Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GEOGRAFI

KARAKTERISTIK PULAU PAPUA MENURUT

TOPOGRAFI DAN GEOLOGINYA

DI SUSUN OLEH

1.
2.
3.
4.
5.

SMAN 2 TANJUNG JABUNG TIMUR


Bab I Pendahuluan

Geologi Struktur Pulau Papua

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di
dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari
tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan
proses pembentukannya. Papua adalah pulau yang berada di timur wilayah kepulauan
Indonesia. Bersama dengan Papua Nugini, pulau ini merupakan pulau terbesar kedua di
dunia, sekaligus merupakan pulau yang mempunyai puncak tertinggi di Asia Tenggara
dan Australia,yaitu Puncak Wijaya(4.884 dpl). Papua merupakan wilayah yang sangat
kaya akan sumber alam sebagai akibat kegiatan lempengnya yang terus mengalami
perkembangan. Geologi Papua merupakan sesuatu yang kompleks, melibatkan kegiatan
interaksi konvergen Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik serta proses pengendapan
di masa lalu yang mengalami perkembangan dan pengangkatan. Kebanyakan evolusi
tektonik Cenozoic kepulauan ini terbentuk sebagai akibat interaksi konvergen tersebut.
Papua merupakan pulau yang kaya akan hutan, luas lahannya sebagian besar wilayahnya
merupakan hutan yang belum dimanfaatkan secara optimal, potensi yang dapat
dikembangkan di daerah ini meliputi berbagai kegiatan seperti kehutanan,
pengembangan perkebunan, peternakan, perikanan darat dan laut, dan pertambangan.
Potensi sumbar daya mineral dan energi di papua antara lain:manyak bumi, emas,
tembaga, batubara, dan sejumlah mineral lainnya. Papua menjadi pengeksport
konsentrat terbesar. Salah satu perusahaan yang terkenal adalah PT. Freeport di
kabupaten Tinamika. Provinsi Papua memiliki kondisi topografi yang sangat bervariasi
dari daerah datar hingga daerah sangat curam. Sebagian besar wilayah Papua termasuk
daerah datar dengan kisaran kemiringan lahan 0 - 8% mencapai luasan ± 16,3 juta
hektar (38,6%) dan diikuti dengan kemiringan lahan 15

25% seluas ± 15,0 juta hektar (35,5%). Sedangkan 5,9% dari luas wilayah Papua adalah
daerah agak curam. Untuk itu, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai struktur
geologi Pulau irian dan proses pembentukannya
TOPOGRAFI DAN GEOLOGI PULAU TERBESAR DI INDONESIA

1.Pulau Papua.
Pulau Papua atau Guinea Baru (bahasa Inggris: New Guinea, bahasa Indonesia: Nugini)
atau yang dulu disebut dengan Pulau Irian, adalah pulau terbesar kedua (setelah Tanah
Hijau) di dunia yang terletak di sebelah utara Australia. Pulau ini dibagi menjadi dua
wilayah yang bagian baratnya dikuasai oleh Indonesia dan bagian timurnya merupakan
negara Papua Nugini. Di pulau yang bentuknya menyerupai burung cendrawasih ini
terletak gunung tertinggi di Indonesia, yaitu Puncak Jaya (4.884 m).
Nama Irian digunakan dalam Bahasa Indonesia untuk mengacu terhadap pulau ini juga
terhadap provinsi, sebagaimana "Provinsi Irian Jaya". Nama ini diusulkan pada
tahun 1945 oleh Marcus Kaisiepo,[1] saudara dari Gubernur yang akan datang Frans
Kaisiepo. Nama ini diambil dari Bahasa Biak yang berarti beruap, atau semangat untuk
bangkit. Nama ini juga digunakan dalam bahasa pribumi lain seperti Bahasa Serui,
Bahasa Merauke dan Bahasa Waropen.[1] Nama ini digunakan sampai tahun 2001 di
mana pulau beserta provinsinya kembali dinamakan Papua. Nama Irian yang awalnya
disukai oleh penduduk asli Papua, sekarang dianggap sebagai nama yang diberikan
oleh Jakarta.[1]
"Nugini" berasal dari kata New Guinea, nama yang diberikan oleh orang Barat, yang di-
Indonesiakan. Mereka dahulu berpendapat bahwa tanah Papua mirip Guinea, sebuah
wilayah di Afrika dan akhirnya pulau ini disebut Guinea baru.
Istilah "Papua" digunakan untuk merujuk kepada pulau ini secara keseluruhan. Istilah
"Papua" sekarang juga digunakan untuk merujuk kepada dua provinsi di Papua bagian
barat yang termasuk dalam wilayah pemerintahan negara Indonesia,
yaitu Papua dan Papua Barat. Namun beberapa publikasi membatasi penggunaan nama
"Papua" untuk bagian barat Pulau Nugini.
Geologi Papua

