PENGKAJIAN KEPERAWATAN
19
II. DATA MEDIK
Diagnosa medik
Saat masuk : Susp NHS
Saat pengkajian : NHS
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif) : Compos mentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik : 6
b) Respon bicara : Disatria
c) Respon membuka mata : 4
Jumlah :-
Kesimpulan : Compos Mentis
2. Tekanan darah : 180/110 mmHg
MAP : 133,3 mmHg
Kesimpulan : Perfusi ginjal tidak memadai
3. Suhu : 36,4 0C di Oral Axilla Rectal
4. Pernapasan : 22 x/menit
Irama : Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul
Cheynes-stokes
Jenis : Dada Perut
20
5. Nadi : 87 x/menit
Irama : Teratur Bradikardi Takikardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 28 cm
2. Tinggi badan : 155 cm
3. Berat badan : 56 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh : 23,3
Kesimpulan : Berat badan normal
D. GENOGRAM
65
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
65 : Pasien
21
: Ikatan perkawinan / pernikahan
: Tinggal serumah
22
kejadian tersebut petugas lapas menghubungi keluarga
karena pasien tiba-tiba mengalami kelemahan pada sisi
tubuh sebelah kanan sehingga pihak keluarga memutuskan
membawa pasien ke RSKD Profinsi Sulawesi Selatan. Saat
pengkajian, keluarga mengatakan pasien mengalami sakit
kepala, dan saat perawat menanyakan ke pasien tentang
skala nyeri yang dirasakan dengan menggunakan skala
numerik pasien menjawab dengan menunjuk pada skala nyeri
3. Saat ditanya apakah nyeri yang dirasakan hilang timbul
tampak pasien mengangguk. Tampak pasien mengalami
kelemahan pada sisi tubuh sebelah kanan, dan tampak bibir
pasien mencong ke sisi kiri dan lidah pelo (bicara tidak jelas).
c) Riwayat penyakit yang pernah dialami :
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat
hipertensi yang sudah dialami sejak 2 tahun yang lalu.
d) Riwayat kesehatan keluarga :
e) Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat
penyakit keluarga.
3. Pemeriksaan fisik :
a) Kebersihan rambut : Tampak bersih
b) Kulit kepala : Tampak bersih
c) Kebersihan kulit : Tampak bersih
d) Higiene rongga mulut : Tampak bersih
e) Kebersihan genetalia : Tidak dapat dikaji
f) Kebersihan anus : Tidak dapat dikaji
23
pasien makan 3x/hari dengan mengkonsumsi nasi, sayur, ikan
secara bergantian dan mengkonsumsi air putih sebanyak 5-7
gelas/ hari. Pasien adalah seorang perokok aktif dan
menghabiskan 1 bungkus rokok perhari dan sering minum
minuman beralkohol namun sudah berhenti sejak 6 bulan yang
lalu.
2. Keadaan Keadaan sejak sakit :
Keluarga mengatakan pasien makan bubur rendah garam
namun pasien makan secara perlahan-lahan dan pasien
mengabiskan 5-6 sendok bubur setiap kali makan. Keluarga
pasien mengatakan semenjak pasien masuk RS pasien hanya
mampu menghabiskan 1 gelas air (± 150 ml) namun pasien
minum secara perlahan-lahan mengunakan sedotan.
3. Observasi :
Tampak tempat makan pasien masih tersisa ½ makanan dan
tampak botol aqua besar masih terisi ¾ air putih. Tampak
terpasang infur RL 20 tpm pada tangan kanan.
4. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan rambut : Tampak bersih
b) Hidrasi kulit : Kembali dalam <3 detik
c) Palpebra/conjungtiva : Tampak tidak edema/ Tampak
tidak anemis
d) Sclera : Tampak tidak ikterik
e) Hidung : Tampak bersih, septum berada
di tengah
f) Rongga mulut : Tampak bersih
Gusi : Berwarna merah muda
g) Gigi : Tampak utuh
h) Kemampuan mengunyah keras : Tidak mampu mengunyah
keras
i) Lidah : Tampak tidak kotor
24
j) Kelenjar getah bening :Tidak teraba pembesaran
k) Kelenjar parotis : Tidak teraba pembesaran
l) Abdomen :
Inspeksi :Tampak buncit dan tidak tampak
bayangan vena
Auskultasi : Peristaltik usus 8x/menit
Palpasi :Tidak teraba adanya massa dan
tampak tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
m) Kulit :
Edema : Positif Negatif
Icterik : Positif Negatif
Tanda-tanda radang : Tidak ada tanda-tanda radang
n) Lesi : Tampak tidak ada lesi
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit BAB pasien rutin 1
kali dalam sehari dengan konsistensi padat dan berwarna
kuning kecoklatan serta BAK ±5 kali sehari kadang berwarna
jernih dan berwarna kekuningan.
