Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ARSITEKTUR TRADISIONAL JAILOLO HALMAHERA BARAT


“OROM SASADU”
Dosen : Primi Artiningrum, Ir., M.Arch

Disusun oleh :
Kurnia Putri Harliyanti ( 41218010004 )
Larasati Shabrina ( 41218010015 )

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ARSITEKTUR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Arsitektur Nusantara yang berjudul “Orom Sasadu”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang,18 September 2019

Larasati Shabrina dan Kurnia Putri

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arsitektur Nusantara dapat dimaknai sebagai seni dan ilmu bangun yang berasal dari
seluruh wilayah kepulauan Indonesia, mulai dari sabang hingga merauke, merupakan sebuah tradisi
ber-arsitektur yang telah dilakukan oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia sejak jaman dahulu.
Arsitektur pada suatu suku bangsa selalu berhubungan dengan kepercayaan yang dianut, iklim dan kondisi
alam setempat serta mata pencaharian mereka.
Rumah Adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik atau suku di suatu wilayah tertentu.
Masing-masing wilayah tersebut memiliki keragaman dan kekayaan budaya. Termasuk pula rumah adat
yang terdapat di Provinsi Maluku Utara.Salah satu dari sekian banyak rumahadat di Provinsi Maluku Utara
adalah rumah adat suku Sahu. Rumah adat suku Sahu dikenal dengan nama rumah adat Sasadu.
Rumah Adat Sasadu dalam berkembangannya sekarang mengalami perubahan, sehingga
melahirkan pergeseran pandangan dari generasi ke generasi dari suatu sistem budaya yang dianut
sebelumnya. Hal ini bisa di lihat dari perubahan bentuk, fungsi dan makna dari rumah adat Sasadu.
Perubahan ini sebagai akibat dari adanya kecenderungan sikap masyarakat yang menerima budaya-budaya
dari luar yang di akibatkan oleh adanya pemekaran wilayah.
Ini menunjukkan bahwa budaya akan selalu berubah sehingga makna bangunan maupun
permukiman juga dapat berubah. Hanya saja perubahan tersebut tidaklah selalu terjadi secara
serentak danpada seluruh elemen ataupun tatanannya,akan tetapi selalu dijumpai adanya unsur
yang berubah dan yang tetap. Menurut Rapoport (1983),perubahan budaya tradisional akan
beriringan mempengaruhi lingkungan buatan.Dalam suatu permukiman, rumah tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor fisik semata atau dipengaruhi oleh faktor yang berdiri sendiri, tetapi lebih
merupakan akibat dari keseluruhan faktor sosio kultural.

B. Rumusan Masalah

1.Bagamana sejarah dari suku Sahu?


2.Bagaimana bentuk rumah adat Sasadu yang merupakan rumah adat suku Sahu?
3.Bagaimana struktur dan material yang ada pada rumah adat Sasadu?
4.Bagaimana fungsi rumah dan ruang yang ada pada rumah adat Sasadu?
5.Apakah makna yang terkandung dari rumah adat Sasadu bagi suku sahu?

1|Page
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2|Page

Anda mungkin juga menyukai