PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terus merusak sel-sel darah putih dan akan menimbulkan penyakit yang
kekebalan tubuh akibat infeksi virus manusia akan lebih mudah terpapar
620.000 dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik yang terjangkit HIV/AIDS
pada bulan Oktober sampai dengan Desember jumlah orang yang terinfeksi
2017).
saraf tepi dan susunan saraf pusat. Komplikasi yang dapat mengenai susunan
saraf pusat bermanifestasi sebagai demensia terkait HIV (7% dari penderita
1
2
perilaku
2
3
Associated Dementia (HAD) (Antinori et al., 2007). Kondisi klinis dari keadaan
gangguan kognitif yang bersifat sedang sampai berat biasanya muncul pada fase akhir
dari infeksi HIV sementara gangguan kognitif yang lebih ringan, dapat timbul sejak
kondisi asimtomatik atau kondisi awal dari infeksi HIV (Wilkie et al.,1998).
merupakan isu utama yang disorot diseluruh dunia, sebagai akibat dari pengenalan
kognitif pada pasien HIV masih cukup tinggi (>50%) dan HAND (HIV-Associated
with Neurocognitive Disorder) sudah bergeser dari gejala yang berat menjadi ringan
(Cysique et al., 2010). Prevalensi ini terus meningkat bahkan didaerah dengan akses
yang baik ke HAART (Heaton et al., 2010). Bukti telah menunjukan bahwa ada
perubahan neurobiologis dan kelainan otak yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif
sehari-hari (Fazeli et al., 2014; Nakku, Kinyanda, & Hoskins, 2013), dan
dari HAND yaitu bisa karena terinfeksi oleh HIV dan bertambahnya usia (Antinori et
al., 2007; Hazleton, Berman, & Eugenin, 2010; Talukdar et al, 2013). Walaupun
demikian, masih ada efek HAART yang belum jelas, apakah factor protektif atau
factor resiko HAND dan konsekuensinya pada kualitas hidup di antara pasien dengan
HIV/AIDS.
4
Keberhasilan HAART memiliki dampak positif pada harapan hidup yang lebih
panjang, pada usia 20 tahun meningkat dari 36,1 tahun menjadi 49,4 tahun (Hogg,
meningkatnya usia harapan hidup. Studi-studi melaporkan bahwa orang yang lebih
tua dengan HIV berisiko tinggi mengalami kerusakan neurokognitif yang lebih buruk
(Fazeli et al., 2014; Mindt et al., 2014). Dalam studi cross sectional, prevalensi
70% baik di negara maju maupun berkembang (Leung, Lee, Lam, Chan, & Wu, 2011;
Meade, Towe, Skeede, & Robertson, 2015; Nakku et al. 2013; Yusuf et al., 2014; T.
merupakan seluruh domain yang terjadi pada penuaan normal, seperti fungsi kognitif
global, kecepatan pemrosesan, memori, fungsi eksekutif, dan memori kerja (Fialho et
al., 2015; Meade et al., 2015). Dengan mempertimbangkan masalah utama di atas,
penekanan virus yang tidak lengkap di sistem saraf pusat yang mengarah pada
penurunan fungsi kognitif (Hazleton et al., 2010; Meeker, Asahchop, & Power, 2014;
Nightingale et al., 2014; Woods, Moore, Weber, & Gran, 20019). Selain itu, tahapan
menyarankan suatu hubungan dengan memori kerja (Letendre et al., 2008; Sacktor et
al., 2005). Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian lain menemukan bahwa
5
HAART dapat melindungi otak dari demensia. Setelah HAART diterapkan, demensia
Kualitas hidup adalah hasil inti dari perawatan HIV/AIDS. Kualitas hidup
dalam infeksi HIV telah terbukti berhubungan langsung dengan stadium penyakit,
jumlah CD4, dan gejala (Degroote, Vogelaers, D., & Vandijck, 2014). Penelitian telah
dengan HIV/AIDS (da Silva, Bunn, Bertoni, Neves, O. A., & Traebert, 2013).
Namun, dampak HAND pada kualitas hidup hanya menerima sedikit perhatian dalam
literature dan tetap tidak konsisten. Beberapa studi menemukan dampak HAND pada
kualitas hidup yang buruk (Sassoon et al., 2012). Penelitian lain gagal meniru efek
hidup (Thein et al., 2007). Oleh karena itu, penilaian kualitas hidup perlu
sebesar 52,1% dengan domain kognitif yang paling banyak terganggu adalah domain
memori (Silvi et al., 2015). Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan di RS. Dr.
gangguan kognitif sebanyak 25 orang, dan penderita yang memiliki fungsi kognitif
normal sebanyak 7 orang (Harahap & Rianawati, 2014). Penelitian ini sebelumnya di
Indonesia pernah dilakukan tetapi hanya berfokus pada setiap variabel saja,
sedangkan di penelitian ini saya akan melakukan penelitian tentang hubungan dua
variabel tersebut.
6
B. Perumusan Masalah
Disorder) yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pasien HIV/AIDS
D. Manfaat Penelitian
7
1. Manfaat Praktis
terkait penyakit HIV/AIDS agar pasien lebih percaya diri untuk dapat
2. Manfaat Akademis
b. Bagi keilmuan