Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: RISIKO PERILAKU KEKERASAN


DI RUANG MERPATI RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI JAWA BARAT
disusun oleh:
kelompok 1
Asep Muhamad Ramadan (043-315-15-1-001)
Chanti Melnawati (043-315-15-1-002)
Citra Pramudita (043-315-15-1-003)
Devi Sri Nurtiana (043-315-15-1-004)
Dila Fadilah (043-315-15-1-005)
Fachri Irfan listiawan (043-315-15-1-006)
Fitri Nurhayati (043-315-15-1-007)
Hani liyah thoharotul nafsi (043-315-15-1-008)

SI KEPERAWATAN
STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan proposal tentang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Stimulasi Persepsi: Risiko Perilaku Kekerasan.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai TAK stimulasi
persepsi: RPK. Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini
dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam  penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita. Aamiin.
Terimakasih.                    
                                                                                         

Bandung, Januari 2019

Penyusun
Kelompok 1

2
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
RISIKO PERILAKU KEKERASAN
SESI 1: MENGENAL PERILAKU KEKERASAN

A. TOPIK
Sesi 1: Mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat mengenal dan mengontrol perilaku kekerasan yang
biasa dilakukannya
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menyebutkan penyebab dan tanda perilaku
kekerasan
b. Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukan
c. Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukan
d. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
e. Mengontrol perilaku kekerasannya secara:
1) Fisik
2) Social/verbal
3) Spiritual
4) Terapi psikofarmaka (patuh obat)
3. Tujuan Hari Ini
a. Mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

4. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi adalah terapi 
menggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan
pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.

3
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif. Terapi aktivitas kelompok ini secara signifikan memberi
perubahan terhadap ekspresi kemarahan kearah yang lebih baik pada
klien dengan riwayat kekerasan. Pernyataan ini dapat dibuktikan
dengan adanya penurunan ekspresi kemarahan setelah dilakukan terapi
aktivitas kelompok sebesar 60,4%.
Pada terapi aktivitas stimulasi persepsi ini klien dilatih
mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami. Terapi aktivitas stimulasi persepsi ini dikhususkan pada klien
dengan Resiko Perilaku Kekerasan. Kemampuan persepsi klien
dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi, dengan proses ini diharapkan
respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi
adaptif.
Terapi aktivitas kelompok ini memberi hasil : kelompok
menunjukkan loyalitas dan tanggung jawab bersama, menunjukkan
partisipasi aktif semua anggotanya, mencapai tujuan kelompok,
menunjukkan terjadinya komunikasi antara anggota dan bukan hanya
antara ketua dan anggota.

C. KRITERIA KLIEN
1. Klien yang sudah tenang (tidak terlalu gelisah)
2. Klien yang kooperatif
3. Klien yang memiliki riwayar risiko perilaku kekerasan namun
sudah terkontrol
4. Klien yang tidak memiliki keluhan fisik

D. PROSES SELEKSI
Pasien yang ikut dalam kegiatan TAK yaitu dengan melalui beberapa
seleksi diantaranya dengan mengobservasi, mengidentifikasi,
mengumpulkan dan membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut
TAKRPK, meliputi: menjelaskan tujuan TAKRPK pada klien, rencana

4
kegiatan kelompok, dan aturan main dalam kelompok. klien yang
terseleksi dalam TAK stimulasi persepsi: RPK ini adalah:
1. Ny. S
2. Ny. N
3. Ny. A
4. Ny. K
Dan pasien cadangan adalah:
1. Ny. A
2. Ny. T

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 09 Januari 2019
Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
Tempat : Ruang Merpati
Lamanya : 45 menit
2. Tim terapis dan peran
a. Leader : Citra Pramudita
Tugas:
1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
2) Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya
terapi
3) Membuka acara
4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
5) Memimpin diskusi kelompok
6) Menutup acara diskusi
b. Co Leader: Devi Sri Nurtiana
1) Mendampingi leader
2) Mengambil posisi leader jika pasif
3) Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader
4) Menjadi motivator

5
c. Fasilitator : Hani Liyah Thoharotul Nafsi, Fitri Nurhayati, Fachri
Irfan Listiawan dan Asep Muhamad Ramadan
Tugas:
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
d. Observer : Dila Fadilah dan Chanti Melnawati
Tugas:
1) Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada
format yang tersedia )
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai
persiapan, proses, hingga penutup
e. Media dan Alat
1) Audio
2) Speaker
3) Buku catatan dan pulpen
3. Metode TAK stimulasi persepsi: RPK sesi 1
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi
4. Setting
Setting tempat

L CL

F K

K F

F
K

K F

O
O
6
Keterangan:
L : Leader O : Observer
CL : Co Leader F : Fasilitator
P : Pasien

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang sesuai dengan
indikasi Resiko Perilaku Kekerasan
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi (10 menit)
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada pasien
2) Terapis dan pasien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan pasien saat ini.
c. Tujuan:
1) Klien dapat menyebutkan penyebab dan tanda perilaku
kekerasan
2) Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan
3) Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan
yang dilakukan
d. Kontrak
Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

7
3. Tahap kerja (25)
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri
(nama lengkap dan nama panggilan) dimulai dari terapis secara
berurutan searah jarum jam
b. Terapis dan klien memakai papan nama
c. Mendiskusikan penyebab marah
d. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat
terpapar oleh penyebab marah sebelum kekerasan terjadi
e. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
klien (verbal, merusak lingkungan, menciderai/memukul orang
lain, dan memukul diri sendiri)
f. Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan
g. Beri kesimpulan penyebab, tanda dan gejala akibat perilaku
kekerasan dan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
4. Tahap terminasi (10 menit)
a. Evaluasi : evaluasi respon subjektif dan objektif oleh observer
b. Tindak lanjut : menganjurkan klien memulai dan
mengevaluasi jika terjadi penyebab marah, yaitu tanda dan
gejala, perilaku kekerasan yang terjadi serta akibat perilaku
kekerasan
c. Kontrak yang akan datang : Menyepakati TAK yang akan
datang

G. TATA TERTIB DAN ANTISIPASI


1. Tata tertib
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
b. Berpakaian rapih dan bersih
c. Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok
selama kegiatan TAK

8
d. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan selama 5 menit dan bila peserta tidak kembali ke
ruangan maka peserta tersebut diganti dengan peserta
cadangan
e. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata
tertib dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak
bisa mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator,
maka peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta
cadangan
f. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
g. Peserta yang mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan
terlebih dahulu dan berbicara setelah dipersilakan
2. Program antisipasi
a. Usahakan dalam keadaan terapeutik
b. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota
kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang
menyinggung.
c. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka
diganti oleh cadangan yang telah disiapkan dengan cara
ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta
d. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan
dan jika tidak bisa diperingatkan, dikeluarga dari kegiatan
setelah dilakukan penawaran
e. Bila ada anggota cadangan yang ingin keluar, bicarakan dan
dimintai persetujuan dari peserta TAK yang lain
f. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan tujuan, leader memperingatkan dan
mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari
kelompok
g. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator

9
H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulus persepsi RPK sesi 1,
kemampuan yang diharapkan adalah dapat menyebutkan penyebeb,
tanda, jenis dan akibat perilaku kekerasan.
Formulir evaluasi sebagai berikut :
Sesi 1 stimulasi persepsi: Risiki Perilaku Kekerasan
Mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

Nama klien
No Aspek yang dinilai
1 Menyebutkan
penyebab perilaku
kekerasan
2 Menyebutkan tanda
perilaku kekerasan
3 Menyebutkan jenis
perilaku kekerasan
4 Menyebutkan akibat
perilaku kekerasan
Petunjuk :
Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi: isi, waktu, situasi dan perasaan. beritanda (√) jika
klien mampu, dan tanda (X) jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiapa klien. Contoh : klien mengikutui TAK stimulasi
persepsi : RPK sesi 1 Klien mampu menyebutkan penyebab, tanda,
jenis dan akibat perilaku kekerasan.

DAFTAR PUSTAKA

10
Keliat Budi Anna, (2004). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta: EGC
Team pengajar Departemen Jiwa dan Komunitas, (2014). Panduan Klinik
Keperawatan Jiwa. Bandar Lampung: Panca Bhakti.
Hawari, Dadang. 2011. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Keliat, B. A. 2008. Proses Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat, B. A. & Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa. Jakarta: EGC

11

Anda mungkin juga menyukai