2. Keadaan sejak sakit
Keluarga pasien mengatakan BAK dan BAB pasien tidak ada
perubahan dan masih tetap sama, dimana BAB pasien rutin 1
kali dalam sehari dengan konsistensi padat dan berwarna
kuning kecoklatan serta BAK ±5 kali sehari kadang berwarna
jernih dan berwarna kekuning.
3. Observasi :
BAB dan BAK pasien tidak bermasalah namun pasien dibantu
oleh keluarga untuk BAB dan BAK di tempat tidur dan BAK
menggunakan pispot dan urinal.
25
4. Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 8x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : Tidak dikaji karena keluarga
menolak
e) Anus :
Peradangan : Tidak dikaji keluarga menolak
Hemoroid : Tidak dikaji keluarga menolak
Fistula : Tidak dikaji keluarga menolak
26
a) Aktivitas harian :
Makan :2
0 : mandiri
Mandi :2 1 : bantuan dengan alat
2 : bantuan orang
Pakaian :2 3 : bantuan alat dan
orang
Kerapihan :2
4 : bantuan penuh
Buang air besar : 3
Buang air kecil : 3
Mobilisasi di tempat tidur : 2
b) Postur tubuh : tidak dapat di kaji, pasien hanya berbaring
ditempat tidur
c) Gaya jalan : tidak dapat dikaji, pasien hanya berbaring
ditempat tidur
d) Anggota gerak yang cacat : tidak ada anggota gerak yang
cacat
e) Fiksasi : tidak ada
f) Tracheostomi : tidak ada
2. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
Berbaring : 180/90 mmHg
Duduk : tidak dikaji
Berdiri : tidak dikaji
Kesimpulan : Hipotensi ortostatik : Positif Negatif
b) HR : 88 x/menit
c) Kulit :
Keringat dingin : Tidak ada
Basah : Tidak ada
d) JVP : 5-2 cmH2O
Kesimpulan : Pemompaan ventrikel memadai
e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : perfusi pembuluh kapiler
kuku kembali < 3 detik
27
f) Thorax dan pernapasan
Inspeksi:
Bentuk thorax : tampak simetris kiri dan kanan
Retraksi intercostal : tidak tampak retraksi intracostal
Sianosis : tidak ada sianosis
Stridor : tidak terdengar bunyi stidor
Palpasi :
Vocal premitus : teraba getaran vokal premitus
pada kedua lapang paru
Krepitasi : tidak teraba
Perkusi :
Sonor Redup Pekak
Lokasi : ICS II linea sternalis kanan
Auskultasi :
Suara napas : Vesikuler
Suara ucapan : getaran sama pada kedua
lapang paru
Suara tambahan : tidak ada
g) Jantung
Inspeksi
Ictus cordis : tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis : teraba pada ics v linea mid
clavlacularis
Perkusi :
Batas atas jantung : ics 2 linea sternalis sinistra
Batas bawah jantung : ics 5 midclavikularis sinistra
Batas kanan jantung : ics 3 linea sternalis dextra
Batas kiri jantung : ics 4 linea sternalis sinistra
28
Auskultasi :
Bunyi jantung II A : ics 2 linea sternalis dextra
Bunyi jantung II P : ics 2 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I T : ics 4 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I M :ics 5 linea midclavicularis sinistra
Bunyi jantung III irama gallop : tidak terdengar
Murmur : Tidak terdengar
Bruit : Aorta : Tidak terdengar
A. Renalis : Tidak tampak
B. Femoralis : Tidak tampak
Keterangan :
Nilai 5: kekuatan penuh
Nilai 4: kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3: mampu menahan tegak tapi tidak mampu
melawan tekanan
Nilai 2: mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan
sentuhan akan jatuh
29
Nilai 1: tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0: tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologis
- Biceps : Positif
- Triceps : Positif
- Achiles : Positif
Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
Clubing jari-jari : Tidak tampak
Varises tungkai : Tidak tampak
i) Columna vetebralis :
Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
Palpasi : Tidak dikaji
Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
30
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga mengatakan pasien menggunakan kaca mata untuk
membantu pasien saat membaca. Keluarga mengatakan tidak
ada masalah pada pendengaran dan mampu mencium bau-
bauan dengan baik.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga mengatakan pasien mengalami sakit kepala, dan saat
perawat menanyakan ke pasien tentang skala nyeri yang
dirasakan dengan menggunakan skala numerik pasien
menjawab dengan menunjuk pada skala nyeri 3. Saat ditanya
apakah nyeri yang dirasakan hilang timbul dan apakah nyeri
yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk tampak pasien
mengangguk. Keluarga mengatakan pasien menggunakan kaca
mata untuk membantu pasien saat membaca.
3. Observasi : Tampak pasien tidak mengalami masalah pada
pendengaran dan mampu mencium bau-bauan dengan baik.
4. Pemeriksaan fisik :
a) Penglihatan
Kornea : Tampak jernih
Pupil : Tampak Isokor
Lensa mata : Tampak jernih
Tekanan intra okuler (TIO) : sama kenyal mata kiri dan
kanan
b) Pendengaran
Pina : Tampak simetris kiri dan kanan
Kanalis : Tampak bersih
Membran timpani : Tampak utuh dan memantulkan
cahaya
c) Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai :
Tampak pasien mampu mengerakkan legan dan tungkai
31
pada sisi tubug bagian kiri sedangkan pada sisi tubuh bagian
kanan tidak ada respon pada saat diberi cubitan.
32
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum pasien tinggal dilapas,
pasien tinggal bersama istri dan anak-anak. Keluarga pasien
mengatakan pasien adalah seorang kepala keluarga yang pada
saat belum masuk lapas hubungan dengan istri, anak-anak,
keluarga besar dan orang-orang disekitar lingkungan tempat
tinggal pasien terjalin dengan baik. Keluarga pasien
mengatakan pada saat pasien ditahan dilapas hubungan pasien
dengan teman-teman dan petugas lapas terjalin dengan baik.
Keluarga pasien mengatakan sebelum pasien ditahan pasien
adalah seorang kepala desa.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan sejak pasien sakit, istri, anak-anak
dan keluarga pasien tetap setia mendampingi pasien dirumah
sakit dan hubungan dengan orang-orang disekitar pasien tetap
terjalin dengan baik.
3. Observasi :
Tampak keluarga dan teman-teman pasien datang berkunjung
diruangan tempat pasien dirawat.
33
3. Observasi :
Tampak pasien di dampingi keluarga dan tampak tidak ada
perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan jenis kelamin
pasien.
34
Keluarga mengatakan sejak sakit pasien belum dapat
melaksanakan shalat 5 waktu namun pasien selalu berdoa di
atas tempat tidur. Keluarga juga mengatakan sejak sakit pasien
tetap mempertahankan tradisinya dimana pasien tidak boleh
menggunting kuku dan memotong rambut saat sakit.
3. Observasi : Tampak tasbih berada di samping pasien.
35
8. NX Pasien mampu menelan air yang diberikan
10. N XII Tampak pasien tidak mampu menjulurkan lidah dan tidak
dapat mendorong pipi kanan dan kiri dengan lidah.
36
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Ct-Scan
Hasil: Infark Serebri Sinistra
B. Pemeriksaan lab
1. Pemeriksaan Hematologi Tanggal 10 September 2019
PARAMETER HASIL RUJUKAN SATUAN
37
2. Pemeriksaan Kimia Klinik Tanggal 10 September 2019
PARAMETER HASIL RUJUKAN SATUAN
38
adanya sumbatan pada pembuluh darah otak sehingga suplai 0 2
ke otak berkurang. Pemberian obat ini bertujuan untuk
mempertahankan jumlah oksigen di dalam otak sehingga tetap
menjalankan fungsinya dengan baik.
B. Micobalamin
1. Nama obat : Mecobalamin
Mekanisme :
Mecobalamin merupakan senyawa vitamin dalam air dan
merupakan vitamin esensial yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan fungsinya dengan normal. Vitamin ini biasanya
digunakan sebagai kombinasi obat untk mengatasi kekurangan
39
vitamin B12 dengan beberapa jenis vitamin B12 Yang lainya
seperi Hydrocobalamin, Cyanocobalamin dan
Adenosylcobalamin.
Fungsi :
Mengobati neuropati perifer (Nyeri akibat kerusakan saraf)
C. Clopidogrel
1. Nama obat : Clopidogrel
40
6 Mekanisme kerja dan fungsi obat :
D. Prosogan
1. Nama obat : Prosogan
41
5 Cara Pemberian Obat : IV
42
E. Amlodipin
1. Nama obat : Amlodipin
43
F. Levemir
1. Nama obat : Levermir
44
Hipersensitivitas
9 Efek Samping : Tanda reaksi alergi (gatal,
kulit kemerahan, dan
bengkak)
Tanda-tanda kadar kalium
rendah (nyeri otot, kram
otot)
Penglihatan kabur
Sesak nafas
45