Anda di halaman 1dari 3

Nama : IMANUELA Wira Dhika

NIM : 200110502012
Prodi : Geografi
Geomorfologi Papua
1). Pembagian fisiografi wilayah Papua
Jawab
1). Fisiologi burung Papua secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, leher
dan tubuh burung. Bagian utara Kepala Burung merupakan gunung yang kasar, terjal hingga
sangat terjal. Batuannya terdiri dari batuan intrusi vulkanik, lapuk, asam, dan intermediet.
Bentuk ini berangsur-angsur berkembang ke arah barat daya berupa dataran aluvial, rawa-
rawa dan dataran tinggi batugamping.
Bagian badan pulau Papua di dominasi oleh pegunungan tengah, dataran pegunungan tinggi
dengan lereng di utara dan selatan adalah dataran dan rawa di permukaan dekat laut. ke utara
melalui medan kasar dengan tingkat relief rendah hingga sedang.
Pulau New Guinea (Papua) telah di akui sebagai hasil subduksi antara lempeng Australia
dengan lempeng Pasifik. Proses konvergen dan deformasi kedua lempeng di mulai sejak
Eosen dan terus menerus berlangsung hingga sekarang. Berdasarkan proses tersebut kondisi
geologi dan fisiografi Pulau New Guinea dapat dibagi ke dalam 3 provinsi tektonik yaitu :
Dataran Bagian Selatan (Sauthern Plains)
New Guinea Mobile Belt (NGMB)
Bagian Tepi Lempeng Pasifik (Sabuk Ophiolite Papua )
Kenampakan fsiografi Papua ini menunjukkan kondi geologis dan tektonik yang terjadi di
sana. Lempeng Australia terletak di bawah Laut Arafura dan memanjang ke utara hingga
dasar selatan Dataran Tinggi Papua bagian tengah, yang batuan dasarnya terdiri dari batuan
sedimen Paleozoikum hingga Kuarter Tengah (Visser dan Hermes, 1962; Dow; dan Sukamto,
1984)
Provinsi tektonik daratan selatan terdiri dari dataran dan rawa-rawa yang terletak di atas
batuan sedimen klastik setebal lebih dari 2 km dari Eosen hingga Miosen Tengah dan ditutupi
oleh batugamping Pliosen-Plistosen (Dow dan Sukamto, 1984). Lebar dataran ini memanjang
lebih dari 300 km.
Lebih jauh lagi, ada formasi batuan yang sangat retak dan patah yang dikenal sebagai New
Gunea Mobile Belt (Dow, 1977). Kerak benua Lempeng Australia ditutupi oleh sedimen
dataran tinggi di bagian ini yang telah terangkat dan mengalami deformasi dengan lebar
4.444.100 km.
2). Fisiografi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat
Jawab:
Wilayah Provinsi Papua
Pulau Papua merupakan pulau yang kedua luasnya di dunia setelah Greenland. Secara
astronomis, Papua terletak antara 0° 19’–10° 45’LS dan 130° 45’–150° 48’ BT.
Panjangnya 2.400 km dan lebar maksimum 660 km. Bersama dengan pulau Frederik Hendrik
(Pulau Kelopom, sekarang Pulau Dolak/Yos Sudarso) luasnya 785.360 km2, dan bersama-
sama dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya, luasnya 805.000 km2. Daerah yang termasuk
Indonesia luasnya 394.000 km2 Di Irian Jaya (sekarang Papua) dapat dijumpai beberapa
wilayah fisiografi yang kalau di lihat dari selatan menjadi sebagai berikut:

 Wilayah Rawa, antara lain terletak Kota Merauke.


 Wilayah Dataran rendah, terdapat Wilayah Rawa.
 Wilayah Dataran Tinggi, yang berbatasan dengan Wilayah Pegunungan Tinggi.
 Wilayah Pegunungan Tinggi dengan puncak-puncak salju abadinya.
 Wilayah Cekungan Memberamo.
Dataran Rendah pesisir Utara.

 Wilayah Pegunungan Utara, yang mungkin merupakan sebuah antiklinal yang


terangkat secara perlahan-lahan, sehingga memungkinkan Sungai Meberamo, sebagai
sungai anteseden, melintasinya untuk bermuara di pantai utara.
 Pegunungan Tamrau dan Pegunungan Arfak di antara Sorong dan Manokwari
mungkin merupakan kelanjutan dari Pegunungan Tengah.
 Pegunungan Fakfak dan Dataran Tinggi yang terdapat di sebelah timurnya,
diperkirakan merupakan wilayah yang terpisah dengan daratan Irian Jaya dahulu.
 Sungai-sungai Digul dan Memberamo memperoleh sebagian airnya dari cairan es dan
salju
Papua Barat
Di wilayah Papua Barat, terdapat penyesuaian terhadap kerak bumi sejauh rekahan kerak
utama yang melalui jalur sesar naik Papua (mobile belt). Fisiografi pada wilayah Papua Barat
pada umumnya terdiri atas wilayah pesisir dan pulau., dataran rendah dan rawa, dataran
tinggi dan pegunungan, serta cekungan dan lembah. Wilayah kepala burung adalah
pegunungan masif kasar disebelah tenggara yang terdiri atas batuan metamorfik dan granitik
(Dow et al, 2005). Disebelah selatan dan barat yang berangsur menurun ketinggiannya terdiri
atas dataran tinggi batuan gamping, dataran aluvial serta rawa. Dataran rendah ini dibagi
menjadi dua oleh teluk yang terbentang mengikuti arah Timur-Barat, dan diapit oleh daerah
rawa dan dataran dari bahan aluvial barusan dan tersier akhir yang disebut Teluk Bintuni.
Di wilayah barat daya, terdapat suatu busur luas dari batu gamping (limestone) menjorok
keluar dari dataran dan membentuk jazirah Onin dan Kumawa, sedangkan di sebelah selatan
Teluk Bintuni, dijumpai dataran Bomberai yang menghubungi jazirah Onin-Kumawa dengan
Leher Burung (Bird's Neck), terdiri atas dataran rendah dari bahan aluvium barusan dan
Tersier Akhir.
Di wilayah barat dijumpai kepulauan Raja Ampat Pada umumnya pulau-pulau di willayah
ini bergunung atau berbukit. Dataran rendah di jumpai di utara pulau Misool dan di selatan
pulau Salawati. Pulau kecil Numfor di utara Manokwari memiliki dua daerah perbukitan
dengan elevasi lebih dari 110 m dpl.
3). Pembentukan wilayah Pegunungan Tengah
Jawab
Dari sejarah pembenrtukannya, pulau Papua dikatakan pernah menyatu dengan
Australia yang dulu di sebut dengan sebutan Benua Sahul yang terletak disebelah Tenggara
Daratan Mikro Sunda. Berbagai sumber menyebutkan bahwa pada awalnya Papua terbentuk
dari sedimnetasi Benua Sahul dan tumbukan antar lempeng Sunda, Sahul dan Pasifik sekitar
60 juta tahun yang lalu. Bukti tumukan ini bisa dilihat dari kontur pulau Papua yang terdapat
gugusan pegunungan tengah (Jayawijaya) dan barat. Pulau Papua baru terpisah dari daratan
Australia saat dipenghujung zaman es, yaitu sekitar 15 ribu tahun yang lalu. Oleh karena itu
keanekaragaman hayati di Papua tidak beda jauh dengan keanekaragaman hayati yang ada di
Australia dan Pasifik. Pegunungan Tamrau dan Pegunungan Arfak yang terletak di antara
Sorong dan Manokwari bisa saja merupakan kelanjutan dari Pegunungan Tengah.

Anda mungkin juga menyukai