Geologi Indonesia merupakan salah satu ilmu yang mempelajari keadaan geologi setiap
bagian dari pulau Indonesia. Salah satu keadaan geologi yang dipelajari adalah pulau
Papua (Irian Jaya).

Wilayah Indonesia yang membentang dari 85°-141° BT dan 6 LU° - 11° LS dan
terletak diantara dua benua yaitu Asia di sebelah Utara dan Australia di Selatan,
merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tatanan geologi dan pola tektonik yang
kompleks dimuka Bumi ini. Dengan pola tektonik yang terdiri dari busur-busur
kepulauan, serta sebagian besar diantaranya didominasi oleh lautan, dengan kedalaman
rata-rata berkisar antara 200 meter di bagian Barat dan membentuk suatu paparan yang
luas, kemudian lainnya dengan kedalaman 4 hingga 7000 meter yang terletak di
Indonesia Bagian Timur, yang umumnya berbentuk palung-palung, maka wilayah
Indosesia dapat dikategorikan sebagai laboratorium alam yang lengkap dimuka Bumi.
Papua merupakan salah satu pulau terbesar yang termasuk kedalam kepulauan
Indonesia Bagian Timur. Papua memiliki keadaan atau struktur geologi yang sangat
kompleks termasuk Irian Jaya didalamnya. Konfigurasi Tektonik Pulau Papua pada
saat ini berada pada bagian tepi utara Lempeng Australia, yang berkembang akibat
adanya pertemuan antara Lempeng Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng
Pasifik yang bergerak ke barat.
Sejarah Geologi Pulau Papua

Papua terletak
pada 1˚
-
9˚ LS dan 129˚
-
141˚ BT. Geologi Papua sangat kompleks
melibatkan interaksi antara lempeng Australia dengan lempeng Pasifik. Hampir seluruh
evolusi tektonik Kenozoikum merupakan hasil interaksi konvergen antara lempeng
Indo-Australia dan lempeng Pasifik (Hamilton, 1979; Dow et al., 1988). Papua Nugini
dan Pegunungan Central Range merupakan hasil tumbukan antara kontinen dan busur
kepulauan (Dewey and Bird, 1970). Pegunungan Central Range terbentuk dari batuan
Mesozoikum yang terlipat dan tersesarkan serta lapisan Kenozoikum yang terendapkan
pada batas Kontinental pasif. Di batasi oleh:

Utara : Samudra Pasifik

Timur : Sedaratan Papua Nugini

Selatan : Laut Arafuru

Barat : Laut Banda


.

pengendapan berfluktuasi dari lingkungan air tawar, laut dangkal sampai laut dalam
dan mengendapkan batuan klatik kuarsa, termasuk lapisan batuan merah karbonan, dan
berbagai batuan karbonat yang ditutupi oleh Kelompok Batu gamping New Guinea
yang berumur Miosen. Ketebalan urutan sedimentasi ini mencapai 12.000 meter. Pada
Kala Oligosen terjadi aktivitas tektonik besar pertama di Papua,yang merupakan akibat
dari tumbukan Lempeng Australia dengan busur kepulauan berumur Eosen pada
Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan deformasi dan metamorfosa fasies sekis hijau
berbutir halus, turbidit karbonan pada sisii benua membentuk Jalur Metamorf Rouffae
yang dikenal

sebagai “Metamorf Dorewo”

