Manajemen
Konstruksi
Introduction
01
Teknik Teknik Sipil MK 81004 Erlangga Rizqi Fitriansyah ,ST, MT
Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan pengenalan Mahasiswa mengetahui dan memahami
kepada mahasiswa mengenai pengertian proyek, unsur-unsur yang
pengertian dan fungsi proyek, sebagai terlibat dan hubungan kerja diantara
bentuk dari sebuah konstruksi mereka.
Pengertian Umum Manajemen
Pengetahuan tentang manajemen merupakan hal yang penting bagi seseorang yang
ingin terjun ke dalam dunia manajemen proyek. Manajemen banyak disebut sebagai “seni
untuk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”.
Adapun pengertian manajemen sangat luas, menurut Sidarta Kamarwan
(Widiasanti,2013) pengertian manajemen dapat dilihat dalam berbagai sudut pandang,
diantaranya :
1. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (management as a science )
adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial,
filsafat,dan matematika.
2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system)
adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa
menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan-kegiatan tersebut saling terkait untuk
mencapai tujuan organisasi.
3. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process )
adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan
pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia.
4. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people/group of people )
adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan
di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah, dan
kelompok pimpinan bawah.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan
sekelompok orang. Jadi manajemen lebih bersifat konseptual (perencanaan-perencanaan
strategis), bukan teknikal maupun operasional.
Fungsi Manajemen
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Erlangga Rizqi F,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Proses kegiatan diatas dapat dilustrasikan sebagai berikut :
2. Pengorganisasian / Organizing
Pengorganisasian / Organizing merupakan suatu tindakan mempersatukan kumpulan
kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu
sama lain dengan tata cara tertentu.
Tindakan tersebut antara lain berupa :
• Membagi pekerjaan ke dalam tugas operasional
• Menggabungkan jabatan ke dalam unit yang terkait
• Memilih dan menempatkan orang-orang pada pekerjaan yang sesuai
• Menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personel
Manfaat dari fungsi pengorganisasian merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, dimana
pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangannya terlihat
jelas. Organisasi yang dibentuk akan berhasil jika srtiap anggota mampu bekerja sama
dengan tujuan mencapai tujuan bersama.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
3. Pelaksanaan / Actuating
Pelaksanaan / Actuating adalah upaya untuk menggerakkan anggota organisasi
sesuai dengan keinginan dan usaha mereka untuk mencapai tujuan perusahaan serta
anggota di organisasi. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting diantara fungsi manajemen
yang lain karena fungsi ini menekankan pada hubungan dan kegiatan langsung para anggota
organisasi.
Adapun tindakan yang dilakukan pada fungsi pelaksanaan antara lain:
• Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
• Berkomunikasi secara efektif
• Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab
• Memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi
• Berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan
kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapainya efisiensi
serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama.
4. Pengendalian / Controlling
Pengendalian / Controlling merupakan usaha tersistematis dari perusahaan untuk
mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan
membuat tindakan yang tepat untuk mengkoreksi perbedaan yang penting.
Tindakan dalam fungsi pengendalian antara lain;
• Mengukur kualitas hasil
• Membandingkan hasil terhadap standar kualitas
• Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi
• Memberikan saran-saran perbaikan
• Menyusun laporan kegiatan
Manfaat dari fungsi pengendalian adalah mamperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi
dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu.
Proyek
Pengertian Proyek
Menurut definisi dalam buku Panduan PMBOK ( A Guide to the Project Management
Body of Knowledge) definisi proyek adalah suatu usaha sementara yang dilaksanakan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa yang unik.
Sementara berarti : setiap proyek memiliki tanggal mulai dan selesai yang tertentu
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Erlangga RIzqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Unik berarti : produk atau jasa yang dihasilkan adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis
lainnya, tidak ada dua proyek yang 100% sama.
Ciri-ciri Proyek
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari proyek :
• Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir.
• Dalam proses mewujudkan lingkup yang dimaksud, maka ditentukan jumlah biaya,
• jadwal, kriteria mutu, serta sumber daya yang diperlukan.
• Bersifat sementara, dalam arti ada batasan waktu yang telah ditentukan. Titik awal
dan akhir ditentukan dengan jelas.
• Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang
proyek berlangsung.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Erlangga Rizqi F. ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
• Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan (organisasi) didalam proyek dengan
pihak luar.
Kompleksitas proyek tidak tergantung dari besar kecilnya ukuran suatu proyek. Proyek kecil
dapat saja bersifat lebih kompleks dari pada proyek dengan ukuran yang lebih besar.
Dilihat dari komponen kegiatan utamanya, maka proyek dapat dikelompokkan antara lain
sebagai berikut : (Soeharto.1997)
1. Proyek Engineering-Konstruksi
Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain
engineering, pengadaan, dan kostruksi. Contoh proyek macam ini adalah pembangunan
gedung, jembatan, pelabuhan, jalan raya, fasilitas industri.
2. Proyek Engineering-Manufaktur
Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru. Jadi, produk tersebut
adalah hasil usaha kegiatan proyek. Dengan kata lain, proyek manufaktur merupakan proses
untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan utamanya meliputi desain-engineering,
pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi
produk yang dihasilkan.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Proyek penelitian dan pengembangan bertujuan untuk melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam mengejar hasil
akhir, proyek ini seringkali menempuh proses yang berubah-ubah, demikian pula dengan
lingkup kerjanya. Agar tidak melebihi anggaran atau jadwal secara substansial maka perlu
diberikan batasan yang ketat perihal masalah tersebut.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Banyak perusahaan memerlukan proyek semacam ini. Diantaranya :
Merancang sistem informasi manajemen, meliputi perangkat lunak maupun perangkat keras.
Merancang program efisiensi dan penghematan.
Melakukan disversifikasi, penggabungan dan pengambil alihan.
5. Proyek Kapital
Berbagai badan usaha atau pemerintah memiliki kriteria tertentu untuk proyek kapital.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan dana kapital (istilah akuntansi) untuk investasi. Proyek
kapital umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material dan
peralatan, manufaktur (pabrikasi) dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Unsur-unsur pelaksana pembangunan proyek
Secara garis besar unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksana pembangunan proyek
meliputi pemberi tugas (owner), kontraktor dan perencana. Ketiga unsur pengelola proyek
tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai kedudukan dan fungsinya.
1. Pemberi tugas (owner)
Pemberi tugas ( pemilik proyek ) adalah seseorang atau badan hukum atau instansi
yang memiliki proyek dan menyediakan dana untuk merealisasikannya.
Pemilik proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
• Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi kualitas
fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
• Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban sesuai
prosedur.
• Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut.
• Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
• Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
• Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
• Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen pembayaran
kepada kontraktor
• Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor.
2. Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang diserahi tugas untuk melaksanakan pembangunan
proyek oleh owner melalui prosedur pelelangan. Pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai
dengan kontrak ( Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta Gambar-Gambar Kerja ) dengan
biaya yang telah disepakati.
Kontraktor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
• Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
• Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.
• Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diserahkan
kepada owner.
• Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
• Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja.
• Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat kelalaian
selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh biayanya.
• Menyerahkan hasil pekerjaan setelah pekerjaan proyek selesai.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
3. Perencana
Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana kegiatan dan
pelaporan serta ketatalaksanaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Perencanaan mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
• Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar bestek,Rencana Kerja dan Syarat
(RKS),perhitungan struktur ,serta perencanaan anggaran biaya.
• Menyiapkan dokumen untuk proses lelang.
• Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam rapat
pemberian pekerjaan,membuat berita acara penjelasan.
• Memberikan usulan,saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas (owner) tentang
pelaksanaan proyek.
• Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang
jelas dari gambar bestek dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS).
• Membuat gambar revisi jika ada perubahan .
• Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
• Mempelajari petunjuk–petunjuk teknis,Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
• Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas lain dan instansi terkait sesuai dengan
bidangnya.
Sebagai jembatan antara owner dengan perencana dan kontraktor, pihak owner dapat
menunjuk sebuah pihak sebagai Project Management. Pihak inilah yang akan melakukan
koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek, mulai dari
perencanaan, persiapan kontrak, hingga pelaksanaan. Pihak ini juga berperan dalam tender
untuk mengundang atau memberi masukan kepada owner untuk menentukan kontraktor yang
akan ditunjuk.
Manajemen Proyek
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian manajemen proyek menurut H.Kurzner (1982) adalah merencanakan,
menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.
Pada prinsipnya manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan dalam proyek
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan,
dan memenuhi keinginan para stakeholder.
Proses-proses manajemen proyek dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu :
1. Proses inisiasi (initiation process)
2. Proses perencanaan (planning process)
3. Proses pelaksanaan ( execution process)
4. Proses monitoring dan pengontrolan (monitoring & controlling process)
5. Proses penutupan (closing process)
Berikut adalah framework atau kerangka kerja manajemen proyek yang digambarkan dalam
bentuk diagram.
