Dosen Pengampu :
Ayu Roesdyningtyas Dyah Anggraeny, ST, MT.
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
TEBUIRENG JOMBANG
1
Kata Pengantar
Bismillahirrrohmaanirrohiim
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq, rahmat, serta ridho-Nya kepada kita semua, sehingga makalah kami dapat
terselesaikan dengan judul “PENYELIDIKAN TANAH DI LAPANGAN “. Makalah
ini ditujukan untuk pembaca agar lebih memahami tentang pengertian tanah,
penyelidikan tanah, sifat dan tipe tanah, kelembaban tanah, dan lain-lain.
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ayu Roesdyningtyas
Dyah Anggraeny, ST, MT. selaku dosen Mekanika Tanah II yang telah membimbing
kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini dijelaskan tentang pengertian Tanah, dan bagaimana
system penelitian tanah dilapangan yanga adapat mempengaruhi kekuatan bangaunan
yanag akan di banagun di tempat tersebut Makalah ini juga ditujukan untuk
memenuhi tugas kelompok. Kami hanya manusia biasa tempat dimana ada kesalahan-
kesalahan, maka kami mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam
makalah yang kami buat ini. Semoga makalah kami ini dapat menambah pengetahuan
kita semua. Untuk tercapainya kesempurnaan makalah ini, kami mohon kritik dan
saran dari teman-teman yang membacanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5. menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau pangkal
jembatan ( abutment )
4
6. menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan pada bangunan
yang telah ada sebelumnya
7. pada proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan
letak-letak saluran, gorong-gorong, pennetuan lokasi dan maca bahan timbunan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyelidikan tanah dilapangan ?
2. Bagaimana proses penyelidikan tanah dilapangan ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian penyelidikan tanah di lapangan
2. Untuk mengetahui proses penyelidikan tanah dilapangan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Perlu diperhatikan bahwa hasil-hasil uji geser kipas dan uji penetrasi ,
hanya memberikan informasi kuat geser (kekuatan) tanah saja, oleh karena itu
pengujian-pungujian tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai pengganti
pengeboran, namun hanya sebagai pelengkap data hasil penyelidikan. Suatu
yang tidak dapat diidentifikasikan oleh pengujian tersebut adalah mengenai
jenis tanah yang ditembusnya secara pasti, atau perbedaan jenis tanahnya.
Sebagai contoh, pengujian tidak dapat memberikan informasi mengenai tanah
yang diuji apakah tanah organic atau lempung lunak, atau tanah berupa pasir
tak padat atau lempung kaku, karena yang diketahui hanya tahanan penetrasi
6
atau kuat gesernya saja. Demikian pula, hasil-hasil pengujian tidak dapat
memberikan informasi mengenai kondisi air tanah. Untuk itu, kekurangan-
kekurangan data dapat dilengkapi dengan mengadakan pengeboran tanah.
7
Pada kasus-kasus umum, uji SPT dilakukan setiap penetrasi bor 1,5 - 2 m atau
paling sedikit pada tiap-tiap pergantian jenis lapisan tanah disepanjang kedalaman
lubang bornya. Untuk fondasi dangkal interval pengujian dapat lebih rapat lagi.
Untuk tanah berbatu, palmer dan stuart (1957) memodifikasi tabung belah
standar yang terbuka menjadi tertutup dan meruncing 30º pada ujungnya.
pengamatan telah menunjukan bahwa pada umumnya nilai N yang diperoleh oleh
kedua tipe alat ini mendekati sama, untuk jenis tanah dan kerapatan relative tanah
yang sama.
Dengan:
Dr = Kerapatan relative
po ’ = tekanan vertical akibat beban tanah efektif pada kedalaman tanah yang ditijau,
atau tekanan overburden efektif.
8
Nilai N Kerapatan relative (Dr)
30-50 Padat
9
C. CARA PENYELIDIKAN
Informasi kondisi tanah dasar fondasi, dapat diperoleh dengan cara menggali
lubang secara langsung di permukaan tanah yang disebut lubang uji (test-pit),
maupun dengan cara pengeboran tanah. Penyelidikan mendetail dengan pengeboran
tanah yang diikuti dengan pengujian-pengujian di laboraturium dan atau dilapangan,
selaludilakukan untuk penyelidikan tanah pada proyek-proyek besar seperti : gedung
bertingkat tinggi, jembatan, bendungan, bangunan industri, dll.
Kedalaman muka air tanah harus diperiksa dengan teliti. Kesalahan data muka
air tanah dapat mempersulit pelaksanaan pembangunan fondasi dan dapat
mengakibatkan kesalahan analisis stabilitasnya.
10
D. Alat- alat Penyelidikan
Cara ini berguna untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dengan teliti.
Lagi pula, bila perlu dapat mengambil contoh tanah tak terganggu
(undisturbed sample) pada lapisan-lapisan yang dikehendaki.
11
2. Bor tangan (hand auger)
12
3. Bor cuci (wash boring)
13
dan penentuan lapisan tanah dibawah lipisan sungai, yang dimaksudkan untuk
menentukan kedalaman pasir atau lanau yang terletak di atas lapisan keras atau
batu. Hal tersebut teutama digunakan dalam pekerjaan pemancangan dan
pengerukan.
Penyelidikan tanah dengan menggunakan bor putar atau bor mesin dapat
dilakukan pada semua jenis tanah. Alat bor putar yang digerakan dengan mesin
dapat menembus lapisan tanah keras atau bat sampai kedalaman lebih dari 40m.
alat ini dapat digunakan pada lapisan tanah keras, batu,tanah lempung dan bahkan
tanah pasir.
Pengeboran inti dilakukan jika pengeboran menembus lapisan batu. Dan bila
pada penyelidikan diinginkan untuk memperoleh contoh inti kontinu (continous core
sample) . putaran batang bor menekan ujung matan bor. Tabung inti luar berputar
bersama-sama batang bor dan manekan ke lapisan keras atau batu di bawahnya mata
bor dipasang pada ujung alat bornya. Putaran mata bor membentuk gerusan yang
berbentuk cincin. Contoh inti batu masuk kebagian mata bor dan sekaligus masuk
kedalam tabung inti dalam , yang dibuat tidak ikut berputar. Selama pengeboran, air
14
disirkulasikan lewat batang bor yang berlubang. Contoh bentuk mata bor dari type
double-tube core barrel,
Contoh tanah diambil dari pengeboran dengan cara memasang tabung contoh
(sampler) pada ujung pipa bor di kedalaman yang berbeda-beda. Pada contoh
tanah yang tidak rusak susunan tanahnya atau sedikit sekali drajat
ketergantungannya, maka contoh tersebut disebut contoh tak terganggu
(undisturbed sample).Karakteristik tegangasn-tegangan tanah harus diambil dari
contoh tanah tak terganggu.
Dalam praktek, sangat sulit diperoleh contoh yang benar-benar tak terganggu,
walaupun penanganan contohnya sudah sangat hati-hati. Gangguan contoh ini
sering mempengaruhi hasil-hasil pengujian laboraturium.
15
Penyebab gannguan contoh tanah yang diambil dengan cara pengeboran,
antara lain:
Berbagai macam tabumg pengambilan contoh tanah telah dipakai hingga saat
ini, beberapa contohnya antara lain :
16
1. Tabung Contoh Tekanan Terbuka (Open Drive Sample)
Tabung contoh tekan terbuka terdiri dari tabung tabung baja yang
dilengkapi dengan alat pemotong pada ujungnya. Batang bor dihubungkan
dengan ujung atas tabung. Diameter dalam tabung berkisar antara 100 sampai
450 mm. Pada saat pengambilan contoh tanah, tabung contoh ditekan secara
dinamis atau statis oleh alat penekan.
Tabung contoh tipe ini cocok untuk tanah berlempung. Jika digunakan
dalam tanahgranuler (berbutir lepas), penahan inti (core catcher) yang
berfungsi menahan contoh tanah agar tertahan dalam tabung harud
digunakan.
17
berpiston cocok digunakan untuk tanah-tanah yang sensitive terhadap
gangguan, seperti lempung lunak dan lempung plastis. Kecuali itu dapat
pula digunakan dalam pengambilan contoh tanah pada lubang uji dan
pengambilan contoh tanah pada lubag bor yang dangkal.
18
4. tabung contoh berpiston tetap (fixed piston)
Pada tabung contoh berpiston tetap. Piston dapat diletakan
pada posisinya oleh sebuah batang baja yang memanjangsampai
permukaan tanah. Pengambilan
contoh tanah dipilih pada kedalaman tertentu, dimana diperkirakan
tanahnya tidak terganggu oleh operasi pengeboran. Saat pengam bilan
contoh tanah, piston ditahan pada posisinya dan tabung ditekan ke
bawah. Dengan cara ini, jika tanah lunak, tabung dapat ditekan ke
bawah sampai kedalaman yang diinginkan dngan tanpa memperdalam
pengeboran.
19
F. Penanganan Contoh Tanah
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penanganan contoh tanah adalah
bahwa setelah tabung contoh tanah diambil dari lubang bor, ujung-ujungnya harus
dibersihkan dan ditutup lilin. Maksudnya adalah agar contoh tanah tidak berubah
kadar airnya, dan juga unuk menahan gangguan contoh tanah yang mungkin
timbul dalam perjalanan ke laboraturium. Selain itu pada tabung contoh tanah bor,
dan kedalaman contoh. Ujung atas dan bawah tabung contoh harus ditandai
dengan benar, sehingga pada pengujian di laboraturium akan diketahui ke arah
mana contoh tanah akan dikeluarkan dari dalam tabung contoh. Contoh tanah
lempung sensitive harus dijaga dengan baik pada waktu diangkut ke
laboraturium,terutama jangan sampai terjadi getaran yang besar yang dapat
merusak contoh tanah.
Laporan hasil pengeboran tanah harus dibuat jelas dan tepat pengawas
lapangan yang menangani pekerjaan selain harus selalu mencatat hal-hal kecil
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan, seperti : pergantian alat dan
tipenya, kedalaman pada waktu penggantian alat, metode penahanan lubang bor
agar stabil atau penahan tebing lubang uji.
20
Semua hasil-hasil pengeboran dicatat dalam laporan hasil pengeboran (atau
disebut boring log), yang berisi antara lain:
21
Untuk area yang luas, diperlukan jarak lubang bor yang agak lebar dan
diselengi dengan beberpa uji lapangan tambahan, seperti : uji kerucut stastis
(sondir)atau pemeriksaan dengan cara lubang uji (test-pi). Letak titik-titik
penyelidikan tambahan tersebut, dipilih pada jarak yang dekat, yaitu diantara
lubang-lubang bor.
Pada bangunan yang bebannya tidak begitu besar, paling tidak harus ada 2
atau sebaliknya 3 lubang bor, sehingga benuk kemiringan lapisan tanah dapat
diketahui. Jika jumlah lubang terlalu sedikit, estimasi bentuk kemiringan lapisan
tanah dpat meleset dari sebenarnya, disamping kurangny informasi yang
diperoleh dari kondisi tanah
22
proyek jalan raya, pengeboran dilakukan pada jarak interval kira-kira 30
msepanjang jalannya. Kedalaman lubang bor disarankan 2-4 m dibawah tanah
asli, bila dasr perkersan tanah asli, dan 1-4 m dibawh perkerasn jalan, bila
perkersannya diletakkan dengan menggali tanah asli.
Kedalaman pada lubang bor bergantung pada kedalaman tanah yang masih
dipengaruhi oleh penyebaran tekanan fondasi bangunan. Tekanan vertical pada
kedalaman 1,5 kali lebar fondasi (B) adalah masih kira-kira 0,2 kali besarnya
tekanan pada dasar fondasi. Oleh karna itu, kedalaman lubang bor harus kira-kira
1,5 kali lebar fondasinya atau 1,5B, dengan B adalah lebar fondasi.
Dalam hal fondasi akan di letakkan pada lapisan batu, harus yakin benar
apakah ketebalan lapisan batu tersebut mampu mendukung penyebaran bebannya.
Untuk itu, apabila lapisan batu terletak dipermukaan, ketebalan lapisan dapat
diketahui dengan cara membuat lubang uji secara langsung.
23
J. Informasi Yang Dibutuhkan Untuk Penyelidikan Tanah
Bila Penyelidikan tanah dilakukan secara detail, maka perancang harus
berusaha memperolah data, sebagai berikut :
1. Kondisi topografi lokasi pekerjaan. Data ini diperlukan untuk perancangan
fondasi dan penentuan cara pelaksanaan di lapangan terutama pada proyek-
proyek bangunan air dan jalan.
2. Lokasi-lokasi bangunan yang terpendam di dalam tanah, seperti kabel telepon,
pipa-pipa atau gorong-gorong untuk air kotor dan air bersih, dan lain-lainnya.
3. Pengalaman setempat sehubungan dengan kerusakan-kerusakan bangunan
yang sering terjadi di sekitar lokasi pekerjaan.
4. Kondisi tanah secara global, muka air tanah dan kedalaman batuan.
Keterangan ini sering dapat diperoleh dari penduduk setempat.
5. Keadaan iklim, elevasi muka air banjir, erosi tanah, dan besarnya gempa yang
sering terjadi.
6. Tersedianya material alam dan kualitasnya,yang berguna untuk bahan
pembentuk bangunan seperti campuran beton.
7. Data geologi yang disertai keterangan tentang proses pembentukan lapisan
tanah dan batuan di lokasi pekerjaan, serta kemungkinan terjadinya penurunan
tanah maupun bangunan akibat penurunan muka air tanah.
8. Hasil-hasil penyelidikan laboratorium pada contoh-contoh tanah dan batuan,
yang dibutuhkan untuk perancangan fondasi atau penanganan problem-
problem pelaksanaannya.
9. Foto kondisi lapangan dan bangunan-bangunan di dekatnya.
24
Di bawah ini diberikan data tambahan yang diperlukan untuk perancangan
fondasi bangunan-bangunan tertentu.
(1) Ukuran dan tinggi bangunan serta kedalaman ruang bawah tanah (basement),
bila ada.
(3) Tipe rangka bangunan dan bentangnya, serta kemungkinan adanya tempat-
tempat tertentu yang mendukung beban khusus, seperti fondasi mesin.
(4) Tipe tembok luar dan kaca pintu jendela yang sensitive terhadap penurunan
bangunan
25
BAB III
PENUTUP
K. Kesimpulan
Pengujian tanah di lapangan adalah untuk mengetahui karakteristik tanah
yanng dilakukan dilapngan atau pada lokasi tertentu untuk mendapatkan
sampel sampel tanah sebagai tolak ukur tekanan pada permukaan tanah yang
akan di bangun. Konstruksi pengukuran tanah dapat dilakukan dengan
pengukuran sendiri dengan cara :
1. Nilai persamaan konus paa kedalaman 2.00 m sebesar 100 kg/cm² dan
jumlah perlawanan sebesar 140 kg/cm²
2. Sondir di hentikan pada kedalaman 2.00 m sebelum manometer
menunjukkan 150 kg/m² karena alat sondir sudah terangkat
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/penyelidikan-tanah
http://teorikuliah.blogspot.co.id/2009/08/penyelidikan-tanah-di-
lapangan.html?m=1
27