Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR PENYAKIT MENULAR TUBERKOLOSIS (TBC) pada

KELUARGA

MAKALAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah promosi kesehatan

Dosen: Ns. Suyanto, S.Pd, S.Kep, M.Kes

Tingkat 2A. Kelompok 6


Anggota :
Andri Wahyu Wijaya
Dian Savitri
Fazrin Setiawan
Indah dian Rahmani
M. Toni Frasetio
Nurul Fitri A
Siti Mas’amah
Utari Adzani

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERANG

TAHUN AJARAN 2016-2017


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih
sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh
dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah
kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit
(morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta
orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal
jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan
bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit kedua penyebab kematian,
sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999
WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia
terdapat 583.000penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA
positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat
Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun. Jumlah
penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat.
Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua
menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap
empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia.Sehingga kita harus
waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian penyakit menular?


2. Jelaskan pengertian tuberkulosis (TBC)?
3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit menular tuberkulosis (TBC)?
4. Jelaskan penularan penyakit menular tuberkulosis (TBC)?
5. Jelaskan pencegahan penyakit menular tuberkulosis (TBC)?
6. Jelaskan pengobatan penyakit menular tuberkulosis (TBC)?
1.3 Tujuan Penulisan

1. mengetahui pengertian penyakit menular


2. mengetahui pengertian tuberkulosis (TBC)
3. mengetahui tanda dan gejala penyakit menular tuberkulosis (TBC)
4. mengetahui penularan penyakit menular tuberkulosis (TBC)
5. mengetahui pencegahan penyakit menular tuberkulosis (TBC)
6. Mengetahui pengobatan penyakit menular tuberkulosis (TBC)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian penyakit menular


Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan atau berpidah dari orang
yang sakit ke orang yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut.
Penularan penyakit menular tersebut dapat terjadi baik melalui perantara maupun
secara langsung.

2.2 pengertian Tuberkulosis (TBC)


Tubercuosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium
tuberculosi yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh organ tubuh lainnya.
Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan (GI) dan
luka terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal
dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut. (Sylvia A.price)

2.3 Tanda dan Gejala


Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi 2, yaitu gejala umum dan gejala khusus
yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas
terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
1. Gejala seitemik atau utama
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam.
a. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan
darah).
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
2. Gejala Khusus
a. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru -
paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan
menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
b. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat
disertai dengan keluhan sakit dada.
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada
kulit diatasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
d. Pada anak–anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah
demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

2.4 Penularan penyakit tuberkulosis (TBC)


Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini
bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembangbiak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh
seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan
lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-
paru. Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan
segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui
serangkaianreaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya
menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-
bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan
fotorontgen.

2.5 Pencegahan penyakit tuberkulosis (TBC)


Adapun tujuan dari pencegahan TBC, yaitu :
1. Menyembuhkan penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan tingkat penularan
Cara-cara pencegahan TBC sebagai berikut;
1. Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk lebih dari 3 minggu,
merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa kepuskesmas atau ke
rumah sakit.Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.
2. Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya bercampur darah
segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.
3. Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelah digunakan oleh penderita.
4. Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi dengan vaksin BCG.
Karena vaksin tersebut akan memberikan perlindungan yang amat bagus.

2.6 Pengobatan penyakit tuberkulosis (TBC)


1. Jenis Obat
 Isoniasid
Rifampicin
Pirasinamid
Streptomicin

2. Prinsip obat
Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah
cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh.
Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan dalam dosis tunggal,sebaiknya
pada saat perut kosong. Apabila paduan obat yangdigunakan tidak adekuat, kuman
TB akan berkembangmenjadi kuman kebal. Pengobatan TB diberikan dalan 2 Tahap
yaitu:
1. Tahap intensif
Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minum obat) setiap hari selama 2 - 3
bulan.
2. Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minum obat) tiga kali seminggu
selama 4 – 5 bulan.
3. Efek samping obat
Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah
cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh.
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat mengkonsumsi obat TB
bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Efek samping ringan dapat berupa
berubahnya warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh rifampisin.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, bahwa penyakit tuberculosis (TBC) itu disebabkan karena adanya
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Oleh karena itu untuk mencegah penularan penyakit ini
sebaiknya harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga penyakit yang
harus benar-benar segera ditangani dengan cepat.
3.2 Saran
Saran yang paling tepat untuk mencegah penyakit tuberkulosis adalah
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi TBC adalah penyakit yang dapat
disembuhkan, untuk mencapai hal tersebut penderita dituntut untuk minum obat secara benar
sesuai yang dianjurkan oleh dokter serta teratur untuk memeriksakan diri ke klinik atau
puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai