Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

BAB V
PORTAL

A. Data Perencanaan
Perencanaan struktur gedung ini mengikuti ketentuan SNI 1726-2012 “Tata
Cara Perencanaan Ketehanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung”, dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Lokasi : Ciledug
2. Jenis Tanah : Tanah Sedang
3. Fungsi bangunan : Perkantoran
4. Koordinat bangunan : -6,238046 ; 106,703228

B. Respons Spektrum
Langkah pengerjaan :
1. Mengambil data analisis yang diperlukan pada SNI 1726-2012 dengan
membuka situs www.puskim.pu.go.id
2. Data yang digunakan adalah nilai Ss (untuk tanah sedang Ss =0,706) dan
S1 (untuk tanah sedang S1 = 0,308 ) pada Kecamatan Ciledug Kota
Tangerang di koordinat -6,238046 ; 106,703228.
Tabel 5.1 Data tanah dengan puskim

Tanah Sedang (D)


Variabel Nilai
FA 1,235
FV 1,783
SDS (g) 0,581
SD1 (g) 0,367
PGA (g) 0,371
TS (detik) 0,63
T0 (detik) 0,126
SS (g) 0,706
S1 (g) 0,308

Kelompok 1 2019 93
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Gambar 5.1 Denah Lokasi Gedung


3. Mencari nilai Fa, dengan menggunakan Tabel 4 koefisien situs Fa
(SNI 1726-2012),untuk mengetahui nilai Fa berdasarkan nilai Ss =
0,706 dengan jenis tanah sedang (SC) dilakukan interpolasi data.

Perhitungan Interpolasi :
(0,706 − 0,5)
𝐹𝑎 = 1,4 + (1,2 − 1,4)
(0,75 − 0,5)
(0,706 − 0,5)
𝐹𝑎 = 1,235 + (1,2 − 1,4)
(0,75 − 0,5)
4. Mencari nilai Fv, dengan menggunakan Tabel 5 koefisien situs Fv
(SNI 1726-2012),untuk mengetahui nilai Fa berdasarkan nilai S1=
0,308 dengan jenis tanah keras (SC) dilakukan interpolasi data.

Kelompok 1 2019 94
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Perhitungan Interpolasi :
(0,308 − 0,3)
𝐹𝑣 = 1,8 + (1,6 − 1,8)
(0,4 − 0,3)
(0,706 − 0,5)
𝐹𝑎 = 1,783 +
(0,75 − 0,5)
5. Setelah perhitungan Fa dan Fv selesai dilanjutkan dengan
perhitungan SDS dan SD1
2
𝑆𝐷𝑆 = 𝐹𝑎 . 𝑆𝑠
3
2
𝑆𝐷𝑆 = . 1,235 . 0,706 = 0,581
3
2
𝑆𝐷1 = 𝐹𝑣 . 𝑆1
3
2
𝑆𝐷1 = . 1,783 . 0,308 = 0,367
3
6. Selanjutnya mencari To dan Ts
SD1 0,367
T0 = 0,2. SDS
= 0,2. 0,581 =0,126
SD1 0,367
TS = SDS
= 0,581 =0,63

Kelompok 1 2019 95
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

7. Respon Spectrum Wilayah Gunung Kidul ( Perhitungan Manual )


Tanah Sedang (D)
Puskim Manual
T(detik) SA(g) T(detik) SA(g)
0 0,232 0 0,232
0,126 0,581 0,126 0,581
0,63 0,581 0,63 0,581
0,63 0,502 0,63 -
0,73 0,441 0,73 0,502
0,83 0,394 0,83 0,441
0,93 0,356 0,93 0,394
1,03 0,324 1,03 0,356
1,13 0,298 1,13 0,324
1,23 0,276 1,23 0,298
1,33 0,256 1,33 0,276
1,43 0,24 1,43 0,256
1,53 0,225 1,53 0,24
1,63 0,212 1,63 0,225
1,73 0,2 1,73 0,212
1,83 0,19 1,83 0,2
1,93 0,181 1,93 0,19
2,03 0,172 2,03 0,181
2,13 0,164 2,13 0,172
2,23 0,157 2,23 0,164
2,33 0,151 2,33 0,157
2,43 0,145 2,43 0,151
2,53 0,139 2,53 0,145
2,63 0,134 2,63 0,139
2,73 0,13 2,73 0,134
2,83 0,125 2,83 0,13
2,93 0,121 2,93 0,125
3,03 0,117 3,03 0,121
3,13 0,113 3,13 0,117
3,23 0,11 3,23 0,113
3,33 0,107 3,33 0,11
3,43 0,104 3,43 0,107
3,53 0,101 3,53 0,104
3,63 0,098 3,63 0,101
3,73 0,096 3,73 0,098
3,83 0,093 3,83 0,096
4 0,092 4 0,092

Tabel 7.3 Nilai Respon Spectrum Manual Daerah Gunung Kidul

Kelompok 1 2019 96
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Gambar 5.2 Grafik Respon Spectrum Manual

Gambar 5.3 Grafik Respon Spectrum Puskim

C. Perhitungan Berat Bangunan


1. Menghitung Berat Kolom
a) Lt. 1
• Berat Kolom 1 Lt. 1
= ((0,65 . 0,65 . 5).24 . 32) + (0,5.(0,65 . 0,65 . 4).24 . 32)
= 1622,4 + 648,96
= 2271,36 kN

Kelompok 1 2019 97
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

b) Lt. 2 – 4
• Berat Kolom 1 Lt. 2 - 4
= ((0,65 . 0,65 . 4).24 . 32)
= 1297,92 kN
c) Lt. 5
• Berat Kolom 1 Lt. 5
= (0,5.(0,65 . 0,65 . 4).24 . 32)
= 648,96 kN

2. Menghitung Berat Balok


• Berat Balok Induk
= ((0,35 . 0,55 . 5,35).24 . (28+24))
= 1285,284 kN
• Berat Balok Anak
= ((0,3 . 0,45 . 5,65).24 . (21+21))
= 768,852 kN
• Berat Total Balok
= 1285,284 + 768,852
= 2054,136 kN

3. Menghitung Berat Plat


• Berat Plat
= ((42 . 18).0,13.24)
= 2358,72 kN

4. Menghitung Berat Dinding (SDL)


d) Lt. 1
• Berat Dinding Lt. 1
= ((5,35 x 5 x 2,5 x (28+24)) + (0,5(5,35 x 4 x 2,5 x (28+24)))
= 3477,5 + 1391
= 4868,5 kN

Kelompok 1 2019 98
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

e) Lt. 2 – 4
• Berat Dinding Lt. 2 - 4
= (5,35 x 4 x 2,5 x (28+24))
= 2782 kN
f) Lt. 5
• Berat Kolom 1 Lt. 5
= (0,5(5,35 x 4 x 2,5 x (28+24))
= 1391 kN

5. Beban Mati Tambahan Tiap Lantai


= Luas Bangunan x SDL lantai
= (42 x 18) x 1,89
= 1428,84 kN

6. Beban Hidup Tiap Lantai


= Luas Bangunan x 0,3LL lantai
= (42 x 18) x 0,3 x 4,79
= 1086,372 kN

7. Beban Mati Tambahan pada Atap


= Luas Bangunan x SDL atap
= (42 x 18) x 0,22
= 166,32 kN

8. Beban Hidup pada Atap


= Luas Bangunan x 0,3LL atap
= (42 x 18) x 0,3 x 0,96
= 217,728 kN

Kelompok 1 2019 99
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Tabel 5.4 Perhitungan Berat Bangunan


Tinggi Kolom Balok Pelat Beban Beban W lantai Wh
Lantai (m) (kN) (kN) (kN) Hidup Tambahan (kN) (kN-m)
(kN) (kN)
5 21 648,96 2054,136 2358,72 217,728 1557,32 6836,864 143574,1
4 17 1297,92 2054,136 2358,72 1086,372 4210,84 11007,99 187135,8
3 13 1297,92 2054,136 2358,72 1086,372 4210,84 11007,99 143103,8
2 9 1297,92 2054,136 2358,72 1086,372 4210,84 11007,99 99071,89
1 5 2271,36 2054,136 2358,72 1086,372 6297,34 14067,93 70339,64
Jumlah 53928,76 643225,3

Tabel 5.5 Center Mass Rigid (Etabs)

W = 5567,0875 * 9,81 = 54613,128 kN

Perbedaan hasil manual dengan ETABS


54613,128 - (53928,76)
% error = x 100 %
54613,128

= 1,253 % (Perhitungan Manual dan Software perbedaan < 5%)

D. Sistem Struktur
1. Faktor keutamaan dan kategori risiko struktur bangunan masuk kedalam
Kategori Resiko II (berdasarkan SNI 1726 2012)
2. SDS = 0,581g
3. SD1 = 0,367g
4. Faktor keutamaan gempa, I = 1,0, sesuai Tabel 2 Faktor Keutamaan Gempa (SNI
1726-2012),

Kelompok 1 2019 100


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

5. Kategori Desain Seismik (KDS) dengan jenis pemanfaatan gedung rumah sakit
yang berada di kategori resiko II dan berdasarkan hasil S DS dan SD1 dari jenis
tanah sedang di Ciledug dengan koordinat -6,238046 ; 106,703228 adalah KDS-
D.
Menurut SNI 1726 2012 Untuk Kategori D termasuk risiko gempa tinggi,
Sehingga harus memakai system SRPMK atau SDSK.
• SRPMK = Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.
• SDSK = Sistem Dinding Struktural Khusus

6. Penentuan sistem struktur sesuai, sesuai Tabel 9 Faktor untuk Sistem Penahan

Gaya Gempa (SNI-1726-2012), maka


Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), dengan :
• Nilai R (Koefisien Modifikasi Respon) =8
• Faktor kuat lebih sistem Ω0 =3
• Faktor pembesaran defleksi Cd = 5,5
• Faktor keutamaan gempa Ie = 1,0

Kelompok 1 2019 101


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

E. Menentukan Nilai T
1. Koefisen Cu

Sesuai Tabel 14 Koefisien untuk Batas Atas Spektral Desain pada 1 Detik
(SNI-1726-2012),maka di dapat Cu = 1,4

2. Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x

Berdasarkan SNI-1726-2012 Tabel 14 nilai SD1 = 0,367g maka Cu = 1,4.


Untuk Struktur rangka beton pemikul momen dalam tabel 15 diambil nilai Ct =
0,0466 dan x = 0,9.
Ta min = Ct x hnx = 0,0466 x 210,9 = 0,722 s
Ta max = Cu x Ta min = 1,4 x 0,722 = 1,011 s
Periode struktur hasil analisis modal ETABS dengan penampang utuh
sebagai berikut :
Tuncrack = 1,1096 s untuk arah x
Tuncrack = 1,1591 s untuk arah y
Periode struktur hasil analisis modal ETABS dengan penampang retak
sebagai berikut :

Kelompok 1 2019 102


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Tcrack = 1,5285 s untuk arah x


Tcrack = 1,5978 s untuk arah y
Batas atas periode fundamental yang dipakai adalah sebagai berikut :
Ta max (1,011 s) < Tuncrack (1,1096 s), sehingga dipakai Tuncrack x = 1,1096 s
Ta max (1,011 s) < Tuncrack (1,1591 s), sehingga dipakai Tuncrack y = 1,1591 s
Dari ketiga persamaan syarat didapatkan persamaan yang memenuhi yaitu:
Tcrack (1,5285) > Tuncrack x (1,1096) → digunakan Tuncrack x = 1,1096 s
Tcrack (1,5978) > Tuncrack y (1,1591) → digunakan Tuncrack y = 1,1591 s

Tabel 5.10 Modal Participacing Mass Ratio (Uncrack)

Tabel 5.11 Modal Participacing Mass Ratio (Crack)

Kelompok 1 2019 103


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Hasil Output Mode pada ETABS

Gambar 5.5 Arah Pergerakan Gedung Translasi pada Mode 1


(Sumber: Dokumen Pribadi, ETABS)

Gambar 5.6 Arah Pergerakan Gedung Translasi pada Mode 2


(Sumber: Dokumen Pribadi, ETABS)

Gambar 5.7 Arah Pergerakan Gedung Rotasi pada Mode 3


(Sumber: Dokumen Pribadi, ETABS)

Kelompok 1 2019 104


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

F. Gempa Statis

1. Koefisien Respon Seismik


a. Koefisien Respons Gempa (Cs)
Menentukan nilai Cs dengan metode FEMA
SDS x Ie
Cs max =
R
0,028 x 1
=
5
= 0,0056
SD1 x Ie
Cs perlu x =
R.T
0,05 x 1
=
5 x 1,264

= 0,0079
SD1 x Ie
Cs perlu y =
R.T
0,05 x 1
=
5 x 1,313

= 0,0076
Cs min = 0.044 x SDS x Ie
= 0.044 x 0.028 x 1
= 0,0012
Karena Cs perlu < Cs max. Maka Cs yang digunakan yaitu Cs perlu, 0,0079
(untuk arah x) dan Cs perlu, 0,0076 (untuk arah y)

2. Mencari gaya geser dasar


Diketahui :
Wt = 44035,022 kN
Terhadap x
V = Cs x Wt
= 0,0079 x 44035,022
= 347,87 KN
Terhadap y

Kelompok 1 2019 105


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

V = Cs x Wt
= 0,0076 x 44035,022
= 334,66 KN

3. Perhitungan distribusi vertical gaya gempa


Fi = Cvx x V
𝑊𝑥 . ℎ𝑥 𝑘
Cvx = 𝑘
∑𝑛
𝑖 =1. 𝑊𝑖 .ℎ𝑥

Dimana :
Cvx = Faktor Distribusi Vertikal
V = gaya lateral desain total / geser di sasar structur
Wi dan Wx = Bagian berat seismic efektif total struktur (W)
Hi dan hx = Tinggi tiap lantai
k = Eksponen yang terkait dalam struktur

Gambar 7.8 Hubungan antara nilai k dengan T


(Sumber :Fema 451 B, 2007)

Gambar 5.9 Keterangan koefisien untuk bermacam-macam nilai periode


(Sumber: SNI 1726-2012)

Kelompok 1 2019 106


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Ta = 1,1096 s
Perhitungan Interpolasi k :
(1,1096 − 0,5)
𝑘 = 1+ (2 − 1)
(2,5 − 0,5)
= 1,345
Dengan nilai T = 1,1096 s didapat kan nilai k = 1,345

Tabel 5.12 Statik Arah X


Statik X
V statik
Lantai Wi (kN) hi (m) hik Wi x hik Cvi Vx (kN) Fix (kN) 0,85 Vx
x (kN)
5 5445,864 21 60,0323 326927,7 0,217232 2211,079 480,3168 480,3168 408,2693
4 11007,99 17 45,18079 497349,6 0,330471 2211,079 730,6978 1211,015 1029,362
3 11007,99 13 31,49588 346706,3 0,230374 2211,079 509,3752 1720,39 1462,331
2 11007,99 9 19,20685 211428,8 0,140487 2211,079 310,6277 2031,018 1726,365
1 14067,93 5 8,711936 122558,9 0,081436 2211,079 180,0615 2211,079 1879,417
Jumlah 1504971 1 2211,079

Ta = 1,1591 s
Perhitungan Interpolasi k :
(1,159 − 0,5)
𝑘 = 1+ (2 − 1)
(2,5 − 0,5)
= 1,330
Dengan nilai T = 1,1591 s didapat kan nilai k = 1,33

Tabel 5.13 Statik Arah Y


Statik Y
V statik
Lantai Wi (kN) hi (m) hik Wi x hik Cvi Vy (kN) Fiy (kN) 0,85 Vy
y (kN)
5 5445,864 21 57,35241 312333,4 0,215876 2157,15 465,6767 465,6767 395,8252
4 11007,99 17 43,30091 476655,9 0,329451 2157,15 710,675 1176,352 999,899
3 11007,99 13 30,30712 333620,4 0,230589 2157,15 497,4147 1673,766 1422,701
2 11007,99 9 18,58414 204574 0,141396 2157,15 305,0117 1978,778 1681,961
1 14067,93 5 8,504134 119635,5 0,082689 2157,15 178,3718 2157,15 1833,578
Jumlah 1446819 1 2157,15

Kelompok 1 2019 107


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

G. Gempa Dinamis

1. Kombinasi Pembebanan

1 1,4 D
2 1,2 D + 1,6 L
3 1,2 D + 1 L ± 0,3 (ρ QEX + 0,2 SDS D) ± 1 (ρ QEY + 0,2 SDSD)
4 1,2 D + 1 L ± 1 (ρ QEX + 0,2 SDS D) ± 0,3 (ρ QEY + 0,2 SDSD)
5 0,9 D ± 0,3 (ρ QEX - 0,2 SDS D) ± 1 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
6 0,9 D ± 1 (ρ QEX - 0,2 SDS D) ± 0,3 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
Koefisin design seismik = D
Derajat Redunansi (ρ) struktur = 1,3
Diperoleh dari persamaan 7.3.4.2 SNI 1726-2012 hal 47

