Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy terhadap motivasi
berprestasi pada mahasiswa pendidikan geografi Unila angkatan 2015. Metode yang
digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 93 mahasiswa dengan
teknik pengambilan sampel berupa quota sampling sehingga didapat jumlah sampel sebesar
48 mahasiswa. Data primer diperoleh dari hasil angket menggunakan skala likert dengan 5
indikator jawaban (setuju,sangat setuju,ragu-ragu,tidak setuju,sangat tidak setuju). Masing-
masing indikator memiliki bobot skor yang berbeda-beda,sangat setuju dengan skor 5,setuju
dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor 3,tidak setuju dengan skor 2 dan sangat tidak setuju
dengan skor 1. Angketnya sendiri terdiri dari 21 butir pertanyaan untuk variabel X ( self
efficacy) dan 20 butir pertanyaan untuk variabel Y (motivasi berprestasi). Skor maksimum
untuk variabel X adalah 105 dan skor maksimum untuk variabel Y adalah 100. Skor
minimum untuk variabel X adalah 21 dan skor minimum untuk variabel Y adalah 20.Hasil
penelitian menunjukkanbahwa adahubungan yang signifikan (berarti) antara variabel self
efficacy dengan motifasi berprestasi. Tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara variable
self efficacy dengan motifasi berprestasi adalah sebesar 0,675 atau kuat. Angka koefisien
korelasi pada hasil di atas bernilai positif, yaitu 0,675 sehingga hubungan kedua variable
tersebut bersifat searah (jenis hubungan searah), dengan demikian dapat diartikan bahwa self
efficacy meningkat maka motifasi berprestasi juga meningkat.
Abstract
This study aims to determine the relationship of self efficacy against achievement motivation
in the student of geography education Unila force 2015. The method used is quantitative
method. The population of this research is 93 students with sampling technique in the form of
quota sampling so that the number of samples is 48 students. Primary data obtained from the
questionnaire using Likert scale with 5 indicator answers (agree, strongly agree, hesitate,
disagree, strongly disagree). Each indicator has different weight scores, strongly agree with
score 5, agree with score 4, hesitate with score 3, disagree with score 2 and strongly disagree
with score 1. Questionnaire itself consists of 21 questions for the variable X (self efficacy)
and 20 items of question for variable Y (achievement motivation). The maximum score for
the variable X is 105 and the maximum score for the variable Y is 100. The minimum score
for the X variable is 21 and the minimum score for the Y variable is 20. The results indicate
that there is a significant (mean) relationship between the self efficacy variable with
achievement motivation. The correlation level between the self efficacy variable and the
achievement motive is 0.675 or strong. The correlation coefficient on the above results is
positive, that is 0.675 so that the relationship of both variables are unidirectional (kind of
direct relationship), thus can be interpreted that self efficacy increases then the achievement
motive also increases.
bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas, menghindari tujuan prestasi yang mudah
maka dia berusaha untuk menghindari dan sukar karena mereka lebih menyukai
tugas tersebut. tujuan yang sesuai dengan kemampuan
Dalam konteks perguruan tinggi, mereka.menyukai balikan (feed-back)
jika mahasiswa memiliki self efficacy yang cepat dan efisien mengenai prestasi
tinggi, maka ia akan termotivasi agar mereka. senang dan bertanggung jawab
berhasil mencapai tujuan pembelajaran dan memecahkan setiap masalah yang terjadi.
dapat bertahan ketika menghadapi Dari data awal yang telah di ambil
kesulitan (tugas). Hal ini senada dengan oleh peneliti, mahasiswa pendidikan
pendapat dari Schunk (2010:7) bahwa self geografi angkatan 2015 termasuk
efficacy yang dimiliki seseorang terhadap mahasiswa yang memiliki rata-rata indeks
pembelajaran, cenderung memiliki prestasi kumulatif sebesar 3,4 dengan
keteraturan yang lebih sebagai bentuk predikat sangat memuaskan. Hal ini
persiapan diri dalam menghadapi menunjukkan bahwa mahasiswa geografi
tantangan agar mencapai tujuan yang angkatan 2015memiliki prestasi akademik
direncanakan dan mampu memiliki yang memuaskan.Ini terlihat dari
motivasi berprestasi yang tinggi. pengamatan yang dilakukan di
Menurut Tri, (2004:133), motivasi kelas,bahwa angkatan 2015 memiliki
berprestasi berupa kecenderungan untuk semangat kuliah yang tinggi,antusias
mencapai keberhasilan atau tujuan, dan dalam mengikuti perkuliahan dan selalu
melakukan kegiatan yang mengarah pada tepat waktu dalam mengumpulkan tugas.
