Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN

1. Dermatitis Numularis
- Sinonim = eksema discoid
- Definisi = kelainan kulit inflamatif berupa papul dan papulovesikel yang berkonfluensi membentuk
plak berbentuk koin berbatas tegas dengan oozing, krusta, dan skuama.
- Sangat gatal, predileksi = ekstremitas atas dan bawah.
- Anamnesis
Terutama dewasa (50-65 thn), sangat gatal (terutama fase akut), sebagian didapat insidensi atopi
tinggi, pencetus (kulit kering, fokus infeksi pada gigi, saluran napas atas, atau saluran napas
bawah),
Allergen lingkungan (tungau, C albicans), stress emosional, alcohol.
- Px Fisik
Plak ukuran 1-3 cm bentuk koin yang terbentuk dari konfluensi papul dan papulovesikel,
Pada bentuk akut terdapat vesikel, erosi dan eksudasi membentuk lesi yang basah (oozing), serta
krusta pada dasar eritema.
Pada fase kronis, berupa plak kering, berskuama, dan likenifikasi
Lesi menyembuh dimulai dari bagian tengah membentuk gambaran anular
- DDx
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis stasis
Dermatitis atopik
Tinea korporis
- Px Penunjang
(-), kasus berat  uji tempel
- Tx
Nonmedikamentosa = hindari pencetus, beri emolien/pelembab
Medikamentosa
Untuk lesi basah  kompres dengan larutan kalium permanganas 1/10.000, 2x/hari
Dilanjut  R/ Cr Desonide 0,05% Tube No I (5gr) s.2dd ue (2 minggu)
Pada kasus dengan likenifikasi dan hiperpigmentasi  R/ Cr Mometasone Furoate 0,1% Tube No I
(5 atau 10 gr) s.2dd ue
Pada infeksi sekunder  R/ Cr Asam Fusidat 2% Tube No I (5 gr) s.2dd ue
Antigatal  R/ Tab Cetirizine 10 mg No VII s.1dd Tab I
- Edukasi
Hindari pencetus
Cegah Garukan

2. Dermatitis Popok
- Definisi = dermatitis akut yang terjadi di daerah genitokrural sesuai dengan tempat kontak popok
- Anamnesis
Kontak lama dengan popok basah (urin/feses)
Tempat predileksi: bokong, area perianal, genital, paha bagian dalam dan daerah pinggang, sesuai
dengan area kontak popok.
- Px Fisik
Makula eritematosa, berbatas agak tegas (bentuk mengikuti bentuk popok yang berkontak, mons
pubis, skrotum pinggang dan perut bagian bawah), disertai papul, vesikel, pustul, erosi, maserasi
ringan dan eskoriasi.
Bila terinfeksi jamur kandida (biasanya harus dipikirkan bila sudah lebih dari 3 hari) tampak plak
eritematosa (merah cerah), lesi lebih basah disertai maserasi, berbatas tegas, didaerah tepi lesi
terdapat papul, pustul, kadang terdapat lesi satelit.
- DDx
Kandidosis kutis
Dermatitis seboroik infantil
Akrodermatitis enteropatika
Sebopsoriasis
- Px Penunjang
(-), bila curiga jamur  kerokan kulit KOH, bakteri  px Gram
- Tata Laksana
Non medikamentosa = daerah popok dibersihkan dengan hati-hati dengan air dalam minyak, yang
diulang setiap kali sesudah buang air besar. Sesudah dibersihkan, gunakan krim untuk mencegah
penetrasi bahan iritan
Medikamentosa =
Topikal:
Bila ringan  krim protektif seng oksida
R/ Oint Hydrocortisone acetate 1% Tube No I (5 gr) s.2dd ue
Bila Jamur  R/ Cr Miconazole nitrat 2% Tube No I (5 gr atau 10 gr) s.2dd ue
Bila Bakteri  R/ Oint Mupirosin 2% Tube No I (5 gr atau 10 gr) s.2dd ue
- Edukasi
Daerah popok dijaga kering, bersih, ganti popok rutin, disarankan yang sekali pakai yang highly
absorbent, bersihkan dengan sabun ph netral lalu beri pelembab.

3. Dermatitis Seboroik
- Definisi = kelainan kulit papuloskuamosa kronis pada anak dan dewasa. Predileksi = area kulit
yang banyak kelenjar sebasea seperti wajah, kulit kepala, telinga, tubuh bagian atas dan fleksura
(inguinal, inframammae, dan aksila).
- Anamnesis
Pada anak dan dewasa, biasanya yang menjadi keluhan utama adalah kemerahan dan sisik di kulit
kepala, lipatan nasolabial, alis mata, area post aurikula, dahi dan dada.
Area kulit yang kemerahan biasanya gatal.
Pasien juga dapat mengeluhkan ketombe (Pitiriasis sika).
Keluhan dapat memburuk jika terdapat stressor atau cuaca dingin.
- Px Fisik
Bayi  skuama kekuningan atau putih yang berminyak dan tidak gatal. Skuama biasanya terbatas
pada batas kulit kepala (skalp) dan dapat pula ditemukan di belakang telinga dan area alis mata.
Anak & dewasa  ketombe dengan skuama halus atau difus, tebal dan menempel pada
kulit kepala, lesi eksematoid berupa plak eritematosa superfisial dengan skuama terutama di kulit
kepala, wajah dan tubuh.
Dapat meluas hingga menjadi eritroderma.
- DDx
Pada bayi : dermatitis atopik, skabies, psoriasis
Pada anak dan dewasa: psoriasis, dermatitis atopik, dermatitis kontak, impetigo, tinea
Di lipatan: dermatitis intertriginosa, kandidosis kutis
- Px Penunjang
(-), jamur  KOH, biopsy kulit
- Tata Laksana

Antijamur topical = R/ Cr Ketoconazole 2% Tube No I (5gr) s.2dd ue


AIAFp = R/ Cr Bisabolol Tube No I s.2dd ue
Kalsineurin inhibitor topical = R/ Oint Tacrolimus 0,1% Tube No I s.2dd ue
Kortikosteroid topical ringan = R/ Cr Hydrocortisone acetate 1% Tube No I (5 gr) s.2dd ue
Kortikosteroid topical sedang = R/ Cr Desonide 0,05% Tube No I (5gr) s.2dd ue
Antijamur sistemik = R/ Caps Itraconazole 100 mg No XIV s.2dd Tab I (1 minggu)
Scalp  antifungal (R/ shampoo ketoconazole 2%), AIAFp (R/ shampoo bisabolol), shampoo asam
salisilat 3%  2x/minggu
- Edukasi
Hindari pencetus, jangan garuk,

4. Liken Simpleks Kronikus


- Definisi : suatu peradangan kulit kronik yang sangat gatal berupa penebalan kulit dan likenifikasi
berbentuk sirkumkripta, akibat garukan atau gosokan berulang.
- Anamnesis
Didapatkan keluhan sangat gatal, hingga dapat mengganggu tidur. Gatal dapat timbul
paroksismal/terus-menerus/sporadik dan menghebat bila ada stress psikis
- Px Fisik
Lesi likenifikasi umumnya tunggal tetapi dapat lebih dari satu dengan ukuran lentikular hingga
plakat. Stadium awal berupa eritema dan edema atau papul berkelompok. Akibat garukan terus
meneur timpul plak likenifikasi dengan skuama dan eskoriasi, serta hiperpigmentasi atau
hipopigmentasi. Bagian tengah lesi menebal, kering dan berskuama, sedangkan bagian tepi
hiperpigmentasi.
Predileksi utama yaitu daerah yang mudah dijangkau oleh tangan seperti kulit kepala, tengkuk,
ekstremitas ekstensor, pergelangan tangan dan area anogenital, meskipun dapat timbul di area
tubuh manapun.
- DDx
Dermatitis atopik dengan lesi likenifikasi
Psoriasis dengan lesi likenifikasi
Liken planus hipertrofik
- Tatalaksana
Nonmedikamentosa = hindari stress
Medikamentosa
R/ Cr Klobetasol propionate 0,05% Tube No I (5 gr) s.2dd ue
R/ Tab Cetirizine 10 mg No VII s.1dd Tab I
- Edukasi
Kuku pendek, jangan garuk, identifikasi psikologis

5. Miliaria
- Definisi : kelainan kulit akibat retensi keringat yang disebabkan oklusi duktus ekrin, ditandai
dengan erupsi papul-vesikel, tersebar di tempat predileksi, dapat mengenai bayi, anak dan
dewasa
1. Miliaria kristalina (sudamina): di stratum korneum
2. Miliaria rubra (prickly heat): di stratum spinosum/mid-epidermis
3. Miliaria pustulosa: di stratum spinosum/mid-epidermis
4. Miliaria profunda: di dermo-epidermal junction
- Anamnesis
Riwayat hiperhidrosis, berada di lingkungan panas dan lembab, bayi yang dirawat dalam
inkubator.
Miliaria kristalina  vesikel miliar (1-2 mm) subkorneal, tanpa tanda radang, mudah pecah dan
deskuamasi dalam beberapa hari.
Miliaria rubra  jenis tersering, vesikel miliar atau papulovesikel di atas dasar eritematosa,
tersebar diskret.
Miliaria pustulosa  berasal dari miliaria rubra yang menjadi pustul
Miliaria profunda  kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul putih, tanpa tanda radang.
- DDx
Campak (morbili)
Erupsi obat morbiliformis
Eritema toksikum neonatorum
Folikulitis
- Tatalaksana
Nonmedikamentosa  mandi tiap berkeringat
Medikamentosa
Bedak kalamin
Miliaria rubra dengan inflame berat  R/ Cr Hydrocortisone acetate 1% Tube No I (5 gr) s.2dd ue
R/ Tab Cetirizine 10 mg No VII s.1dd Tab I
Miliaria profunda  lanolin anhydrous
- Edukasi
Hindari banyak berkeringat, pilih lingkungan ventilasi cukup, pakai pakaian tipis menyerap
keringat

6. Pitiriasis Alba
- Definisi : makula hipopigmentasi dengan batas tidak tegas disertai skuama putih halus (powdery
white scale) pada permukaannya, yang timbul terutama di daerah wajah, diduga berhubungan
dengan riwayat pajanan sinar matahari.
- Anamnesis
Umumnya asimtomatik, terdapat beberapa kasus dengan keluhan gatal atau rasa terbakar
Faktor yang diduga sebagai pencetus: pajanan sinar matahari, frekuensi mandi, dan pajanan air
panas
- Px Fisik
Perjalanan klinis terdiri dari tiga fase:
o Fase pertama yaitu timbul makula berwarna merah muda1-3 dengan tepi menimbul
o Fase kedua timbul dalam beberapa minggu berupa macula hipopigmentasi dengan skuama
putih halus (powdery white scale) pada permukaannya.
o Fase ketiga berupa makula hipopigmentasi tanpa skuama yang dapat menetap hingga beberapa
bulan/tahun.
Ketiga tahap tersebut dapat ditemukan secara bersamaan.
Lesi umumnya berukuran 0,5-3 cm. Dapat berbentuk bulat, oval atau ireguler.
Tempat predileksi utama yaitu daerah wajah, dapat pula ditemukan di leher, batang tubuh, dan
ekstremitas
- DDx
Hipopigmentasi pasca inflamasi
Pitiriasis versikolor
Nevus depigmentosus
Nevus anemikus
- Tatalaksana
Nonmedikamentosa  hindari pajanan matahari
Medikamentosa

Anda mungkin juga menyukai