Anda di halaman 1dari 8

DIPLO

(DAPUR IBU BERBASIS PANGAN LOKAL)

Muhammad Buston A
muhammad.buston.a@mail.ugm.ac.id
Daftar Isi

1. Komunitas sasaran Program

2. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat

3. Petugas Pelaksana Pelayanan

4. Daftar Program Pelayanan

5. Daftar Kegiatan Program Pelayanan

6. Komponen Pelaksana Program

7. Biaya Program Kegiatan

8. Jadwal Program Kegiatan

9. Referensi

1. Komunitas Sasaran program


Anak usia 0 – 5 tahun dan ibu dengan anak usia 0 – 5 tahun di Desa Loano, Kecamatan
Loano, Kabupaten Purworejo

2. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat


Masalah buruknya pemberian asupan nutrisi pada balita karena kurangnya kualitas
gizi pangan, pengolahan makanan yang tidak sesuai, serta keamanan makanan yang
tidak baik yang dapat menyebabkan kejadian stunting dan pertumbuhan anak
terhambat secara langsung.

3. Petugas Pelaksana Pelayanan


1. Kader yang berasal dari penduduk setempat.
2. Ahli gizi
3. Mahasiswa sebagai pemantau dan membantu pelayanan
4. Daftar Program Pelayanan
1. Sosialisasi dan penyuluhan program mengenai gizi buruk pada perangkat desa dan
masyarakat.

2. Pelatihan kader mengenai pengukuran antropometri serta pembekalan materi


tentang bahan-bahan makanan, kandungan gizi, serta cara mengolahnya.

3. Pemeriksaan status gizi pada anak serta penyuluhan gizi pada ibu.

4. Pengenalan variasi menu makanan tinggi protein berbasis pangan lokal melalui
demo masak.

5. Melakukan evaluasi perkembangan status gizi anak dan pemahaman ibu mengenai
pengolahan bahan pangan yang baik dan benar.
5. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Program Pelayanan

a. Pembentukan Forum Komunikasi Informasi dan Edukasi


Pembentukan forum diawali dengan penjelasan peran forum KIE dalam
menanggulangi masalah gizi, dilanjut diskusi dan pembentukan struktur
organisasi forum KIE yang meliputi pelindung, penasihat, ketua paguyuban,
sekretaris, dan bendahara. Perangkat desa dan tokoh masyarakat juga
dilibatkan dalam forum KIE. Dalam rangka menunjang pelaksanaan program,
forum KIE dilengkapi dengan poster dinding, lembar penyuluhan, leaflet gizi dan
variasi menu makanan tinggi protein berbasis pangan lokal, timbangan, dan
pengukur tinggi badan.
b. Pelatihan Kader
Kader diberikan materi mengenai gizi meliputi zat gizi, pengelompokan zat gizi,
sumber zat gizi, manfaat, dan dampak bila kekurangan zat gizi tersebut. Kader
juga dilatih cara mengukur status gizi pada balita baik mengginakan tabel
antropometri atau menggunakan KMS.
c. Pengukuran status gizi pada anak dilakukan setiap bulan di posyandu serta
dilakukan penyuluhan gizi pada ibu oleh kader. Media penyuluhan berupa
poster dan leaflet.
d. Demo Memasak
Pemaparan variasi menu makanan tinggi protein berbasis bahan pangan lokal
seperti bayam, terong, katu, singkong, pepaya, ubi, dsb melalui kegiatan demo
memasak oleh ahli gizi. Kegiatan demo memasak dilakukan setiap bulan sekali
dengan memaparkan 5 variasi makanan per pertemuan. Ibu juga diberikan
leaflet resep menu serta edukasi mengenai zat gizi dari tiap menu.
e. Pemantauan pemberian nutrisi pada balita dilakukan setiap 2 minggu oleh
kader dengan kunjungan ke rumah balita gizi kurang. Setiap ibu dengan balita
gizi kurang akan diberikan kartu monitor yang berisi daftar makanan harian
yang dimakan oleh balita dan perkembangan hasil pengukuran BB dan TB tiap
bulan.
6. Komponen Pelaksana Program

Komponen
Versi 1 Versi 2 Versi 3
Organisasi Pelaksana

Pemilik Kepala Kecamatan Kepala Desa Kepala Dusun

Manajer Program Ketua RW Kepala Dusun Kepala Paguyuban

Pembuat Standar Dinas Kesehatan Kota Puskesmas Puskesmas


Mutu

Staf Pendukung Tenaga Kelurahan Tenaga Kelurahan Karang Taruna

Pekerja Inti Tenaga kesehatan Warga yang menjadi Warga yang menjadi
setempat yang sudah Kader setempat yang Kader setempat yang
terlatih sudah terlatih sudah terlatih

