Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhamad Muzaki Kurnia Ilahi

NIM : 1808102054
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Smt/Kelas : Satu (1)/B
Tema : Teknologi Informasi TEKNOLOGI
DALAM PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI

Hidup di era globalisasi merupakan sebuah tantangan besar bagi setiap


individu. Karena setiap individu dituntut untuk lebih aktif mengikuti
perkembangan zaman. Beberapa aspek kehidupan nyatanya berkembang dengan
sangat cepat, salah satunya adalah teknologi. Teknologi saat ini banyak
dimanfaatkan masyarakat bahkan sebagaian besar sudah menganggap teknologi
sebagai kebutuhan pokok, yang apabila tidak terpenuhi akan berdampak buruk.
Setiap aspek kehidupan di era globalisasi ini sudah didukung oleh teknologi
informasi, salah satunya adalah dibidang pendidikan. berbagai pendidikan kini
mudah didapat dengan adanya teknologi.

Teknologi dalam pendidikan menjadi sangat penting diterapkan. Sehingga


pendidikan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Namun masih banyak
masyarakat yang belum mampu memanfaatkan teknologi dalam pendidikan. maka
dari itu, perlu diketahui lebih dulu seluk beluk terkait teknologi dalam pendidikan
di era globalisasi ini, agar masyarakat Indonesia tidak tertinggal dan menjadi
masyarakat yang rendah akan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Istilah Globalisasi saat ini sudah tidak asing lagi bagi setiap orang. Di Era
Globalisasi ini, berbagai perkembangan terjadi secara melesat pada segala bidang,
seperti ; dalam bidang pembangunan, ekonomi, sosial, budaya, transfortasi,
khususnya dibidang teknologi informasi.

“Menurut Para pakar teknologi seperti dari UPI (Universitas Pendidikan


Indonesia) mengatakan bahwa globlisasi adalah suatu fenomena khusus
dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global
dan merupakan bagian dari proses manusia global itu” (B.Uno &
Lamatenggo, 2011).

Dari kutipan diatas, globalisasi dikatakan sebagai suatu fenomena.


Fenomena adalah suatu rangkaian peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu serta
memiliki imbas atau dampak pada ruang lingkup disekitarnya. Fenomena
globalisasi ini terjadi pada peradaban manusia, dimana manusia terus mengalami
perubahan gaya hidup, kebiasaan, adat, budaya, dan segala hal yang berkaitan
dengan kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu merupakan hasil dari proses
perjalanan hidup manusia itu sendiri. Dimana sekelompok masyarakat yang
memiliki potensi dan bakat menciptakan berbagai perkembangan disetiap cabang
kehidupan, sehingga menutut masyarakat lainnya untuk ikut berkembang
mengikuti perubahan tersebut, misalnya saja kendaraan roda dua yang awalnya
tanpa menggunakan mesin yakni sepeda. Kemudian karena pemikirin seorang ahli
akhirnya dikembangkan menggunakan mesin menjadi sepeda motor. Hal tersebut
menuntut para pengguna sepeda untuk berpindah menjadi pengguna sepeda motor
agar lebih cepat mencapai tujuan.

Era Globalisasi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor
terjadinya globalisasi adalah perkembangan teknologi informasi. Teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin canggih sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Segala akses dan kemudahan yang didapatkan dari
teknologi membuat masyarakat lebih dominan memanfaatkanya dalam
kehidupannya sehari-hari. Misalnya, ketika berkomunikasi jarak jauh kini lebih
mudah dengan adanya telephone, bahkan jarak tidak lagi menjadi alasan untuk
tidak bisa bertatap muka.

Pada dasarnya teknologi merupakan sebuah alat yang dibuat dengan tujuan
memudahkan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Jika dilihat dari sejarah
manusia, teknologi ternyata memang sudah dimanfaatkan sejak dulu, hanya saja
belum dikenal dengan istilah teknologi.
“Kata “teknologi” baru diciptakan pada abad ke 18. Kata ini berasal dari
kata yunani “techne” yang berarti seni kerajinan. Jadi kata teknologi
mengandung dua pengertian pokok, yaitu kegiatan dan pokoknya. Ada dua
sifat pokok yang menyertainya, yaitu efisiensi dan mempunyai tujuan
tertentu” (B.Uno & Lamatenggo, 2011).

Teknologi informasi kini menjadi sumber daya pada persaingan ketat antar
bangsa dalam upaya memajukan kualitas negaranya. Bahkan pada era globalisasi
ini, teknologi informasi berperan penting dalam menigkatkan daya saing antar
negara khususnya dalam bidang pendidikan.

Menurut Bambang Warsita dalam buku Pendidikan Jarak Jauh tahun 2011.
Berdasarkan data yang dirilis bulan Maret 2010, Indonesia menduduki
urutan rangking ke-67, jauh dibawah Vietnam (pada urutan ke-54) dan
Malaysia (pada urutan ke-27) (http://www.insead.edu, 10 Juni 2010).

Pernyataan di atas menunjukan bahwa kualitas daya saing sumber daya


manusia (SDM) di Indonesia masih tertinggal jauh oleh negara lain, bahkan oleh
negara tetangga yakni Malaysia, hal tersebut terjadi karena Indonesia masih belum
memanfaatkan teknologi secara optimal dalam pendidikan masyarakatnya. Maka
dari itu, sudah sepatutnya masyarakat indonesia mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman di era globalisasi ini melalui teknologi dalam
pendidikan.

Teknologi menjadi sangat penting diterapkan dalam pendidikan. Karena di


era globalisasi ini teknologi menjadi kebutuhan individu. Dengan memanfaatkan
teknologi informasi dalam pendidikan, masyarakat Indonesia tidak akan tertinggal
zaman dan menjadi masyarakat yang gagap teknologi. Sebaliknya dengan
menguasai pendidikan melalui teknologi informasi, masyarakat indonesia akan
mampu menjadi masyarakat yang inovatif dan modern bahkan siap untuk bersaing
dengan bangsa dari negara lain.

Teknologi dan pendidikan memiliki keterkaitan yang kuat. Karena tidak


akan pernah ada teknologi jika tidak ada pendidikan. Teknologi-teknologi canggih
tercipta dari pemikiran para ahli yang berpendidikan tentunya, sedangkan
pendidikan bisa didapat dengan mudah karena adanya teknologi yang membantu
proses belajar. Segala sesuatu yang berada dalam ruang lingkup ilmu
pengetahuan, seperti ; orang yang memiliki ilmu, tempat menimba ilmu, lembaga
penyelenggara pembelajaran termasuk ke dalam raung lingkup pendidikan.
Kaitannya dengan teknologi ialah ilmu yang telah menciptakan teknologi-
teknologi canggih dan terus berkembang. Dari sisi lain, teknologi juga sangat
berpengaruh dalam pendidikan. Banyaknya teknologi yang dibuat kini semakin
memudahkan pembelajaran, baik teknologi itu dibuat sengaja untuk tujuan
pendidikan maupun tidak.

Teknologi kini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat,


khususnya masyarakat modern. Teknologi berkembang dengan sangat pesat
seiring dengan perkembangan zaman. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwasannya
mayoritas manusia dibelahan dunia kini menggunakan teknologi dalam
menunjang kegiatan sehari-harinya. Oleh sebab itu, teknologi terus menerus
diperbaharui oleh para ahli hingga menjadi senjata yang ampuh dalam setiap
aspek kegiatan manusia, baik dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, bahkan
dalam bidang pendidikan.

“Dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003,


ternyata telah disadari penerimaan pengakuan bahwa sudah bukan
masanya mengandalkan pendekatan konvensional saja dalam
menyelenggarakan sistem pendidikan nasional” (Darmawan, 2012).

Kutipan diatas membuktikan bahwa saat ini teknologi sudah sangat


penting untuk mengambil peran dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan
adanya pendidikan manusia mampu berkembang mengikuti perubahan-
perubanhan zaman, manusia akan mampu bersaing dan hidup dengan layak.
Namun, sistem pendidikan seringkali menjadi hambatan dalam proses
pembelajaran, kurangnya fasilitas pendidikan juga membuat sebagian masyarakat
enggan dan malas untuk belajar, sehingga seiring waktu teknologi masuk ke
dalam dunia pendidikan agar dapat mempermudah masyarakat dalam belajar.

Di era globalisasi ini manusia semakin dimanjakan dengan teknologi,


khisusnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan kini mudah didapatkan,
contohnya adalah bahan materi pendidikan yang kini bisa dengan mudah diakses
melalui internet. Internet merupakan sebuah layanan teknologi yang disediakan
untuk mengakses informasi apapun dalam bentuk apapun. Bukan hanya internet,
saat ini alat-alat teknologi sengaja diciptakan untuk membantu pendidikan, seperti
; infocus, komputer, kalkulator. Bahkan banyak lagi media yang penciptaannya
bukan untuk pendidikan namun kini dimanfaatkan untuk pendidikan diantaranya ;

Yang pertama yaitu radio, sebelum adanya televisi radio merupakan salah
satu media yang umum digunakan masyarakat. Radio dibuat untuk penyebaran
berita secara cepat, seiring waktu radio dimanfaatkan untuk penyiaran pendidkan,
masyarakat hanya perlu mendengarkan untuk belajar.

Yang ke-dua yaitu televisi, televisi kini menjadi salah satu media
pendidikan. Lain halnya dengan radio, masyarakat bukan hanya bisa
mendengarkan tetapi juga bisa melihat gambarnya. Dengan adanya saluran/chanel
khusus pendidikan, dimana program yang ditayangkan chanel tersebut merupakan
program-program yang mendidik dan dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa
ada rasa canggung dan malu dalam belajar, misalnya : cara-cara menggambar atau
melukis bagi usia anak, eksperimen dan praktikum lainnya untuk pelajar, ceramah
atau tausiah untuk lansia.

Yang ke-tiga yaitu media percetakan, media percetakan banyak mencetak


majalah atau buku-buku pendidikan yang menarik, bahkan kini buku pendidikan
bisa diakses dengan mudah melalui handphone atau laptop dalam bentuk soft file.

Yang ke-empat yaitu internet. Melalui internet pendidikan juga bisa


diselenggarakan walau jarak jauh tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Sehingga mampu menjangkau siapapun yang mau belajar tanpa terikat ruang dan
waktu. Lain halnya dengan pendidikan konvensional yang terbatas waktu serta
jumlah peserta didiknya.

“Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik salah


satunya media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran” (Darimi,
2017).

Media-media yang biasa dimanfaatkan pendidikan diantaranya, media


visual/grafis, media audio, media cetak, media proyeksi diam, media
simulasi/permainan. pendidikan disajikan dalam bentuk animasi, gambar-gambar
menarik, rekaman langsung, atau video, bentuk lagu, audio, syiar-syiar pendidikan
majalah, juga dengan alat bantu seperti infocus, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, teknologi informasi sudah dimanfaatkan dalam pendidikan.


Karena teknologi sangat membantu dalam penyebaran pendidikan, khususnya di
Indonesia yang wilayahnya sangat luas dan jumlah penduduknya terbilang cukup
padat.

“Salah satu wujud pemanfaatan TIK dalam menejemen pendidikan di


Indonesia adalah Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) pada tahun
2006” (Warsita, 2011).

Jika tidak didukung oleh teknologi, mungkin pendidikan tidak akan bisa
menyebar secara merata. Walaupun pada kenyataannya masih ada masyarakat
yang belum terpenuhi pendidikannya secara layak. Dengan adanya JarDikNas
Indonesia mencoba merangkul setiap warganya agar sama-sama mampu
memanfaatkan teknologi sebagai sarana informasi yang efektif dan efisien dalam
belajar melalui jardiknas, sehingga semua mendapat pelayanan informasi
pendidikan tanpa terikat waktu dan terbatas jumlah peserta didik.

Banyak sekali manfaat penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan.


secara garis besar diantaranya sebagai berikut : mempermudah dalam mengakses
materi belajar, belajar lebih fleksibel tanpa terikat ruang dan waktu, peserta dapat
lebih interaktif dalam belajar tanpa rasa canggung, semua kalangan bisa ikut serta
tanpa batasan usia, pengolahan materi lebih cepat dan mudah.