Nilai SDS dari puskim untuk tanah sedang di Ciledug pada koordinat -6,238046
; 106,703228 = 0,581 g
a. 1,4D
b. 1,2D + 1,6L
1,2D + 1L ± 0,3 (ρ QEX + 0,2 SDS D) ± 1 (ρ QEY + 0,2 SDS D)
c. 1,2D + 1L + 0,3 (ρ QEX + 0,2 SDS D) + 1 (ρ QEY + 0,2 SDS D)
1,2 D + 1L + 0,3 (1,3QEX + 0,2 . 0,581 D) + 1 (1,3QEY + 0,2 . 0,581 D)
1,351D + 1L + 0,39QEX + 1,3QEY
d. 1,2D + 1L – 0,3 (ρ QEX + 0,2 SDS D) – 1 (ρ QEY + 0,2 SDS D)
1,2D + 1L – 0,3 (1.3QEX + 0,2 . 0,581 D) – 1 (1,3QEY + 0,2 . 0,581 D)
1,049 D + 1L – 0,39QEX – 1,3QEY
e. 1,2D + 1L + 0,3 (ρ QEX + 0,2 SDS D) – 1 (ρ QEY + 0,2 SDS D)
1,2D + 1L + 0,3 (1,3QEX + 0,2 . 0,581 D) – 1 (1,3QEY + 0,2 . 0,581 D)
1,119D + 1L + 0,39QEX – 1,3QEY
f. 1,2D + 1L – 0,3 (ρ QEX + 0,2 SDS D) + 1 (ρ QEY + 0,2 SDS D)
1,2D + 1L – 0,3 (1,3QEX + 0,2 . 0,581 D) + 1 (1,3QEY + 0,2 . 0,581 D)
1,281D + 1L – 0,39QEX + 1,3QEY

Kelompok 1 2019 108


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

1,2D + 1L ± 1 (ρ QEX + 0.2SDS D) ± 0.3 (ρ QEY + 0.2 SDS D)


g. 1,2D + 1L + 1 (ρ QEX + 0.2SDS D) + 0.3 (ρ QEY + 0.2 SDS D)
1,2D + 1L + 1 (1,3QEX + 0,2 . 0,581 D) + 0.3 (1,3QEY + 0,2 . 0,581 D)
1,351D + 1L + 1,3QEX + 0,39QEY
h. 1,2D + 1 L - 1 (ρ QEX + 0,2 SDS D) - 0,3 (ρ QEY + 0,2 SDS D)
1,2D + 1 L – 1 (1.3QEX + 0.2 . 0,581D) – 0,3 (1,3QEY + 0,2 . 0,581D)
1,049D + 1L – 1,3QEX – 0,39QEY
i. 1,2D + 1L + 1 (ρ QEX + 0.2SDS D) - 0.3 (ρ QEY + 0.2 SDS D)
1,2D + 1L + 1 (1,3QEX + 0,2 . 0,581 D) – 0,3 (1,3QEY + 0,2 . 0,581D)
1,119D + 1L + 1,3QEX – 0.39 QEY
j. 1,2D + 1L - 1 (ρ QEX + 0,2 SDS D) + 0,3 (ρ QEY + 0,2 SDS D)
1,2,D + 1L - 1 (1.3 QEX + 0,2 . 0,581D) + 0,3 (1,3QEY + 0,2 . 0,581D)
1,281D + 1L – 1,3QEX + 0,39QEY
0,9 D ± 0,3 (ρ QEX - 0,2 SDS D) ± 1 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
k. 0,9 D + 0,3 (ρ QEX - 0,2 SDS D) + 1 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D + 0,3 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) + 1 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)
0,749D + 0,39QEX + 1,3QEY
l. 0,9 D - 0,3 (ρ QEX - 0,2 SDS D) - 1 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D - 0,3 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) - 1 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)
1,051D - 0,39QEX - 1,3QEY
m. 0,9 D + 0,3 (ρ QEX - 0,2 SDS D) - 1 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D + 0,3 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) - 1 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)
0,981D + 0,39QEX - 1,3QEY
n. 0,9 D - 0,3 (ρ QEX - 0,2 SDS D) + 1 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D - 0,3 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) + 1 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)
0,819D - 0,39QEX + 1,3QEY
0,9 D ± 1 (ρ QEX - 0,2 SDS D) ± 0,3 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
o. 0,9 D + 1 (ρ QEX - 0,2 SDS D) + 0,3 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D + 1 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) + 0,3 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)
0,749D + 1,3QEX + 0,39QEY
p. 0,9 D - 1 (ρ QEX - 0,2 SDS D) - 0,3 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D - 1 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) - 0,3 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)

Kelompok 1 2019 109


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

1,051D - 1,3QEX - 0,39QEY


q. 0,9 D + 1 (ρ QEX - 0,2 SDS D) - 0,3 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D + 1 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) - 0,3 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)
0,981D + 1,3QEX - 0,39QEY
r. 0,9 D - 1 (ρ QEX - 0,2 SDS D) + 0,3 (ρ QEY - 0,2 SDSD)
0,9 D - 1 (1,3 QEX - 0,2 . 0,581D) + 0,3 (1,3 QEY - 0,2 . 0,581D)
0,819D - 1,3QEX + 0,39QEY

2. Sistem Struktur

Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), dengan :


• Nilai R (Koefisien Modifikasi Respon) =8
• Faktor kuat lebih sistem Ω0 =3
• Faktor pembesaran defleksi Cd = 5,5
• Faktor keutamaan gempa Ie = 1,0
• Sedangkan untuk scale factor dengan g = 9,81 m/s2
9,81.Ie 9,81.1,0
• Sf = = = 1,226
R 8
3. Gaya Geser Dinamik
a. Untuk arah x (Story 1)

Kelompok 1 2019 110


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

• Vx statik = 2211,079 kN
• Vx dinamik = 1221,39 kN (Hasil Etabs Gempa Dinamik)
0,85 V statik
• Skala Gaya =
V dinamik
0,85 x 2211,079
=
1221,39
= 1,539
Skala pada respons spectrum cases dikalikan dengan Fs
• Skala awal x Skala gaya
= 1,539 x 1,226
= 1,887

Kelompok 1 2019 111


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Grafik Gaya Geser Dinamik Program Story 1

V static Arah X x 85%


2211,079X 0,85 = 1879,417........(Perbedaan <5%)

Tabel 5.10 Gaya Geser Dinamik arah X


Dinamik X
Tinggi Vx Fix Skala Gaya Fix desain Vx desain
Lantai
(m) (kN) (kN) arah x (kN) (kN)
5 21 611,35 611,35 1,539 940,868 940,868
4 17 1080,06 468,71 1,539 721,345 1662,212
3 13 1395,92 315,86 1,539 486,109 2148,321
2 9 1650,65 254,73 1,539 392,029 2540,350
1 5 1874,82 224,17 1,539 344,998 2885,348
Σ 6001,45 1874,82 1944,480

Kelompok 1 2019 112


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Gaya Gempa Arah X


25

20
Tinggi (m)

15

10

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Gaya Geser (kN)

Vx statik Vx dinamik Vx design Vx 0,85 statik

b. Untuk arah y (Story 1)

• Vy statik = 2157,15 kN
• Vy dinamik = 1172,40 kN (Hasil Etabs Gempa Dinamik)
0,85 V statik
• Skala Gaya =
V dinamik
0,85 x 2157,15
=
1172,40

= 1,564
Faktor skala pada respons spectrum cases dikalikan dengan Fs

Kelompok 1 2019 113


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

• Skala awal x Skala gaya


= 1,564 x 1,226
= 1,917

V static Arah Y x 85%


2157,14 x 0,85 = 1833,569........(Perbedaan <5%)

Kelompok 1 2019 114


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Tabel 3.11 Gaya Geser Dinamik arah Y


Dinamik Y
Tinggi Vy Fiy Skala Gaya Fiy desain Vy desain
Lantai
(m) (kN) (kN) arah y (kN) (kN)
5 21 616,03 616,03 1,564 963,471 963,471
4 17 1063,15 447,120 1,564 699,296 1662,767
3 13 1361,23 298,080 1,564 466,197 2128,964
2 9 1609,63 248,400 1,564 388,498 2517,461
1 5 1823,25 213,620 1,564 334,102 2851,563
Σ 5857,26 1823,250 1888,092

Gaya Gempa Arah Y


25

20
Tinngi (m)

15

10

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Gaya Geser (kN)

Vy statik Vy dinamik Vy design Vy 0,85 statik

H. Simpangan Antar Lantai


Simpangan antar lantai hasil desain beton bertulang harus ≤ syarat
maksimum simpangan antar lantai pada SNI 1726- 2012 tabel 16 hal 66.

Tabel 7.14 Simpangan lantai ijin

Kelompok 1 2019 115


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

∆a = 0,01.hsx (kategori resiko I pasal 7.12.1), hsx adalah tinggi tingkat di bawah
tingkat x.

Diketahui :
Cd = 5,5
Ie = 1 (SNI hal 15 Tabel 2-Faktor Keutamaan Gempa)
Ρ = 1,3 (Faktor Redundansi hal 47 untuk Kategori Desain Seismik)

1. Simpangan F Statik
Simpangan lantai V static ekuivalen arah x
Tabel 7.15 Simpangan Arah X

Contoh perhitungan diambil pada story 1


δex adalah selisih dari defleksi pada pusat massa di tingkat teratas dan
dari yang ditinjau.
• Cd = 5,5
• Ie = 1,5
• Δδx = δex x (Cd/Ie)
= 5,37 x (5,5/1,5)
= 19,69
▪ Δa = 0,010 x h
= 0,010 x 500
= 50
▪ Ρ = 1,3
▪ Δa/ρ = 50/1,3
= 38,462
▪ XCd = (5,37 x 5,5)/Ie
= 19,69
▪ δijin = Δa/ρ

Kelompok 1 2019 116


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

= 38,462

Gambar 7.12 Maksimum Story

Tabel 7.16 Simpangan lantai static ekuivalen arah Y

• Analisis Terhadap Simpangan

Gambar 7.13 Simpangan arah X

Kelompok 1 2019 117


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Gambar 7.14 Simpangan arah Y

Kesimpulan grafik simpangan :


Didapat simpangan x dan y tidak melebihi dari simpangan ijin dan dinyatakan
aman.
I. Pengaruh P-delta

Pengaruh P-delta pada geser dan momen tingkat, gaya dan momen elemen
struktur yang dihasilkan, dan simpangan antar lantai tingkat yang timbul oleh
pengaruh ini tidak disyaratkan untuk diperhitungkan bila koefisien stabilitas
(θ) seperti ditentukan oleh persamaan berikut sama dengan atau kurang dari
0,1.

Tabel 7.17 Story Shear V Desain arah X


P-Delta Arah X (Desain)
Lantai h Px Cd Ie Δx Vx θx θmax x Keterangan
5 4000 8520 5,50 1,00 35,88 940,868 0,0147681 0,090909 OK
4 4000 19808 5,50 1,00 25,15 1662,212 0,013623 0,090909 OK
3 4000 31097 5,50 1,00 14,23 2148,321 0,0093626 0,090909 OK
2 4000 42385 5,50 1,00 16,91 2540,350 0,0128245 0,090909 OK
1 5000 54613 5,50 1,00 7,80 2885,348 0,0053686 0,090909 OK

Kelompok 1 2019 118


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Tabel 7.18 Story Shear V Desain arah Y


P-Delta Arah Y (Desain)
Lantai h Px Cd Ie Δy Vy θy θmax y Keterangan
5 4000 8520 5,50 1,00 38,05 963,471 0,01529 0,090909 OK
4 4000 19808 5,50 1,00 33,60 1662,767 0,01819 0,090909 OK
3 4000 31097 5,50 1,00 26,34 2128,964 0,01749 0,090909 OK
2 4000 42385 5,50 1,00 17,67 2517,461 0,01352 0,090909 OK
1 5000 54613 5,50 1,00 7,91 2851,563 0,00551 0,090909 OK

J. Pembesaran Momen Torsi Tak Terduga


Struktur yang dirancang untuk kategori desain C,D,E, atau F dimana tipe 1a
atau 1b ketidak beraturan torsi terjadi seperti di didefinisikan dalam tabel 10 harus
mempunyai pengaruh yang di perhitungkan dengan mengalikan Mta di masing
masing tingkat dengan factor pembesaran torsi (Ax) seperti digambarkan dalam
gambar 4 dan ditentukan dari persamaan berikut:
δmax
Ax= ( 1.2 δavg )2
Keterangan:
Δmax adalah perpindahan maksimum di tingkat x (mm) yang dihitung dengan
mengasumsikan Ax = 1 (mm)
Δavg adalah rata-rata perpindahan di titik-titik terjatuh struktur di tingkat yang
dihitung dengan mengasumsikan Ax = 1 (mm)

Gambar 5.15 Faktor pembesaran Torsi

Kelompok 1 2019 119


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Tabel 5.19 Rekapan analisis torsi V Desain X

Torsi Arah X
δmax δmin δ avg
Lantai Ax Ax ijin Cek
(m) (m) (m)
5 0,03577 0,01138 0,0236 1,599 3 OK
4 0,03165 0,00997 0,0208 1,606 3 OK
3 0,02515 0,00791 0,0165 1,608 3 OK
2 0,01669 0,00228 0,0095 2,150 3 OK
1 0,00780 0,00238 0,00509 1,631 3 OK

Dengan,
δmax = didapat dari hasil perpindahan maksimum yang terjadi pada
sumbu x atau y pada setiap story nya
δmin = didapat dari hasil perpindahan minimum yang terjadi pada sumbu
x atau y pada setiap story nya
δmax+ δmin
δavg = (Didapat dari SNI 1726 – 2012 Hal 58 gambar 4 )
2
δmax
Ax =( )2 (Didapat dari SNI 1726 – 2012 Hal 59 persamaan 33)
1,2 Δavg

Contoh perhitungan diambil pada story 1


δ avg = (δmax + δmin)/2
= (0,00780 + 0,00238)/2
= 0,00509
δmax 2
Ax =( )
1,2 δavg

0,00780 2
=( )
1,2 x 0,00509

0,0078 2
=( )
0,006108
= 1,631
Faktor pembesaran torsi (Ax) tidak disyaratkan melebihi 3,0.
Pembebanan yang lebih parah untuk masing – masing elemen harus
ditinjau untuk desain.

Kelompok 1 2019 120


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

δmax < 1,2 δavg no irregularity


1,2 δavg ≤ δmax ≤ 1,4 δavg irregularity
δmax > 1,4 δavg extreme irregularity
Cek persyaratan :
δmax = 0,00078
δavg = 0,00509
1,2 δavg = 0,006108
1,4 δavg = 0,007126
Dari ketiga persamaan syarat didapatkan persamaan yang memenuhi
yaitu :
δmax > 1,2 δavg
0,0078 > 0,00509 → no irregularity

Tabel 7.20 Rekapan analisis torsi V Desain Y

Torsi Arah Y
δmax δmin δ avg
Lantai Ax Ax ijin Cek
(m) (m) (m)
5 0,03805 0,01095 0,0245 1,675 3 OK
4 0,0336 0,00976 0,0217 1,668 3 OK
3 0,02645 0,0078 0,0171 1,657 3 OK
2 0,01756 0,00509 0,0113 1,670 3 OK
1 0,0078 0,00238 0,005090 1,631 3 OK

Contoh perhitungan diambil pada story 1


δ avg = (δmax + δmin)/2
= (0,00780 + 0,00238)/2
= 0,00509

δmax 2
Ax =( )
1,2 δavg

0,00780 2
=( )
1,2 x 0,00509

0,0078 2
=( )
0,006108
= 1,631

Kelompok 1 2019 121


PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

Faktor pembesaran torsi (Ax) tidak disyaratkan melebihi 3,0.


Pembebanan yang lebih parah untuk masing – masing elemen harus
ditinjau untuk desain.
δmax < 1,2 δavg no irregularity
1,2 δavg ≤ δmax ≤ 1,4 δavg irregularity
δmax > 1,4 δavg extreme irregularity
Cek persyaratan :
δmax = 0,00078
δavg = 0,00509
1,2 δavg = 0,006108
1,4 δavg = 0,007126
Dari ketiga persamaan syarat didapatkan persamaan yang memenuhi
yaitu :
δmax > 1,2 δavg
0,0078 > 0,00509 → no irregularity

Kelompok 1 2019 122

Anda mungkin juga menyukai