Laporan
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Belajar Lapangan:
Keperawatan Jiwa dengan dosen Lia Juniarni, Ners., M.Kep. Sp.Kep.J
disusun oleh:
Chanti Melnawati (043-315-15-1-002)
KELAS 4A
S1 KEPERAWATAN
STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan jiwa selama 15 menit diharapkan
keluarga dan klien mampu memahami pentingnya disiplin dalam minum
obat.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan atau pembelajaran
selama 20 menit diharapkan sasaran dapat:
1. Menyebutkan mengapa harus disiplin dalam minum obat,
2. Menyebutkan akibat tidak patuh dalam minum obat,
3. Menyebutkan prinsip 5 benar pemberian obat,
4. Menyebutkan tips memberikan obat pada pasien jiwa.
B. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Materi
a. Pengertian disiplin minum obat
b. Manfaat dan tujuan minum obat
c. Akibat ketidakpatuhan minum obat
d. Prinsip lima benar pemberian obat
e. Tips memberikan obat pada pasien jiwa
3. Media
a. Buku catan dan pulpen
C. Langkah Kegiatan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Waktu
1. Penyuluh
mempersiapkan
rencana pembelajaran
2. Penyuluh
mempersiapkan media
pembelajaran sesuai
Pra kegiatan dengan tujuan
1. 2 menit
pembelajaran pembelajaran
3. Penyuluh
mempersiapkan dan
mengecek lingkungan
yang akan
mempengaruhi proses
pembelajaran
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Menanggapi dan
3. Menjelaskan tujuan memberi respon
pembelajaran yang baik
Membuka 4. Kontrak waktu 3. Menyimak
2. 3 menit
Pembelajaran 5. Appersepsi penjelasan yang
diberikan
4. Mengungkapkan
pengetahuan yang
dimiliki
3. Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 7 menit
pembelajaran dan menyimak
2. Memberikan kepada materi yang
sasaran untuk bertanya diberikan
3. Menjawab pertanyaan 2. Mengajukan
yang diberikan beberapa
pertanyaan dari
materi yang
diberikan
3. Menyimak
jawaban yang
diberikan dan
merasa puas
1. Bertanya sebagai 1. Menjawab dengan
bahan evaluasi benar
Kegiatan
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
4. menutup 3 menit
yang telah dan menyimak
pembelajaran
disampaikan 3. Menjawab salam
3. Mengucapkan salam
D. Evaluasi
Bentuk : Lisan
E. Lampiran
1. Uraian Materi
Lampiran Materi
1. Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan
identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada
pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal,
respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien
tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran,
harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung
kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang
identitasnya.
2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan
nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa
nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama
generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien,
label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat
membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label
botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke
rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian farmasi.
Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi.
Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini
membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
3. Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu,
perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau
apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya
perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun
tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya.
4. Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor
yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum
pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat,
serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,
sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
a. Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak
dipakai yaitu melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti
tablet ISDN.
b. Parenteral, yaitu melalui vena (perset / perinfus).
c. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa.
Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata.
d. Rektal, yaitu pemberian obat melalui anus
e. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran
nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan
demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya,
misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau
dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen.
5. Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya
tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang
memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh
kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam
pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu
dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat
yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang
berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.