Teknologi dalam pendidikan juga memiliki dampak negatif. Yakni karena


pendidikan terlalu dimanjakan dengan teknologi salah satunya internet, sehingga
masyarakat menjadi ketergantungan akan internet. Mereka memilih cara-cara
instan dan enggan untuk berfikir sendiri, yang akhirnya malah akan menanamkan
kebodohan dalam dirinya karena otak tak lagi diasah dan berfikir encer. Sehingga
pendidikan didapat tanpa dipelajari lebih dalam, melainkan hanya dimanfaatkan
untuk kemudahan dengan cara meniru atau mencuri karya orang lain melalui
internet (plagiat) sehingga melanggar hak cipta penulis karya tersebut dengan
alasan mengambil cara cepat atau jalan pintas.

Selain itu jika dilihat dari sudut pandang islam. Dimana ilmu dihormati
dan muridnya ta’dzim terhadap guru. Sedangkan dalam teknologi pendidikan
msyarakat dituntut belajar sendiri, tidak adanya guru. Begitupun dengan sistem
pendidikan jarak jauh yang akan mengurangi rasa ta’dzim terhadap guru, serta
silaturrahmi antar peserta didikpun akan berkurang. Beda halnya dengan
pendidikan konvensional dimana guru dan murid, serta sesama peserta didik bisa
bersilaturrahmi dan berjumpa langsung. Namun semua itu tergantung pada
penggunanya, maka dari itu penting bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan
teknologi dalam pendidikan sebaik mungkin dengan memberikan batasan-batasan
tertentu dan bantuan dari pembimbing, agar tidak berdampak negatif seperti yang
telah dibahas diatas.

Jika dalam pendidikan konvensional ada guru yang membimbing secara


langsung. Maka dalam pendidikan jarak jauh berbasis teknologi juga perlu adanya
pembimbing agar pembelajaran terarah dengan jelas.
“Penerapan teknologi pendidikan membawa dampak terhadap peranan
guru dimasa depan, yang ditandai dengan berubahnya peranan guru pada
masa globalisasi dari pemberi informasi yang utama menjadi berperan
sebagai pemimpin belajar, fasilitator, moderator, motivator, evaluator,
tutor, inovator, dan sebagainya” (Gusmaneli, 2012).

Guru sebagai pemimpin belajar berarti bertanggung jawab atas berjalannya


pembelajaran yang diadakan. Meskipun tidak bertemu secara fisik, guru harus
mampu membimbing proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Guru juga
berperan dalam memberi dukungan belajar pada setiap peserta didiknya, serta
mengevaluasi kekurangan dari hasil pembelajaran tersebut agar kedepannya
berjalan lebih baik. Guru juga wajib memfasilitasi kebutuhan peserta didik,
memberikan pengarahan pembelajaran dan berbagai inovasi agar pembelajaran
lebih menarik.

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, saat ini di


globalisasi sudah menjadi fenomena diseluruh dunia khususnya di Indonesia,
salah satu faktor globalisasi yaitu perkembangan teknologi. Agar tidak semakin
tertinggal di era globalisasi ini, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan
yaitu dengan pendidikan. Pendidikan di era globalisasi ini sangat sulit didapat jika
tidak ada alat bantu dalam proses pencapaiannya. Sehingga teknologi
dimanfaatkan sebagai alat bantu pendidikan dengan tujuan masyarakat mendapat
pendidikan lebih cepat, mudah, dan merata. Disisi lain pendidikan menjadi faktor
penentu daya saing sumber daya manusia baik lokal maupun internasional,
sehingga masyarakat Indonesia perlu berusaha sebaik mungkin agar bisa
memanfaatkan teknologi dalam pendidikan di era globalisasi ini dengan sebaik
mungkin

Daftar Pustaka

B.Uno, H, & Lamatenggo, L. (2011). Teknologi Informasi & Informasi


Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Darimi, I. (2017). TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI
MEDIA, 1, 111–121.

Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gusmaneli, G. (2012). Dampak Teknologi Pendidikan Terhadap Peranan Guru Di


Masa Depan. Al-Ta Lim, 19(2), 166. https://doi.org/10.15548/jt.v19i2.18

Warsita, B. (2011). Pendidikan Jarak Jauh (1st ed.). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai