BAB I
PENDAHULUAN
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk
Investasi pada pasar modal adalah investasi yang bersifat jangka pendek.
Ini dilihat pada imbal hasil (return) yang diukur dengan laba modal (capital
gain). Bagi para spekulator yang menyukai laba modal, pasar modal bisa
menjadi tempat yang menarik di mana investor bisa membeli pada saat harga
turun dan menjual kembali pada saat harga naik dan selisih yang dilihat
hasil dari perubahan dan analisis investor terhadap harga sekuritas di masa
1
2
dan menekan harga untuk tetap berada pada yang diinginkan atau tetap
rendah. Pembeli mempunyai harapan bahwa harga akan bergerak lebih tinggi,
sedang penjual mempunyai harapan bahwa harga akan bergerak lebih rendah
yaitu berkaitan dengan inflasi, suku bunga BI Rate dan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS. Sebagai suatu fenomena ekonomi, inflasi sering terjadi
karena sensitif terhadap musim, arus distribusi, rumor dan stabilitas politik,
Keadaan inflasi, harga barang-barang naik relatif cepat dan cukup tinggi.
Demikian juga dengan biaya modal (cost of capital) dari suatu proyek
investasi akan menjadi semakin mahal yang juga diikuti dengan kenaikan
tingkat suku bunga. Daya beli masyarakat semakin melemah sehingga terjadi
risiko lebih kecil dengan tingkat keuntungan lebih besar (Khalwaty, 2000:
104-105).
Bursa Efek Indonesia adalah suku bunga BI Rate. Bank Indonesia apabila
mengeluarkan suku bunga yang rendah, maka para investor akan lebih
memperoleh return yang besar. Sebaliknya, apabila tingkat suku bunga tinggi
risiko sangat rendah. Hal ini akan berdampak terhadap harga saham, karena
BI Rate.
harga berbagai komoditi naik drastis. Kurs rupiah apabila semakin anjlok,
maka daya beli masyarakat akan semakin rendah, tidak terkecuali para
sehingga deviden yang diberikan kepada pemegang saham pun juga akan
terkena imbasnya.
yang dilakukan oleh, Sihaloho (2013) diperoleh hasil penelitian dan analisis
data mengenai Inflasi, Suku Bunga dan Book Value terhadap harga saham
terhadap harga saham. Jika inflasi meningkat maka harga saham akan
harga saham. Jika suku bunga meningkat maka harga saham akan meningkat
saham. Jika Book Value meningkat maka harga saham akan menurun,
persamaan regresi yang telah dibentuk, penetian ini tidak mampu menjawab
tujuan dan hipotesis penelitian yang ada. Simpulan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut: Secara serempak inflasi, suku bunga SBI, Kurs (Rupiah vs
Saham, dengan demikian hipotesis 5 diterima, Secara parsial suku bunga SBI
5
signifikan positif terhadap Indeks Harga Saham, Sedangkan untuk inflasi dan
hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil
SBI, nilai kurs U.S dollar (USD/IDR), Indeks Dow Jones (DJIA) berpengaruh
sebesar 38% mungkin dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian
ini, seperti; harga minyak dunia, harga emas, harga euro, dan lainnya, tingkat
inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap terhadap IHSG, tingkat suku
bunga SBI berpengaruh positif terhadap IHSG, nilai kurs dollar AS terhadap
yang lain.
Bursa Efek Indonesia sangat banyak, namun dalam penelitian ini akan
dalam hal sumber daya alam berupa batubara, logam mulia dan lainnya
Efek Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah inflasi, suku bunga BI rate dan nilai tukar rupiah berpengaruh
secara parsial terhadap harga saham (Studi empiris pada perusahaan sektor
2. Apakah inflasi, suku bunga BI rate dan nilai tukar rupiah berpengaruh
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
simultan inflasi, suku bunga BI Rate dan nilai tukar rupiah terhadap harga
saham.
3. Bagi Investor
Hasil analisis dari penelitian ini menjadi acuan bagi investor untuk
4. Bagi Akademisi
Secara garis besar penelitian ini dijabarkan dalam lima bab dengan
BAB I : PENDAHULUAN
dalam bab ini antara lain yaitu pasar modal, inflasi, suku bunga,
itu dalam bab ini juga berisi kerangka pemikiran dan hipotesis
BAB V : PENUTUP
mengembangkan penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN