Anda di halaman 1dari 14

FISIOGRAFI,TATANAN

STRATIGRAFI,ZONA-ZONA ,STRUKTUR
GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI DI
WILAYAH MALUKU SELATAN
WISNU KUNCORO 12.2018.1.00362
SADD
LSLSKDLS
LSDLSDLSJDLS
FISIOGRAFI MALUKU SELATAN
Maluku Selatan atau Busur Banda memiliki Basin Banda
tengah yang dibatasi oleh dua busur parallel yaitu busur
dalam yang dimahkotai oleh vulkan-vulkan aktif, sedangkan
busur luarnya tidak ada aktivitas vulkanisme muda. Proses
pembentukan Busur Banda terjadi sekitar lima juta tahun
yang lalu, ketika Australia bergerak kearah utara, Papua
berotasi ke arah kiri yang mengakibatkan terjadinya
pelengkungan ke arah barat laut pada Busur Banda yang
semula mengarah ke barat-timur. Daerah Banda merupakan
suatu orogenesa yang merupakan bagian dari sistem
pegunungan dalam status nascendi (Sirkum Mediterania).
Basin Banda Utara terletak diantara Sulawesi dan Buru,
sedangkan basin Banda Selatan terletak diantara Batu Tara di
bagian barat dan Manuk di bagian timur. Basin Banda Selatan
Banda bagian tengah pada sisi selatan, timur, dan utaranya
dibatasi oleh busur dalam Banda. Busur dalam Banda (Inner
Arc) terdiri dari sejumlah punggungan. Bagian barat daya dari
busur dalam secara tidak langsung berhubungan dengan busur
dalam wilayah Nusa Tenggara. Wilayah tersebut mencakup zona
antiklinal dari Nusa Tenggara dimulai dari Pulau Wetar menurun
melalui Roma sampai ke sub-marine antar Pulau Damar dan
Moa berakhir pada Palung Weber. Punggungan Damar dalam
busur Banda membentang dari arah barat daya ke timur laut
yang diatasnya terdapat beberapa puncak vulkan seperti Damar
(868 m), Teo (655 m), Nila (781 m), dan Serua (641 m).
Punggungan ini tenggelam ke arah utara yang dipisahkan oleh
Punggungan Manuk (285 m) dari arah utara ke selatan.
Punggungan Manuk dipisahkan dari Dome Banda oleh sebuah
parit yang dalamnya lebih dari 4000 m, sebelah tenggara dari
kelompok Banda menurun masuk ke dalam Palung Weber, dan
sebelah barat laut melengkung kearah barat berakhir di sebelah
Antara busur dalam dan luar
Banda terdapat sebuah Palung
yang berbentuk sabit cembuh
ke arah timur yang disebut
sebagai Palung Weber dengan
kedalaman 7.4440 m dan lebar
150 km. Palung Weber semakin
dangkal dibagian barat laut
sampai ke Punggung Weasser’s
dan Ambon. Selain itu juga
semakin dangkal ke arah barat
daya bersambung dengan
Punggung bawah laut diantara
Damar dan Moa. Palung Weber
terpisah dari Basin Wetar oleh
Ambang yang dalamnya 1.480
m
Fisiografi Pulau Seram dan
Ambon
Tektonik Regional
Pulau Seram terletak di busur Banda, Indonesia Bagian Timur. Pulau
Seram berada pada zona tektonik kompleks disebabkan oleh
pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu Australia, Pasifik-Filipina,
dan Eurasia. Pulau Seram dan Ambon merupakan bagian dari busur
Banda yang pada data stratigrafi menunjukkan bahwa
perkembangan kedua pulau tersebut dari zaman Paleozoik sampai
Miosen yang erat kaitannya dengan perkembangan tektonik tepi
Benua Australia. Interaksi konvergen antara lempeng Eurasia, Indo-
Australia, dan Pasifik pada Miosen Akhir yang diikuti oleh rotasi
kepala burung Papua yang berlawanan arah jarum jam pada Mio-
Pliosen menyebabkan perkembangan tektonik kawasan tersebut
berbeda. Unit Litologi dari Pulau Seram dan Ambon dapat
dibedakan menjadi Seri Australia dan Seri Seram.
FISIOGRAFI PULAU BURU
Struktur fisiografis Pulau Buru kurang jelas dibandingkan Pulau
Seram. Tiga pegunungan blok dapat dikenali yang dipisahkan oleh
lembah struktural. Pulau Buru memiliki luas 9.599 km2, panjang 140
km, dan lebar 90 km. Puncak tertinggi di Pulau Buru yaitu Gunung
Kapalatmada dengan ketinggian 2700 mdpl. Pegunungan massif
Kapalatmada disebelah barat bagian timur dibatasi oleh Sungai Nibe,
Danau Rama, dan Sungai Wala, dengan arah utara timulautselatan
tenggara. Blok bagian tengah meninggi hingga 1000 m terletak
diantara lembah struktural, dan depresi timur-timurlaut- barat
baratdaya yang terbentuk oleh pegunungan Walau dengan arah
timurlaut-baratdaya dengan Gunung Batakbual.
TATANAN STRATIGRAFI

Pada daerah ini yaitu Laut Aru Selatan memiliki tatanan stratigrafi yang
memiliki basement berupa batuan pre-tersier yaitu Formasi Kemum
memiliki batuan dijumpai berumur Paleozoikum Akhir, Mezosoikum, dan
Kenozoikum yang menindih secara tidak selaras dan menyudut
terhadap blok basement pada Cekungan Wokam, Maluku. Formasi
Kemum yang memiliki litologi batusabak, filit greywacke, dan kuarsit
berumur Silur hingga Devon (Gumilar, 2017). Formasi Fumai terdiri dari
batupasir, batulempung, batugamping dan dolomite yang diendapkan
dalam lingkungan pengendapan yang berbeda-beda, tidak selaras
menumpang di atas batuan metamorf Formasi Kemum (Charlton dkk.,
1990). Formasi Sirga diendapkan secara tidak selaras di atas
batugamping Formasi Fumai, tetapi ke arah daerah tinggian Formasi
Sirga membaji di atas batuan dasar. Formasi Sirga yang ditemukan di
kampung Sirga terdiri dari batupasir kuarsa, batupasir konglomeratan
dengan sisipan batulempung abu-abu dan batubara, batupasir abu- abu
yang mengandung lapisan-lapisan tipis konsentrat fosil-fosil sisa
tanaman. Formasi Kais bagian bawah yang berumur Miosen Awal terdiri
dari batugamping paparan dan batugamping terumbu yang disebut
ZONA DAN CEKUNGAN
Secara geografi lokasi penelitian berada dalam wilayah adminstratif
Kabupaten Seram bsgian Timur propinsi Malulku. Bagian utara dan
timurnya di batasi oleh laut seram di bagian barat dan laut banda di
bagian selatan. Pulau seram termasuk dalam mandala kepulauan
maluku. Daerah ini merupakan pebukitan bergelombang kuat yang
terbentuk oleh aktivitas tektonik. Proses pengangkata yang terjadi
menyebabkan terbentuknya pebukitan yang mengarah timur –barat,
terjadi pula pelipatan yang diiringi dengan proses pembentukan sesar
naik dan sesar geser. Sebagian besar batuan lembah Bula, berumur
berkisar antara pra tersier sampai miosen telah terlipat kuat. Bagian
ini meliputi batuan malihan. Tektonik regional yang terjadi di lembah
Bula ditafsirkan mulai terjadi sebelum pengendapan batuan trias-jura.
Tektonik pada waktu itu menghasilkan ketidak selarasan antara
batuan malihan dengan formasi Kanikeh dan formasi manusela. Van
der Sluis (1950) menyatakan adanya perubahan secara perlahan dari
batuan filit ke batupasir atau batu lempung (formasi Kanikeh.
Cekungan merupakan depresi yang memiliki kapbilitas sebagai
cekungan Bula berkaitan dengan tumbukan benua Australia dan
busur laut Banda dan terletak di busur luar no vulkanik dari
busur banda, ke sebelah timur laut daerah cekungan membuka
ke laut Seram yang dalam
GEOMORFOLOGI
Geomorfologi Pulau Buru di dominasi oleh satuan
morfologi pegunungan. Secara umum batuan di
daerah ini di dominasi oleh batuan malihan,
batuan sedimen berupa batugamping, batu pasir,
dan konglomerat. Batuan tertua yang yang
tersingkap adalah sekis, dan batuan vulkanik tuf
sisipan lava basaltik atau andesitik. Peranan
struktur sesar di Pulau Buru yaitu sebagai kontrol
pemunculan panas bumi.

Anda mungkin juga menyukai