Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPATUHAN MINUM OBAT

Topik : Kepatuhan Minum Obat


Sub Topik : Pencegahan Kekambuhan
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2019
Waktu : 10.00 – 10.20 (20 menit)
Tempat : Ruang Kenari
Sasaran :H
Nama Penyuluh : Hendriyawan Tandawuya

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien mampu
memahami tentang pemberian obat.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan /pendidikan kesehatan/pembelajaran selama
20 menit diharapkan sasaran dapat:
1. Menyebutkan manfaat obat
2. Menyebutkan akibat dari ketidakpatuhan minum obat
3. Menyebutkan 5 benar pemberian obat
4. Menyebutkan tanda-tanda kekambuhan

C. Materi
1. Manfaat Obat
2. Akibat dari ketidakpatuhan minum obat
3. 5 benar pemberian obat
4. Tanda-tanda kekambuhan
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Sasaran
Kegiatan
1. Pembukaan 5  Membuka/memulai Menjawab salam,
menit kegiatan dengan mendengarkan
mengucapkan dan
salam. memperhatikan
 Memperkenalkan
diri.
 Menjelaskan tujuan
pendidikan
kesehatan.
 Menyebutkan materi
penyuluhan.
 Bertanya kepada
sasaran apakah
sudah mengetahui
tentang obat yang
dikonsumsi.
2. Pelaksanaan 10 Menjelaskan materi Menyimak,
menit  Menjelaskan tentang mengajukan
manfaat obat pertanyaan dan
 Menjelaskan akibat mendemonstrasi
dari ketidakpatuhan kan
minum obat.
 Menjelaskan 5 benar
pemberian obat
 Menjelaskan tanda –
tanda kekambuhan
3. Penutup 5  Menyimpulkan Mendengarkan,
menit materi dan menjawab
mengevaluasi pertanyaan, dan
dengan menanyakan menjawab salam
kepada sasaran
tentang materi yang
telah diberikan, dan
sasaran yang dapat
menjawab.
 Mengakhiri
pertemuan dengan
mengucapkan salam
dan terima kasih.

G. EVALUASI
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan:
1. Apakah manfaat obat?
2. Bagaimana akibat dari ketidakpatuhan minum obat?
3. Apa saja 5 benar dalam pemberian obat?
4. Apa saja tanda – tanda kekambuhan?
MATERI

A. Pengertian Displin Minum Obat


Prilaku pasien yang menaati semua ketentuan dan peraturan
dalam penggunaan obat sesuai dengan petunjuk medis yang telah
diberikan oleh tenaga kesehatan. Hal ini merupakan syarat utama
tercapainya keberhasilan dalam pengobatan yang dilakukan.

B. Manfaat dan Tujuan Pemberian Obat


1. Membantu klien menjadi lebih tenang sehingga dapat beristirahat
2. Membantu klien dalam mengendalikan emosi
3. Membantu mengendalikan perilaku klien
4. membantu klien dalam berinteraksi dengan orang lain
5. Membantu proses pikir (konsentrasi)

C. Akibat Ketidakpatuhan Minum Obat


1. Bertambah parahnya penyakit yang diderita
2. Penyakit menjadi kronis dan susah disembuhkan
3. Berkurangnya efektivitas obat yang dikonsumsi
4. Penyakit yang diderita sering kambuh kembali sehingga harus
rawat inap ulang
5. Terjadi overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)

D. Prinsip Lima benar Pemberian Obat


Yang dimaksud dengan 5 benar itu yaitu : Benar pasien,benar
Obat,Benar dosis,benar cara dan benar waktu
1. Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan
identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung
kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup
berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya
pasien mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri
akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara
identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada
keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang
identitasnya.

2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat
dengan nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya)
harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker
untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat.
Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau
kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca
permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label
botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat
dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak
boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.

Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya


lagi. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu
diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan kerjanya.

3. Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya.
Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis
resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien
meragukan dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada
beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang
berbeda tiap ampul atau tabletnya.
4. Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda.
Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh
keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat
dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal,
inhalasi.

a. Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling


banyak dipakai yaitu melalui rongga mulut (sublingual atau
bukal) seperti tablet ISDN.
b. Parenteral, yaitu melalui vena (perset / perinfus).
c. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran
mukosa. Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata.
d. Rektal, yaitu pemberian obat melalui anus
e. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan.
Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas,
dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal
pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent,
berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya
terapi oksigen.
5. Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya
tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah
yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk
memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum
makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan
bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu
sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah
makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung
misalnya asam mefenamat.
E. Tanda-tanda Kekambuhan
1. Ada penawaran minum obat (menolak minum obat)
2. Sulit tidur dan mondar-mandir
3. Malas berbicara dengan orang lain
4. Banyak menyendiri dan melamun
5. Malas melakukan aktifitas harian
6. Malas perawatan diri
7. Malas cemas dan khawatir yang berlebihan
8. Cepat marah dan mudah tersinggung
9. Keluyuran/pergi tanpa tujuan
10. Merusak tanaman dan mengganggu lingkungan
11. Merusak alat-alat rumah tangga
12. Memukul atau melukai orang lain
13. Melukai diri sendiri (mencoba bunuh diri)
14. Mengatakan keinginan untuk mati/bunuh diri
15. Mengancam orang lain
16. Teriak-teriak
17. Bicara dan tertawa sendiri

F. Tindakan yang dilakukan saat muncul tanda-tanda kekambuhan

Dalam pemberian obat oleh tenaga medis, ada jangka waktu


yang diperkirakan oleh tenaga medis hingga obat habis. namun jika
dalam prosesnya ternyata obat belum habis dan tanda-tanda
kekambuhan muncul, maka keluarga wajib mengantarkan kembali
pasien untuk kontrol sehingga dapat dilihat perkembangan dan
diproses mana obat tersebut tidak efektif.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DISUSUN OLEH:

NAMA: HENDRIYAWAN TANDAWUYA

NIM: NS1914901063

PROGRAM STUDI NERS

STIK STELLA MARIS MAKASSAR

2019

Anda mungkin juga menyukai