Klien Ibu dan anak usia 0 – Ibu dan anak usia 0 – Ibu dan anak usia 0 –
5 tahun 5 tahun 5 tahun
7. Biaya Program Kegiatan

Total biaya 20 kartu monitor gizi . Rp 50.000,-

Total biaya poster, leaflet media penyuluhan Rp 100.000,-

Total biaya upah kader (Rp 10.000,-/kunjungan rumah/balita) Rp 1.200.000,-


Selama 3 bulan (6 kunjungan x 20 balita x Rp 10.000,-)

Total biaya upah ahli gizi (demo memasak) + bahan memasak Rp 600.000,-
Selama 3 bulan (3 x demo memasak)

Total estimasi biaya Rp 1.950.000,-

8. Jadwal Program Kegiatan

No Kegiatan Volume (jam kerja efektif) Keterangan

A Tahap Persiapan
1 Pembentukan Forum Komunikasi 2 jam
Segenap perangkat
Informasi dan Edukasi pimpinan desa
- Penjelasan program dan dilibatkan dalam
manfaatnya pembentukan program
- Penyusunan susunan organisasi agar program
- Perencanaan kegiatan terlaksana dan
termonitor dengan
baik
2 Pelatihan Kader 3 jam
Pelatihan kader
- Pengukuran BB, TB dan dilakukan oleh dokter
Interpretasi Hasil puskesmas
- Pemaparan Materi Gizi

B Tahap Implementasi Program


1 Pengukuran BB dan TB seluruh balita di 4 jam
Pengukuran BB dan
desa Loano serta edukasi masalah gizi pada TB balita dilakukan
ibu balita oleh para kader yang
terlatih
Dilakukan pemaparan
materi terkait gizi oleh
kader dengan media
poster dan leaflet
Dibagikan kartu
monitor gizi yang
berisi perkembangan
hasil BB TB, serta
kartu monitor gizi
harian bagi balita
dengan gizi kurang
2 Demo memasak 3 jam
Ahli gizi
memperagakan demo
memasak dengan
mengolah bahan
pangan lokal kaya
protein
3 Monitoring pemberian gizi pada balita 6 hari
Kader melakukan
@3 jam
kunjungan rumah ke
rumah pada balita gizi
kurang untuk
memonitor pemberian
gizi harian pada balita
4 Evaluasi program 2 jam
Dilakukan evaluasi
berjalannya program
melalui forum KIE

No Program Indikator Capaian Satuan

1 Penurunan Angka Gizi Buruk pada Balita di Balita gizi kurang mengalami 85%
Desa Loano peningkatan status gizi
(kenaikan BB dan TB)

No Kegiatan Indikator Keberhasilan Rencana


Keberlanjutan
1 Pengukuran BB dan TB seluruh balita Semua balita di desa Loano
Dilakukan pengukuran
di desa Loano serta edukasi masalah diukur BB dan TB-nya serta
diketahui status gizinya BB dan TB rutin pada
gizi pada ibu balita balita setiap bulan
Semua ibu mengetahui untuk memantau
pertumbuhan dan
pentingnya asupan gizi dan perkembangan balita
monitor status gizi dalam masa
pertumbuhan dan
perkembangan anak
2 Demo memasak Semua ibu mengetahui bahan
Diharapkan muncul
makanan yang tinggi kadar
proteinnya, tahu cara mengolah kreativitas pengolahan
bahan pangan dengan baik, dan makanan oleh ibu
mampu mempraktikkannya sehingga menu lebih
sehingga asupan gizi anak dapat beragam (dalam bentuk
tercukupi lomba kreativitas
pengolahan pangan)
3 Monitoring pemberian gizi pada balita Kader melakukan penilaian
Dikembangkan lomba
apakah semua ibu sudah
memberikan asupan gizi harian balita sehat untuk
yang cukup pada anaknya meningkatkan motivasi
dalam pemenuhan
kebutuhan gizi pada
balita
4 Evaluasi program Ibu memiliki kesadaran penuh Evaluasi program dapat
akan pentingnya pemenuhan gizi digunakan untuk
yang cukup pada anaknya dan perbaikan program ke
pentingnya memonitor status gizi depan
anak dalam proses pertumbuhan
dan perkembangannya sehingga
diharapkan ibu akan secara aktif
memperluas pengetahuan baik
dalam hal gizi atau pengolahan
makanan sehingga kebutuhan
gizi anak dapat terpenuhi

9. Referensi

Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. 2014. Profil Kesehatan 2014. Purworejo : Dinas Kesehatan
Purworejo.
Nurbeti, M. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Kompetensi Dokter Umum. Yogyakarta :
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai