LINGKUNGAN
Oleh :
RADEN ADIGUNA PRABOWO (447414)
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
Pendahuluan
Lingkungan sangat mempengaruhi perilaku manusia. Dalam zaman yang semakin maju, perubahan
merupakan sebuah keniscayaan. Bila melihat buku-buku sejarah, dijelaskan bahwa sejarah kehidupan
manusia dibagi menjadi beberapa masa, sebagai berikut:
1. Masa berburu
Pada masa ini, tingkat kecerdasan manusia masih sangat rendah sehingga manusia
mengumpulkan makanan dengan cara berburu saja. Manusia di masa ini juga hidup di wilayah
yang dianggap cukup aman dan dekat dengan sungai karena sungai banyak didatangi hewan. Nah,
hewan-hewan yang menghampiri sungai tersebut akan jadi bahan konsumsi buat manusia.
2. Masa perladangan berpindah
Berladang secara berpidah dapat dikatakan sebagai tahap lanjutan dari berburu. Bertani secara
berpindah tersebut dilakukan karena pemahaman para petani peladang berpindah baru terbatas
pada kondisi lingkungan seperti apa yang dibutuhkan agar objek yang ditanam dapat tumbuh dan
berkembang secara memadai yaitu tanah bekas hutan, tetapi mereka belum mampu
mengkondisikan lingkungan agar sesuai dengan syarat tumbuh objek yang diusahakan. Berpindah
tempat merupakan strategi mereka untuk mencari kondisi lingkungan yang sesuai untuk
bercocok tanam.
3. Masa perladangan menetap
Ketika pemahaman petani peladang semakin maju, mereka mulai dapat mengkondisikan
lingkungan agar memenuhi syarat tumbuh objek yang ditanam. Hal tersebut membuat kelompok
orang tersebut untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi
perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga
kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian.
4. Masa pertanian lahan basah
Pertanian lahan basah merupakan jenis kegiatan pertanian yang memanfaatkan lahan basah.
Lahan basah yang dimaksud pada pertanian lahan basah ini adalah lahan yang kontur tanahnya
merupakan jenis-jenis tanah yang jenuh dengan air. Itu artinya, tanah pada lahan pertanian basah
ini memiliki kandungan air yang tinggi, bahkkan tidak jarang lahan pertanian basah ini tergenang
oleh air sepanjang waktu. Atau bisa juga lahan pertanian basah ini tidak pernah mengalami
kekeringan yang berarti karena memiliki kandungan air yang berlimpah secara alami.
5. Masa industri
Awal dari masa industri tidak jelas, tetapi terjadi sekitar abad 18, ketika kemajuan teknologi dan
ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian
di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit
tenaga listrik.
6. Masa jasa (post industri)
Pada masa ini adalah ketika sektor jasa menghasilkan kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan
sektor industri atau manufaktur. Masyarakat Industri sangat erat dengan hubungan ‘orang
dengan mesin’. Sedangkan pada masa post-industri, ‘orang dengan orang’. Teknologi menjadi
media utama masyarakat post-industri dimana setiap orang paham dan mengerti akan teknologi
yang ada sehingga tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat.
7. Masa disruptif
Dalam masa inilah, setelah masa post industri, mulai tercipta pasar baru yang mengganggu atau
merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut.
Masa disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar,
umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan
harga pada pasar yang lama.
8. Masa pasca kebenaran (post-truth)/ non fakta/ hoax
Istilah ”post-truth” atau ”pasca-kebenaran” menjadi istilah yang sejak Oxford Dictionary
menjadikannya sebagai word of the year pada 2016. Pemantiknya adalah dua peristiwa politik
yang pada saat itu cukup menghebohkan dunia Barat, yaitu referendum Brexit di Inggris dan
pemilihan presiden di Amerika Serikat. Oxford Dictionary mendefinisikan ”post-truth” sebagai
”terkait dengan atau menandai sebuah keadaan yang di dalamnya fakta objektif kurang
berpengaruh dalam pembentukan opini publik dibandingkan emosi dan keyakinan pribadi’’.
Berdasarkan paparan diatas, setidaknya perilaku manusia dapat diklasifikasikan dalam masa-masa
sesuai perkembangan zaman diatas. Namun demikian, ternyata pada era sekarang ini, ternyata masih
ada sekelompok orang yang sama sekali tidak terpengaruh pada perkembangan zaman diatas, baik
dari sisi teknologi, sandang, pangan dan papan. Hal ini merupakan sebuah keunikan tersendiri dalam
kehidupan bermasyarakat.
Suku Mongolia
Salah satu suku yang akan dipaparkan disini merupakan suku nomaden yang memiliki gaya hidup tidak
pernah berubah sejak dahulu kala, yaitu suku Mongolia. Suku Mongolia terkenal dengan Gengis Khan
sebagai pahlawan peperangannya, cara bertahan hidup di alam liar Mongolia pun tak pernah berubah.
Suku Mongolia termasuk salah satu suku nomaden tertua di dunia yang masih bertahan hingga saat
ini. Sebagian dari Suku Mongolia sendiri merupakan sekumpulan orang yang selalu berpindah-pindah
tempat tinggal dikarenakan dari pekerjaan yang ditekuni.
Budaya Suku Mongolia Sejak 3000 Tahun Yang Lalu
Suku Mongolia sudah memiliki budaya yang telah berlangsung sejak 3000 tahun yang lalu. Tidak
mengherankan jika mereka sangat ahli untuk melestarikan budaya ini. Mental dari para nomaden ini
pun patut diacungi jempol karena mereka terus berpindah-pindah dengan waktu yang tak menentu.
Bahkan dari mereka pun mampu bertahan hidup di berbagai cuaca serta suhu yang berbeda-beda.
Kekuatan dari Suku Mongolia yang nomaden tersebut menjadi sebuah keunikan yang ikonik. Sehingga
tak heran apabila ingin menggambarkan seseorang yang kuat, Suku Mongolia lah yang menjadi
kiblatnya.
Bukan hanya itu saja, terdapat pula beberapa etika khas Suku Mongolia, salah satunya ialah dengan
selalu bergerak di dalam tenda yang mengikuti arah jarum jam dan jangan pernah bersalaman tangan
dengan sarung tangan yang masih terpasang, walaupun suhu sedang dingin-dinginya.