Akibat lebih lanjut tektonik ini adalah terjadinya sekresi (penciutan) LempengPasifik ke
tas jalur malihan dan membentuk Jalur Ofiolit Papua. Peristiwa tektonik penting kedua
yang melibatkan Papua adalah Orogenesa Melanesia yang berawal dipertengahan
Miosen yang diakibatkan oleh adanya tumbukan Kraton Australia dengan Lempeng
Pasifik. Hal ini mengakibatkan deformasi dan pengangkatan kuat batuan sedimen
Karbon-Miosen (CT), dan membentuk Jalur Aktif Papua. Kelompok Batugamping New
Guinea kini terletak pada Pegunungan Tengah. Jalur ini dicirikan oleh sistem yang
komplek dengan kemiringan ke arah utara, sesar naik yang mengarah ke Selatan, lipatan
kuat ataurebah dengan kemiringan sayap ke arah selatan Orogenesa Melanesia
inidiperkirakan mencapai puncaknya pada Pliosen Tengah. Dari pertengahan Miosen
sampai Plistosen, cekungan molase berkembang baik ke Utara maupun Selatan. Erosi
yang kuat dalam pembentukan pegunungan menghasilkan detritus yang diendapkan di
cekungan-cekungan sehingga mencapai ketebalan 3.000 - 12.000 meter. Pemetaan
Regional yang dilakukan oleh PT Freeport, menemukan paling tidak pernah terjadi tiga
fase magmatisme di daerah Pegunungan Tengah. Secara umum, umur magmatisme
diperkirakan berkurang ke arah selatan dari utara dengan pola yang dikenali oleh
Davies (1990) di Papua Nugini. Fase magmatisme tertua terdiri dari terobosan gabroik
sampai dioritik,diperkirakan berumur Oligosen dan terdapat dalam lingkungan
Metamorfik Derewo. Fase kedua magmatisme berupa diorit berkomposisi alkalin
terlokalisir dalam Kelompok Kembelangan pada sisi Selatan Patahan Orogenesa
Melanesia Derewo yang berumur Miosen Akhir sampai Miosen Awal. Magmatisme
termuda dan terpenting berupa instrusi dioritik sampai monzonitik yang dikontrol oleh
suatu patahan yang aktif mulai Pliosen Tengah sampai kini. Batuan-Batuan intrusi
tersebut menerobos hingga mencapai Kelompok Batugamping New Guinea, dimana
endapan porphiri Cu-Au dapat terbentuk seperti Tembagapura dan OK Tedi di Papua
Nugini. Tumbukan Kraton Australia dengan Lempeng Pasifik yang terus
berlangsunghingga sekarang menyebabkan deformasi batuan dalam cekungan molase
tersebut.Menurut Smith (1990),sebagai akibat benturan lempeng Australia dan Pasifik
adalah terjadinya penerobosan

4. batuan beku dengan komposisi sedang kedalam batuan sedimen diatasnya yang
sebelumnya telah mengalami patahan dan perlipatan. Hasil penerobosan itu selanjutnya
mengubah batuan sedimen dan mineralisasi dengan tembaga yang berasosiasi dengan
emas dan perak. Tempat -tempat konsentrasi cebakan logam yang berkadar tinggi
diperkiraakan terdapat pada lajur Pegunungan Tengah Papua mulai dari komplek
Tembagapura (Erstberg, Grasberg , DOM, Mata Kucing, dll), Setakwa, Mamoa, Wabu,
Komopa, Dawagu, Mogo Mogo Obano, Katehawa, Haiura, Kemabu, Magoda, Degedai,
Gokodimi, Selatan Dabera, Tiom, Soba-Tagma, Kupai, Etna Paririm Ilaga. Sementara
didaerah Kepala Burung terdapat di Aisijur dan Kali Sute

b. Evolusi Tektonik Pulau Papua

Teori tektonik lempeng merupakan teori yang dapat menjelaskan mengenai pergerakan
lempeng-lempeng di muka bumi dan telah diterima umum sebagai teori yang valid dari
sebuah teori geologi. Teori ini menjelaskan bahwa di permukaan bumi ini, terdapat 7
lempeng besar dan lempeng-lempeng (lithosfer) kecil lainnya. Kesemuanya mempunyai
pergerakan aktif dan dinamik sebagai akibat kegiatan energi di inti bumi. Tiap-tiap
lempeng terdiri dari kerak benua (continental crust) dan kerak samudera (oceanic crust),
yang kesemuanya bergerak relative terhadap sesamanya. Bagian selatan Pulau Papua
merupakan tepi utara dari benua paling kuno, yaitu Gondwanaland Termasuk dalam
bagian benua ini adalah Benua Antartika, Benua Australia, India, Amerika Selatan,
Selandia baru, dan Kaledonia Baru. Pembentukan Pulau Papua telah banyak
didiskusikan oleh para ahli geologi dan mendapat perhatian yang cukup besar karena
geologinya yang kompleks tersebut Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan
Pasifik yang paling dalam. Awal terpisahnya benua yang mencakup Papua di
dalamnya(Benua Australia) terjadi pada masa Kretasius Tengah(kurang lebih 100 juta
tahun yang lalu). Lempeng Benua India-Australia(atau biasa disebut Lempeng
Australia) bergerak ke arah Utara keluar dari posisi kutubnya dan bertubrukkan dengan
Lempeng Samudra Pasifik yang bergerak ke arah Barat. Pulau Papua merupakan pulau
yang terbentuk dari endapan (sedimentation) dengan masa yang panjang pada tepi utara
kraton Australia yang pasif dimulai pada Zaman Karbon sampai Tersier Akhir.
Lingkungan pengendapan berfluktuasi dari lingkungan air tawar, laut dangkal, sampai
laut dalam dan mengendapkan batuan klastik kuarsa, termasuk lapisan batuan klastik
karbonat, dan berbagai batuan karbonat yang ditutupi oleh Kelompok Batugamping
New Guinea berumur Miocen. Ketebalan urutan sedimentasi ini mencapai lebih dari
12.000 meter. Selain itu, Papua juga terbentuk berdasarkan pertumbukan yang
dihasilkan dari interaksi konvergen kedua lempeng yaitu Lempeng Pasifik dan Lempeng
Australia, dijelaskan bahwa Lempeng Pasifik mengalami subduksi sehingga lempeng ini
berada di bawah Lempeng Australia. Pada saat dimulainya gerakan ke utara dan rotasi
dari benua super ini, seluruh Papua dan Australia bagian utara berada di bawah
permukaan laut. Bagian daratan paling Utara pada Lempeng India-Australia antara 90-
100 juta tahun lalu berada pada 48

Lintang Selata yang merupakan titik pertemuan Lempeng India-Australia dan Pasifik.
Ketika Lempeng India-Australia dan Lempeng Pasifik bertemu di sekitar 40 juta tahun
lalu, Pulau Papua mulai muncul di permukaan laut pada sekitar 35

Lintang Selatan, dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa subduksi antara ke-2 lempeng
tersebut telah menyebabkan endapan
Geologi Regional Papua

Secara struktur geologi wilayah papua adalah suatu wilayah yang sangat besar potensi
terutama dibidang pertambangan hal ini dapat dilihat dari prospek beberapa wilayah di
Papua yang banyak terdapat Au (emas), Ag (perak) & Cu (tembaga) yang terdapat di
daerah-daerah yang telah kami sampai kan di atas.Melihat kerumitan dari struktur
tektonik dari pulau ini dimana pulau ini terdapat banyak sekali patahan dan gejala
tektonik. Jika melihat sejarah dari pulau Papua ini, pulau ini telah mengalami banyak
sekali proses geologi Dan masih banyak lagiyang tidak kita ketahui dari papua itu
sendiri. Saran Kebanyakan Ilmuwan yang meneliti struktur geologi ataupun tektonik di
papua adalah berasal dari luar negeri sedangkan jarang ada ilmuwan yang berasal dari
Indonesia sendiri, barang-barang tambang di indonesia pun banyak dikelolaoleh
bangsa-bangsa asing dan Indonesia sangat dirugikan maka Indonesiaseharusnya
kembali mengkaji lebih dalam tentang struktur bumi Papua sehinggakita dapat
mengelola kekayaan alam kita sendiri terutama potensi alam yang ada di bumi Papua.
Secara struktur geologi wilayah papua adalah suatu wilayah yang sangat besar potensi
terutama dibidang pertambangan hal ini dapat dilihat dari prospek beberapa wilayah di
Papua yang banyak terdapat Au (emas), Ag (perak) &Cu(tembaga) yang terdapat di
daerah-daerah yang telah kami sampai kan di atas.Melihat kerumitan dari struktur
tektonik dari pulau ini dimana pulau ini terdapat banyak sekali patahan dan gejala
tektonik. Jika melihat sejarah dari pulau Papua ini, pulau ini telah mengalami banyak
sekali proses geologi Dan masih banyak lagiyang tidak kita ketahui dari papua itu
sendiri. Saran Kebanyakan Ilmuwan yang meneliti struktur geologi ataupun tektonik di
papua adalah berasal dari luar negeri sedangkan jarang ada ilmuwan yang berasaldari
Indonesia sendiri, barang-barang tambang di indonesia pun banyak dikelolaoleh
bangsa-bangsa asing dan Indonesia sangat dirugikan maka Indonesiaseharusnya
kembali mengkaji lebih dalam tentang struktur bumi Papua sehinggakita dapat
mengelola kekayaan alam kita sendiri terutama potensi alam yang ada di bumi Papua.

Peristiwa-peristiwa geologi di Papua telah banyak diteliti dan dipelajari oleh para ahli
geologi. Pelopor penelitian adalahVisser dan Hermes (1962), sejak itu pulau ini menjadi
pusat perhatian bagi para ahli geologi, geofisika, maupun ahli eksplorasi. Para ilmuwan
yang meneliti pulau ini umumnya berpendapat bahwa orogenesis ( pengangkatan) pada
kala Oligosen adalah awal mulainya proses tektonik di Papua hingga terbentuk fisiografi
yang terlihat pada masa sekarang ini dan lazim dikenal sebagai Orogen Melanesia.
Orogenesis ini menghasilkan 3 mandala geologi, sehingga Dow et al. (1986) membagi
geologi Papua menjadi 3 lajur berdasarkan stratigrafi, magmatik, dan tektoniknya, yaitu
1.
Kawasan Samudera Utara yang dicirikan oleh ofiolit dan busur vulkanik kepulauan
(Oceanic Province) sebagai bagian dari Lempeng Pasifik. Batuan-batuan ofiolit pada
umumnya tersingkap di sayap utara Pengunungan Tengah Papua dan Papua Nugini. 2.

Kawasan Samudera Utara yang dicirikan oleh ofiolit dan busur vulkanik kepulauan
(Oceanic Province) sebagai bagian dari Lempeng Pasifik. Batuan-batuan ofiolit pada
umumnya tersingkap di sayap utara Pengunungan Tengah Papua dan Papua Nugini. 3.

Lajur peralihan yang terdiri atas batuan termalihkan (metamorf) dan terdeformasi
sangat kuat secara regional. Lajur ini terletak di tengah (central range) dan memisahkan
kelompok 1 dengan kelompok 2 dengan batas-batas sesar-sesar sungkup dan geser.
Dow et al.(2005), juga menjelaskan ciri dominan dari perkembangan geologi Papua
merupakan transformasi antara sejarah tektonik dari batuan mantap kraton Australia
dan Lempeng Pasifik di satu sisi, dan periode tektonik yang berlanjut dari zona
deformasi di sisi lainnya( New Guinea Mobile Belt). Dari paparan di sepanjang tepi
Utara dan dari eksplorasi permukaan bawah( sub-surface) di sebelah Selatan, serta
pencatatan lengkap sejarah geologi hingga saat ini menunjukkan, bahwa batuan dari
kraton Australia pada sebagian besar wilayah ini dicirikan oleh sedimentasi palung(shelf
sedimentation). Hanya sebagian kecil yang dipengaruhi oleh proses tektonik dari zaman
Paleozoik Awal hingga Tersier Akhir. Batuan Lempeng Pasifik yang terpaparkan di
Papua berumur lebih muda. Terlepas dari batuan mantel sesar naik yang kemungkinan
berumur Mesozoik dan beberapa kerak Samudera Jurasik, Lempeng Pasifik ini terdiri
atas volkanik busur kepulauan dan subordinat kerak samudera berumur Palaeogen.
Sedangkan pembagian geologi Papua hanya berdasarkan tektoniknya Davies et al.(1996)
dalam Evolution of the Papuan Basin dapat dijelaskan sebagai berikut
Bab IV Kesimpulan & Saran

Dalam pembahasan mengenai Struktur Geologi papua maka dapat di simpulkan bahwa
1.

Papua merupakan sebuah pulau yang berasal dari pengendapan materi banua ausrtalia
selama berjuta-juta tahun, pengendapan ini menghasilan tumpukan material yang tebal
sehingga mampu membentuk sebuah pulau seperti sekarang.lempeng ausrtalia dengan
lempeng pasifik yang menyebabkan pengendapan yang terjadi sebelumnya terangkat
kepermukaan dari dasar laut pasifik yang ditemukan di Papua yang mengindikasikan
terjadinya pengangkatan dari dasar laut oleh tenaga endogen, dikenal sebagai
Orogenesa Melanesia. 2.

Pembagian geologi regional Papua berdasarkan pada tektonik, magmatic, dan


stratigrafinya, maka Papua dibagi menjadi 3 kawasan atau provinsi, yaitu: Dalam
pembahasan mengenai geologi dan geomofologi papua maka dapat di simpulkan bahwa
: 1.

Papua merupakan sebuah pulau yang berasal dari pengendapan materi banua ausrtalia
selama berjuta-juta tahun, pengendapan ini menghasilan tumpukan material yang tebal
sehingga mampu membentuk sebuah pulau seperti sekarang.lempeng ausrtalia dengan
lempeng pasifik yang menyebabkan pengendapan yang terjadi sebelumnya terangkat
kepermukaan dari dasar lautpasifik yang ditemukan di Papua yang mengindikasikan
terjadinya pengangkatan dari dasar laut oleh tenaga endogen, dikenal sebagai
Orogenesa Melanesia.

2.

Pembagian geologi regional Papua berdasarkan pada tektonik, magmatic, dan


stratigrafinya, maka Papua dibagi menjadi 3 kawasan atau provinsi, yaitu:

a.Kawasan Samudra Utara yang dicirikan oleh adanya batuan ofiolit dan busur vulkanik
kepulauan sebagai bagian dari Lempeng Pasifik.

b.Dari Peta Geologi Papua yang disederhanakan, diketahui bahwa batuan yang
terdapat di Papua terdiri dari batuan beku, sedimen, dan metamorf yang penyebarannya
dapat diketahui melalui peta
Daftar Pustaka

Anonim. -. Profil Wilayah Provinsi Papua Barat , dalam


www.rtrwpapuabarat.info%2Ffakta%2Fpdf%2Fasp-fisik.pdf , diunduh 2 Oktober 2013.

Anonim.2009. The Geology of Papua, dalam


http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia/Papua, diunduh 2 Oktober
2013.

Anonim. 2011. 7 Daerah Geologi Indonesia yang Unik, dalam http://www.kaskus


.us/showthread.php?p=445844903, diunduh 2 Oktober 2013.

Anonim. 2011. Misteri Pulau Jutaan Tahun-Papua, dalam http://rovicky.multiply


.com/journal/item/206, diunduh 2 Oktober 2013. Florida Museum of Natural History.
-.

Papua New Guinea Geology, dalam


https://reader014.{domain}/reader014/html5/0304/5a9bf6d47c42a/5a9bf6e92922f.sn
ails/geology.htm, diunduh 2 Oktober 2013. West Papua Liberation Organitation. 2011.

Terbentuknya Pulau Papua, dalam http://oppb.webs.com/apps/blog/, diunduh 2


Oktober 2013. Widijono, B.S. dan B Setyanta. 2009.

Anda mungkin juga menyukai