kesuksesan atau kegagalan.Teori motivasi Jika dikaitkan dengan self efficacy,maka
berprestasi mengemukakan bahwa kondisi ini mengasumsikan bahwa
manusia pada hakikatnya mempunyai mahasiswa pendidikan geografi angkatan
kemampuan untuk berprestasi diatas 2015 memiliki self efficacy yang tinggi
kemampuan orang lain (Clelland sehingga memiliki motivasi berprestasi
2015:7).Teori ini memiliki sebuah yang tinggi pula. Berangkat dari asumsi
pandangan (asumsi) bahwa kebutuhan tersebu,maka peneliti tertarik untuk
untuk berprestasi itu adalah suatu yang melakukan penelitian ini.
berbeda dan dapat dibedakan dari Rumusan masalah pada penelitian
kebutuhan-kebutuhan yang ini adalah bagaimana hubungan self
lainnya,(Djaali,2008:90). efficacy dengan motivasi berprestasi pada
Seseorang dianggap memiliki mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan
motivasi untuk berprestasi jika ia 2015 Universitas Lampung.
mempunyai keinginan untuk melakukan Penelitian ini bertujuan untuk
suatu karya berprestasi lebih baik dari mengetahui hubungan self efficacy dengan
prestasi karya orang lain.Santrock motivasi berprestasi pada mahasiswa
(2003:103) menjelaskan bahwa motivasi Pendidikan Geografi angkatan 2015.
berprestasi merupakan keinginan untuk
menyelesaikan sesuatu untuk mencapai 2. METODE
suatu standar kesuksesan.
Metode yang digunakan dalam
Motivasi berprestasi merupakan
penelitian ini adalah metode deskriptif,
penggerak,pengarah dalam diri setiap
yaitu metode yang membicarakan
individu, sehingga harus ditanamkan
beberapa kemungkinan untuk
motivasi berprestasi sebagai pendorong
memecahkan masalah aktual dengan cara
untuk mencapai keberhasilan. Gibson(
mengumpulkan data, menyusun atau
1988 :122)mengemukakan 4 karakteristik
mengklasifikasikannya, menganalisis dan
orang yang mempunyai motivasi
menginterpretasikannya
berprestasi tinggi, yaitu :lebih suka
(Surakhmad,1990:147).
menetapkan sendiri tujuan prsetasinya.
Persentase
Kategori persentase
No Sub Indikator Skor total penilaian
nilai
%
Berpandangan optimis dalam
1 164 68, Setuju
mengerjakan tugas
Menetapkan rencana tindakan yang
2 tepat dalam menghadapi tuntutan 205 85,42 Sangat setuju
akademik
Memandang tingkat kesulitan tugas
3 akademik sebagai tantangan bukan 162 67,5 Setuju
sebagai beban
Berwawasan optimis terhadap potensi
4 158 65,83 Setuju
yang dimiliki
Membuat rencana dalam
5 207 86,25 Sangat setuju
menyelesaikan tugas
Merasa yakin dapat melakukan dan
6 203 84,58 Sangat setuju
menyelesaikan tugas
Melihat tugas yang sulit sebagai suatu
7 190 79,17 Sangat setuju
tantangan
Belajar sesuai dengan jadwal yang
8 175 72,92 Setuju
diatur
Bertindak selektif dalam mencapai
9 189 78,75 Setuju
tujuannya
mampu mewujudkan gagasannya dengan kekuatan datang dari tindakan diri sendiri
baik(85,83%). Dari hasil jawaban skor bukan dari orang lain (85,83%);merasa
total berdasarkan sub indikator tersebut dikejar-kejar waktu pandai mengatur
diperoleh kriteria penilaian sangat setuju. waktu yang dapat dikerjakan sekarang
Untuk indikator menyatu dengan tidak ditunda hari esok(77,92%), Bekerja
tugas secara mandiri, terdiri dari 5 keras dan bangga atas hasil yang telah
indikator yaitumemiliki kebebasan dicapai(88,33%)..Dari hasil jawaban skor
berkarya(80,83%). Kurang menyenangi total berdasarkan sub indikator tersebut
sistem yang membatasi geraknya ke arah diperoleh kriteria penilaian sangat setuju.
yang lebih positif (76,67%). Memiliki
berprestasi yang mereka miliki cukup antara self efficacy dengan motivasi
baik.Hal ini terbukti dari jawaban-jawaban berprestasi mahasiswa pendidikan geografi
responden berdasarkan sub indikator angkatan 2015 unila. Semakin tinggi self
motivasi berprestasi yang hampir efficacy yang dimiliki,maka semakin
semuanya berada pada jawaban setuju dan tinggi pula motivasi
sangat setuju bahwa motivasi akan muncul berprestasinya,demikian pula sebaliknya.
jika Mempunyai Tanggung Jawab Saran yang dapat diberikan pada
Pribadi,berusaha mencari umpan balik penelitian ini yaitu pada mahasiswa yang
segera,berusaha bekerja kreatif dan memiliki self efficacy yang rendah,dapat
menyatu dengan tugas secara mandiri. berdiskusi dengan kawannya yang
Namun terkadang mahasiswa tidak memiliki self efficacy yang tinggi,
memiliki motivasi yang besar untuk sehingga dapat memotivasi mahasiswa
meraih prestasi akademik yang lebih baik, tersebut dalam belajar sehingga motivasi
sehingga yang diraih kurang memuaskan. berprestasinya menjadi tinggi pula dan
Seringkali mahasiwa tidak menyadari tentunya ini akan berdampak pula terhadap
bahwa faktor internal sangat berpengaruh indeks prestasi kumulatifnya yang semakin
dalam pencapaian prestasi akademik, meningkat pula.
karena faktor dalam diri inilah yang
terlebih dahulu membangun dan
membentuk motivasi tinggi.Jika faktor DAFTAR PUSTAKA
internal sudah terbentuk dan kuat dalam
mempertahankan motivasi dan percaya Bandura, A. 1997. Self efficacy: The
diri, maka prestasi yang dicapaipun akan Exercise of Control.USA: W.H.
maksimal. Freemen dan Company.
Dari hasil analisis data,diketahui
bahwa terdapat hubungan antara variabel Clelland, David Mc. 2015.
self efficacy dengan variabel motivasi The Achievement Motive.
berprestasi yang ditunjukkan oleh nilai
signifikansi sebesar 0,00 dengan besar Djaali, 2008. Psikologi Pendidikan.
angka koefisien korelasi adalah 0,675, Jakarta: Bumi Aksara
dengan tingkat korelasi dalam penelitian
ini berada dalam kategori sedang. Untuk Gibson, 1988. Organisasi dan Manajemen
menilai besaran prosentase varian antar Perilaku, Struktur dan Proses.
dua variabel dilakukan perhitungan secara Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta
manual yaitu dengan cara mengkuadratkan
koefisien korelasi lalu dikalikan seratus Mangkunegara,Anwar Prabu. 2000.
persen (Pallant,2007:100). Manajemen Sumber Daya
Sehingga berdasarkan angka Manusia. Bandung: Remaja
koefisiien korelasi sebesar 0,675 Rosdakarya
didapatkan prosentase sebesar 0,455 atau
45,5%. Jadi dapat dikatakan bahwa self Pajares, P. 2002. Self efficacy Belief In
efficacy memiliki peran sebesar 45,5%
dalam mempengaruhi motivasi berprestasi Academic Contexts: An Outline.
mahasiswa pendidikan geografi unila
angkatan 2015 dan sisanya sebesar 54,5 % Pallant, J. (2007). SPSS survival manual A
dipengaruhi oleh faktor lainnya. step by step guide to data
analysis using SPSS for
windows (3rd ed.). Maidenhead
4. KESIMPULAN DAN SARAN Open University Press.
Kesimpulan yang didapat dari
penelitian ini yaitu, adanya hubungan
Peraturan akademik dan tata pergaulan Schunk, D.H., Pintrich, P.R., & Meece,
warga universitas lampung,2010. J.L.,2010. Motivation in
Education: Theory, Research, and
Riduwan,Akdon. 2005. Rumus dan Data Applications Third Edition. New
dalam Aplikasi Statistika, Jersey: Pearson Education.
Bandung: Alfabeta
Tri Catharina,Ani dkk. 2004. Psikologi
Belajar. UPT UNNES Press.
Surakhmad,Winarno.1990.Pengantar
penelitian ilmiah : dasar, metode
dan teknik. Tarsito, Bandung.