ANIMALIA
OLEH :
Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Dunia
Hewan”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih, terutama kepada beberapa pihak
diantaranya :
1. Ibu Ayu Warningsih S.Pd, Selaku Guru mata pelajaran Biologi.
2. Orang tua yang telah membantu dalam dukungan moril, maupun materi.
3. Pihak-pihak yang membantu pembuat makalah ini agar baik dan benar.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, baik dari segi penulisan, tata Bahasa, serta penyusunannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal pengalaman
kami untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ...................................................................................................................ii
Daftar isi .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.0 Ciri-Ciri Umum Animalia ............................................................................................... 2
2.1 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata .............................................................................3
A. Filum Porifera ...........................................................................................................3
B. Filum Coelenterata ....................................................................................................4
C. Filum Platyhelminthes .............................................................................................. 5
D. Filum Nemathelminthes ............................................................................................ 5
E. Filum Annelida .........................................................................................................5
F. Filum Mollusca .........................................................................................................6
G. Filum Echinodermata ................................................................................................ 7
H. Filum Arthropoda ......................................................................................................8
2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Chordata ...................................................................................11
A. Subfilum Hemichordata ............................................................................................. 11
B. Subfllum Urochordata ................................................................................................ 12
C. Subfilum Cephalochordata......................................................................................... 12
2.3 Peranan Animalia dalam Kehidupan ..............................................................................15
A. Peranan Invertebrata dalam kehidupan .....................................................................15
B. Peranan Vertebrata dalam kehidupan .......................................................................16
1.3 Tujuan
1) Untuk memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2) Mempermudah dalam membedakan hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam
kingdom Animalia.
1.4 Manfaat
1) Dapat mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2) Mengetahui ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam
kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Filum Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.
Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan
makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau tersusun dari dua
lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa spesies yang
hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan berkoloni, serta heterotrof sebagai
karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu :
1) Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta beberapa di air tawar, hidup berkoloni dan
ada pula soliter. Anggota hydrozoa yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan
medusa, contohnya Obelia. Sedangkan hydrozoa yang hidup solider hanya mempunyai
bentuk tubuh polip, contohnya Hydra.
2) Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk, transparan,
dan melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan
fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
3) Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh mirip bunga. Anggota kelas
ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni dan tidak memiliki bentuk medusa.
Contohnya Metridium senile dan Giant green anemone.
C. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthes berarti
cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu
ektoderma, mesoderma, dan endoderma, serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup
bebas di perairan. Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan,
genangan air, kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2) Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di
dalam hati, paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola hepatica.
3) Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang menyerupai pita,
serta merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata dan bersifat
hermafrodit. Contohnya Taenia solium.
D. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh silindris,
permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik pseudoselomata dan hidup
secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan Oxyuris
vermicularis.
E. Filum Annelida
Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil dan
eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk seperti sejumlah
cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan selomata. Berdasarkan jumlah parapodia,
setae, dan rambut annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau menggali batu-batu di daerah
pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh dilapisi kutikula dan bergerak dengan
parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing palolo),
Neris virens (kelabang laut).
2) Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air tawar,
namun ada pula di air laut, air payau, dan darat (tanah yang lembab). Contohnya
Lumbricus terrestris, Pheretima musica, Pheretima posturna.
3) Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai ektoparasit pada permukaan tubuh inang,
bentuk tubuh agak pipih, memiliki segmentasi di luar tubuh, serta tidak mempunyai
rambut, parapodia, dan setae. Contohnya Hirudo medicinalis dan Haemadipsa
zeylanica.
F. Filum Mollusca
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca adalah hewan
bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada yang bercangkang serta tidak
bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk
kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1) Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral,
kaki vertal memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang dan hidup
di laut yang umumnya melekat di dasar perairan. Contohnya Chiton sp. dan
Cryptochiton sp.
2) Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok hewan lunak yang bergerak menggunakan otot perutnya,
memiliki cangkang berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk
cangkangnya. Contohnya Achatina fulica dan Vivara savanica. Namun terdapat juga
vaginula (siput telanjang), contohnya Deroceras reticulatum dan Milax gagtes.
3) Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang
terbuka di kedua ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
4) Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetris
bilateral, sebagian besar tidak memiliki cangkang, kulit tubuh dapat berubah warna,
serta terdapat kantong tinta untuk perlindungan diri. Contohnya Loligo pealii, Octopus
sp., Sepia officinalis dan Nautilus pompilius.
5) Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, sepasang
cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang berlapis-lapis. Cangkang tersusun dari
lapisan periostrakum, prismatic dan nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada
mertensi.
G. Filum Enchinodermata
Merupakan kelompok hewan berkulit duri, triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat
kapur, bergerak dengan kaki ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak,
bernafas, dan untuk membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari
madreporit, madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula.
Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1) Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh permukaan
tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup di daerah pantai atau dasar
laut yang tidak terlalu dalam. Contohnya Astropecten duplicatus, Crossaster papposus
dan Oreaster occidentalis.
2) Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh tubuh berkulit
duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan, serta hidup di derah
pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur, atau muara sungai. Contohnya
Echinos esculenta, Diadema saxtile, Strongylocentrotus sp.
3) Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan
beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.
4) Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral. Umumya
hidup di laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan koral, atau membentuk
tanaman laut. Contohnya Holopus dan Antedon.
5) Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan sering disebut teripang atau
mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.
H. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti
kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik
selomata, serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks dan
abdomen. Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1) Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki lima pasang kaki jalan dan
lima pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua
subkelas yaitu :
a. Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda,
Cirripedia.
- Ordo Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan sebagai
zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
- Ordo Ostracoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton. Contohnya
Cypris candida.
- Ordo Copepoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton atau parasit.
Contohnya Lernea cyprinaceae.
- Ordo Cirripedia hidup di laut melekat pada batu atau benda lain yang
mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.
b. Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
- Ordo Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang sembah.
Contohnya Squilla empusa.
- Ordo Decapoda hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut serta
mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak. Contohnya Portunus
sexdentatus.
2) Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
a. Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.
b. Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai jenis laba-laba. Contohnya
Heteropoda venatoria.
c. Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Contohnya
Scoarptes scabei.
3) Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah
banyak. Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a. Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan. Tubuhnya berbentuk pipih
dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap ruas. Contohnya Scolopendra
marsitans.
b. Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan berkaki seribu. Tubuhnya silindris
panjang dan memiliki dua pasang kaki tiap ruas. Contohnya Trigoniulus corallines.
4) Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki dan
tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang mempunyai satu
atau dua sayap dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi menjadi dua
subkelas yaitu :
a. Subkelas Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b. Subkelas Pterigota (Insekta bersayap).
Bedasarkan asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua
superordo yaitu :
a. Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di dalam
kepompong dan termasuk holometabola.
b. Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar dinding tubuh
dan termasuk hemimetabola.
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna.
Ciri-ciri serangga hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut pengunyah atau penggigit,
mata majemuk, nimfa hidup di air dan termasuk hewan karnivora. Contohnya
Calopteryx maculata.
b. Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang berukuran sama dan akan terlepas setelah
kawin, tipe mulut menggigit, mata majemuk, membentuk koloni besar, dan pemakan
kayu. Contoh Reticulitermis flavipes.
c. Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan lebih tebal, sempit, dan kuat
dari sayap belakang, serta memiliki tipe mulut penggigit dan kaki belakang panjang
dan kuat. Contohnya Oxya sp.
d. Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap depan menebal dan menanduk
sedangkan sayap belakang tipis, serta tipe mulut menusuk dan mengisap.
Contohnya Leptocorisa acuta.
e. Ordo Homoptera
Mempunyai dua pasang sayap yang berbentuk sama dan transparan yang mana
hewan betina umumnya tidak memiliki sayap, serta memiliki tipe mulut menusuk
dan mengisap. Contohnya Nilaparvata lugens.
Homometabola yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna.
Homometabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a. Ordo Siphonoptera
Apterigota, tipe mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak mempunyai
mata facet. Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b. Ordo Coleoptera
Mempunyai satu pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap keras, tipe
mulut penggigit dan pengunyah. Contohnya Paederus sp.
c. Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan tipe mulut
penggigit. Contohnya Myrmeleon sp.
d. Ordo Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut pengisap yang
dilengkapi alat pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e. Ordo Diptera
Memiliki sepasang sayap depan dan belakang yang berubah menjadi halter, tipe
mulut penusuk dan pengisap atau penjilat dan pengisap. Contohnya Culex nafigans.
A. Subfilum Hemichordata
Hemichordata adalah anggota Chordata dengan korda dorsalis yang belum sempurna. Ciri-ciri
Hemichordata adalah sebagai berikut.
1.) Bentuk tubuh memanjang seperti cacing yang terdiri atas probosis, leher, dan badan.
2.) Notokord berongga, pendek, dan merupakan lanjutan ke depan dari saluran pencernaan.
Notokord masuk ke dalam probosis.
3.) Celah insang banyak dan terdapat di sisi lateral.
4.) Sistem saraf terdiri atas jaringan saraf dorsal dan jaringan saraf ventral.
5.) Jantung terletak di sebelah dorsal bagian anterior yang dilengkapi dengan pembuluh darah
dorsal dan pembuluh darah ventral.
6.) Merupakan hewan yang gonokoris dengan fertilisasi secara eksternal.
7.) Hidup di laut dengan membentuk liang-liang di pantai atau di laut dalam.
8.) Contohnya adalah Saccoglossus (cacing pohon) dan Balanoglossus (cacing laut).
B. Subfllum Urochordata
Urochordata disebut juga Tunicata. Urochordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.) Tubuh pendek tebal dan melekat pada benda lain.
2.) Notokord lenyap atau mengalami reduksi pada masa perkembangannya.
3.) Sistem sirkulasi secara periodik dapat memutarbalikkan arah aliran darah.
4.) Reproduksi dilakukan secara seksual dan merupakan hewan yang hermafrodit. Larva
mengalami metamorfosis seperti berudu. Reproduksi secara aseksual dapat dilakukan dengan
membentuk tunas (budding).
5.) Hidup di laut secara bebas atau parasit.
6.) Contohnya adalah Polycarpa pomaria dan Ecteinascidia turbinata.
C. Subfilum Cephalochordata
Cephalochordata dikenal sebagai lancelet. Cephalochordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.) Memiliki tubuh kecil, pipih, memanjang seperti ikan, tetapi tanpa sirip dan memiliki bentuk
kepala yang jelas. Panjang tubuh antara 4 – 8 cm. Dinding
33
tubuhnya berwarna merah muda dan transparan, sehingga organ dalamnya tampak jelas.
2.) Tubuh dilapisi oleh epidermis tanpa kutikula atau tunik.
3.) Notokord, saraf dorsal, dan celah faring berkembang bagus.
4.) Sistem sirkulasi tanpa jantung. Aliran darah di bagian ventral mengalir ke belakang.
5.) Memiliki alat peraba pada mulutnya yang disebut sirus. Sirus berfungsi sebagai saringan.
6.) Pada ujung anterior terdapat bintik mata dan pembau.
7.) Reproduksi dilakukan secara seksual, gonokoris, dan fertilisasi terjadi secara eksternal.
8.) Biasanya hidup terkubur di bawah pasir perairan dangkal.
9.) Contohnya adalah Amphioxus sp.
B. Kelas Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di darat, bernafas menggunakan insang saat
fase larva dan paru-paru saat fase dewasa, berdarah dingin, terdapat membrana nictitans pada
mata, berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina, mengalami
metamorphosis sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak hijau.
C. Kelas Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan
paru-paru, berdarah dingin, berkembang biak secara ovipar dan ada yang ovovivipar,
pembuahan didalam tubuh betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang tidak, serta bergerak
secara melata.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo sebagai berikut :
1) Ordo Squamata
Terbagi menjadi dua subordo sebagai berikut :
a. Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya kadal, bunglon dan
komodo.
b. Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan bawah tidak
mempunyai sendi. Contohnya piton, kobra dan ular sanca hijau.
2) Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh terlindungi oleh karapaks di bagian atas dan plastron di bagian bawah, tidak
mempunyai gigi, dan rahang dilapisi tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar dan penyu
hijau.
3) Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai kulit tebal, rahang kuat, serta terdapat klep pada lubang hidung dan
telingga. Contohnya buaya muara.
4) Rynchocephalia
Merupakan ordo yang paling primitif. Contohnya tuatara.
D. Kelas Aves
Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang berongga, berdarah panas, berkembangbiak
secara bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina, serta umumnya dapat terbang tetapi ada juga
yang tidak dapat terbang.
Aves dibedakan menjadi dua subkelas sebagai berikut :
1) Archaeornithes
Memiliki gigi di kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran panjang,
dan telah punah. Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
2) Neornithes
Yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a. Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang.
Kelompok ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Spheniscifiormes, contohnya penguin.
- Ordo Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
- Ordo Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
b. Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Kelompok ini di
bagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
- Ordo Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki untuk mengais
dan berlari. Contohnya ayam.
- Ordo Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu. Contohnya
burung kutilang dan burung cendrawasih.
- Ordo Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang, kakinya pendek
dan terdapat selabut di antara jari-jari kaki. Contohnya itik.
- Ordo Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar, tungkai pendek, serta
pemakan ikan, katak, dan lebah. Contohnya rangkong badak.
- Ordo Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek, tembolok besar,
dan sel epitelnya mudah mengelupas. Contohnya burung merpati dan burung
perkutut.
E. Kelas Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah
panas, berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat rambut,
umumnya hidup di darat tetapi ada juga di air.
Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai berikut :
1) Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur. Contohnya Platypus.
2) Ordo Insectivora
Merupakan mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan tupai
cokelat kecil.
3) Ordo Marsupialia
Merupakan mamalia berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
4) Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus, marmot, landak dan bajing.
5) Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya kelelawar.
6) Ordo Pholidota
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh terbungkus sisik dan rambut, serta
memiliki lidah kecil dan panjang. Contohnya trenggiling.
7) Ordo Carnivora
Merupakan mamalia pemakan daging. Contohnya anjing, kucing, harimau,
singa, dan anjing laut.
8) Ordo Cetacea
Merupakan mamalia yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di laut.
Contohnya lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
9) Ordo Proboscidea
Merupakan mamalia berbelalai. Contohnya gajah.
10) Ordo Sirenia
Merupakan mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip.
Contohnya dugong.
11) Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya domba, babi, rusa sambar dan
jerapah.
b. Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya kuda, tapir, badak dan kuda nil.
12) Ordo Primata
Merupakan mamalia makalia yang matanya menghadap ke depan. Contohnya
beruk, orang utan, dan lutung jawa.
3.1 Kesimpulan
Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa, merupakan makhluk
hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof, mampu
bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf dan jaringan oto, sebagian bereproduksi
secara seksual yang terjadi melalui fertilasi eksternal atau internal,serta memiliki bentuk tubuh
dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun
tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri radial dan bilateral.
Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan dibedakan menjadi hewan diploblastik
dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi
invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrate di
kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan Arthopoda. Sedangkan vertebrata
dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves, Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok invertebrate maupun
vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki kandungan protein tinggi.
Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam ekosistem laut, terutama dalam
terbentuknya terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air
lainnya, serta dapat menghasilakan perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan
kelompok vertebrata juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata.
3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai
sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut. Animalia banyak
diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka bumi ini. Oleh karena itu kita
sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan Animalia sebaik mungkin, agar ekosistem di
muka bumi ini seimbang.kita semua jturut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak
merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan arthropoda.