Keterangan gambar :
• Stakeholder mempunyai proyek
• Proyek didelegasikan ke Manajer Proyek
• Manager proyek mengelela atau mengatur proyek tersebut.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
• Pengelolaan proyek meliputi : scope, time, cost, quality, HR, communication, risk dan
procurement dan diintegrasikan melalui project integration management guna
memenuhi harapan stakeholder (project management knowledge area).
• Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan pada knowledge area tersebut
untuk memperoleh hasil yang diinginkan, yaitu suksesnya proyek.
Hubungan antara portofolio, program, dan proyek adalah bahwa portofolio adalah
kumpulan proyek, program, sub-portofolio, dan operasi yang dikelola secara berkelompok
untuk mencapai tujuan strategis. Program dikelompokkan dalam suatu portofolio dan terdiri
dari subprogram, proyek, atau pekerjaan lain yang dikelola secara terkoordinasi untuk
mendukung portofolio. Proyek individual yang berada di dalam atau di luar program masih
dianggap sebagai bagian dari portofolio. Meskipun proyek atau program dalam portofolio
mungkin tidak saling terkait, mereka terkait dengan rencana strategis organisasi melalui
portofolio organisasi.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
organisasi memengaruhi proyek dengan memprioritaskan proyek berdasarkan risiko,
pendanaan, dan pertimbangan lain yang relevan dengan rencana strategis organisasi.
Perencanaan organisasi dapat mengarahkan pengelolaan sumber daya, dan mendukung
proyek komponen berdasarkan kategori risiko, lini bisnis tertentu, atau jenis proyek umum.
Tiga faktor pembatas atau sering disebut triple constraint di dalam lingkup manajemen proyek,
yaitu meliputi :
1. Scope atau ruang lingkup
Mendefinisikan apa yang termasuk dalam pekerjaan proyek, produk/servis/hasil yang
diinginkan sponsor proyek. Scope atau ruang lingkup proyek pada intinya adalah membahas
jenis dan batasan-batasan yang ada pada sebuah proyek. Sejauh mana batasan-batasan
atau ruang lingkup suatu proyek ditentukan. Ruang lingkup atau batasan proyek sangatlah
diperlukan dalam suatu proyek, karena hal ini memberi dampak pada faktor-faktor proyek
yang lainnya, terutama yang menyangkut biaya dan waktu pengerjaan proyek. Semakin besar
scope atau ruang lingkup suatu proyek tersebut, maka secara umum akan makin bertambah
pula waktu pengerjaan, ini tentunya berdampak pada bertambahnya biaya yang harus
dikeluarkan.
2. Time atau waktu
Time atau waktu, adalah salah satu komponen yang menjadi target utama dalam
sebuah proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan lamanya
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti,
terutama suatu proyek dipaksa untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada
membengkaknya biaya.
3. Cost atau biaya.
Cost atau biaya, adalah salah satu faktor atau komponen utama proyek. Pada intinya
faktor biaya atau cost ini adalah menentukan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan
untuk sebuah proyek. Faktor biaya ini sangat dipengaruhi oleh dua faktor sebelumnya, yaitu
faktor scope dan faktor time. Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama
waktu, maka akan semakin besar pula biaya suatu proyek.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Batasan manajemen proyek
Proyek yang baik adalah proyek yang mencapai titik kesetimbangan antara waktu,
biaya dan kualitas. Ketiga faktor diatas adalah merupakan kunci sukses dalam mendirikan
suatu proyek. Misalkan saja pada kualitas, memberikan hasil produk dengan kualitas yang
baik dan unik pada suatu proyek. Waktu, mengidentifikasikan berapa lama waktu yang
diperlukan dalam menyelesaikan suatu proyek. Project manajer harus mampu
menyeimbangkan hubungan antara Budget, schedule, quality, scope, dan resource dan
keseluruhannya berjalan secara bersamaan.
Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya manajemen antara lain adalah :
• Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu.
• Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope,
biaya, sumber daya dan waktu yang telah ditentukan.
• Meningkatkan kualitas.
• Meningkatkan produktifitas.
• Bisa menekan risiko yang timbul sekecil mungkin.
• Koordinasi internal yang lebih baik.
• Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas team terhadap proyek, yaitu
dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota team.
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Chris Hendrickson and Tung Au , 2000 Project Manajemen for Construction, Second Edition
prepared for world wide web publication.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I. Yogyakarta: Kanisius.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid II. Yogyakarta:
Kanisius.
Iman Soeharto, 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid dan 2,
Edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta,
‘15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Erlangga Rizqi F.,ST.MT http://www.mercubuana.ac.id