Anda di halaman 1dari 4

Tugas M5 KB2: Media Pembelajaran

Nama : Lavanter Johansen Simamora


No Peserta PPG : 201511403957
NUPTK : 3733755656200002
Mata Pelajaran : Fisika
Kompetensi Keahlian : Teknik Geomatika dan Geospasial
Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Balige
Alamat : Jalan Tarutung No. 1 Soposurung Balige Toba Samosir Sumatera Utara

Instructions
Kerjakan secara mandiri dengan menggunakan Ms. Wrod. Kemudian kirimkan hasilnya dalam
bentuk PDF atau MS Word.
1. Pengertian media pembelajaran dari sudut pandang Schramm (1977), Briggs (1977), Gagne
(1990), dan Arief S. Sadiman (1986) memiliki perbedaan mendasar. Berdasarkan analisis
Sdr. (sebagai seorang guru profesional) pandangan siapa yang paling relevan dengan kondisi
saat ini? Berikan alasannya. (bobot 50)
2. Perkembangan teknologi elektronika, serta teknologi komputer dan informatika berpengaruh
terhadap pemanfaatan media pembelajaran. Buatlah klasifikasi media pembelajaran abad 21
saat ini? (bobot 50)

Penyelesaian :
1. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977)
berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan Gagne (1990),
berpendapat bahwa “kondisi yang berbasis media meliputi jenis penyajian yang disampaikan
kepada para pengajar dengan penjadwalan, pengurutan, pengorganisasian. Sadiman (1986)
dalam bukunya Media Pendidikan, menjelaskan bahwa istilah ”media” berasal dari kata
“medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka
media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen
sistem pembelajaran.
Jadi Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatan-peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca. Apapun batasannya, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Media pembelajaran
merupakan suatu perantara seperti apa yang dimaksud pada pernyataan di atas. Dalam
kondisi ini, media yang digunakan memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids). Misalnya alat-alat grafis,
photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan
pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Sehingga alat bantu yang banyak dan sering digunakan adalah alat bantu visual, seperti
gambar, model, objek tertentu, dan alat-alat visual lainnya. Oleh karena dianggap sebagai alat
bantu, guru atau orang yang membuat media tersebut kurang memperhatikan aspek
disainnya, pengembangan pembelajarannya, dan evaluasinya. Seperti pengalaman kami
sebagai guru di SMK Negeri 1 Balige, kami sudah menggunakan media pembelajaran seperti
tahun 2007 – 2009 menggunakan Pesona Edu (bantuan dari Dit PSMK Jakarta), tahun 2010 –
2017 menggunakan media PPT, Camtasia, dan media lainnya, sehingga proses belajar
mengajar ada interaksi dengan siswa. 2018 dikarenakan tidak adanya lagi infokus/LCD
proyektor disediakan oleh sekolah, maka kembali menggunakan media papan tulis dan
diskusi dengan siswa.

2. Pengertian media masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah
perangkat lunak berisi pesan atau informasi pendidikan biasanya disajikan dengan
menggunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau perangkat keras sendiri merupakan sarana
untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu : (1) Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK
digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna atau siswa untuk membantu pembelajaran,
misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database,
membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan
sebagainya. (2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini teknologi
sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi
komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika,
manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum
2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasai siswa
semua kompetensinya. (3) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk
pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran
sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer.
Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara
bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi.
Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai: fasilitator,
motivator, transmiter, dan evaluator.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen
dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan
terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003:87) menemukan beberapa tujuan
pemanfaatan TI, yaitu: memperbaiki competitive positioning; meningkatkan brand image;
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan kepuasan siswa;
meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan kualitas pelayanan;
mengurangi biaya operasi; dan mengembangkan produk dan layanan baru. Karenanya, tidak
mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba-lomba
berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari
itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan
institusi pendidikan pada salah satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan
kekuatan internal yang kuat. Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-
learning itu sendiri berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur,
akuntabel dan terpecaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor
yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
A. Infrastruktur
Maksud dari faktor diatas adalah agar teknologi informasi dapat berkembang dengan
pesat, pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di manapun
dengan kecepatan yang mencukupi.
B. Sumber Daya Manusia
Faktor SDM menuntut ketersediaan Human Brain yang menguasai teknologi tinggi.
C. Kebijakan
Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang berpihak
pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang.
D. Finansial
Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan lain
untuk menyokong industri teknologi informasi.
E. Konten dan Aplikasi
Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampaikan pada orang,
tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten
tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes
(flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang
faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994)
berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan informasi interaktif, seperti
CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada
saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa
secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai