SEJAHTERA
TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana
Oleh :
WIWIK RAHMAD PADLI
130403022
No. Dok : FM-GKM-SITI-FT-6-06-07; Tgl.Efektif :09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman: 1 dari 1
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas
Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat akademis yang harus
Teknik Industri, khususnya program studi reguler strata satu (S1), Fakultas
Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari struktur pengerjaan dan dasar-dasar
dari penelitian yang akan dilakukan di UKM Dodol Sejahtera. Tugas Akhir ini
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya
JANUARI, 2019
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Departemen Teknik Industri USU serta telah memberikan nikmat kesehatan dan
ilmu kepada penulis selama masa kuliah dan dalam penyelesaian laporan Tugas
Sarjana ini.
dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun
kepada:
1. Kepada kedua Orang Tua saya yang tiada hentinya mendukung penulis baik
2. Ibu Dr. Eng. Listiani Nurul Huda, MT. sebagai Dosen Pembimbing yang
3. Ibu Dr. Meilita Tryana Sembiring, ST, MT, selaku Ketua Departemen dan
7. Bang Tumijo, Bang Edi, Bu Ester, Bang Nurmansyah, Kak Dede, Kak
Neneng, Kak Rahmaini, dan Kak Mia sebagai Staf pegawai Departemen
8. Anggi Javani Simarmata sebagai teman dan sahabat yang telah mendukung
USU, Ega Abraham, Agastya R. Arif, Ahmad Husaini, Aji Prasetio, Akbar
Alayubi, Bayu Noviza, Haritz Gozi, Hilman Ismail, Imam Ramzani, Iyel
Syaputra, Mhd Alwi Hudaya, Mhd Azmi, Mhd Munawir, Mhd Gabriel,
Ananda Rizki, Mhd Primo, Raden Aldi, Rio Evaldo, Robby Simbolon,
angkatan 2013 “REPTIGS” yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
iv
Universitas Sumatera Utara
10. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam
penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
LEMBAR JUDUL ................................................................................ i
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
GAMBAR HALAMAN
2.3. Lokasi Dodol Sejahtera Dilihat dari Google Maps .................... II-3
GAMBAR HALAMAN
TABEL HALAMAN
TABEL HALAMAN
LAMPIRAN HALAMAN
Abstrak : Kemasan adalah sebagai sistem penyimpanan bahan makan yang bertujuan untuk
melindungi makanan, barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya. Selain itu
kemasan juga bertujuan sebagai wadah, agar barang mudah dibawa selama dalam
perjalanan. Kemasan pada makanan dan minuman juga tidak hanya sekedar sebagai
pembungkus dan wadah, akan tetapi juga bertanggung jawab terhadap keamanan dan
keutuhan kualitas makanan dan minuman yang dikemasnya. Perkembangan teknologi seperti
saat ini menjadikan bentuk dan fungsi dari kemasan sudah menjadi hal penting untuk
konsumen. salah satu permasalahan ini muncul di UKM Dodol Sejahtera yaitu bentuk
kemasan yang tidak kedap udara yang menimbulkan umur simpan dodol tidak tahan lama.
UKM Dodol Sejahtera mendistibusikan Dodol yang produksi dibeberapa Supermarket yang
ada disekitar kota Medan Sumatera Utara diantaranya, Aroma Bakery, Carrefour Fair
Medan, Suzuya Supermarket, Outlet Dodol Sejahtera. Selain itu kondisi dan suhu diruangan
supermarket masing-masing berbeda diantaranya: Aroma Bakery: 17 derajat, Suzuya
Supermarket: 19 derajat, Carrefour Fair Medan: 16 derajat, Outlet Dodol Sejahtera: 25
derajat. Hal ini mempengaruhi kondisi umur simpan dodol yang mengalami kondisi suhu
ruanan yang berdeda-beda. Maka dalam hal ini perlu dilakukan perbaikan kemasan dodol
dengan mengunakan pendekata metode Quality Function Deployment (QFD). Tahap awal
yang dilakukan terlebih dahulu dengan metode ini yaitu dengan menyebar keusioner terbuka
dan kuesioner tertutup. Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh hasil
gambaran rancagan kemasan yang melihat beberpa aspek seperti bentuk, fungsi, bahan
kemasan dll. Selain itu perlu dilakukan juga perbaikan inovasi mesin pengemas dodol
tersebut guna mewujudkan terciptanya inovasi kemesan dodol. Rancangan mesin pengemas
dilakukan dengan pendekatan Antropometri. Dengan metode Antropometri ini dilakukan
perhitungan beberapa dimensi tubuh operator pada saat menggunakan mesin pengemas, di
antaranya dimensi Tinggi Mata Duduk (TMD), Jangkauan Tangan (JT), Diameter Genggam
(DG) yang masing memperolah hasil perhitungan persentil yang berbeda-beda, yaitu Tinggi
Mata Duduk (TMD) 74 cm, Jangkauan Tangan (JT) 4 cm, Diameter Genggam (DG) 40 cm. Hasil
ini yang digunakan sebagai data untuk melakukan perancagan mesin pengemas dodol UKM
Dodol Sejahtera.
Kata kunci : Umur simpan Dodol, Quality Function Deployment (QFD), Antropometri
1
Mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
untuk melindungi makanan, barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam
lainnya. Selain itu kemasan juga bertujuan sebagai wadah, agar barang mudah
dibawa selama dalam perjalanan. Kemasan pada makanan dan minuman juga
tidak hanya sekedar sebagai pembungkus dan wadah, akan tetapi juga
pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu fungsi protektif yang berkenaan dengan
konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau
1
Noviadji Benny Rahmawan, 2014. “Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian”
dalam: Jurnal Fakultas Desain Vol.1 Nomor 01 - Juli 2014
2
Kajianpustaka.( 2016, 29 Oktober). Kemasan. Dari
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-kemasan.html
I-1
Universitas Sumatera Utara
I-2
3
Menurut penelitian terdahulu yang dibawakan oleh Trahazura yang
membahas kualitas kemasan yang tidak baik. Jurnal ini membahas masalah
kemasan Ayam Geprek Beringas, diantaranya ukuran yang tidak sesuai dengan
ukuran produk dan kemasan yang rawan pecah. Adanya masalah terhadap
kemasan menjadi semakin penting untuk diatasi karena 87% penjualan merupakan
hasil penjualan dibawa pulang atau menggunakan layanan pesan antar, yang
kemasan yang mudah dibuka dan ditutup dengan aman, ukuran yang mudah
mudah dibaca.
4
Menurut penelitian lainnya yang dibawakan oleh Fauzi yaitu perancangan
kemasan yang tidak memiliki standar usaha. Tahu Kinanti belum mampu
produk yang belum memenuhi standar kemasan, hal ini pun dibuktikan dari
3
Trahazura Reizva, 2017. “Perancangan Kemasan Baru Ayam Geprek Beringas Menggunakan
Metode Quality Function Deployment” dalam: Jurnal e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3
Desember 2017
4
Fauzi DN Azhari, 2015. “Usulan Perbaikan Kemasan Produk Menggunakan Metode Quality
Function Deployment Pada Usaha Tahu Kinanti” dalam: Jurnal e-Proceeding of Engineering :
Vol.2, No.2 Agustus 2015
itu, Tahu Kinanti perlu melakukan perbaikan desain kemasan sehingga dapat
menciptakan suatu kemasan yang memberikan daya tarik dan jaminan kualitas
dari produk tahu yang dikemas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan umur simpan dodol nanas yang dikemas
dengan jenis kemasan edible film, tetapi jenis kemasan yang digunakan untuk
pengujian umur dodol yaitu jenis edible film tapioka. Manfaat dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang umur simpan dodol yang
dikemas oleh edible film tapioka sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik
sebagai bahan pengemas makanan semi basah, dan dapat dijadikan sebagai ajang
ada dua tahap yaitu penelitian pendahuluan untuk menentukan plastik yang
digunakan sebagai standar makanan dodol dan batas kritis dari parameter yang
akan digunakan sebagai parameter umur simpan dodol, serta penelitian utama
5
Sutrisno Asep Dedy, 2016. “Penggunaan Umur Simpan Dodol Nanas (Ananas comosus L.)
Dengan Pengemas Edible Film Tapioka” dalam: Jurnal Teknologi Pangan, Fakultas Teknik,
Universitas Pasundan.
Shelf Life Testing) dengan pendekatan Arrhenius. Metode ASLT adalah metode
yang digunakan untuk mengetahui umur simpan dodol yang dipengaruhi oleh
perubahan suhu. Adapun suhu yang digunakan adalah 5oC, 27oC, dan 35oC
dengan lama penyimpanan 30 hari dengan rentang analisis setiap jeda 5 hari.
Hasil perhitungan terhadap umur simpan dodol nanas dengan kemasan edible film
tapioka dengan suhu penyimpaanan 27oC didapatkan pada parameter kadar air
khamir memiliki umur simpan selama 71 hari, pada parameter angka peroksida
didapatkan umur simpan selama 42 hari dan pada parameter AW (Water Actiivity)
umur simpan tidak jauh berbeda, yaitu 71 hari. Hasil pengujian organoleptik
mutu dodol dengan aplikasi kemasan edible coating, Penelitian ini bertujuan
untuk menguji mutu dodol ketan yang dikemas dengan edible coating dari kitosan
(kontrol), 1%, dan 2% dan (2) faktor lama penyimpanan yaitu 0, 5, 10, dan 15
6
Yahya Kristiana, 2015. “Karakteristik Organoleptik Dodol Ketan yang Dikemas dengan Edible
Coating dari Kitosan Rajungan Selama Penyimpanan Suhu Ruang” dalam Jurnal Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 3, September 2015
kali ulangan. Uji yang dilakukan pada setiap perlakuan yakni uji organoleptik.
parameter warna dan tekstur hingga hari ke-15, dan parameter aroma dan rasa
bahan plastik dan bahan kertas lilin. Kelebot jagung sering digunakan sebagai alat
pembentukan asam lemak bebas terhadap dodol dan dapat mengurangi dodol
berbau tidak sedap. Bahan plastik dan bahan kertas lilin memiliki dampak dan
kertas lilin sebagai kemasan dapat menekan peningkatan kadar air, bilangan
dan plastik Polietilen lebih baik dibanding dengan bahan kemasan kertas lilin.
untuk menghambat peningkatan kadar air, bilangan peroksida, dan jumlah bakteri.
8
Menurut penelitian lainnya yang dibawakan oleh Ristanto mengenai
Kipas adalah UKM yang memproduksi souvenir kipas dengan sistem pesanan
7
Johnrencius Michael, 2017. “Pengaruh Penggunaan Kemasan Terhadad Mutu Kukis Sukun”
dalam: Jurnal JOM FAPERTA UR Vol.4 No. 1 Februari 2017
8
Ristanto Agung, 2012. “Perancangan Mesin Penyayat Bambu Secara Ergonomis”
dalam:Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 11, No. 2, Des 2012
make to order. Seiring perkembangan waktu, UKM Jamboel Kipas tidak dapat
karena waktu proses yang lama terjadi pada bagian penyayatan bambu, yaitu
ukuran tubuh operator, keluhan selama bekerja, dan waktu proses penyayatan
bekerja cukup ergonomis karena ukuran tempat kerja disesuaikan dengan dimensi
setelah perancangan sebesar 4,42 detik/iratan dan output memiliki standar sebesar
mengharuskan pekerja secara manual dengan cara menekan jenang yang sudah
matang dengan bantuan entong kayu sebagai alat untuk meratakan jenang. Banyak
pekerja yang digunakan dari 31 karyawan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya alat pengepresan jenang pekerja lebih nyaman dalam
menggunakan alat tersebut, selain itu lebih efektif dibanding dengan alat
sebelumnya. Adapun saran yang dapat diberikan adalah agar lebih memperhatikan
Ergonomi supaya menghasilkan hasil desain suatu produk yang baik. Dalam
UKM ini merupakan salah satu UKM yang cukup dikenal di daerah Serdang
Bedagai dan di beberapa daerah lain. Namun, terdapat beberapa masalah yang
daya tahan yang lama. Berdasarkan Penelitian terdahulu yag dilakukan oleh
diakibatkan oleh metode kerja, waktu kerja dan sikap kerja yang terdapat pada
operator pengemasan. Permasalahan ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Output/hasil
Perancangan kemasan dodol
Dan usulan rancangan mesin
pengemas dodol
Output/hasil
Rancangan inovasi kemasan
dodol dan rancangan mesin
pengemas dodol
Rahad Padli
yaitu ketidak efisienan pengemasan dodol oleh masing-masing pekerja yang ada
perhitungan waktu kerja, penilaian sikap kerja dan perancangan kemasan dengan
metode Kansei maka diperoleh hasil dari penelitian ini yaitu inovasi kemasan
dodol. Masalah awal dari penelitian ini yaitu ketidak efisienan pengemasan dodol
dodol jari. Perbedaan variasi jumlah dodol jari tersebut mengakibatkan penurunan
bahwa masa simpan dodol hanya berumur 2 minggu yang diperoleh berdasarkan
hasil dilapangan.
dodol jari berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yudi yang
1. Operator 1 24
9
7
10
Total 50
2. Operator 2 11
17
11
19
Total
58
3. Operator 3 7
4
4
6
Total
21
4. Operator 4 27
23
11
9
Total
70
disekitar kota Medan Sumatera Utara diantaranya, Aroma Bakery, Carrefour Fair
semuanya memiliki kondisi suhu ruangan yag sama. Hal ini dapat mempengaruhi
dayatahan dodol yang ada. Kondisi aktual yang ada dodol mampu bertahan dalam
kondisi yang baik itu salama 2 sampai 3 minggu saja lehih dari waktu ini dodol
Dodol yang telah didistribusikan akan diambil kembali setelah dua minggu
oleh pihak UKM dan kemudian akan mengalami proses penyimpanan di dalam
freezer di UKM. Pada saat proses produksi selanjutnya dodol akan dioleh kembali
dan akan di distribuskan kembali oleh pihak UKM. Oleh karena itu kemasan
dodol yang masi dilakukan secara manual dan kemasan yang tidak kedap udara
(QFD) yang tujuannya untuk memperlama umur simpan dodol. Dan perlu
inovasi kemasan yang dilakukan dan membuat keseragaman hasil dodol yang
dikemas.
dodol yang bertujuan untuk mengindari kerugian UKM yang diakibatkan tidak
mencapai jumlah kemasan per jumlah kiloan yang telah ditentukan oleh pihak
UKM terhadap operator. Dari data yang diperoleh langsung dilapangan UKM
sama dengan 100 bungkus dodol. Hal ini yang ingin dihindari oleh pemilik UKM
diperoleh adalah umur simpan dodol yang tidak tahan lama. Perancangan usulan
alat kemasan dodol dan rancangan usulan kemasan dodol yang dilakukan
Sejah Tera.
Deployment (QFD).
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam Penelitian Tugas Akhir ini adalah:
Antropometri.
berikut:
berikut:
Sejahtera.
jari.
Sistematika laporan dalam penelitian terdiri dari beberapa bab yang terdiri
UKM Dodol Sejahtera, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, daerah
Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan pustaka yang berisi teori yang
metode kerja.
dalam pengerjaan penelitian seperti penentuan tempat dan waktu penelitian, jenis
di lantai produksi.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian selanjutnya.
memproduksi makanan berupa dodol. Pada saat memulai usaha, UKM ini hanya
berupa toko kecil yang merupakan sebuah usaha keluarga yang menjual dodol,
buah-buahan dan tikar. UKM ini berdiri sejak tahun 1980 dan sudah tiga kali
melakukan pergantian nama. Awalnya, UKM ini diberi nama Dodol Unyil dan
pada tahun 2004 berganti nama menjadi Dodol Unyil Sejahtera. Pada 20 April
2011, UKM ini diambil alih oleh anak dari pemilik usaha sebelumnya, yaitu Ibu
Rita Maizar, S.Pd.I dan suaminya Bapak Nur Rochim, Amd. Mereka kemudian
menganti nama UKM tersebut menjadi Dodol Sejahtera dan digunakan hingga
saat ini.
rasa dodol yang dihasilkan, yaitu original, pandan, durian, nanas, lapis spesial, ubi
jalar ungu, markisa, labu siam, dan cokelat wijen. Selain menjual aneka dodol,
UKM ini juga menjual makanan lain seperti keripik, dan kue kacang.
harinya, tergantung dari banyaknya pesanan dan persediaan yang ada di toko.
Pada hari biasanya, UKM ini hanya memproduksi dodol rasa durian, pandan, dan
original saja.
II-1
makanan, yaitu dodol. Produk dodol dapat dilihat pada gambar 2.1.
diterapkan oleh UKM ini adalah make to stock, dimana UKM selalu memproduksi
dodol 4 sampai 6 kuali setiap hari. Dodol yang diolah tergantung dari ketersediaan
dodol yang ada di toko. Namun, pada hari –hari besar seperti lebaran dan tahun
baru, ataupun pada saat ada pameran dan perlombaan yang diikuti oleh pemilik,
Bedagai, Sumatera Utara. Toko Dodol Sejahtera dapat dilihat pada Gambar 2.2.
ada di Sumatera. Beberapa kota yang menjadi daerah pemasaran UKM ini adalah
Medan, Pematangsiantar, Batu Bara, Tebing Tinggi, Sei Rampah, Binjai dan kota-
kota lain yang ada di Sumatera Utara. Selain kota-kota yang ada di Sumatera
1. Toko pribadi, toko pribadi terletak di pinggir jalan pasar bengkel. Lokasi toko
berada di rumah pemilik UKM, dan konsumen yang ingin membeli dapat
2. Retail, produk dodol bengkel sudah memasuki pasar retail seperti Carrefour,
Maju Bersama, dan Lotte Mart. Kerjasama dengan retail menggunakan sistem
kurir. Retail yang di layani adalah seluruh kota Medan hingga Palembang.
3. Toko non pribadi, produk dodol dititipkan pada toko-toko makanan dan oleh-
oleh khas kota medan seperti Aroma, Neko-Neko dan Royan bakery. Produk
atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-
jabatan yang terendah yang dihubungkan dengan garis wewenang atau komando .
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi
1 Manajer UKM, seperti berapa banyak jumlah yang harus diproduksi setiap
dsb.
Operator
6 Mengirim pesanan ke tempat tujuan daerah pemasaran
pemasaran
Alokasi dan jumlah pekerja di UKM Dodol Sejahtera dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
1 Manajer 2
2 Kepala Produksi 1
3 Kepala Pemasaran 1
4 Operator Produksi 3
5 Operator Pengepakan 6
6 Operator Pemasaran 3
Total 14
WIB setiap hari. Penambahan jumlah tenaga kerja akan dilakukan apabila
bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan dodol adalah
beras ketan. Beras ketan merupakan bahan baku utama dalam pembuatan dodol.
Beras ketan dengan kualitas yang baik akan memberikan tekstur kenyal dan
memberikan rasa yang lezat. Beras ketan yang digunakan untuk pengadukan
dodol adalah sebanyak 4 kg. Beras ketan dapat dilihat pada Gambar 2.5.
produksi, akan tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang
Bahan
No Gambar Keterangan
Penolong
Bahan
No Gambar Keterangan
Penolong
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan
berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir.
Bahan tambahan pada produksi dodol adalah kemasan dodol. Dodol dikemas ke
jalannya proses produksi. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi dodol
Peralatan
No Gambar Keterangan
Produksi
Tungku dan kuali 6 unit
untuk memasak dodol biasa,
1 Tungku
dodol wajik, dan
melelehkan gula aren
Sendok Pengaduk,
digunakan untuk mengaduk
Sendok dodol yang dimasak.
2
Pengaduk
Sendok berukuran panjang
90 cm.
Peralatan
No Gambar Keterangan
Produksi
Timbangan digunakan
untuk menimbang berat
6 Timbangan
bahan yang akan digunakan
untuk proses produksi
Blok diagram proses produksi dodol dapat dilihat pada Gambar 2.7.
LANDASAN TEORI
3.1. Kemasan1
makanan karena fungsi dan kegunaan dari kemasan itu sendiri. Secara umum
fungsi kemasan adalah sebagai bahan pelindung atau pengaman produk dari
dirasakan mulai kelihatan tahun 1950-an, saat ini terutama di Indonesia banyak
rak-rak toko. Tetapi disaat itupun kemasan hanya berfungsi sekedar memberikan
informasi kepada konsumen tentang apa isi dalam kandungan didalam kemasan
tersebut.
besar dan memiliki produk bernilai teknologi tinggi seperti: alat berat, mobil,
1
Indirawati, Denok.Pengemas Makanan.Forum Ilmiah Kesehatan.2017
2
Mukhtar Syukrianti, 2015. “Peranan Packaging Dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap
Konsumen” dalam Jurnal: jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015
III-1
packaging pun bisa dimanfaatkan untuk produk yang mempunyai nilai tinggi dan
seni tinggi yang tepat guna, banyak diminati oleh para calon konsumen.
memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal yaitu:
dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan material yang tahan terhadap
omset perusahaan.
2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai
Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi isi produk
bagi konsumen. Informasi produk sangat penting bagi konsumen, jika konsumen
masih Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi isi produk
bagi konsumen. Informasi produk sangat penting bagi konsumen, jika konsumen
masih.
Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar
sebagai berikut.
1. Faktor Pengamanan
2. Faktor Ekonomi
produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam
3. Faktor Pendistribusian
4. Faktor Komunikasi
produk, citra merk, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan
pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengna
5. Faktor Ergonomi
yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah
6. Faktor Estetika
tata letak atau layout, dan mascot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu
7. Faktor Identitas
8. Faktor Promosi
terhindar dari kerusakan yang dapat diakibatkan oleh pengaruh dari luar.
4. Sebagai alat penakar, media informasi dan seekaligus sebagai sarana promosi.
setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus
a. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), seperti beberapa
3
Adi, skripsi: “pengemasan makanan pada ukm xyz” (Pasundan: UNPAS, 2016)
dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol.
dan sebagainya.
QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa
4
Ginting, Rosnani, h. 135
karakteristik teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap
pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. QFD digunakan untuk membantu
tahun 1972 oleh Mitsubishi’s Shipyard di Kobe, Jepang. Inti dari QFD adalah
suatu matriks besar yang akan menghubungkan apa keinginan pelanggan (What)
dan bagaimana suatu produk akan didesaian dan diproduksi agar memenuhi
The house of quality adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan dalam
(QFD). (Cohen,L.,1995)
membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam
proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan
penting dalam menyusun QFD-The House of Quality dapat dilihat pada Gambar
2.3.
5
Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, (USA : Addison-
Wesley Publishing Company, 1995), h :11-13
Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut (Lou Cohen, 1995) :
1. Customer need
Customer need berisi daftar semua kebutuhan dan harapan pelanggan yang
2. Planning matrix
dicapai.
3. Technical response
of developer).
4. Relationship
5. Technical corelation
teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif
6. Technical matrix
Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal yang sangat pokok dalam pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan
kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan dengan
cara mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang
dipilih. Syarat pengisian kuesioner adalah pertanyaan harus jelas dan mengarah ke
tujuan penelitian.
6
Rosnani Ginting. Perancangan Produk, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hal. 67-68.
dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data. Sampling sering dilawankan dengan
sensus yaitu metode pengumpulan data secara menyeluruh yaitu seluruh sumber
data ditelusuri dan setiap elemen data yang dibutuhkan diambil. Metode sensus
memang menghasilkan data lebih lengkap tetapi tidak sedikit kendala yang
masalah yang dihadapi oleh objek tersebut maka perlu diketahui batasan
(boundary) dari objek tersebut. Objek penelitian adalah sebuah perusahaan yang
sedang bermasalah dalam hal produktivitas karyawannya dan boundary dari objek
7
Sukaria Sinulingga, Metodologi Penelitian. Op.cit, h: 181-182
Elemen adalah setiap anggota dari populasi dimana seluruh elemen yang
membentuk satu kesatuan karakteristik adalah populasi dan setiap unit dari
populasi tersebut adalah elemen dari populasi. Sampel adalah sebuah subset dari
populasi. Subset terdiri dari sejumlah elemen dari populasi ditarik sebagai sampel
melalui mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu. Elemen yang ditarik dari
populasi disebut sebagai sebuah sampel apabila karakteristik yang dimiliki oleh
tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui dan didekati. Kata
mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik
mapun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar sampel
elemen dari populasi diberi kesempatan yang untuk ditarik menjadi anggota dari
sampel. Rancangan atau metode probability sampling ini digunakan apabila faktor
dibutuhkan dalam penelitian antara lain agar hasil penelitian dapat digeneralisasi
secara lebih luas. Pemilihan atas lima metode penarikan sampel yang telah
8
Ibid, h: 184-193
disebutkan di atas tergantung pada banyak faktor, antara lain yang utama ialah
sebagai berikut:
yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Simple random sampling
2. Systematic Sampling
menarik elemen setiap kelipatan ke-n dari populasi mulai dari urutan yang
dalam industri manufaktur yang bersifat continue dan flow process seperti
populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada. Strata dalam populasi dibagi
4. Cluster Sampling
5. Area Sampling
Area sampling sangat mirip bahkan sering digabung dalam cluster sampling.
populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada
1. Convinience Sampling
9
Ibid, h: 193-195
2. Purposive Sampling
pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik
untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan menghitung korelasi antar data
r=
Item Instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga
dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka instrumen
dinyatakan valid.
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan instrumen dalam hal ini berupa
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
10
Jan Jonker&Bartjan Pennink.The Essence of Research Methodology,. (Netherland : Springer,
2010), hal : 171.
11
Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian,(Edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), hal : 215-244.
r=
METODOLOGI PENELITIAN
Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Penelitian dimulai sejak bulan November
tentang fakta-fakta terkait permasalahan yang ada di UKM Dodol Sejahtera secara
IV-1
Universitas Sumatera Utara
IV-2
Gambar 4.1.
Kemasan Dodol
Perbaikan
Kemasan yang Penurunan Rancangan
Suhu Ruangan tidak seragam & Kualitas Produk Kemasan dan
daya tahan dodol dodol Mesin Pengemas
dodol
Jenis kemasan
1. Kemasan Dodol
2. Suhu Ruangan
3. Jenis Kemasan
1. Observasi
2. Interview
3. Kuesioner
4. Studi literatur
tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Teknik
elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan
dengan tipe quota sampling. Sampel kuota adalah jenis khusus dari sampel
sampel yang serupa dengan populasi yang didasari suatu tolak ukur, karakteristik
1
Ibid., h. 191-202
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian pengemasan dodol.
1. Kamera
2. Meteran
MULAI
Pengumpulan Data:
1. Data Primer
- Kemasan Dodol
- Suhu Ruangan
- Jenis Kemasan Dodol
2. Data Sekunder
- Data Gambaran Umum Perusahaan
Pengolahan Data
1. Perhitungan Perancanan Kemasan Dengan metode
Quality Function Deployment (QFD)
2. Perancangan alat bantu dengan metode antropometri
3. Penilaian sikap kerja dengan metode Standard Nordic
Qustionare (SNQ)
SELESAI
Umur simpan adalah kurun waktu ketika suatu produk makanan akan tetap
aman, mempertahankan sifat sensori, kimia, fisik, dan mikrobiologi tertentu, serta
sesuai dengan keterangan pelabelan data nutrisi, ketika disimpan pada kondisi
tertentu. Dalam penelitain ini umur simpan dodol yang dimiliki UKM Dodol
Sejahtera mampu bertahan dalam kondisi baik selama 2 sampai 3 minggu. Hal ini
juga faktor suhu ruangan dodol didistribusikan. Dalam penlitian ini jenis dodol
yang akan diamati yaitu jenis dodol jari, karna jenis dodol jari sangat banyak
diminta konsumen.
Berikut ini proses pengemasan dodol jari dapat dilihat pada tabel 5.1.
Pengemasan
Pengemasan
pembungkus
pembungkus
pembungkus
Pengemasan
Dari proses pengemasan yang telah dipaparkan pada tabel 5.1. dapat
dilihat kemasan dodol jari bisa dikatakan tidak vakum, udara luar dapat masuk
kedalam kemasan. Hal ini yang mempengaruhi umur simpan dodol tidak tahan
ruangan dan kondisi yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.
Dapat dilihat pada tabel 5.2. yang memaparkan kodisi supermarket yang
mempengaruhi umur simpan dodol. Kemasan yang tidak vakum menjadi salah
satu penyebab utama yang mempengaruhi umur simpan dodol. Udara yang
terdapat di dalam kemasan dapat menimbulkan kerusakan pada dodol antara lain
perbaikan rancangan kemasan yang vakum sehingga umur simpan dodol dapat
bertahan lama.
jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada.
yaitu pekerja yang berada ditasiun pengemasan dodol tentang pendapat maupun
usulan pekerja terhadap produk inovasi kemasan dodol yang akan dirancang.
1. Apa jenis bahan plastic kemasan yang sesuai dengan produk dodol?
Kelamin
1 2 3 4 5 6
1 Pekerja 1 30 Perempuan Polypr Supaya jumlah Persegi panjang Perlu, agas Berbentuk liris pada Mengingkatkan
opylen dodolnya sesuai memberikan kemasan daya tarik
e dengan kemasan informasi makanan
2 Pekerja 2 32 Perempuan Polyet Agar jumlah dodol segitiga Tidak perlu bentuk liris Menambah minat
hylene dan kemasan konsumen
sesuai
3 Pekerja 3 35 Perempuan Polypr Suapaya seimbang kubus Tidak perlu Bentuk liris Untuk
opylen membedakan rasa
e
4 Pekerja 4 25 Perempuan Polypr Jumlah dodol biar Persegi panjang perlu Bentuk liris Supaya
opylen sama dengan membedakan rasa
e kemasan
Kelamin
1 2 3 4 5 6
5 Pekerja 5 33 Perempuan Polyet Suapaya dodol perlu Bentuk liris Agar membedakan
hylene muat didalam rasa
kemasan Segi tiga
6 Pekerja 6 31 Perempuan Polypr Agar sesuai Persegi panjang Tidak usah Bentuk liris Untuk
opylen volume dodol membedakan rasa
e dengan kemasan
Modus Polypr Agar sesuai Persegi panjang perlu Bentuk liris Untuk
opylen dengan volume membedakan rasa
e dodol
responden pada kuesioner terbuka yaitu modus untuk setiap pertanyaan yang akan
pertanyaan untuk menentukan modus yang akan menjadi dasar untuk penilaian
berjumlah 6 pekerja. Pertanyaan kuesioner tertutup dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Responden
polypropylene
membedakan rasa
Keterangan:
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Netral
2 : Tidak Setuju
Pertanyaan
Responden
P1 P2 P3 P4 P5 P6
1 1 1 1 1 2 3
2 5 5 4 3 4 5
3 3 4 5 4 5 4
4 5 5 4 5 4 5
Pertanyaan
Responden
P1 P2 P3 P4 P5 P6
5 5 5 3 3 4 4
6 3 5 4 3 3 4
n XY - X Y
rxy
n X 2
X n Y 2 Y
2 2
Dimana, rxy = koefisien korelasi antara X dan Y
keseluruhan), nilai X2, nilai Y2, dan nilai XY. Rekapitulasi pertanyaan 1 kuesioner
Pertanyaan
No
X Y ∑xy ∑x2 ∑y2
1 1 9 9 1 81
2 5 26 130 25 676
3 3 25 75 9 625
4 5 28 140 25 784
5 5 24 120 25 576
6 3 22 66 9 484
keseluruhan kuesioner.
kuesioner.
kuesioner.
4. Menentukan nilai r tabel product moment dengan n = 7 dan 0,05 , yaitu rtabel =
rhitung.
rxy
6 x540 22 x134
6 x94 22 2 x6 x3229 134 2
3240 2948
rxy
564 484x19374 17956
292
rxy
113440
292
rxy
366,80
rxy = 0,8725
5. Kesimpulan:
Nilai rhitung (0,8725) > rtabel(0,811) maka H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat
korelasi antara butir pertanyaan pertama terhadap keseluruhan kuesioner atau butir
kuesioner adalah valid atau dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam
variabel tersebut.
apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Rumus yang digunakan
k
r12
t2
1 2
k 1 t
2
b
= jumlah varians butir-butir pertanyaan
x 2
(22) 2
x 2
n
94 -
6
x2 x2
n 6
2.22
Pertanyaan Varians
I 2,222
II 2,138
III 1,583
IV 1,472
V 0,888
VI 0,472
Total 8,77
Y
Y - n
2
2 (134) 2
3226 -
Varians total Varians total 6
n 6
38,88
k b 6
2
8,77
r 1 1 0,9293
k 1 t 6 1 38,88
2
Nilai koefisien reliabilitas kinerja adalah sebesar 0.9293. Nilai ini lebih
besar dari r tabel 0,811 sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan data dapat
dan kebutuhan responden terhadap proses perancangan kursi dengan metode QFD
QFD yaitu
kemasan dodol.
Kuesioner tertutup disebar sebanyak 1 kali. Kuesioner pertama dibentuk hasil dari
jawaban yang ada dari kuesioner terbuka kemudian akan disebar kembali. Hasil
dari kuesioner tertutup ini akan menghasilkan modus yang nantinya akan berupa
requirements dari perancangan faslitas kerja dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Fasilitas Kerja
No Atribut
Kerja
Customer
Atribut
Importance
UKM Dodol Sejahtera yang ada di Pasar Begkel. Wawancara dilakukan terhadap
pekerja pada UKM tersebut. Karakteristik teknis produk yang didapatkan setelah
1. Laminating kemasan
(negatif).
√
Pemberian logo halal
Laminating kemasan
pemerataan dodol di
Kerapian lipatan
kemasan
kemasan
kemasan
dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. Penilaian yang
Kerja
karakteristik teknis
= CIi x Rij
= 5 x (1+3+3+0) = 35
Keterangan: nilai Rij didapatkan dari nilai matriks hubungan antara keinginan
konsumen dan karakteristik teknis. Sedangkan nilai CIi merupakan nilai modus
suatu atribut perancangan fasilitas kerja yang dihitung dengan rumus berikut ini:
Relative Weight = 0
35
Relative Weight = x 100 = 12,28
285
Weight Weight
kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat
a. 1 = mudah = 1 – 20 %
b. 2 = cukup mudah = 21 – 40 %
c. 3 = sulit = 41 – 60 %
d. 4 = sangat sulit = 61 – 80 %
Kesulitan
Total bobot untuk setiap hubungan antar sesama karakteristik teknis yaitu:
10
= 100% 43,47% 3
23
Rekapitulasi hasil perhitungan bobot tingkat kesulitan relatif dapat dilihat pada
Tabel 5.14.
Lamanya Pengepresan
Kemasan 17.3913043 1
Besar nilai derajat kepentingan dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu
e e g e f
e e e g
e e
1 9 9 1 3 0
100% 34,84% 35%
66
Rekapitulasi hasil perhitungan bobot derajat kepentingan dapat dilihat pada Tabel
5.15.
Kepentingan
c. Perkiraan biaya
Dasar perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan, semakin sulit suatu
berikut:
3
Perkiraan Biaya Waktu Penuangan Dodol = 100% 43%
7
pemerataan dodol di
kemasan
kemasan
Tingkat Kesulitan 3 2 1 1
Perkiraan Biaya
KARAKTERISTIK
Customer Importance
TEKNIK
Derajat Hubungan : √
V = Hubungan positif kuat =4 √ √
√ = Hubungan positif sedang =3 V x X
x = Hubungan negatif sedang =2
X = Hubungan negatif lemah =1 √
Laminating kemasan
Pemerataan dodol di
Pemberian logo di
Kerapian lipatan
Customer Requirement
kemasan
kemasan
kemasan
Importance Relative
Weight Weight
Tingkat Kesulitan 3 2 1 1
Derajat Kepentingan 35 27 20 18
Perkiraan Biaya 43 29 14 14
Tingkat Kesulitan
1 = Tidak Sulit Perkiraan biaya Derajat Kepentingan
2 = Sedang 1-20 = Murah 1 - 10 = Kurang penting
3 = Sulit 21-40 = Sedang 11 – 20 = Penting
4 = Sangat Sulit 41-60 = Mahal 21 – 31 = Sangat penting
5 = Mutlak Sangat Sulit
Data yang diambil merupakan data hasil kuesioner yang disebarkan kepada
10 pekerja yang bekerja pada stasiun pengemasan dodol di UKM Dodol Sejahtera.
Seluruh pekerja berjenis kelamin perempuan. Umur pekerja berkisar dari 25 tahun
sampai 35 tahun.
kerja adalah Tinggi Mata Duduk (TMD), Jangkauan Tangan (JT), Diameter
stasiun pencetakan UKM Dodol Sejah Tera dan dapat dilihat pada Tabel 5.16.
TMD JT DG
Pekerja 1 80 70 3
Pekerja 2 68 68 3,71
Pekerja 3 81 74 2,63
Pekerja 4 73 61 3.7
TMD TMD
Pekerja 7 71 73 4.2
Pekerja 8 70 66 5,1
Pekerja 9 73 68 5,7
kerja berupa kursi adalah Tinggi Mata Duduk (TMD), Jangkauan Tangan (JT),
Hasil pengukuran dimensi tubuh pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.17.
(cm) (cm)
1. 80 6. 73.3
2. 68 7. 71
(cm) (cm)
3. 81 8. 70
4. 73 9. 73
5. 72.6 10. 80
Hasil pengukuran dimensi tubuh pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Pekerja JT Pekerja JT
(cm) (cm)
1. 70 6. 63
2. 68 7. 73
3. 74 8. 66
4. 61 9. 68
5. 61 10. 70
Hasil pengukuran dimensi tubuh pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Pekerja DG Pekerja DG
(cm) (cm)
1. 3 6. 3.9
Pekerja DG Pekerja DG
(cm) (cm)
2. 3.71 7. 4.2
3. 2.63 8. 5.1
4. 3.7 9. 5.7
Minimum
kita dapat melakukan perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimun
dan nilai minimum. Berikut cara melakukan perhitungan pada Tinggi Mata Duduk
(TMD).
1. Nilai rata-rata
Perhitungan nilai rata-rata dan standar deviasi dari dimensi dimensi Tinggi
X
X 1 X 2 X 3 ... X n
X n
n n
Dimana : N = banyaknya pengamatan
X = nilai X rata-rata
80 68 ... 73
X = 74,1
10
Nilai maksimum adalah nilai terbesar dari data yang diperoleh dari
nilai terkecil dari data yang diperoleh dari pengukuran biasanya di beri simbol
Xmin. Nilai Xmaks yang diperoleh adalah 81 cm sedangkan nilai Xmin yang
menggunakan rumus:
s
(X i X )2
n 1
Nilai standar deviasi untuk dimensi Tinggi Mata Duduk (TMD) adalah:
Hasil perhitungan nilai rata-rata, standar diviasi, nilai maksimun dan nilai
minimun untuk dimensi yang diperlukan untuk perancangan kursi dapat dilihat
yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila
dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data yang tidak seragam
maka data tersebut tidak dapat digunakan. Untuk menguji keseragaman data
BKA X ks
BKB X ks
Dimana:
̅ = Rata-rata data hasil pengamatan
= Standar deviasi dari populasi
= Koefisien indeks tingkat kepercayaan, yaitu:
Hasil Perhitungan keseragaman data untuk seluruh dimensi tubuh dapat dilihat
Fasilitas Kerja
Kurva pengukuran Tinggi Mata Duduk (TMD) dapat dilihat pada Gambar
5.5.
