Anda di halaman 1dari 2

Keluarga adalah rumah untuk pulang

Kasih sayang, kesedihan, kebahagiaan,dan suka duka yang kita rasakan pasti akan hadir dengan sendiri
dalam sebuah keluarga. Tidak ada yang tulus dalam mencintai dan menyayangi selain keluarga kita
sendiri. Jangan pernah melupakan kasih dan sayang dari orang tua kita, mereka telah melalui rasa lelah
dan sakit karena telah merawat dan menyekolahkan kita hingga kita menjadi seperti ini. Sering kali kita
menyakiti hatinya tanpa tau pengorbanan mereka. Mungkin hanya satu yang dapat kita tunjukkan yaitu
dengan prestasi yang kita dapat dan setidaknya berikan mereka kebahagiaan walau hanya sebatas
menemuinya lalu mengajaknya berbicara dengan penuh kehangatan.

Keluarga adalah salah satu hal terpenting yang kita miliki, yang tak akan pernah berubah dan selalu ada
ketika dibutuhkan. Lebih baik hidup sederhana bermakna, daripada hidup mewah tapi mengorbankan
cinta keluarga. Keluarga adalah tempat dalam berbagai macam cerita apapun tanpa mengjudge apapun
masalah yang di hadapi dan rela berkorban demi keutuhan keluarganya. Sering kali saya menemukan
kehidupan keluarga yang tidak saling peduli.

Okey di sini saya ingin bercerita sedikit tentang keluarga yang bisa di bilang terancam tidak bisa bersama.
Saya pernah mengalami posisi ini , tiap hari di penuhi tagisan, pertengkaran dan segala macam
kehancuran. Saya tidak menduga akan menjadi seperti ini, ayah yang saya bangga-banggakan tidak akan
pernah menyakiti hati saya cinta pertama saya telah berhasil melukai hati saya. Keluarga yang dulu
harmonis bahagia hancur karena perselingkuhan rasa ketidakpuasan atau hawa nafsu yang tinggi.
Mereka tidak memikirkan bagaimana nantinya akibat perceraian mereka. Anak-anak menjadi terlantar,
belum lagi ejeken dari sekitarnya yang dapat membuat mentalnya tidak bagus dan emosi yang sering
melanda. Tapi dari kehidupan inilah meraka belajar bahwa kehidupan memiliki jalannya masing-masing.

Anak dari korban perceraian memiliki mental yang sering kali terkucilkan tapi dari masalah itulah mereka
belajar tidak peduli lagi belajar tidak menghiraukan omongan tentang dirinya. Sering kali saya menemui
anak korban perceraian memiliki pemikiran yang lebih dewasa pandai bersikap namun ada juga yang
merasa depresi tidak terima akan masalah yang di hadapi dan seringkali merasa tidak dihargai lalu, apa
arti sebuah keluarga yang sesungguhnya?

Saya pernah merasakan pahitnya hidup, berasal dari keluarga sederhana dan berkecukupan. Dulu sering
kali saya merasa di kucilkan oleh teman saya karena beda kasta, sering kali mereka hanya menghargai
orang yang berada saja hingga suatu ketika ayah saya naik jabatan kehidupan kamipun mulai membaik
saya menjadi lebih sering di hargai oleh teman saya dan banyak yang mulai cari muka terhadap saya.
Keluarga yang dulu harmonis penuh dengan canda tawa berbagi cerita penuh dengan nasehat dan
petuah hilang karena kekayaan. Itulah sebabnya mengapa saya benci kekayaan, saya kira menjadi kaya
itu enak apapun bisa di dapatkan tetapi saya tidak memikirkan resikonya.

Semua berawal dari ayah saya naik jabatan, rumah menjadi sepi sering kali terjadi pertengkaran di
dalamnya belum lagi tiap malam saya melihat ibu saya menangis. Dari situlah saya belajar bahwa arti
sebuah keluarga lebih baik dari segalanya. Ketika kasih sayang yang kau dapatkan waktu kecilmu pasti
akan kau rindukan nantinya untuk itu hargai selagi masih ada jaga dia selagi masih utuh sebelum
semuanya hancur dan berubah namun, sejauh apapun kamu melangkah mencari ketenangan, kamu
mencari kebahagiaan, kamu mencari jalan keluar tetap saja rumahmu lah jalan mu akan kembali. Sejauh
apapun kamu menolak rumah tetap akan menjadi tempat ternyamanmu tetap menjadi tempat kamu
pulang san berbagi cerita sebenci apapun kamu terhadap keadaannya, mungkin saja saat itu masalah
hadir tepat di saat kamu pulang ke rumahmu makanya kamu merasa tidak nyaman.sekian dari saya.

Anda mungkin juga menyukai