan hematokrit
kesehatan, diperkuat dengan Peraturan ≤30%.
Presiden Nomor 12 tahun 2013 Berdasarkan studi dokumentasi
tentang Jaminan Kesehatan, pada yang dilakukan oleh peneliti pada
BAB 1 pasal 1 yang menyatakan, tanggal 6 April 2017 dari catatan hasil
“Jaminan Kesehatan adalah jaminan pemeriksaan penunjang laboratorium
berupa perlindungan kesehatan agar yang bisa diakses melalui sistem
peserta memperoleh manfaat billing komputer di Rumah Sakit PKU
pemeliharaan kesehatan dan Muhammadiyah Gamping, didapatkan
perlindungan dalam memenuhi data yang menunjukkan tingginya
kebutuhan dasar kesehatan yang kasus anemia pada pasien CKD yang
diberikan kepada setiap orang yang menjalani hemodialisis. Pada bulan
telah membayar iuran atau iurannya Januari 2017 terhitung 86% dari 123
dibayar pemerintah”. Mengacu pada pasien mengalami anemia, kemudian
Permenkes dan Peraturan Presiden pada bulan Februari 2017 terhitung
89,4% dari 100 pasien mengalami penurunan kapasitas untuk kerja fisik
anemia, pada bulan Maret 2017 dan mental pada tingkatan yang lazim.
terhitung 87,2% dari 117 pasien dalam Batasan karakteristik kelelahan
kondisi anemia dan pada bulan April sebagai berikut: terjadi gangguan
2017 terhitung 89% dari 127 pasien konsentrasi, gangguan libido, kurang
mengalami anemia, dimana kadar energi, kurang minat terhadap
hemoglobin pasien hemodialisis ≤10 lingkungan sekitar, letargi,
gr/dl. mengantuk, peningkatan keluhan fisik,
pola tidur tidak efektif,
Pemeriksaan kadar hemoglobin ketidakmampuan mempertahankan
pasien dilakukan secara rutin sebulan aktivitas fisik pada tingkatan yang
sekali, dibulan Januari 2017 sebanyak biasanya dan ketidakmampuan
123 pasien, dibulan Februari 2017 ada mempertahankan rutinitas yang
penambahan pasien baru yang biasanya (NANDA, 2015-2017).
diperiksa hemoglobinnya sebanyak 4
pasien, dibulan Maret 2017 ada Kelelahan menunjukkan
penambahan 7 pasien, dan dibulan kondisi yang berbeda-beda dari setiap
April 2017 ada 1 pasien yang individu, tetapi semuanya bermuara
dilakukan pemeriksaan kadar pada kehilangan efisiensi dan
hemoglobin, sehingga total pasien penurunan kapasitas kerja serta
yang dilakukan pemeriksaan ketahanan tubuh (Tarwaka dkk.,
hemoglobin pada bulan Januari sampai 2004). Fatigue (kelelahan) memiliki
April 2017 sebanyak 135 pasien. prevalensi yang tinggi pada populasi
Pemeriksaan kadar hemoglobin pasien pasien dialisis (Kring & Crane, 2009).
di RS PKU Muhammadiyah Gamping Pasien yang menjalani hemodialisis
menggunakan metode automatic dalam waktu lama, simptom fatigue
photometer dengan menggunakan alat dialami 82% sampai 90% pasien
Genius KT-6400 dan dilakukan (Kring & Crane, 2009). Fatigue
akurasi kontrol setiap hari. Kadar (kelelahan) adalah perasaan subyektif
hemoglobin yang tinggi dan rendah yang tidak menyenangkan berupa
akan mempengaruhi kondisi kesehatan kelelahan, kelemahan, dan penurunan
seseorang, apalagi jika individu energi dan merupakan keluhan utama
tersebut dalam kondisi yang sedang pasien dialisis dengan prevalensi
mengalami penurunan fungsi ginjal. mencapai 60-97%). Dampak lanjut
Kadar hemoglobin yang rendah fatigue pada pasien yang menjalani
memungkinkan terjadinya keluhan- hemodialisis diantaranya
keluhan utama dan penyerta pada terganggunya fungsi fisik dalam
pasien CKD diantaranya sesak nafas, melakukan aktivitas sehari–hari,
kelemahan fisik dan kelelahan. perubahan hubungan dengan orang
Menurut berbagai literatur, lain, isolasi sosial, perubahan fungsi
kelelahan bagi setiap individu maupun seksual, perubahan spiritual dan
kelompok masyarakat memiliki arti kualitas hidup (Lukbin & Larsen,
tersendiri dan bersifat subjektif. Lelah 2006).
adalah aneka keadaan yang disertai Berdasarkan studi pendahuluan
penurunan efisiensi dan ketahanan yang dilakukan peneliti pada tanggal 6
dalam bekerja. Menurut North sampai 8 April 2017 dengan
American Nursing Diagnosis melakukan wawancara langsung pada
Association (NANDA, 2015-2017), 75 pasien dan melihat dokumentasi
fatigue atau kelelahan didefinisikan pada buku catatan hemodialisis, 70%
sebagai keletihan terus menerus dan dari pasien HD mengeluh sesak nafas,
sulit tidur, mudah lelah dan tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
mampu lagi berjalan lebih dari 50 Tabel 1 Karakteristik Responden
meter. Beberapa kumpulan gejala Karakteristik Responden F %
tersebut menunjukkan gambaran Pendidikan
bahwa tingkat kelelahan pasien CKD SD 8 14,0
yang menjalani HD di RS PKU SMP 4 7,0
Muhammadiyah Gamping tergolong SMA 34 59,7
tinggi. D3 3 5,3
S1-S2 8 14
Pekerjaan
TUJUAN PENELITIAN Karyawan swasta 25 43,9
Mengetahui hubungan kadar Mahasiswa 1 1,8
hemoglobin dengan tingkat kelelahan Buruh 9 15.8
pada pasien CKD yang menjalani HD, Petani 9 15,8
Mengetahui karakteristik responden, IRT 13 22,7
kadar hemoglobin, tingkat kelelahan Jenis Kelamin
pasien CKD yang menjalani HD dan Laki-laki 37 64,9
mengetahui keeratan hubungan antara Perempuan 20 35,1
kadar hemoglobin dengan tingkat Umur (tahun)
kelelahan pasien CKD yang menjalani <25 2 3,5
26-35 8 14,0
HD di RS PKU Muhammadiyah
36-45 22 38,6
Gamping 46-59 25 43,9
Latihan Fisik (olah
METODE PENELITIAN raga) 41 71,9
Jenis penelitian ini adalah Tidak 16 28,1
deskriptif analitik korelasional dengan Ya
menggunakan pendekatan cross Lama Menjalani HD 4 7,0
sectional. Pada pendekatan cross ≤1 tahun 22 38,0
sectional ini variabel yang termasuk 2-3 tahun 17 29,0
faktor resiko dan variabel yang 4-6 tahun 14 24,6
termasuk faktor efek diobservasi >6 tahun
Riwayat Penyakit 32 56,1
sekaligus dalam waktu yang sama
Hipertensi 11 19,3
(Notoatmodjo, 2010). DM 8 14,0
Glumerulo Nefritis 2 3,5
Variabel penelitian ini terdiri Batu Ginjal 3 5,3
dari variabel bebas adalah kadar Kista Ginjal 1 1,8
hemoglobin pasien Chronic Kidney Asam Urat
Disease (CKD) yang menjalani Asuransi 57 100
hemodialisis, sedangkan variabel BPJS
terikat adalah tingkat kelelahan pasien Komplikasi Intra HD 57 100
CKD yang menjalani hemodialisis. Tidak ada
Populasi dalam penelitian ini adalah Frekuensi HD 57 100
pasien CKD yang menjalani HD di RS Satu minggu 2 kali
Kebiasaan Merokok 56 98,2
PKU Muhammadiyah Gamping, Tidak 1 1,8
dengan jumlah populasi 135 pasien. Ya
Jumlah sampel yang diambil pada Minum Alkohol 57 100
penelitian ini adalah sebanyak 57 Tidak
responden. Tehnik pengumpulan Malnutrisi 57 100
sampel non-probabillity sampling Tidak
dengan menggunakan metode
purposive sampling.
Tabel 1 menunjukkan beberapa sedangkan pasien dengan kadar Hb
karakteristik responden, berdasarkan >10 gr/dl. sebanyak 11 responden
pendidikan paling banyak (19,3%). Adapun penghitungan secara
berpendidikan SMA sebanyak 42 statistik mengenai kadar Hb pasien
orang (73,7%). Berdasarkan pekerjaan CKD yang menjalani HD dapat dilihat
diketahui paling banyak bekerja pada tabel 3.
sebagai karyawan swasta sebanyak 25
orang (43,9%), berdasarkan umur Tabel 3 Nilai Statistik Kadar Hb
responden paling banyak berumur 36- Pasien CKD yang
59 tahun sebanyak 25 orang (43,9%), Menjalani HD
dilihat dari latihan fisik (olah raga
rutin) paling banyak menyatakan tidak
Statistik Skor
melakukan olahraga rutin sebanyak 41
orang (71,9%), dilihat dari lamanya Mean (Rerata) 8,9070
menjalani HD paling banyak Median 8,8
responden memiliki lama menjalani Mode 8,60
HD 2-3 tahun sebanyak 22 pasien
Standar Deviasi 1,24912
(38,6%). Berdasarkan riwayat
Variansi 1,560
penyakit paling banyak memiliki
Minimum 5,70
riwayat penyakit hipertensi sebanyak
32 pasien (56,1%), dilihat dari Maximum 12
asuransi semua responden Jumlah 507,70
menggunakan asuransi BPJS, semua
responden juga diketahui tidak Berdasarkan tabel 3 dapat
mengalami komplikasi pada saat dilihat kadar Hb rata-rata 8,9 gr/dl
menjalani HD, seluruh responden standar deviasi sebesar 1,2 kadar Hb
melakukan HD satu minggu 2 kali, yang paling rendah 5,7 gr/dl dan kadar
pada kebiasaan merokok hanya 1 Hb yang paling tinggi 12,0 gr/dl.
responden, seluruh responden tidak
mempunyai kebiasaan minum alkohol
dan tingkat kelelahan paling banyak Tabel 4 Tingkat Kelelahan Pasien
memiliki skor FSS >36 (menderita CKD yang Menjalani HD
kelahan) sebanyak 40 (70,2%)
Tingkat Kelelahan F %
responden.
Skor FSS <36 (tidak
17 29,8
menderita kelelahan)
Tabel 2 Kadar Hemoglobin Pasien Skor FSS >36 (menderita
CKD yang Menjalani HD 40 70,2
kelahan)
Total 54 100,0
Kadar hemoglobin
F %
(gr/dl)
Berdasarkan tabel 4 dapat
5,0 – 10,0 (anemia) 46 80,7 dilihat tingkat kelelahan pasien CKD
10,1 – 12,0 (tidak yang menjalani hemodialisis yang
11 19.3
anemia) menderita kelelahan sebanyak 40
Total 57 100,0 responden (70,2%). Berdasarkan tabel
4 dapat diartikan bahwa sebagian
Berdasarkan tabel 2 dapat besar pasien CKD yang menjalani HD
dilihat kadar hemoglobin pasien CKD mengalami kelelahan. Adapun
yang menjalani hemodialisis dengan penghitungan secara statistik
kadar hemoglobin ≤10 gr/dl. (anemia) mengenai tingkat kelelahan pasien
sebanyak 46 responden (80,7%) dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Nilai Statistik Tingkat HIF-1α. HIF-1α adalah suatu gen yang
Kelelahan Pasien HD terinduksi dalam kondisi tersebut,
Statistik Skor dimana gen ini juga berpengaruh pada
Mean (Rerata) 41,4386 gen-gen yang lain, salah satunya gen
Median 43 nafsu makan (gen leptin) sehingga
Mode 46 menyebabkan nafsu makan menurun
Standar yang mengakibatkan terjadinya
11,121
Deviasi penurunan metabolism tubuh (Lerma,
Variansi 123,679 2015).
Minimum 17
Maximum 62 Oksigen mempunyai peranan
Jumlah 2362
vital bagi tubuh manusia, untuk
mendapatkan energi, selain glukosa,
Berdasarkan tabel 5 tingkat tubuh kita membutuhkan oksigen
kelelahan rata-rata 41,4 standar sebagai bahan bakar. Reaksi kimia
deviasi sebesar 11,1 skor FSS yang antara glukosa dan oksigen akan
paling kecil 17 dan skor FSS yang menghasilkan Adenosine Tri
paling besar adalah 62. Phosphate (ATP) yang disebut sebagai
energi murni sel. Kekurangan oksigen
Tabel 6 Tabulasi Silang Kadar Hb akan menurunkan cadangan energi
dengan Tingkat Kelelahan tubuh, sehingga akan merasa mudah
capek. Selain itu, kekurangan ATP
Tingkat Kelelahan Signifikasi
akan mengganggu sinyal elektis dari
Tidak Lelah Lelah (p-value)
otak ke otot sehingga mengakibatkan
Kadar Hb
penurunan energi yang akhirnya
≤10 gr/dl. 15 31
(26,3 %) (54,4%) 0,041 menyebabkan kelelahan otot dan
>10 gr/dl. 2 9 kelemahan fisik (Lerma, 2015).
(3,5 %) (15,8 %)
Setelah dilakukan tabulasi
Berdasarkan tabel 6 di atas, silang antara kadar hemoglobin dan
menunjukkan bahwa responden yang tingkat kelelahan responden dengan
memiliki kadar Hb ≤10 gr/dl. sebagian melakukan tabulasi silang data kadar
besar (31 pasien) mengalami hemoglobin dan skor FSS didapatkan
kelelahan, disamping itu dengan hasil nilai p-value sebesar 0,041
melihat hasil uji korelasi Product (kurang dari 0,05) maka dapat
Moment dengan nilai p-value sebesar disimpulkan bahwa terdapat hubungan
0,041 (kurang dari 0,05) maka dapat kadar hemoglobin dengan tingkat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan kelelahan pada pasien CKD yang
kadar hemoglobin dengan tingkat menjalani hemodialisis. Hal ini sesuai
kelelahan pada pasien CKD yang dengan Lerma (2015) yang
menjalani hemodialisis. menyatakan bahwa kadar hemoglobin
rendah akan menyebabkan jumlah sel
Pembahasan darah merah menjadi sedikit,
Kadar hemoglobin rendah atau akibatnya transport oksigen menurun,
anemia pada penyakit ginjal kronik metabolisme menurun, produksi ATP
dikaitkan dengan konsekuensi menurun, energi menurun, jika kondisi
patofisiologik yang merugikan, tersebut berlangsung lama maka
termasuk berkurangnya transport pengaruhnya adalah terjadi kelelahan
oksigen ke jaringan. Jika terjadi fisik. Manifestasi klinisnya adalah
kekurangan oksigen maka akan ada kelemahan umum, mudah lelah, nyeri
seluruh tubuh, penurunan toleransi B. Saran
aktivitas gangguan tidur dan Berdasarkan hasil penelitian
ketidakmampuan berkonsentrasi. Pada yang didukung oleh hasil
pemeriksaan neurovaskular ditemukan pengolahan data, peneliti
penurunan kemampuan kognitif. memberikan saran antara lain:
1. Bagi pasien
Berdasarkan hasil tabulasi Melihat hasil penelitian ini
silang antara kadar Hb dan tingkat disarankan kepada pasien CKD
kelelahan didapatkan juga data bahwa yang menjalani HD agar
tidak semua pasien dengan kadar Hb mengupayakan kadar
yang ≤10 gr/dl mengalami kelelahan hemoglobin yang normal,
dan pasien dengan kadar Hb >10 gr/dl dengan cara melaksanakan
tidak mengalami kelelahan. Hal ini terapi HD secara rutin 2 kali 5
disebabkan karena faktor lain jam dalam seminggu,
penyebab kelelahan pasien CKD pemberian Eritropoetin
bervariasi, disamping itu pengukuran Stimulating Agent (ESA),
tingkat kelelahan dalam penelitian ini suplementasi besi dan asam
menggunakan kuesioner yang bersifat folat serta tranfusi darah
persepsi subyektif terhadap 9 item bilamana memang diperlukan.
pertanyaan yang tertulis dan dijawab 2. Bagi Unit Hemodialisis RS
dengan menentukan rentang angka 1 PKU Muhammadiyah
sampai 7 (sangat tidak setuju sampai Gamping
sangat setuju), sehingga tidak Mempertahankan Standar
didapatkan data obyektif secara pasti Prosedur Operasional (SPO)
tingkat kelelahan pasien tentang manajemen anemia
bagi pasien CKD yang
SIMPULAN DAN SARAN menjalani HDdan perlu
memodifikasinya dengan
A. Simpulan variasi dosis ESA karena
Berdasarkan hasil berdasarkan hasil penelitian
penelitian yang didukung oleh ini, pasien dengan kadar Hb
hasil pengolahan data dapat ≤10 gr/dl masih tergolong tiggi
disimpulkan bahwa: yaitu 80,7%.
1. Kadar hemoglobin rata-rata 3. Bagi profesi keperawatan
adalah 8,9 gr/dl., kadar Perlunya pemberian
hemoglobin ≤10 gr/dl. pendidikan kesehatan yang
sebanyak 46 responden kontinyu tentang pencegahan
(80,7%), sedangkan kadar dan pengelolaan kasus anemia
hemoglobin >10 gr/dl. pada pasien hemodialisis
sejumlah 11 responden dengan melibatkan profesi
(19,3%). tenaga kesehatan yang lain
2. Sebagian besar pasien CKD baik dokter, ahli gizi maupun
yang menjalani hemodialisis bidang farmasi, sehingga dapat
menderita kelelahan. memberikan asuhan
3. Terdapat hubungan kadar keperawatan kepada pasien
hemoglobin dengan tingkat secara komprehensif.
kelelahan pada pasien CKD 4. Bagi peneliti selanjutnya
yang menjalani hemodialisis, Peneliti selanjutnya dalam
dengan tingkat hubungan mengukur tingkat kelelahan
keeratan katagori rendah. pasien menggunakan alat atau
instrumen lain yang lebih
bersifat obyektif
pengukurannya seperti
psychomotor test, flicker fusion
test dan EEG.

DAFTAR PUSTAKA

Lerma, E. V. (2015, February 15).


Medscape. Retrieved April
10, 2017, from
emedicine.medscape.com:
http://emedicine.medscape.co
m/article/1389854-
overview#showall
Levy, J., Morgan, J., & Brown, E.
(2008). Hand Book of Dialysis
Second. Oxford: Oxford
University Press.
Lubkin, I. M., & Larsen, P. D. (2007 ).
Chronic Illness: Impact and
Interventions 6th Edition.
Amazon: Jones & Bartlet .
NANDA, N. A. (2015-2017).
Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
PERNEFRI. (2011). Konsensus
Manajemen Anemia Pada
Penyakit Ginjal Kronik.
Jakarta: PERNEFRI
(Perhimpunan Nefrologi
Indonesia).
Suwitra, K. (2010). Penyakit Ginjal
Kronik. In A. W. Sudoyo, B.
Setiyohadi, A. Idris, M. K.
Simadibrata, & S. Setiati,
Buku Ajar Penyakit
Dalam(pp. 1035-1040).
Jakarta: Interna.

Anda mungkin juga menyukai