A. Kompetensi Inti :
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan da lam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak
ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.
2.1 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta
dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.
2.2 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
3.8 Menganalisis keterampilan renang gaya dada
4.8 Mempraktikkan keterampilan renang gaya dada dengan koordinasi yang baikyang baik,dan keterampilan dasar
penyelamatan, serta tindakan pertolongan kegawatdaruratan di air*
Indikator
Indikator
C. Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran scientific, diharapkan peserta didik dapat :
1. Melafalkan doa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan agamanya
2. Menunjukkan sikap disiplin
3. Menunjukkan sikap menghargai teman
D. Materi Pembelajaran :
Fakta
1. Tayangan aktivitas akuatik dari VCD/DVD atau melalui media elektronik lainnya
2. Latihan aktivitas akuatik dari club renang
Konsep
1. Rangkaian gerak akuatik gerakan kaki
2. Rangkaian gerak akuatik gerakan tangan
Prinsip
1. Keterampilan rangkaian gerak akuatik langkah kaki dan ayunan lengan pada aktvitas aktifitas akuatik
2. Variasi dan kombinasi rangkaian gerak akuatik langkah kaki dan ayunan lengan pada aktvitas
aktifitas akuatik
3. Perlombaan aktivitas gerak akuatik tanpa alat dengan memperhatikan urutan dan rangkaian aktifitas
akuatik
Prosedur :
1. Gerak akuatik pada kaki : mendorong ke belakang, ke samping, dan koordinasi
2. Gerak akuatik pada tangan : kedepan, kesamping, dan koordinasi
E. Metode :
1. Pendekatan : Pembelajaran Scientifik
2. Metode : Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran :
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Peserta didik berbaris, berdoa, presensi 10 menit
2. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan
tujuan pembelajaran
Inti a) Pemanasan dengan latihan penguluran, pelemasan, 90 menit
penguatan dan pelepasan .
b) Mengamati
Peserta didik mengamati demonstransi gerak kaki dan
tangan renang gaya dada.
c) Menanyakan
d) Mencoba
Peserta didik me ncoba latihan gerakan gerak kaki dan
tangan renang gaya dada sesuai dengan yang dilihat
dari demontran dan mendiskusikannya apabila ada
masalah .
e) Menalar
Berdasarkan hasil dari mencoba-coba latihan gerak dan
diskusi tersebut peserta didik dapat memiliki
penalaran dan pemahaman terhadap konsep gerak
aktifitas akuatik secara utuh
f) Menyaji
Peserta didik mempraktikkan/ memperagakan
gerakan aktifitas akuatik seperti yang telah
dipahaminya .
g) Mencipta
Melalui tugas yang diberikan guru , peserta didik
membuat kreasi sederhana tentang gerakan aktifitas
akuatik sesuai sistematika pembelajaran aktifitas.
Penutup Pendinginan 15 menit
Refleksi terhadap latihan yang baru saja dilakukan
Menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang baru
saja dilakukan
Informasi tugas yang diberikan pada pertemuan yang
akan datang
H. Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA AKTIFITAS AKUATIK
2 Fajariyanto
3 Marchaban
4 Mulyono
5 Any Djami
dst
Sekor Maksimal : 12
Nilai siswa : Juml skor yang diperoleh/ sekor maksimal x 100
Pedoman penilaian :
Gerakan Kaki :
Sekor 4 : apabila gerakan awal sesuai, ketika bergerak keseimbangan terjaga, gerakan dilakukan
simultan, gerakan akhir benar .
Sekor 3 : apabila hanya 3 indiktor yang dapat ditampilkan
Sekor 2 : apabila hanya 2 indikator yang dapat ditampilkan
Sekor 1 : apabila hanya 1 indikator yang ditampilkan
Keserasian gerak :
Sekor 4 : apabila keseimbangan terjaga, koordinasi gerakan kaki dan tangan baik, gerakan dilakukan
simultan , gerakan sesuai irama .
Sekor 3 : apabila hanya 3 indikator yang dapat ditampilkan
Sekor 2 : apabila hanya 2 indikator yang dapat ditampilkan
Sekor 1 : apabila hanya 1 indikator yang ditampilkan.
Keterangan :
Sekor 1 : Apabila kurang terlihat
Sekor 2 : apabila cukup
Sekor 3 : apabila terlihat baik .
1. Ery
Haryanto
2. Fajariyanto
3. Marchaban
4. Mulyono
5. Any Djami
dst
Sekor Maksimal : 15
Nilai Siswa : sekor yang diperoleh / Sekor Maksimal x 100
UJI KOMPETENSI
1. Apa yang dimaksut dengan aktifitas akuatik
2. Jelaskan manfaat dari aktifitas akuatik
3. Sebutkan tahapan –tahapan dalam melakukan aktifitas akuatik
4. Jelaskan gerakan kaki
5. Jelaskan gerakan ayuan tangan
Grobogan,
Memeriksa dan Menyetujui Guru Mata Pelajaran PJOK
Kepala SMK Satya Bhakti Ilmu Grobogan
Renang gaya bebas merupakan gaya renang tercepat di antara gaya yang lainnya. Namun, berbeda dengan
renang gaya dada. Renang gaya ini merupakan renang yang paling lambat. Hal tersebut dikarenakan
tahanan renang gaya dada sangat besar dan koordinasi gerak cukup komplek.
Selain itu, kamu juga telah mempelajari latihan meloncat untuk pemula. Pada bab ini, kamu akan
mempelajari cara meloncat dalam perlombaan yang sesungguhnya.
Meskipun kamu telah dapat melakukan renang, tetap sediakan peralatan keselamatan seperti ban,
pelampung, dan tali. Renang gaya dada (breaststroke) merupakan gaya renang yang paling tua. Tahun
1875, Captain Webb berhasil menyeberangi Selat Inggris dengan menggunakan gaya dada selama 21 jam
45 menit.
Renang gaya dada merupakan renang yang paling efektif untuk melakukan penyelamatan. Selain itu, gaya
ini pun sangat efektif untuk renang rekreasi. Teknik lebih lanjut dari renang gaya dada, dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Teknik gerak tungkai renang gaya dada menyerupai gerak kaki katak saat berenang. Perbedaannya, gerak
tungkai pada manusia dapat dilakukan sampai lurus, sedangkan pada katak tidak.
Pada gerak tungkai gaya dada, kaki akan membentuk putaran. Fungsi putaran kaki tersebut ialah sebagai
dorongan ke belakang. Gerakan tersebut harus dilakukan secara kontinu.
Gerakan tungkai saat mendorong ke belakang, kaki tetap berada di bawah permukaan air. Dengan
demikian, gerakan kaki lebih efektif dan efisien. Selain itu, gerakan tungkai melibatkan gerak pergelangan
kaki. Gerakan tersebut mengakibatkan dorongan kaki semakin kuat dan luncuran semakin cepat. Oleh
karena itu, saat latihan pemanasan perlu dilaksanakan latihan yang bertujuan untuk memperluas gerak
persendian pergelangan kaki.
Sementara itu, gerak meluncur diperoleh ketika rangkaian gerak kaki telah dilakukan secara sempurna.
Gerak meluncur akan melambat jika tidak dibantu dengan gerak lengan. Namun, gerakan kaki yang efektif
harus sejajar dengan garis bawah panggul. Artinya, gerakan kaki bukan ke bawah tetapi ke belakang.
Gerakan lengan pada renang gaya dada dilakukan secara serempak. Gerakan tersebut akan membantu
gerakan tubuh semakin cepat, walaupun tidak secepat kayuhan lengan pada renang gaya bebas.
Gerakan lengan gaya dada dapat dibagi ke dalam tiga fase, sebagai berikut:
a. Mengayuh ke luar
Gerakan mengayuh ke luar bertujuan untuk menggerakkan tubuh melaju ke depan. Gerakan ini dilakukan
secara serentak. Poros gerakan berasal dari bahu.
Gerakan mengayuh kedua lengan ke luar pada renang gaya dada dibedakan menjadi dua, yaitu dengan
membuka kedua lengan selebar mungkin dan kedua lengan dibuka tidak terlalu lebar. Gerakan lengan yang
dibuka lebar biasanya digunakan dalam renang gaya dada rekreasi. Alasannya, yaitu gerakannya lebih
ringan dan tidak membutuhkan tenaga yang besar.
Sementara itu, gerakan lengan yang tidak terlalu lebar biasanya digunakan dalam renang prestasi. Selain
memberikan dorongan yang cepat, juga memerlukan gerakan lengan yang cukup kuat.
Gerakan mengayuh ke dalam merupakan gerakan mendayung ke belakang. Gerakan ini menghasilkan
luncuran yang sangat cepat. Namun, gerakan harus dilakukan dengan kuat. Pada posisi ini kepala dan bahu
akan terangkat ke permukaan air. Hal tersebut sangat efektif untuk mengambil napas. Namun, upayakan
angkatan kepala tidak terlalu tinggi karena akan memperbesar tahanan tubuh.
Pada gerakan ini, jari-jari rapat dan dilengkungkan. Dengan demikian, akan mendayung lebih banyak air
sehingga luncuran pun semakin cepat. Dorongan ke belakang dilakukan sampai sikut sejajar dengan bahu.
Kemudian, putar kedua lengan ke dalam sehingga telapak tangan bertemu di depan dada untuk melakukan
recovery. Kesalahan umum dalam gerak lengan ialah lengan didorong sampai lurus di samping badan.
Posisi ini akan menyulitkan perenang menjelang recovery.
c. Fase relaksasi
Gerakan relaksasi atau recovery merupakan gerakan meluruskan kedua lengan ke depan. Gerakan ini tidak
memengaruhi kecepatan gerak. Namun, jika perenang tidak dapat mengendalikan diri, gerakan ini justru
akan memperbesar tahanan tubuh. Gerakan relaksasi dilakukan secara serentak. Hal tersebut akan
membantu irama gerak lengan untuk melakukan gerakan mengayuh ke luar.