NIM : 1808102054
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Smt/Kelas : Satu (1)/B
Tema : Teknologi Informasi TEKNOLOGI
DALAM PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI
Istilah Globalisasi saat ini sudah tidak asing lagi bagi setiap orang. Di Era
Globalisasi ini, berbagai perkembangan terjadi secara melesat pada segala bidang,
seperti ; dalam bidang pembangunan, ekonomi, sosial, budaya, transfortasi,
khususnya dibidang teknologi informasi.
Era Globalisasi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor
terjadinya globalisasi adalah perkembangan teknologi informasi. Teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin canggih sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Segala akses dan kemudahan yang didapatkan dari
teknologi membuat masyarakat lebih dominan memanfaatkanya dalam
kehidupannya sehari-hari. Misalnya, ketika berkomunikasi jarak jauh kini lebih
mudah dengan adanya telephone, bahkan jarak tidak lagi menjadi alasan untuk
tidak bisa bertatap muka.
Pada dasarnya teknologi merupakan sebuah alat yang dibuat dengan tujuan
memudahkan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Jika dilihat dari sejarah
manusia, teknologi ternyata memang sudah dimanfaatkan sejak dulu, hanya saja
belum dikenal dengan istilah teknologi.
“Kata “teknologi” baru diciptakan pada abad ke 18. Kata ini berasal dari
kata yunani “techne” yang berarti seni kerajinan. Jadi kata teknologi
mengandung dua pengertian pokok, yaitu kegiatan dan pokoknya. Ada dua
sifat pokok yang menyertainya, yaitu efisiensi dan mempunyai tujuan
tertentu” (B.Uno & Lamatenggo, 2011).
Teknologi informasi kini menjadi sumber daya pada persaingan ketat antar
bangsa dalam upaya memajukan kualitas negaranya. Bahkan pada era globalisasi
ini, teknologi informasi berperan penting dalam menigkatkan daya saing antar
negara khususnya dalam bidang pendidikan.
Menurut Bambang Warsita dalam buku Pendidikan Jarak Jauh tahun 2011.
Berdasarkan data yang dirilis bulan Maret 2010, Indonesia menduduki
urutan rangking ke-67, jauh dibawah Vietnam (pada urutan ke-54) dan
Malaysia (pada urutan ke-27) (http://www.insead.edu, 10 Juni 2010).
Yang pertama yaitu radio, sebelum adanya televisi radio merupakan salah
satu media yang umum digunakan masyarakat. Radio dibuat untuk penyebaran
berita secara cepat, seiring waktu radio dimanfaatkan untuk penyiaran pendidkan,
masyarakat hanya perlu mendengarkan untuk belajar.
Yang ke-dua yaitu televisi, televisi kini menjadi salah satu media
pendidikan. Lain halnya dengan radio, masyarakat bukan hanya bisa
mendengarkan tetapi juga bisa melihat gambarnya. Dengan adanya saluran/chanel
khusus pendidikan, dimana program yang ditayangkan chanel tersebut merupakan
program-program yang mendidik dan dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa
ada rasa canggung dan malu dalam belajar, misalnya : cara-cara menggambar atau
melukis bagi usia anak, eksperimen dan praktikum lainnya untuk pelajar, ceramah
atau tausiah untuk lansia.
Jika tidak didukung oleh teknologi, mungkin pendidikan tidak akan bisa
menyebar secara merata. Walaupun pada kenyataannya masih ada masyarakat
yang belum terpenuhi pendidikannya secara layak. Dengan adanya JarDikNas
Indonesia mencoba merangkul setiap warganya agar sama-sama mampu
memanfaatkan teknologi sebagai sarana informasi yang efektif dan efisien dalam
belajar melalui jardiknas, sehingga semua mendapat pelayanan informasi
pendidikan tanpa terikat waktu dan terbatas jumlah peserta didik.
Selain itu jika dilihat dari sudut pandang islam. Dimana ilmu dihormati
dan muridnya ta’dzim terhadap guru. Sedangkan dalam teknologi pendidikan
msyarakat dituntut belajar sendiri, tidak adanya guru. Begitupun dengan sistem
pendidikan jarak jauh yang akan mengurangi rasa ta’dzim terhadap guru, serta
silaturrahmi antar peserta didikpun akan berkurang. Beda halnya dengan
pendidikan konvensional dimana guru dan murid, serta sesama peserta didik bisa
bersilaturrahmi dan berjumpa langsung. Namun semua itu tergantung pada
penggunanya, maka dari itu penting bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan
teknologi dalam pendidikan sebaik mungkin dengan memberikan batasan-batasan
tertentu dan bantuan dari pembimbing, agar tidak berdampak negatif seperti yang
telah dibahas diatas.
Daftar Pustaka
Warsita, B. (2011). Pendidikan Jarak Jauh (1st ed.). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.