Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN POTENSI BUKIT EMAS RANDU KUNING UNTUK

PERKEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN WONOGIRI

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

WISNU KUNCORO

12.2018.1.00362

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2019
HALAMAN PERSETUJUAN

KAJIAN POTENSI BUKIT EMAS RANDU KUNING UNTUK


PERKEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN WONOGIRI

Nama Mahasiswa : WISNU KUNCORO

NPM : 12.2018.1.00362

Surabaya, 20 September 2019

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

(…………….……………….) (………………………)

Ketua Jurusan Teknik Geologi


_____________________________
NIP. _____________________________
(…………………………….)
NIP.

_____________________________
NIP. ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Batasan Maslah ......................................................................................................... 2
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian.................................................................................. 2
1.5 Lokasi Penelitian ....................................................................................................... 3
1.6 Hipotesis.................................................................................................................... 3
1.7 Manfaat Penelitian.................................................................................................... 4
1.8 Peneliti Terdahulu ..................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 5
2.1 Geologi Regional ....................................................................................................... 5
2.2 Pustaka ...................................................................................................................... 6
1.Kristalisasi Magma ....................................................................................................... 6
2.Sublimasi ...................................................................................................................... 6
3.Metasomatisme Kontak ............................................................................................... 6
4.Proses Hidrotermal ...................................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................. 8
3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................................... 9
3.3 Jadwal Rencana Penelitian ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Wonogiri merupakan sebuah Kawasan yang memiliki sumber


daya yang melimpah terutama kandungan mineralnya. Namun kekayaan sumber
daya mineral belum di manfaatkan secara maksimal oleh daerah terebut sehingga
pembangunan dan perkembangan wilayah sangat lambat. Wilayah Wonogiri
memiliki banyak tambang seperti tambang Batugamping dan Emas yang dilakukan
dengan penambangan tradisional yang mana para tenaga kerjanya belum
mengetahui SOP yang benar demi keselamatan bagi para pekerjanya. Pembangunan
dan Perkembangan yang lambat tersebut dibuktikan dengan banyaknya akses jalan
yang rusak , Banyak warganya merantau ke luar daerah, selain itu Wonogiri
pembangunan di Wonogiri juga tertinggal dari daerah lain contohnya di Daerah
Wonogiri kita tidak akan menemui Bioskop dan Mall. Oleh karena itu maka di
perlukan kajian mengenai Potensi Bukit Emas Randu Kuning di Kabupaten
Wonogiri ini agar sumber daya yang di miliki di daerah ini lebih maksimal
pemanfaatannya, sehingga mampu mendongkrak daerah tersebut agar lebih
menarik banyak investor, Membuka lebih banyak lapangan pekerjaan sehingga
diharapkan banyak warganya yang tidak menganggur maupun merantau ke luar
daerah, dan perbaikan akses jalan lebih cepat terutama akses jalan menuju wisata
di Wonogiri.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mengkaji penelitian ini maka ada beberapa rumusan masalah sebagai
berikut.

1.Seberapa banyak kandungan Emas yang terdapat di Bukit Emas Randu Kuning?

1
2. Bagaimana tindakan yang harus dilakukan untuk memaksimalkan potensi dari
Bukit Emas Randu Kuning?

3.Apakah ada kandungan mineral lain di daerah tersebut selain Emas?

4.Apakah di perlukan penambangan modern agar hasilnya lebih maksimal?

1.3 Batasan Maslah


Agar kajian dapat dilakukan penelitian lebih mendalam oleh sebab itu
penulis memberi Batasan masalah yaitu :

1.Potensi kandungan Emas jika di lakukan penambangan modern untuk


perkembangan wilayah.

2.Pengaruh atau Dampak yang timbul jika di lakukan penambangan modern untuk
warga lokal dan warga yang menambang di tambang tersebut secara tradisional

3.Kandungan mineral lain setelah dilakukan pemetaan lebih lanjut.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari kajian ini yaitu untuk mengetahui potensi emas yang berada di
Bukit Emas Randu Kuning dan lebih memaksimalkan potensi yang ada agar
sehingg dapat mendorong perkembangan wilayah lebih cepat.Sedangkan tujuan
dari kajian ini yaitu:

1.Mengetahui cadangan dari potensi emas yang ada di Bukit Emas Randu Kuning

2.Mengetahui kandungan mineral lain yang berada di daerah tersebut.

3.Memberi informasi lebih kepada Pemerintah Daerah dan Warganya mengenai


potensi yang ada demi perkembangan wilayah.

2
1.5 Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian ini yaitu berada di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri,
Kabupaten Wonogiri. Selain itu lokasi penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
mineral lain dilakukan pemetaan di Desa Kepatihan dan Desa Keloran.

1.6 Hipotesis

Hipotesis dari rumusan masalah ,Menurut saya kandungan Emas yang


berada pada jumlah Ton dikarenakan tambang tersebut sudah dilakukan selama
puluhan tahun dengan tambang tradisional.Selanjutnya tindakan yang harus
dilakukan yaitu dengan adanya kebijakan desentralisasi maka pemerintah daerah
harus mengelola dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan tertentu namun
tetap memberi lapangan pekerjaan bagi warganya dan keuntungan bagi warga
sekitarnya selain itu untuk langkah lain pemerintah daerah seharusnya
memfasilitasi tenaga kerja yang ada di sana dengan teknologi pertambangan yang
lebih canggih agar hasil penambangan lebih banyak, selain itu jika menjalin
kerjasama makan akan mempermudah untuk mencari tenaga kerja yang ahli dalam
bidangnya. Menurut saya selain emas ada mineral lain di karenakan proses
pembentukan emas melalui proses alterasi ataupun epitermal juga dapat
membentuk mineral lain . Selain menurut saya diperlukan penambangan modern
agar hasil penambangan lebih maksimal dan menguntungkan warga sekitarnya
sehingga dapat mendorong perkembangan wilayah di daerah tersebut.

3
1.7 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1.Mengetahui potensi lebih lanjut seelah dilakukan penelitian.

2.Memberikan informasi lebih kepada Pemerintah Daerah dan Warga disini


mengenai potensi dari daerah tersebut untuk perkembangan wilayah Wonogiri.

3.Memberi informasi pada Investor bahwa di Daerah Wonogiri memeliki potensi


sumber daya mineral yang melimapah.

1.8 Peneliti Terdahulu

Pada daerah Randu Kuning ini sudah pernah dilakukan penelitian oleh beberapa
peneliti

1.Prihatmoko dkk(2005),menyatakan bahwa mineralisasi daerah Selogiribertipe


porfiri Cu-AuterbentukdiBukitPetenongan,BukitTumbu, danBukitRandu
Kuningdenganhost-rockberupabatuan volkanik andesitikyang diterobosoleh
intrusi diorit anggotaFormasi Mandalika. Sedangkanalterasi yang berkembang
adalahalterasipotasik (biotit-klorit) dan filik(kuarsa-serisit-pirit) dengan
mineralisasibijihyang terbentuk berupamineral-mineral sulfida pirit, kovelit,
bornit, galena dan sfalerit yangditemukanpadaurat kuarsastoworksertamalakit
pada zona potasik

2.Suprapto (1998) dan Widagdo dan Pramumijoyo(2004), menyatakanbahwa


pada daerah penelitiandikontrol olehsesar geser dekstral yangberarah baralaut-
tenggara yang memotong intrusi serta sesar geser sinistralyangberarah utara-
selatan dan timurlaut-baratdaya

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Geologi Regional

Wilayah Selogiri termasuk dalam Zona Pegunungan Selatan bagian Timur


yang secara regional memliki morfologi bergelombang dengan kisaran ketinggian
150 – 220 m. Identifikasi sekuen perlapisan batuan piroklastik dan lava oleh
Herman (2006) menunjukkan bahwa morfologi Selogiri diperkirakan merupakan
bagian dari bentang alam gunung api komposit yang dibentuk oleh erupsi yang
eksplosif. Menurut Herman (2006), Selogiri tersusun oleh bentang alam gunung
api, pematang pegunungan, perbukitan bergelombang dan dataran aluvium; dimana
bentang alam gunungapi terdiri atas depresi sirkular gunungapi (circular volcanic
depression), kerucut gunungapi (volcanic cone) dan kompleks batuan beku
(igneous complex).

Stratigrafi Selogiri dari tua ke muda oleh Surono, dkk (1992) tersusun oleh
formasi dari tua ke muda adalah Formasi Kebo-Butak berumur Oligosen Awal –
Miosen Awal, Formasi Mandalika berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal,
Formasi Semilir berumur Miosen Awal – Miosen Tengah, Formasi Wonosari-
Punung berumur Miosen Tengah – Pliosen dan Aluvial berumur Holosen. Formasi
Kebo-Butak yang menyusun stratigrafi Selogiri diwakili oleh kehadiran agglomerat
dan breksi vulkanik, Formasi Mandalika diwakili oleh kehadiran intrusi diorit,
mikrodiorit, dasit tuff, Formasi Semilir diwakilkan oleh tuf, breksi batuapung
dasitan, batupasir tuffan, Formasi Wonosari-Punung diwakili oleh kehadiran
batugamping. Magmatisme Selogiri dimulai Oligosen akhir ditandai adanya intrusi
mikrodiorit yang terpotong oleh sesar geser dekstral baratlaut-tenggara dan sesar
geser sinistral utaraselatan dan timurlaut-baratdaya (Widagdo dan Pramumijoyo,
2004) , sedangkan intrusi diorit terjadi pada Miosen akhir-Pliosen. Struktur geologi
yang mengontrol adalah stuktur sesar naik yang memanjang dari baratlaut-tenggara
(Surono dkk, 1992). Menurut Suprapto (1998) dalam Warmada dkk (2007)
menyatakan bahwa pada daerah penelitian terbentuk sesar geser dekstral arah
baratlaut-tenggara dan utaraselatan yang memotong intrusi awal. Selain sesar geser

5
dekstral ditemukan pula sesar geser sinistral arah timurlaut-barat daya oleh
Widagdo dan Pramumijoyo (2004).

2.2 Pustaka

Secara umum, emas terbentuk berdasarkan 4 konsep yaitu: kristalisasi


magma, sublimasi, metasomatisme kontak, dan proses hidrotermal. Dari ke-4
konsep di atas jelas terlihat bahwa asal mula pembentukan emas sangat erat
hubungannya dengan tingkah laku magma. Simak penjelasannya dibawah ini.

1.Kristalisasi Magma
Magma mempunyai sifat selalu bergerak ke segala arah (mobile). Salah satu
pergerakannya adalah intrusi, yaitu penerobosan magma pada lapisan batuan/kulit
bumi menuju ke permukaan bumi dan mengisi retakan-retakan atau celah-celah
batuan yang ada di kulit bumi. Dalam perjalan ini, intrusi magma akan mengalami
penurunan suhu dan tekanan yang mengakibatkan terjadinya kristalisasi mineral-
mineral silikat. Proses kristalisasi berakibat pada terbentuknya mineral-mineral
silikat dan mineral-mineral sisa cairan magma, termasuk terbentuknya emas porfiri
(kasar) yang mengkristal akibat pembekuan magma.

2.Sublimasi
Sublimasi merupakan proses pengendapan langsung mineral dari uap atau
gas. Pembentukan mineral merupakan proses kecil bila dibandingkan dengan
proses-proses lainnya. Prinsip proses tersebut terletak pada penurunan suhu
maupun tekanan. Endapan mineral biasanya terbentuk akibat dua atau lebih gas
yang bereaksi. Cebakan emas sublimasi terbentuk karena terbawa oleh uap atau gas
yang bereaksi.

3.Metasomatisme Kontak
Proses intrusi magma menyisakan larutan dan gas bersuhu tinggi dan
apabila bersentuhan dengan dinding batuan bercelah dapat mengakibatkan reaksi
yang menghasilkan mineral-mineral baru. Pembentukan bijih emas pada proses ini

6
diakibatkan oleh magma kaya bijih bersentuhan dengan batuan samping yang
reaktif (metasomatisme kontak), sehingga terbentuk emas yang biasanya
mempunyai tekstur kasar.

4.Proses Hidrotermal
Hasil akhir proses pembekuan magma yang mengintrusi adalah cairan sisa
magma yang mengandung konsentrasi logam-logam termasuk emas. Cairan ini
disebut larutan hidrotermal yang membawa logam-logam ke tempat pengendapan
baru. Endapan hidrotermal pada umumnya berkaitan dengan alterasi atau proses
ubahan

7
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

a.Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi kegiatan pendahuluan sebelum melakukan
pengambilan data lapangan dan pemetaan detail. Adapun tahap persiapan ini terdiri
atas beberapa sub tahapan kegiatan, yaitu Pembuatan proposal penelitian
pengurusan administrasi ,studi pendahuluan, perijinan dan perlengkapan untuk
lapangan.

b.Tahap Penelitian

Tahap ini diawali dengan mewawancarai beberap sumber yang kemudian


pencatatan data dari hasil yang diperoleh pekerja tambang tersebut selain itu di
lakukan juga pemetaan pada daerah tersebut untukmengetahui kandungan mineral
lain atau bahkan penyeberan dari Emasnya itu sendiri.

c.Analisi Data

Tahap ini dilakukan dengan menganlisis jumlah penambangan per harinya


dari tenaga kerja yang bekerja di tambang tersebut dan mengolah dat-data pemetaan
yang di peroleh dari lapangan

d.Tahap Evaluasi

Dari hasil penelitian kemudian dilakukan evaluasi untuk melengkapi


beberapa data yang kurang dan membuat poster serta melakukan sosisalisai
mengenai potensi kepada warga desa mengenai kandungan emas dan dampak
positif bila dilakukan penambangan modern.

8
3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan mempermudah dalam penelitian yaitu

 GPS
Kompas Geologi
 Peta
 Lup
 Palu Geologi
 Plastik Sample
 Sepatu Safety
 Laptop
 Software pendukung(ArcGIS,ArcMap,Minescape,AutoCad)

3.3 Jadwal Rencana Penelitian

Jadwal dari penelitian atau kajian mengenai potensi Bukit Emas Randu
Kuning ini akan dilakukan pada semester 7 saat pengambilan sks skripsi maupun
tugas akhir.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://docplayer.info/54972468-Bab-i-pendahuluan-berada-di-selogiri-wonogiri-
yaitu-prospek-randu-kuning-mineralisasi-emas.html
https://www.geologinesia.com/2017/02/pembentukan-emas-kristalisasi-magma-
sublimasi-metasomatisme-dan-hidrotermal.html
https://www.solopos.com/warga-desa-jendi-wonogiri-resah-bukit-emas-mereka-
akan-ditambang-alexis-966062
Imaii, A., Shinomiya, J., Soe, M.T., Setijadji, L.D., Watanabe, K., Warmada, I.W.,
2007, Porphyry-type Mineralization at Selogiri Area, Wonogiri Regency,
Central Java, Indonesia, Resource Geology Vol.57,No.2: 30-240

Anda mungkin juga menyukai