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000 BKA
40,000 BKB
30,000 TMD
20,000
10,000
0,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 5.6.
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000 BKA
40,000 BKB
30,000 JT
20,000
10,000
0,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 5.7.
7,000
6,000
5,000
4,000
BKA
3,000
BKB
2,000
DG
1,000
0,000
sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk melakukan uji kecukupan
√ (∑ ) ∑
∑
( )
dimana :
N’ = Jumlah pengamatan teoritis yang diperlukan
k = Tingkat kepercayaan
Setelah me d N’ m d d m e m u
N’<N m d d gg cu u d d e u d u e g m d
k=2
s = 0,5
N= 10
ΣX=665,7
ΣX2=48841,86
(ΣX)2=443116.8
2
4 10 x 48841,86 443116.8
N ' = 1,63
665.7
Kesimpulan:
N’ ,63 data
N = 10 data
Maka data hasil pengukuran yang dilakukan cukup untuk melakukan
perancangan produk.
Dengan cara yang sama seperti di atas, maka hasil uji kecukupan data yang
diperoleh pada masing-masing elemen pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.22.
1.636 10 Cukup
TMD
0.068 10 Cukup
JT
0.795 10 Cukup
DG
selanjutnya akan ditentukan nilai persentil. Nilai persentil yang yang digunakan
pada perancangan mesin pengemas dodol adalah p:50 untuk dimensi tubuh dicari
adalah Tinggi Mata Duduk (TMD) dan Diameter Genggam (DG), sedangkan
berikut.
Data dimensi Tinggi Mata Duduk yang telah melalui uji keseragaman, uji
kecukupan dan uji kenormalan data untuk menentukan nilai persentil dapat dilihat
(cm) (cm)
1. 80 6. 73.3
2. 68 7. 71
3. 81 8. 70
4. 73 9. 73
5. 72.6 10. 80
Rata-rata 73,5
STDEV 4,3
(cm) (cm)
1. 3.71 6. 3.9
2. 2.63 7. 4.2
Pekerja DG Pekerja DG
(cm) (cm)
3. 2.63 8. 5.1
4. 3.7 9. 5.7
Rata-rata 3.92
STDEV 0.92
(cm) (cm)
1. 70 6. 63
2. 68 7. 73
3. 74 8. 66
4. 61 9. 68
Pekerja JT Pekerja JT
(cm) (cm)
5. 61 10. 70
Rata-rata 67.4
STDEV 4.62
Hasil rekapitulasi nilai persentil data antropometri dapat dillihat pada tabel 5.26.
proses pengemasan dodol dan juga memberikan inovasi kemasan dari sisi
Mesin ini dirancang sesuai dengan kebutuhan kemasan dodol yang sesuai
hasil rancangan Qualitiy of House. Dimensi yang digunakan diambil dari data
antropometri P50 untuk TMD(74) dan DG(4) sedangkan untuk data antropometri
P5 untuk JT(60).
kategori berikut :
Sakit : bobot 3
1. Tidak sakit, artinya bahwa pekerja tidak terasa nyeri sedikitpun pada bagian
2. Agak sakit, artinya bahwa pekerja mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang
3. Sakit artinya bahwa pekerja merasakan nyeri yang cukup hebat dan keadaan ini
4. Sangat sakit artinya bahwa pekerja merasakan nyeri yang sangat luar biasa
Dimensi Pekerja
Tubuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3
1 2 4 3 3 4 3 4 3 3 1
2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 1
3 2 4 2 1 1 1 2 3 1 1
4 2 3 2 2 2 3 4 3 1 1
5 1 4 1 3 4 1 1 2 2 3
6 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2
7 1 1 2 2 2 2 2 1 1 3
8 2 3 3 3 1 2 3 1 1 1
9 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3
10 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2
11 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2
12 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1
13 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1
14 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1
15 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1
16 1 3 1 1 3 2 2 3 3 1
17 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
19 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2
20 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1
21 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
22 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2
23 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1
24 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1
25 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2
26 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2
27 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
usaha produk pangan yang memproduksi jajanan khas tradisional yaitu dodol.
menjadikan umur simpan dodol relatif cepat. Keluhan ini menimbulkan kualitas
kemasan dodol dengan metode Quality Function Depolyment (QFD). Selain itu,
dodol yang mereka miliki guna kepuasan konsumen dan pelanggan. Pada tahap
VI-1
Universitas Sumatera Utara
VI-2
jenis bahan kemasan, harga bahan kemasan, bentuk kemasan yang vakum, desain
yang menarik.
ada perlu dilakukan perbaikan rancangan dengan melihat kualitas, bahan, dan
mampu menjadikan umur simpan dodol tahan lama. Berikut ini merupakan bentuk
kemasan dodol aktual dapat dilihat pada gambar 6.1. dan rancangan usulan
6.3.
7.1. Kesimpulan
meningkatkan umur simpan dodol maka dapat dilakukan dengan cara merubah
disain palastik pembungkus dan mengganti jenis plastik menjadi jenis plastik
polypropilen.
yaitu dimensi tubuh Tinggi Mata Duduk (TMD) dan Diameter Genggam
Tangan (JT). maka didapat dimennsi tubuh pekerja pada stasiun pengemasan
sebagai berikut: Tinggi Mata Duduk (TMD) 74 cm, Diameter Genggam (DG)
7.2. Saran
VII-1
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno Asep Dedy, 2016. “Penggunaan Umur Simpan Dodol Nanas (Ananas
2017
Ristanto Agung, 2012. “Perancangan Mesin Penyayat Bambu Secara Ergonomis” dalam:
Jurnal Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 11, No. 2, Des 2012
dalam: Jurnal Dinamika Teknik, Vol. IX, No.2 Juli 2015 Hal 1-7
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-
jenis-kemasan.html