Anda di halaman 1dari 10

Balance Vol. XV No.

2 | Juli 2018

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA INDUSTRI ROKOK

Ahmad Rizal Solihudin, Bagus Gumelar


Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

ABSTRACT

This study aims to map and analyze the performance of corporate social responsibility in the
cigarette industry. This is done to assess the extent of the cigarette industry's contribution to the
social aspects with the company's value benchmark. This research is a quantitative research using
content analysis method. The unit of analysis in this study is the annual report of tobacco
companies listed on the BEI. The results showed that market valuation had a significant effect on
the performance of the social responsibility of cigarette companies in Indonesia on aspects of labor
and human rights. In addition, the distribution of social responsibility contributions was less
optimal so there needed to be rules that technically direct the activities of tobacco companies so
that the benefits are acceptable to all stakeholders optimally.

Keywords : cigarette, stakeholder, social responsibility.


Correspondence to : arsolihudin@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan memetakan dan menganalisis kinerja tanggung jawab sosial
perusahaan padaindustri rokok.Hal ini dilakukan untuk menilai seberapa jauh kontribusi industri
rokok pada aspek sosial dengan tolak ukur nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode analisis konten. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
laporan tahunan perusahaan rokok yang terdaftar pada BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penilaian pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja tanggung jawab sosial perusahaan rokok di
Indonesia pada aspek tenaga kerja dan hak asasi manusia.Selain itu, pemerataan kontribusi
tanggung jawab sosial kurang optimal sehingga perlu ada aturan yang secara teknis mengarahkan
aktifitas tanggung jawab sosial perusahaan rokok agar manfaat dapat diterima semua stakeholder
secara optimal.
Kata kunci :rokok;stakeholder;tanggung jawab sosial.
Korespondensi : arsolihudin@gmail.com

PENDAHULUAN / INTRODUCTION terus mensosialisasikan bahaya rokok bagi


Industri rokok terus berkembang kesehatan.Pemerintah pun telah
ditengah tekananberkaitan dengan kontroversi mengeluarkan berbagai aturan yang bertujuan
efek buruk produknya.Pihak-pihak penggiat membatasi dan mengendalikan konsumsi
anti rokok baik lembaga maupun individu rokok. Bahkan, Muhammadiyah sebagai

104
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

organisasi keagamaan Islam mengeluarkan dengan kepentingan jangka panjang


fatwa haram terhadap rokok.Di sisi lain, perusahaan (Servaes dan Tamayo, 2013).
industri rokok masih dianggap sebagai salah Penelitian ini menguji hubungan
satu penopang stabililitas ekonomi Indonesia. variabel tanggung jawab sosial yang
Hal ini berkaitan dengan perannya dalam diproksikan pada tiga tolak ukur sosial
menyediakan lapangan kerja, pemasukan meliputi komunitas di dalam perusahaan
pajak untuk pemerintah dan kontribusi sosial. (karyawan), komunitas di luar perusahaan
Isu berikutnya yang muncul adalah (masyarakat terdampak proses bisnis) dan hak
seberapa jauh aktifitas perusahaan rokok asasi tiap-tiap individu yang terdampak
berkontribusi terhadap aspek sosial.Argumen proses bisnis perusahaan (HAM) dengan
yang digunakan untuk mempertahankan variabel nilai perusahaan yang diproksikan
eksistensi perusahaan rokok adalah kontribusi return on equity (ROE), ukuran perusahaan
dalam berbagai bidang seperti pendidikan, dan market value added (MVA). Penggunaan
lapangan pekerjaan, donator aktifitas-aktifitas aspek internal,eksternal perusahaan serta
filantropi, sampai pemberdayaan komunitas- HAM sebagai tolak ukur dimensi sosial
komunitas dan kalangan petani.Semua diharapkan berkontribusi terhadap
kontribusi tersebut biasa terangkum dalam keterbaruan kajian mengenai tanggung jawab
aktifitas corporate social sosial perusahaan.
responsibility(CSR).Setiap entitas perusahaan Profitabilitas (ROE)
mempunyai kewajiban sosial dalam Nilai perusahaan dapat dilihat dari
bisnisnya. Kewajiban itu adalah kemampuan manajemen menghasilkan
menggunakan seluruh sumber daya untuk tingkat pengembalian yang tinggi. Profit yang
menghasilkan profit yang sejalan dengan tinggi diharapkan meningkatkan kemampuan
kepentingan stakeholder (Barnas et al, 2016). perusahaan untuk melakukan aktifitas
Pada dasarnya penerapan CSR tanggung jawab sosial lebih baik. Penelitian
mengharuskan perusahaan tidak hanya empiris yang dilakukan Kiran (2015) tentang
memfokuskan semua operasinya untuk hubungan antara profitabilitas perusahaan
keuntungan finansial tetapi juga dengan kinerja CSRdi Pakistan. Hasilnya
memperhatikan tujuan sosial dan menunjukkan tingkat keuntungan perusahaan
lingkungan.Berbagai penelitian telah berpengaruh signifikan terhadap kinerja CSR.
dilakukan untuk menganalisis hubungan Pendapat ini didukung penelitian Hermawan
antara CSR dengan nilai perusahaan.Emilsson dan Mulyawan (2014) yang membuktikan
et al (2012) dalam penelitiannya bahwa tingkat profitabilitas perusahaan
mengemukakan bahwa hasil regresi antara berpengaruh signifikan posifit terhadap
CSR dengan nilai ekonomi perusahaan kinerja CSR perusahaan.
menunjukkan adanya hubungan yang Ukuran Perusahaan
signifikan antara CSR dan penciptaan nilai Aset perusahaan menunjukkan
ekonomi dalam jangka panjang bagi seberapa besar kemampuan perusahaan
perusahaan.Tujuan sosial dan lingkungan mengkapitalisasi sumber daya yang dimiliki.
secara langsung maupun tidak langsung Hipotesis yang digunakan adalah semakin
berkaitan dengan kepentingan jangka panjang besar perusahaan maka kemampuan untuk
perusahaan.Peningkatan image perusahaan melakukan aktifitas tanggung jawa sosial
dimata investor dan konsumen merupakan semakin besar. Pendapat ini didukung
salah satu bagian dari keterkaitan CSR Penelitian Purba dan Yadnya (2015)
menjelaskan bahwa ukuran perusahaan dan

105
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

profitabilitas berpengaruh signifikan menerapkan tiga prinsip dasar yang dikenal


terhadap kinerja CSR. Hal ini menunjukkan dengan istilah triple bottom line (profit,
bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan people, dan planet). Perusahaan yang
berpengaruh terhadap aktifitas CSR. Pendapat mempunyai orientasi jangka panjang
ini didukung penelitian Barnas (2016) yang menyangkut kelangsungan hidupnya haruslah
membuktikan bahwa ukuran perusahaan memperhatikan “3P”.Selain mengejar profit,
berpengaruh signifikan posifit terhadap perusahaan juga harus ikut serta dalam
kinerja CSR perusahaan. Hal ini pemenuhan kebutuhan kesejahteraan
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan masyarakat (people) dan kelestarian
mempunyai korelasi positifdengan kinerja lingkungan (Velasquez, 2012).
CSR. Teori lain yang dapat digunakan untuk
Nilai Pasar Perusahaan menjelaskan konsep pengungkapan CSR
CSR menjadi salah satu bentuk yaitu teori sinyal (Signaling Theory) yang
tanggung jawab perusahaan yang berkaitan menjelaskan mengenai kecenderungan
dengan efek-efek yang terjadi akibat aktivitas perusahaan untuk memberikan informasi
operasional perusahaan.Semakin banyak kepada pihak eksternal. Hal ini disebabkan
bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan karena terjadinya asimetri informasi antara
perusahaan terhadap semakin meningkatkan pihak manajemen dan pihak
image perusahaan.Ketika perusahaan eksternal.Perusahaan harus memberikan
mempunyai image pasar yang baik, pelaporan yang baik untuk mengurangi
perusahaan akan cenderung untuk terjadinya asimetri informasi.Salah satu
meningkatkan aktifitas sosial untuk menjaga informasi yang wajib untuk diungkapkan oleh
image tersebut (Fiore, 2014).Pendapat ini perusahaan adalah kinerja CSRyang biasa
didasari sudah mulai tumbuhnya dimasukkan dalam laporan tahunan (Fiore,
perhatianpasar terhadap penerapan operasi 2014).Global Reporting Initiative (GRI)
perusahaan yang memperhatikan dampak merupakan sebuah kerangka laporan yang
terhadap kondisi sosial dan lingkungan.Hal lazim dan diterima untuk mengkombinasikan
inilah yang menumbuhkan kesadaran bahwa laporan kinerja keuangan, lingkungan, dan
pihak eksternal (lingkungan dan masyarakat) sosial ke dalam satu format yang sama.
adalah bagian dari stakeholder yang harus Berdasarkan pembahasan diatas,
dipenuhi kepentingannya oleh manajemen dikembangkan sembilan hipotesis sebagai
perusahaan (Retno et al, 2012). berikut.
Elemen-elemen kewajiban sosial H1: Tingkat keuntungan berpengaruh
perusahaan yang berkembang saat ini terhadap kinerja CSR Masyarakat
merujuk pada teori stakeholder yang H2: Ukuran perusahaan berpengaruh
menyangkut isu sosial dalam kajian terhadap kinerja CSR Masyarakat
manajemen dan bisnis.Teori stakeholder H3: Nilai Tambah Pasar berpengaruh
menjelaskan bahwa perusahaan sebagai suatu terhadap kinerja CSR Masyarakat
entitas individu dapat memberi pengaruh dan H4: Tingkat keuntungan berpengaruh
dipengaruhi oleh berbagai pihak yang disebut terhadap kinerja CSR HAM
stakeholder(Beltratti, 2005).Konsep CSR H5: Ukuran perusahaan berpengaruh
memandu perusahaan untuk tidak hanya terhadap kinerja CSR HAM
mempunyai tujuan mencari laba (profit) yang H6: Nilai Tambah Pasar berpengaruh
merupakan tujuan jangka pendek tetapi juga terhadap kinerja CSR HAM
menjaga kepentingan jangka panjang dengan

106
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

H7: Tingkat keuntungan berpengaruh mempunyai image pasar yang baik,


terhadap kinerja CSR Tenaga kerja perusahaan akan cenderung untuk
H8: Ukuran perusahaan berpengaruh meningkatkan aktifitas sosial untuk menjaga
terhadap kinerja CSR Tenaga kerja image tersebut (Fiore, 2014). Laporan
H9: Nilai Tambah Pasar berpengaruh perusahaan berkaitan dengan sifat,cakupan,
terhadap kinerja CSR Tenaga kerja dan keefektifan atas program dan kegiatan
apapun yang menilai dan mengelola dampak
METODE PENELITIAN / METHODS operasi terhadap masyarakat, termasuk saat
Jenis penelitian ini termasuk memasuki wilayah operasi,selama beroperasi
kajianexplanatory dengan menggunakan dan pasca operasi.Instrumen yang digunakan
pendekatan kuantitatif.Data yang digunakan untuk mengukur CSR Masyarakat sebanyak 7
bertipe data paneldiambil dari tahun 2007 item.Rumus perhitungan pengukurannya
sampai tahun 2016. Penelitian menggunakan sebagai berikut.

Social Index j = ∑ Ij
data sekunder berupa laporan X
pertanggungjawaban manajemen perusahaan nj
yang dilaporkan setiap tahunnya.Populasi
Keterangan:
dalam penelitian ini adalah seluruh laporan
nj : jumlah item untuk perusahaan j,
tahunanperusahaan rokok yang terdaftar di
nj = 7
BEI.Teknik pengambilan sampel
Xij : 1 = jika item i diungkapkan; 0 =
menggunakan purposive sampling.Pemilihan
jika item i tidak diungkapkan
sampel ini didasarkan pada pertimbangan
CSR HAM
kelengkapan laporan tahunan perusahaan
Perusahaan mempunyai tanggung
rokok terutama berkaitan dengan aktifitas
jawab memenuhi hak asasi manusia bagi tiap-
CSR.
tiap tenaga kerja sejalan juga dengan tidak
melanggar HAM tiap-tiap individu di luar
Instrumen yang dianalisis didasarkan
perusahaan (Truong, 2010).Dalam hal ini,
pada ketentuan penerapan CSR yang
perusahaan wajib menjamin tidak akan
ditetapkan Global Reporting Initiative (GRI).
melanggar hak-hak setiap individu manusia
Data diperoleh dari laporan tahunan, literatur,
yang terkait proses bisnisnya baik di internal
artikel, dan sumber informasi lain yang
maupuneksternal perusahaan. Laporan
berkaitan dengan subyek penelitian.Teknik
tahunan menjadi wahana untuk
pengumpulan data menggunakancontent
mengkomunikasikan berbagai kebijakan
analysis.Teknik ini dilakukan dengan
perusahaan berkaitan dengan hak asasi
observasi terhadap laporan tahunan
manusia.Instrumen yang digunakan untuk
perusahaan dan catatan yang ada dalam
mengukur CSR HAM sebanyak 9
sumber data yang digunakan.Dalam
item.Rumus perhitungan pengukurannya
penelitian ini, corporate social responsibility
sebagai berikut.
diproksikan dengan tiga variabel dengan
Right Index j = ∑ Ij
penjelasan sebagai berikut. X
nj
CSR Masyarakat Keterangan:
Semakin banyak bentuk nj : jumlah item untuk
pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan j, nj = 9
perusahaan terhadap semakin meningkatkan
image perusahaan. Ketika perusahaan

107
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

Xij : 1 = jika item i diungkapkan; 0 Return on equity (ROE) merupakan


= jika item i tidak diungkapkan perbandingan antara laba bersih dengan
CSR Tenaga Kerja jumlah modal sendiri persahaan. ROE adalah
Laporan perusahaan berkaitan dengan bagian dari salah satu rasio profitabilitas yang
ketenagakerjaanyang dihasilkan dan sering digunakan untuk mengukur nilai
didistribusikan secara langsungmeliputi perusahaan. Rumus ROE sebagai berikut.
komposisi tenaga kerja, pelatihan-pelaithan  

ROE =
  
yang ditawarkan, serta kompensasi kepada
Ukuran Perusahaan
tenaga kerja tetap dan lepas (Truong, 2010).
Ukuran perusahaan digunakan sebagai
Selain itu laporan berkaitan dengan dampak
variabel independen karena merupakan salah
operasi perusahaan terhadap tenaga kerja
satu faktor yang telah terbukti mempengaruhi
termasuk strategi, aktivitas saat ini dan
kinerja tanggung jawab sosial. Ukuran
rencana masa depan. Instrumen yang
perusahaan dalam penelitian ini dinyatakan
digunakan untuk mengukur CSR tenaga kerja
dalam bentuk logaritma natural (ln) dari total
sebanyak sembilan item.Pengukuran
asset. Skala yang digunakan adalah skala
dilakukan dengan menggunakan pendekatan
rasio.
dikotomi, yaitu setiap item diberi nilai 1 jika
Market Value Added(MVA)
diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak
MVA
diungkapkan.Rumus perhitungan
mencerminkanseberapabesarnilaitambahyang
pengukurannya sebagai berikut.
berhasildikapitalisasidanmemperbesar nilai
Labor Index j = ∑ Ij
X kapital perusahaan.NilaitambahpasarMVA
nj darisebuah perusahaan merupakanhasildari
Keterangan: selisihnilaipasarperusahaandikurangiseluruh
nj : jumlah item untuk perusahaan j, komponen biaya yang dikeluarkan untuk
nj = 14 modal investasinya (Brigham dan Houston,
Xij : 1 = jika item i diungkapkan; 0 = 2010).PerhitunganMVAadalah sebagai
jika item i tidak diungkapkan berikut.
Variabel nilai perusahaan sebagai MVA = Market value ofequity– Equity
variabel independen diproksikan dengan tiga capitalsupplied byshareholders
instrument yaitu return on equity (ROE),
ukuran perusahaan dan market value added Secara rinci variabel operasional yang
(MVA) dengan penjelasan sebagai berikut. digunakan dalam penelitian ini disajikan
Return on Equity dalam tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1 Variabel Operasional

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Independen I Return on Equity Ratio Rasio

Independen II Ukuran Perusahaan Total asset (ln) Rasio

Market Value of Equity


Independen III Market Value Added Rasio
– Book Value of Equity

108
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

So =
∑ X Ij
j
Dependen I CSR Masyarakat n j Rasio

Dependen II CSR HAM Rasio

Dependen III CSR Tenaga Kerja Rasio

Pemetaan kinerja tanggung jawab Keterangan:


sosial perusahaan rokok dilakukan dengan ROE : Return on Equity
melakukan uji beda pada sampel (ANOVA). SIZE : Ukuran Perusahaan (ln)
Sedangkan untuk pembuktian MVA : Market Value Added
hipotesis,dilakukan uji multiple
regressiongunamengetahui hubungan antara HASIL PENELITIAN / RESULTS
variabel independen dan dependen.Terdapat Penelitian ini menggunakan 34 laporan
tiga model regresi berdasarkan variabel tahunan perusahaan rokok sebagai obyek
operasional yang digunakan untuk menguji analisis.yang diambil dalam periode 10 tahun
hipotesis sebagai berikut. dari tahun 2007 sampai tahun 2016.Laporan
tahunan tersebut diperoleh dari perusahaan
CSR Masyarakat= β 0 + β 1ROE it-1+ β 2 rokok yang terdaftar di BEI.Kriteria
β 3 MVAit-1 + εt
SIZE it-1 +β pemilihan sampel dalam penelitian ini
didasarkan pada kelengkapan data laporan
CSR HAM = β 0 + β 1 ROE it-1+ β2 perusahaan.Hasil perhitungan statistik
β 3 MVAit-1 + εt
SIZE it-1 +β deskriptif dari variabel-variabel yang
digunakan disajikan dalam tabel 2.
CSR Tenaga Kerja= β 0 + β1 ROE it-1+
β 3 MVAit-1 + εt
β2 SIZE it-1 +β
Tabel 2 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif

Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Nilai Perusahaan
MVA -10,610 19,820 15,80903 7,022044
ROE -1,757 0,783 0,22012 0,518259
SIZE 14,025 17,967 16,34565 1,259820
CSR
SCR Tenaga Kerja 0,500 0,929 0,75426 0,128404
CSR HAM 0,444 0,778 0,59494 0,115872
CSR Masyarakat 0,571 0,857 0,69718 0,098097
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Nilai rata-rata CSR tenaga kerja lebih banyak elemen indikator CSR yang
sebesar 0,75 (nilai maksimal satu) telah dilaporkan perusahaan dibanding yang
menunjukkan 75% item pelaporan CSR kosong. Kondisi yang sama juga terjadi pada
tenaga kerjadisampaikan oleh perusahaan. variabel proksi CSR lain. Nilai standar
Nilai ini lebih besar dari 50% yang berarti deviasiCSR Masyarakat sebesar 0,09

109
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

menunjukkan aktifitas tanggung jawab sosial dari 70%.Hal ini menunjukkan perusahaan
setiap perusahaan rokok memiliki kemiripan rokok masih belum merata dalam
dalam aspek kemasyarakatan. menjalankan tanggung jawab sosial kepada
semua stakeholder sosial.
Dari tabel 2 terlihat pula bahwa
aktifitas tanggung jawab sosial perusahaan Langkah berikutnya untuk memetakan
rokok masih belum merata.Kontribusi aktifitas tanggung jawab sosial dengan
terhadap pihak internal (tenaga kerja) menjadi melakukan uji beda terhadap variabel-
aspek utama perusahaan rokok dalam variabel CSR. Langkah ini dilakukan untuk
menjalankan aktifitas tanggung jawab menganalisis perbedaan kinerja CSR untuk
sosial.Aktifitas CSR berkaitan dengan tenaga masing-masing aspek sosial.Uji beda
kerjarata-rata tercapai 75 % dari indikator dilakukan dengan uji repeated ANOVA.
penilaiannya.Sedangkan pihak eksternal Hasil pengujian tersaji dalam tabel 3.
(masyarakat) dan aspek HAM masih kurang

Tabel 3 Uji Beda Variabel CSR

Variabel Statistic Sig.


SR for CSR Tenaga kerja 0,910 0,008
SR for CSR HAM 0,871 0,001
SR for CSR Masyarakat 0,800 0,000
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil pengujian ANOVA membuktikan bidang dan/atau berkaitan dengan sumber


bahwa ketiga variabel proksi tanggung jawab daya alam.Selain itu, secara khusus CSR juga
sosial signifikan berbeda. Hal ini ditunjukkan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47
dengan nilai signifikansi ketiga varabel Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial
kurang dari 0,05 (derajad kepercayaan 95%). dan lingkungan. Salah satu aturan dari
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peraturan ini adalah kewajiban perusahaan
kinerja tanggung jawab sosial perusahaan untuk melaporkan pertanggungjawaban sosial
rokok tidak sama untuk aspek tenaga kerja, yang dilakukan dalam laporan tahunan.Secara
HAM dan masyarakat. Perbedaan kinerja tidak langsung aturan ini berimbas pada
menunjukkan bahwa aktifitas tanggung jawab kewajiban penerapan CSR bukan hanya
sosial perusahaan rokok masih belum merata tindakan sukarela atau carity dari perusahaan.
secara optimal. Peraturan-peraturan tersebut di atas
Peraturan tentang CSR di Indonesia belum secara spesifik memberi arahan kepada
telah tersusun dalam Undang-Undang No. 40 perusahaan mengenai teknis dan sasaran dari
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.Pasal aktifitas CSR.Kondisi ini mengakibatkan
74 dalam undang-undang tersebut aktifitas CSR perusahaan tidak terarah dan
menguraikan tentang tanggung jawab sosial tidak mempunyai tujuan yang jelas.Selain itu,
khususnya bagi perseroan yang usahanya di belum optimalnya aturan teknis juga

110
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

berakibat aktifitas CSR kurang merata dilihat bahwa ROE tidak signifikan memberi
memberi manfaat bagi seluruh pengaruh pada kinerja tanggung jawab sosial
stakeholder.Hal ini dapat dilihat dari hasil perusahaan dengan proksi CSR masyarakat
observasi laporan CSR perusahaan rokok (H1). Selain ROE, dua variabel independen
yang tidak secara merata menjangkau semua lain yaitu ukuran perusahaan (H2) dan MVA
stakeholdersosial. (H3) juga tidak terbukti secara signifikan
mempengaruhi kinerja tanggung jawab sosial
Perhitungan regresi linier berganda perusahaan terhadap masyarakat.Hal ini
digunakan untuk menganalisis pengaruh menunjukkan bahwa nilai pasar dengan
MVA, ROE, dan ukuran perusahaan terhadap proksi penilaian pasar modal, ROE dan
kinerja tanggung jawab sosial ukuran perusahaan tidak mempengaruhi
perusahaan.Tabel 4menunjukkan hasil kinerja tanggung jawab sosial perusahaan
multiple regression yang digunakan untuk pada aspek sosial masyarakat.
menguji sembilan hipotesis yang ada.Dapat
Tabel 4 Hasil Regresi

Hipoteisis Variabel Signifikansi Prediksi Empiris t-Statistic


CSR Masyarakat
H1 ROE 0,1202 + -1,599
H2 SIZE 0,0451* + - -2,091
H3 MVA 0,2923 + -1,071
CSR HAM
H4 ROE 0,245 + -1,185
H5 SIZE 0,159 + -1,443
H6 MVA 0.002* + + 2,356
CSR Tenaga Kerja
H7 ROE 0,181 + -1,370
H8 SIZE 0,034* + - -2,208
H9 MVA 0,001* + + 3,767

*Signifikan pada level 5%


Sumber: Hasil Pengolahan data
Hasil pengujian H1, H2 dan H3 2014).CSR belum menjadi bagian dari fokus
menunjukkan bahwa aktifitas tanggung jawab utama perusahaan sehingga perusahaan
sosial masyarakat perusahaan rokok tidak dengan nilai tinggi maupun rendah
dipengaruhi nilai perusahaan. Apabila dilihat mempunyai kinerja tanggung jawab yang
dari rata-rata nilai CSR masyarakat yang tidak berbeda.
tinggi, terdapat aspek-aspek lain di luar
variabel nilai perusahaan yang mempengaruhi Hasil perhitungan yang ditampilkan
kinerja CSR masyarakat. Tidak adanya dalam tabel 4 menunjukkan pengaruh ROE
hubungan signifikan antara CSR masyarakat (H4) dan ukuran perusahaan (H5) tidak
dan nilai perusahaan kemungkinan secara signifikan berpengaruh terhadap
disebabkan konsep CSR masyarakatmasih kinerja tanggung jawab sosial perusahaan
belum menjadi perhatian dalam usaha dalam aspek pemenuhan hak asasi manusia.
meningkatkan nilai perusahaan (Fiore, Pengaruh signifikan positif dihasilkan oleh

111
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

variabel MVA sehingga dapat disimpulkan operasi perusahaan termasuk perusahaan


bahwa MVA perusahaan rokok menetukan rokok tidak hanya berorientasi laba tetapi
kinerja tanggung jawab sosial perusahaan juga people, dan planet(Velasquez,
dalam aspek pemenuhan hak asasi manusia 2012).Penerapan CSR mengharuskan
(H6 terdukung).Pasar sangat sensitif terhadap perusahaan menjadi sebuah entitas bisnis
informasi berkaitan dengan kasus-kasus yang tidak hanya memfokuskan semua
pelanggaran hak tenaga kerja maupun operasinya untuk keuntungan finansial tetapi
konflik-konflik dengan individu di luar juga memperhatikan tujuan sosial dan
perusahaan.Semakin tinggi nilai pasar lingkungan.
perusahaan, semakin tinggi pula risiko Bagi perusahaan rokok, pada dasarnya
apabila terjadi konflik dengan pihak internal CSR menjadi salah satu bentuk tanggung
maupun eksternal perusahaan.Hal inilah yang jawab berkaitan dengan efek-efek yang
mendorong perusahaan rokok untuk terjadi akibat aktivitas operasional
meningkatkan kinerja tanggung jawab sosial perusahaan.Hal inilah yang menumbuhkan
pada aspek HAM (Truong, 2010). kesadaran bahwa pihak eksternal (lingkungan
Pada model ketiga dengan variabel dan masyarakat) adalah bagian dari
dependen CSR tenaga kerja, selain MVA, dua stakeholder yang harus dipenuhi
variabel independen lain yaitu ROE (H7) dan kepentingannya oleh perusahaan untuk
ukuran perusahaan (H8) tidak signifikan menjaga keberlangsungannya (Fiore,
mempengaruhi kinerja tanggung jawab sosial 2014).Penelitian Retno (2012) menunjukkan
perusahaan dalam aspek tenaga kerja. semakin banyak bentuk pertanggungjawaban
Pengaruh MVA signifikan positif terhadap yang dilakukan perusahaan terhadap semakin
mempengaruhi kinerja tanggung jawab sosial meningkatkan image perusahaan.Selain itu,
perusahaan aspek tenaga kerja dengan nilai perusahaan dianggap mempunyai sumber
signifikansi 0,001 (H9).Akitiftas CSR pada daya yang seharusnya bisa dibagi kepada
tenaga kerja dapat dilihat sebagai bagian dari kepentingan masyarakat dan sosial.Bagi
apresiasi perusahaan terhadap kinerja tenaga perusahaan sendiri, CSR menjadi salah satu
kerja dalam usaha meningkatkan nilai tumpuan mempertahankan
perusahaan. eksistensinya.Selain itu, berkembangnya isu
Hasil pengujian membuktikan bahwa etika dalam pengelolaan perusahaan memicu
mayoritas hipotesis tidak terdukung.Secara perusahaan untuk lebih serius dalam
umum hanya variabel MVA yang memberi penerapan CSR(Velasquez, 2012).
pengaruh signifikan terhadap kinerja
CSR.Hal ini mengindikasikan semakin besar KESIMPULAN / CONCLUSSION
tingkat kepercayaan pasar modal akan Berdasarkan hasil analisis dan
semakin meningkatkan motivasi perusahaan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal
rokok untuk menjalankan aktifitas sebagai berikut: (1) Variabel ROE tidak
CSR.Apabila dikembalikan pada konsep yang terbukti signifikan mempegaruhi kinerja
mendasarinya, corporate social responsibility aktifitas CSR pada aspek tenaga kerja, HAM
tidak ada kaitannya dengan penyisihan dan kemasyarakatan. (2) Ukuran perusahaan
laba.Konsep triple bottom line tidak menuntut tidak signifikan mempengaruhi kinerja CSR
perusahaan untuk melakukan aktifitas- pada perusahaan rokok di Indonesia. (3)
aktifitas diluar aktifitas operasi perusahaan. Variabel MVA terbukti berpengaruh
Sebaliknya, konsep CSR berusaha signifikan positif aktifitas CSR pada aspek
mengoptimalkan tujaun dari setiap aktifitas tenaga kerja dan HAM. (4) Terdapat

112
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018

perbedaan kinerja tanggung jawab sosial pada Fiore, R. 2014. CSR An Empirical Analysis Of
aspek tenaga kerja, HAM dan masyarakat Market Value. The Clute Institute
International Academic Conference.
mengakibatkan pemerataan kontribusi
tanggung jawab sosialperusahaan rokok Hemawan, S. dan Mulyawan, G.
kurang optimal. 2014.Profitability and CSR.Vol.
SARAN 3(1).Asia pacific Journal of Accounting
and Finance.
Peneliti berikutnya disarankan
menggunakan alat ukur lain dalam mengukur
Kiran, S. et al. 2015.CSR and Firm
kinerja corporate social responsibility. Selain Profitaability.Vol. 5(1).City University
karena analisis konten sangat tergantung Research Journal.
kecermatan peneliti dalam menganalisis,
penggunaan alat ukut lain akan lebih Purba, W. dan Yadnya, P. 2015.Pengaruh Ukuran
Perusahaan dan Leverage terhadap
memperkuat teori yang ada. Selain itu, Profitabilitas dan Pengungkapan
penelitian padaaspek CSR lain seperti CSR.Vol. 4(8). Ejurnal Manajemen
lingkungan dan tanggung jawab produk Unud.
akanlebih memperluasgambaran
Retno, M. et al. 2012.Pengaruh GCG dan
perkembangan tren corporate social
pengungkapan CSR Terhadap Nilai
responsibility di Indonesia. Perusahaan.Vol. 1(1). Jurnal Nominal.

DAFTAR PUSTAKA / BIBLIOGRAPHY Sarvaes, H dan Tamayo, A. 2013. The Impact of


Barnas, N. et al. 2016.Pengaruh Profitabilitas dan CSR on Firm Value. Vol.
Ukuran Perusahaan terhadap 59(5).Management Science Informs.
Pengungkapan CSR.Vol.3(2).
eProceeding of Management. Truong, S. 2010. ASEAN Integration and its
Impact on Workers and Trade Unions.
Beltratti, A. 2005.The complementarity between Singapore: NUS.
corporate governance and corporate
social responsibility. Vol. 30(3).The Velasques, M. 2012. Business Ethics. New Jersey:
Geneva Papers on Risk and Insurance- Peasson.
Issues and Practice.

Emilsson, L. et al. 2012. CSR and the quest for


profitability-using EVA.Vol.
2(3).International Journal of Economics
and Management Sciences.

113
Jurnal Balance

Anda mungkin juga menyukai