Anda di halaman 1dari 12

GEODINAMIKA DAERAH

PAPUA
DISUSUN OLEH:
ANDIKA CATUR EKA PRATAMA (G 811 18 005)
APRI RAHMAT (G 811 18 019)
Tataan Geologi Regional

 Papua menempati setengah bagian dari daerah irian di bagian barat. Geologi
papua sangatlah kompleks diakibatkan dari interaksi antar dua lempeng
tektonik besar, yaitu lempeng Australia dan lempeng Pasifik, nugini dan
pegunungan tengah umumnya disetir sebagai lokasi tipe tumbukan aktif
antara busur kepulauan dengan benua.
 Lajur pegunungan tengah mencapai panjang 1300 km dan lebarnya 150 km,
dengan topografi yang curam dimana banyak puncak yang memiliki ketinggian
3000 m.
 Daerah pegunungan ini sebagian besar tersusun oleh batuan Mesazoik dan
kenozoik yang terlipat dan tersebarkan
Secara umum, dari utara keselatan, Geologi daerah papua dapat dibagi menjadi tiga propinsi
geologi yaitu:
1. Propinsi kontinen yang terdiri atas batuan sedimen dari kraton Australia
2. Propinsi oseanik yang terdiri dari batuan ofiolit dan batuan gunung api busur kepulauan yang
merupakan bagian dari lempeng pasifik
3. Propinsi peralihan, yang terdiri dari batuan yang terdeformasi kuat dan mengalami pemalihan
regional dan merupakan hasil interaksi antara kedua lempeng tektonik.
Pembagian daerah tersebut hanya berlaku bagian tengah papua atau bagian tubuh burung
sedangkan untuk daerah kepala dan leher burung diduga mempunyai asal usul yang berbeda.
Peta daerah papua berdasarkan zaman

Periode oligosen sampai Periode miosen akhir sampai


pertengahan miosen plistosen
5 ma early policane Recen (Masa Sekarang)
Berdasarkan peta bagian tengah papua atau badan burung dapat dibagi menjadi 4 propinsi
litotektonik yaitu:
1. Cekungan daran-muka Nugini (paparan Arafura)
2. Lajur lipatan-sesar naik pegunungan tengah
3. Lajur ofiolit dan batuan malaihan
4. Cekungan pantai utara (Depresi Meerflakte) dan lajur sesar naik memberamo
Tektonik Papua Nugini

Model pembalikan busur yang menyertakan adanya pergerakan mantel dan kerak
benua Australia ke arah utara dan menunjam denga kemiringan ke arah utara,
kemudian diikuti oleh tumbukan dan mulai terjadi tunjaman ke daerah selatan
oleh lempeng samudra pasifik.
Mendala Struktur Pulau Papua

 Jalur Sesar Naik New Guinea (JSNNG)


(JSNNG) merupakan jalur lasak irian (jalasir) yang sangat luas, terutama di
daerah tengah-selatan badan burung. Jalur ini melintasi seluruh zona yang ada di
daerah sebelah timur New Guinea yang menerus kearah barat dan dikenal
sebagai jalur sesar naik pegunungan tengah (JSNPT).
Lebih dari setengah bagian selatan New guinea ini dialasi oleh batuan yang tak
terdeformasikan dari kerak benua. Sesar terakhir yang membatasi JSSNG ini
diduga aktif sebelum orogen Melanesia.
 Jalur sesar naik Mamberamo
Jalur sesar ini memanjang 100 km ke arah selatan dan terdiri dari sesar anak dan sesar geser
(shear) sehingga menyesarkan batuan plioesten formasi mamberamo dan batuan kerak pasifik yang
ada di bawahnya
Di sepanjang jalur sesar sungkup dijumpai intrusi poton-poton batuan serpih (shale diapirs) dengan
radius seluas 50 km, hal ini menandakan zona lemah (sesar). Poton-poton lumpur ini biasanya
mempunyai garis tengah beberapa kilometer, umumnya terdiri dari lempung terkersikkan dan
komponen batuan tak terpilahkan dengan besar ukuran fragmen beberapa milimeter hingga ratusan
meter.
 Zona sesar sorong
Batas lempeng pasifik yang terdapat di Irian Jaya barat berupa sesar mengiri yang dikenal dengan
sistem sesar Sorong-Yapen . Zona sesar ini lebarnya 15 km dengan pergeseran diperkirakan
mencapai 500 km. Sesar ini dicirikan oleh potongan-potongan sesar yang tidak teratur, dan dijumpai
adanya bongkahan beberapa jenis litologi yang setempat dikenali sebagai batuan bancuh. Zone
sesar ini di sebelah selatan dibatasi oleh kerak kontinen tinggian kemum dan sedimen cekungan
selawati yang juga menindih kerak di bagian barat. Di utara sesar geser ini ditutupi oleh laut, tetapi
di pantai utara menunjukkan harga anomali positif tinggi.
 Zona Sesar Wandamen
Sesar Wandamen merupakan kelanjutan dari belokan Sesar Ransiki ke Utara dan membentuk batas
tepi timur laut daerah kepala burung memanjang ke Barat daya pantai sasera, dan dari zona
kompleks sesar yang sajajar dengan leher burung. Geologi daerah Zona Sesar Wandamen terdiri dari
batuan alas berumur Paleozoikum Awal, batuan penutup paparan dan batuan sediment yang berasal
dari lereng benua. Kelompok ini dipisahkan oleh zona dislokasi dengan lebar sampai ratusan
kilometer, terdiri dari sesar-sesar sangat curam dan zona perlipatan isoklinal.
 Jalur Lipatan Lengguru (Lengguru Fold Belt)
Jalur Lipatan lengguru (JLL) adalah merupakan daerah bertopografi relative rendah jarang yang
mencapai ketinggian 1000 m di atas muka laut. Daerah ini dicirikan oleh pegunungan dengan jurus
yang memenjang hingga mencapai 50 km, batuanya tersusun oleh batu gamping New Guenia yang
resistan. Jalur lipatan ini menempati daerah segitiga leher burung dengan panjang 3000 km dan
lebar 100 km dibagian paling selatan dan lebar 30 km dibagian utara.

Anda mungkin juga menyukai