Anda di halaman 1dari 6

Kondisi Dunia Pendidikan di Indonesia

Mata Kuliah Landasan Pendidikan

Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Jakarta

2017
Kondisi Dunia Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan bagian yang sangat utama dalam pembangunan


sebuah bangsa karena dapat menjadikan tolok ukur standar tinggi rendahnya derajat
suatu bangsa, berdasarkan mutu atau kualitas pendidikan yang diterapkan dalam
bangsa tersebut. Bagusnya pendidikan yang dilaksanakan atau yang diterapkan,
menunjukan bagusnya kualitas bangsa atau negara tersebut. Hal ini dapat
menandakan maju mundurnya sebuah peradaban dari sebuah bangsa atau negara
berdasarkan kualitas masyarakatnya yang berpendidikan.

Dibutuhkan adanya pendidikan yang tepat sasaran serta efektif, yang akan
melahirkan generasi bangsa dengan kemampuan etos kerja yang tinggi, yang dapat
membawa bangsanya menjadi maju dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa
lainnya di dunia. Hal ini yang sudah seharusnya dijadikan sebagai program nasional
bangsa kita, agar untuk dapat dijadikan perhatian khusus dan utama pada sektor
pendidikan nasional yang sudah sepatutnya dapatkan sepenuhnya dari negara baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah . Dalam arti Negara disini, yaitu baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sudah seharusnya terus menerus
berupaya untuk memperbaiki sistem didalam Instansi yang ada dan yang terkait , agar
dapat sejalan dengan situasi kondisi dan kebutuhan bangsa kita.

Adapun tujuan dari Pendidikan Nasional Indonesia yang terkandung di dalam


UUD 1945 yakni dapat mencerdaskan bangsa Indonesia sebagai sarana
pembentukan karakter bangsa berlandaskan kesejahteraan bangsa yang dapat
menopang keberlangsungan perjalanan bangsa Indonesia kedepannya. Oleh sebab
itu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting diperlukan dalam kehidupan
ini, karena akan menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai intelektualitas
tinggi yang akan memberikan manfaat bagi perubahan dan kemajuan suatu bangsa.

Kualitas sumber daya manusia yang akan diharapkan lebih baik dan maju dari
sisi pendidikan yang diperolehnya tidak terlepas pula dari sarana dan prasarana
pendidikan yang tersedia agar dapat mempermudah dalam proses pembelajaran dan
pengajaran di suatu sekolah. Seperti halnya :

1. Gedung sekolah.
Bangunan yang tersedia seperti gedung sekolah akan sangat mempengaruhi
anak didik dalam proses belajar dan mengajar , apabila terdapat gedung yang
tidak memadai atau tidak layak untuk dipergunakan dapat mempengaruhi
efektifitas dalam pembelajarannya. Jika hal ini dibiarkan terjadi berkelanjutan dan
tanpa turut sertanya peran pemerintah dalam hal perbaikannya dapat
menimbulkan diskriminasi pendidikan bagi masyarakat yang berada di tempat
terpencil atau daerah yang tertinggal.

2. Jumlah tenaga pengajar yang berkualitas.


Masih banyak di daerah-daerah yang terpencil atau tertinggal yang
kekurangan akan tenaga pengajar atau guru, serta pengajar yang mempunyai
kualitas. Disini diperlukan peran serta Pemerintah dalam melakukan pemetaan
tenaga pengajar di setiap daerah agar jumlah pengajar di setiap daerah
mempunyai jumlah tenaga pengajar yang sesuai di butuhkan di daerah tersebut.
Disamping itu juga peran serta Pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga
pengajar dengan melakukan dan meningkatkan berbagai macam pelatihan bagi
tenaga pengajar agar kemampuannya dalam menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa-siswanya . Serta diperlukan tenaga pengajar yang mempunyai jiwa
pembimbing serta mepunyai jiwa pengabdian agar dapat memberikan nilai
kualitas lebih bagi siswa didiknya

3. Kesejahteraan tenaga pengajar.


Kesejahteraan yang didapat bagi tenaga pengajar mempunyai pengaruhi atau
peran terhadap kualitas pendidikan yang di ajarkannya. Karena mereka akan
mencari masukan tambahan sebagai pekerjaan sampingan seperti halnya
melakukan pekerjaan berdagang, mengojek atau memberi les privat maupun
pekerjaan lainnya.

4. Rendahnya prestasi anak didik .


Rendahnya kualitas tenaga pengajar serta kesejangan kesejahteraan tenaga
pengajar sangat mempengaruhi prestasi anak didiknya, hal ini tidak dapat
dihindari dikarenakan tenaga pengajar yang tidak mendapatkan peningkatan
pendidikan ilmunya akan memberikan hasil pengajaran kepada siswa didik sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya. Selain hal tersebut seringnya tenaga
pengajar melakukan pekerjaan sampingan sebagai tambahan pemasukan
kebutuhan hidupnya memberikan dampak yang sangat besar bagi siswa didiknya
dalam belajar mengajarnya menjadi terbatas dikarenakan lebih mengutamakan
pekerjaan sampingannya yang memberikan hasil lebih dibandingankan sebagai
pengajar.

5. Kurangnya kesempatan pemerataan pendidikan.


Kurangnya minat sumber daya manusia di suatu daerah akan pendidikan
dikarenakan pelayanan pendidikan yang tersedia tidak memadai, sehingga
menimbulkan jumlah sumber daya manusia yang menjalankan pendidikan di SD,
SMP maupun SMA menjadi terbatas dan berkurang, hampir terjadi disetiap
daerah. hal ini yang menjadikan kesempatan pemerataan pendidikan di setiap
daerah tidak pernah sama.

6. Kurangnya keserasian hubungan pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.


Jumlah lulusan anak didik yang ada setiap tahunnya tidak pernah seimbang
dengan pertumbuhan kesempatan kerja yang ada, sehingga banyak
menimbulkan permasalahan tersendiri yaitu timbulnya jumlah pengangguran baru
yang disebabkan kurangnya keterampilan dari anak didik yang telah lulus sekolah.
Hal ini dikarenakan materi kurikulum pendidikan yang diajarkan pada anak didik
kurang berfungsi secara optimal.

7. Mahalnya biaya pendidikan.


Hal yang sering dijumpai dimasyarakat pada umumnya hingga saat ini
mengenai biaya pendidikan itu mahal, dikarenakan anak didik yang akan memulai
awal pendidikannya di bangku TK, hampir sebagian besar mengeluhkan akan
besar jumlah uang yang harus mereka keluarkan untuk biaya masuk sekolah TK.
Menandakan bahwa mendapatkan pendidikan itu memerlukan tidak sedikit biaya.
Banyak orang beranggapan bagaimana jenjang sekolah berikutnya seperti di SD,
SMP maupun SMA apabila jenjang sekolah awal pendidikan saja seperti jenang
sekolah TK sudah memerlukan biaya yang cukup mahal atau besar bagi kalangan
masyarakat yang berpenghasilan menengah maupun masyarakat yang
berpenghasilan bawah.
8. Standarisasi Nasional
Pemerintah harus melakukan standarisasi pelayanan pendidikan serta
standarisasi pendidikan nasional, agar dapat meningkatkan mutu atau kualitas
pendidikan nasional bangsa kita. Adapun standarisasi diperlukan agar dapat
terencana, terarah, dan berkelanjutan dalam pelaksanaan dan pengawasan
pendidikan nasional yang bermutu.

Kurikulum yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar maupun


penyusunan kurikulum memiliki keterkaitan dengan teori pendidikan. Salah satu dari
teori pendidikan yang di praktikan dalam dunia pendidikan di Indonesia seperti halnya
teori Pendidikan klasik. Teori pendidikan klasik bertujuan untuk menciptakan siswa
menjadi ilmuwan, dimana materi pembelajaran yang di pergunakan anak didik
terorganisasi secara logis dan jelas. Hal ini terdapat pada pendidikan di pesantren
atau pendidikan dijenjang S2 dan S3.

Solusi sistemik untuk mengatasi permasalahan kondisi pendidikan di Indonesia


seperti hal yang telah dipaparkan diawal yaitu dengan mengubah sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan, dimana sistem pendidikan selalu berkaitan
dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Solusi teknis mengupayakan dengan
meningkatkan sistem pendidikan dimana bagi tenaga pengajar diberikan kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta pemberian pelatihan guna
meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Solusi untuk meningkatkan prestasi anak
didik diberikannya peningkatan kualitas dan kuantitas materi pelajaran serta
peningkatan alat- alat peraga serta alat pendidikan lainnya. Pemerintah dapat
mengupayakan dalam bentuk meningkatkan anggaran pendidikan sebagai tanggung
jawab pemerintah bagi warganya untuk memperoleh pendidikan.
Dalam penyusunan kurikulum sepatutnya dapat mempertimbangkan segala
potensi yang ada seperti halnya sumber daya manusia, potensi alamnya, maupun
sarana dan prasarana yang ada. Melatih berpikir kritis dalam pendidikan agar dapat
bersikap kritis dan toleran yang menumbuhkan rasa keadilan dan kepekaan yang
dapat mengatasi permasalahan.
Tenaga pengajar merupakan hal utama dalam menyelenggarakan pendidikan.
Sudah sepatutnya perbaikan perlu ditingkatkan agar tenaga pengajar dituntut memiliki
wawasan serta mempunyai kualitas pengajaran yang berkualitas. Dengan adanya
solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dan
berkualitas, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi yang berkepribadian dan
bermartabat sesuai dengan harapan bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai