Anda di halaman 1dari 12

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PADI

(Oryza sativa L)

Nama Kelompok:
1. Ida Ayu Ratih Dwijayani (20)
2. Putri Dwi Puspita (28)
3. Ni Made Praba Viswandari (39)
4. Ayu Cantika Amanda (40)

SMA N 1 KUTA UTARA


JL. Made Bulet No.19, Dalung, Kuta Utara, Badung

Tahun Pelajaran 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-NYA
laporan kami dengan judul “BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PADI (Oryza sativa
L)” ini dapat diselesaikan pada waktunya.

Di dalam pembuatan laporan ini, banyak hambatan yang kami hadapi. Namun,
berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan- hambatan tersebut dapat
kami atasi sedikit demi sedikit. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr.Drs. I Ketut Kerta, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Kuta Utara
2. Dra. Putu Saraswati E.P,M.M.Pd selaku guru prakarya kewirausahaan kelas X
MIPA 1
3. Teman- teman, keluarga serta semua pihak yang telah turut memberikan
motivasi yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu
Di samping itu, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sebuah
kesempurnaan. hal ini dapat diibaratkan “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh sebab itu,
kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan laporan ini.
Dengan rampungnya laporan ini, maka seluruh laporan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab kami dan seberapapun sederhananya laporan ini, kami harap dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca laporan ini.

Badung, 09 Oktober 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………... i
Daftar Isi………………………………………………………………………………… ii

BAB I
1.1 Ciri Karakteristik dari tanaman…………………………………………………….. 1

BAB II
2.1 Proses dan teknik budidaya tanaman pangan……………………………………….. 2

BAB III
3.1 Panen………………………………………………………………………………… 4

BAB IV
4.1 Pasca Panen………………………………………………………………………….. 5

BAB V
5.1……………………………………………………………………………………….. 6

Lampiran………………………………………………………………………………… 7
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………… 9

ii
BAB I

1.1 Ciri Karakteristik dari Tanaman

Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna semusim,berakar


serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah
daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk
lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang
pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga
disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir
atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat
hingga lonjong,ukuran 3 mm hingga 15 mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam
bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu
jenis enduspermium.

Padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam:

Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae,
Ordo : Poales,
Famili : Graminae
Genus : Oryza Linn
Species : Oryza sativa L.

1
BAB II

2.1 Proses dan teknik budidaya tanaman pangan


A. Pengolahan Lahan:
→pengolahan lahan sangat menentukan tingkat keberhasilan dari usaha budi daya tanaman
pangan yang dilakukan. Akibatnya harus dilakukan pengolahan lahan yang baik.
1.Alat dan Bahan :
a. Pisau
b. Botol bekas
c. Baskom
d. Sekop
e. Pupuk
f. Bibit padi
g. Air
2.Cara Pengolahan Lahan:
Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula
keras menjadi datar dan melumpur.Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk
menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air
sehingga dapat menghemat air.Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga
perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan.Pematang (galengan) sawah
diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros
air dan mempermudah perawatan tanaman.
Secara Umum Pengolahan Tanah Meliputi 3 Fase:
1. Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
2. Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
3. Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.

Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air dari total
kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman.Pengolahan tanah dengan cara basah yaitu
tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru memanjang dan menyilang sampai
tanah melumpur dengan baik.Pengolahan tanah paling lambat 15 hari sebelum
pemindahan bibit.

2
B. Persiapan benih dan Penanaman
→jenis benih yang digunakan juga sangat menentukan kualitas dan produktivitas dari
budidaya tanaman pangan yang dilakukan.

1. Siapkan biji padi


2. Rendam biji padi selama satu hari satu malam
3. Lalu taburkan biji pada lahan yang sudah disiapkan
4. Biji padi kami tanam pada tanggal 4 September 2017
5. Setelah biji ditanam rawat benih secara teratur dan lakukan pengecekan setiap harinya
agar benih tidak kekurangan air dan tetap mendapatkan sinar matahari.
6. Memindahkan bibit : Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung
jenis padinya, genjah / dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
7. Menanam : Tanaman muda ditancapkan ke dalam tanah yang digenangi air sedalam 10
sampai 15 cm hingga akarnya terbenam di bawah permukaan tanah.

C. Pemeliharaan
→pemeliharaan perlu dilakukan dalam budidaya tanaman pangan. Pemeliharaan bertujuan
agar tanaman pangan yang di budidayakan dapat tumbuh dengan baik dan bebas dari hama-
hama yang mengganggu.

1. Penyiraman : penyiraman kami lakukan 3 kali dalam seminggu, karena benih/biji


padi harus selalu terendam oleh air. Maka dari itu kami selalu melakukan pengecekan
terhadap benih padi yang kami tanam.
2. Penyiangan : penyilangan kami lakukan untuk membersihkan hama hama
penganggu yang menghambat laju pertumbuhan dari benih padi yang kami tanam.
3. Penggemburan tanah: dalam tahap ini kami tidak melakukan penggemburan tanah
dikarenakan budidaya tanman padi pengemburan tanah sudah dilakukan saat
pengolahan lahan.

D. Pemupukan
→dalam budidaya tanaman pangan padi pemupukan harus dilakukan saat pengolahan lahan.

3
BAB III
3.1 Panen

Panen Raya Padi di Sulsel, Mentan Terjunkan Tim Serap Gabah

Sulawesi Selatan saat ini sedang panen raya padi di berbagai tempat. Sebanyak 6.016 Ha
diantaranya berada di Kabupaten Takalar yang memasuki masa panen pada pertengahan Maret
dan awal April ini. Panen raya ini menimbulkan kekawatiran tidak terserapnya gabah petani,
sehingga berakibat turunnya harga jual di tingkat petani. Kondisi yang sama juga dirasakan di
beberapa wilayah sentra padi di Indonesia seperti Jawa dan Sumatera. Mengantisipasi hal ini,
Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Menteri Pertanian untuk mengadakan Program
Penyerapan Gabah Nasional. Mentan membentuk Tim Serap Gabah (Sergab) yang diterjunkan di
6 propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan
Sumatera Selatan. Tim Sergab ini akan bekerja bersama-sama dengan BULOG dan dibantu oleh
TNI AD untuk memastikan seluruh gabah hasil panen petani dapat diserap oleh BULOG, agar
petani memperoleh harga jual gabah yang layak sesuai HPP sebesar Rp.3.700/kg.Pemerintah
menargetkan melalui Program Sergab ini dapat menyerap sekitar empat hingga lima juta ton
gabah GKP dari 6 propinsi.
Kementerian Pertanian menggandeng BRI dalam penyediaan dana pembelian gabah
petani, agar dalam waktu 1x24 jam petani langsung menerima uangnya.Menteri Pertanian
bersama Gubernur Sulsel, dan Pangdam Wirabuana mencanangkan Program Panen, Serap Gabah
(Sergab) di propinsi Sulawesi Selatan, sesaat setelah melakukan panen raya di desa Pa'rasangan
Beru, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Selasa (15/03).Dalam kesempatan ini pula,
Mentan menyerahkan bantuan alsintan kepada petani berupa 36 traktor tangan, benih padi
INPARI dan INPAGO,serta benih jagung hibrida dan kedelai masing-masing 1 ton.

4
BAB IV

4.1 Pasca Panen

A. Perencanaa pengolahan hasil panen:


→dalam tahap ini kami berencana akan membuat nasi kuning

Bahan utama

Beras : 1 kg ( kualitas sedang hingga bagus, jangan beras impor ya ).


Santan kelapa : ± 2 gelas ( 400 ml ), gunakan santan dari 1 butir kelapa tua.
Kunyit : ± 5 cm ( seruas jari ), jangan menggunakan biang kunyit.
Serai : 2 batang.
daun salam : 4 lembar

Cara membuat nasi kuning sederhana gurih komplit

Yang paling pertama tentunya memilih beras dengan kualitas bagus dan cuci
hingga bersih dan tiriskan.
Buat santan dengan kekentalan sedang saja, jangan terlalu kental juga jangan ke
enceran. Paling tidak sediakan sekitar 2 gelas santan kelapa.
Parut kunyit dan peras diatas santan kelapa.
Cuci serai dan potong bagian ujungnya. Cuci juga daun salam.
Siapkan panci ukuran secukupnya dan masukkan beras, santan kelapa + kunyit, dan
serai.
Masak dengan api kompor sedang. Jangan lupa kada di aduk aduk supaya
matangnya merata.
Setelah air santan habis, aduk aduk sebentar dan angkat.
Sekarang siapkan langseng beserta air secukupnya.
Setelah airnya mendidih masukkan nasi kuning aron tadi.
Tunggu hingga matang sekitar 30 menit dan angkat.

Sajikan nasi kuning dengan mentimun di potong tipis bulat, irisan telur dadar, emping
dan bawang merah goreng, daun kemangi, atau juga dengan masakan orek tempe.
Dapat juga dengan ditambahkan bawang goreng maupun abon sapi (ayam ).

5
BAB V

5.1 Pemasaran

A. Kemasan produk/Design produk


→ dalam proses pemasaran kami berencana memasarkan produk kami melalui internet
dan dititipkan di warung warung terdekat. Rencananya kami menjual produk kami
dengan harga 7.000,00 per porsi. Jika pembelian melalui online kami menyediakan jasa
antar ke tempat tujuan.

6
LAMPIRAN

7
8
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Badan Litbang Pertanian

Anda mungkin juga menyukai