Anda di halaman 1dari 19

Gambar 1.

1 Model Keperawatan Nightingale


2.3.2 Hubungan Model Dengan Metaparadigma Keperawatan
1. Manusia
Model ini melihat manusia sebagai makhluk yang bertanggung jawab atas hidupnya sendiri dan
kretif dalam mengejar ekstansi yang sehat. Terhadap hukum alam dan hukum Tuhan yang harus
ditaati manusia jika ia ingin aman dalam kesehatan dan kesejahteraannya. Peran wanita adalah
untuk memastikan bahwa terpeliharanya lingkungan yang sehat untuk mereka yang ia rawat, baik
yang sehat maupun yang sakit.
2. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor eksternal yang memengaruhi individu baik yang sehat maupun yang
sakit jika tidak higienik. Pendapat tentang lingkungan ini berokus pada karakteristik fisik. Namun
demikian, penekanan pada kebutuhan akan lingkungan yang sehat mengakui adanya pengaruh
sosial di dalam lingkungan tersebut.
3. Sehat dan sakit
Dalam model ini berarti situasi ketika seseorang merasa baik dan dapat menggunakan kekuatan
pribadinya secara maksimal. Penyakit adalah reaksi alam terhadap kondisi ketika manusia
mengalami kegagalan. Oleh karena itu penyakit dipandang sebagai proses pemulihan alami,
dengan mengasumsikan pemeliharaan lingkungan fisik yang optimal (kemurnian ventilasi,
drainase yang baik, cahaya, dll) untuk meningkatkan proses penyembuhan.
4. Keperawatan
Tujuan dari keperawatan adalah untuk menstimulasi proses pemulihan dengan
menyesuaikan lingkungan (alam) jika tepat. Merupakan tugas perawat untuk menyediakan air dan
udara murni, drainase adekuat, cahaya, higiene, nutrisi, kehangatan dan ketenangan. Tugas kedua
dari perawat adalah mengurangi nyeri dan penderitaan pasien. Nightingale menekankan pada
pentinfgnya mengobservasi secara ketat dan inteligen, untuk bertindak secara bijaksana
berdasarkan observasi tersebut dan untuk mencerminkannya pada praktik.
Sementara hal ini tampak sangat mekanistik bagi perawat, pembaca harus mencatat bahwa
keperawatan inteligen atau “mengetahui apa yang dilakukan” merupakan aspirasi dari project 2000
yang sedang diimplementasikan di Inggris selama 1990-an dan juga ide bahwa praktik reflektif
saat ini sedang diperkenalkan sebagai perkembangan inovatif. Banyak-banyak hal-hal yang
tedapat dalam model Nightingale yag sangat relevan saat ini.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA MASYARAKAT DESA KARANGSONO DUKUH GUYANGAN RT.04/RW.02 KECAMATAN DANDER
KABUPATEN BOJONEGORO
3.3.Tahap Persiapan
Kegiatan pelaksanaan praktek tugas mata kuliah komunitas III diawali dengan dengan pembagian
kelompok dan briefing mengenai instrumen tugas integrasi yaitu antara tugas mata kuliah
komunitas III dengan mata kuliah home care. Selanjutnya mahasiswa diwajibkan untuk
mengumpulkan data terkait keluarga binaan dan masyarakat mana yang akan menjadi sasaran
pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas.

3.4.Tahap Pelaksanaan
G. Pengkajian
1. Data Demografi
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Usia Jenis Kelamin
No. (dalam Laki-
% Perempuan % Total %
tahun) laki
1. 0-5 1 8,33333333 1 6,66666667 2 7,40740741
2. 6-12 0 0 3 20 3 11,1111111
3. 13-18 1 8,33333333 1 6,66666667 2 7,40740741
4. 19-35 6 50 3 20 9 33,3333333
5. 36-54 1 8,33333333 4 26,6666667 5 18,5185185
6. >55 3 25 3 20 6 22,2222222
Total 12 100 15 100 27 100

Gambar 1.2. Diagram Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi %
1. Belum Sekolah 1 3,7037037
2. Tidak Sekolah/ Drop Out 0 0
3. TK 1 3,7037037
4. SD 13 48,1481481
5. SMP 9 33,3333333
6. SMA 3 11,1111111
7. Perguruan Tinggi 0 0
Total 27 100

Gambar 1.3. Diagram distribusi penduduk berdasarkan pendidikan


c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Frekuensi %
1. Petani 12 44,4444444
2. Tidak Bekerja 8 29,6296296
3. PNS 0 0
4. TNI/POLRI 0 0
5. Pensiunan 0 0
6. Swasta 7 25,9259259
Total 27 100

Gambar 1.4. Diagram distribusi penduduk berdasrkan jenis pekerjaan

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama


No. Agama yang Dianut Frekuensi %
1. Islam 27 100
2. Kristen 0 0
3. Hindu 0 0
4. Budha 0 0
5. Konghuchu 0 0
Total 27 100

Gambar 1.5. Diagram distribusi penduduk berdasarkan agama


2. Data Lingkungan
a. Perumahan
1) Tipe Perumahan
No. Tipe Rumah Frekuensi %
1. Permanen 5 71,4285714
2. Semi Permanen 0 0
3. Tidak Permanen 2 28,5714286
Jumlah 7 100
Gambar 1.6. Diagram tipe perumahan

2) Jenis Lantai
No. Lantai Frekuensi %
1. Tanah 1 14,2857143
2. Ubin 2 28,5714286
3. Keramik 4 57,1428571
4. Semen/Plesteran 0 0
Jumlah 7 100

Gambar 1.7. Diagram jenis lantai

3) Sistem Ventilasi Rumah


No. Jendela Frekuensi %
1. Ada 6 85,7142857
3. Tidak Ada 1 14,2857143
Jumlah 7 100

Gambar 1.8. Diagram sistem ventilasi rumah


4) Sistem Pencahayaan Rumah di Siang Hari
No. Pencahayaan Frekuensi %
1. Baik 6 85,7142857
2. Tidak 1 14,2857143
Jumlah 7 100

Gambar 1.9. Diagram sistem pencahayaan rumah di siang hari

b. Sumber Air Bersih


1) Sumber Air Sehari-hari
No. Sumber Air Frekuensi %
1. Sumur gali 4 57,1428571
2. Sumur pompa 3 42,8571429
Jumlah 7 100

Gambar 2.0. Diagram sumber air sehari-hari


c. Sistem Pembuangan Sampah
1) Pembuangan Sampah
No. Sistem Pembuangan Frekuensi %
1. Ditempat Pembuangan Umum 0 0
2. Disungai 0 0
3. Ditimbun 0 0
4. Dibakar 7 100
5. Disembarangan Tempat 0 0
Jumlah 7 100

Gambar 2.1. Diagram pembuangan sampah

2) Tempat Penampungan Sampah Sementara


No. Penampungan Sementara Frekuensi %
1. Ada 7 100
2. Tidak Ada/Sembarangan 0 0
Jumlah 7 100

Gambar 2.2. Diagram tempat penampungan sampah sementara


3) Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara
No. Kondisi Penampungan Frekuensi %
1. Terbuka 6 85,7142857
2. Tertutup 1 14,2857143
Jumlah 7 100

Gambar 2.3. Diagram kondisi tempat penampungan sampah sementara

d. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga


1) Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar
No. Sistem Pembuangan Frekuensi %
1. WC 5 71,4285714
2. Sungai 2 28,5714286
3. Sembarang Tempat 0 0
Jumlah 7 100

Gambar 2.4. Diagram kebiasaan keluarga buang air besar

2) Jenis jamban yang digunakan


NO Jenis Jamban Frekuensi %
1 Cemplung 2 28,5714286
2 Plesengan 5 71,4285714
3 Leher angsa 0 0
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 7 100

Gambar 2.5. Diagram jenis jamban yang digunakan

e. Sistem Pembuangan Air Limbah


NO Tempat Pembuangan Frekuensi Presentase
1 Resapan 0 0
2 Got 7 100
3 Sembarang tempat 0 0
Jumlah 7 100

Gambar 2.6. Diagram sistem pembuangan air limbah

f. Hewan Peliharaan
1) Kepemilikan hewan ternak di rumah
NO Hewan Peliharaan Frekuensi Presentase
1 Ada 7 100
2 Tidak ada 0 0
Jumlah 7 100
Gambar 2.7. Diagram kepemilikan hewan ternak di rumah

2) Letak kandang
NO Letak Kandang Frekuensi Presentase
1 Terpisah 3 42,857143
2 Bersatu 4 57,142857
Jumlah 7 100

Gambar 2.8. Diagram letak kandang

g. Kondisi Kesehatan Umum


1) Pelayanan Kesehatan
 Tempat Berobat Keluarga

NO Tempat Berobat Keluarga Frekuensi Presentase


1 Puskesmas 6 85,714286
2 Rumah sakit 0 0
3 Dokter Praktik Swasta 0 0
4 Bidan/Perawat 1 14,285714
5 Balai pengobatan/poliklinik 0 0
Jumlah 7 100
Gambar 2.9. Diagram tempat berobat keluarga

2) Kebiasaan Sebelum Berobat


NO Kebiasaan Sebelum Berobat Frekuensi Presentase
1 Beli obat bebas 3 42,857143
2 Pelayanan kesehatan 4 57,142857
3 Dibiarkan saja 0 0
4 Pijat 0 0
Jumlah 7 100
Gambar 3.0. Diagram kebiasaan sebelum berobat

3) Penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir


NO Jenis Penyakit Frekuensi Presentase
1 Batuk pilek 4 57,142857
2 Asma 1 14,285714
3 TBC 0 0
4 Typhoid Abdominalis 0 0
5 Asam urat 0 0
6 Hipertensi 0 0
7 Lain-lain 2 28,571429
Jumlah 7 100
Gambar 3.1. Diagram penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir

 Kebiasaan ke Posyandu

NO Kebiasaan Frekuensi Presentase


1 Ke Posyandu 6 85,714286
2 Tidak ke Posyandu 1 14,285714
Jumlah 7 100

Gambar 3.2. Diagram kebiasaan ke posyandu

 Hasil Observasi Posyandu RT.04/RW.2 Desa Karangsono


1. Dari pihak bidan
Dari hasil wawancara kelompok ke bidan posyandu, bu neni mengenai sistem meja yang ada di
posyandu RT.04/RW.02 Desa Karangsono menjelaskan bahwa sistem meja yang digunakan
adalah satu meja panjang, di mana meja panjang tersebut dibagi menjadi lima bagian dengan tugas
dan fungsinya masing-masing.
2. Dari pihak kader posyandu
Kader posyandu, ibu astutik menjelaskan mengenai sistem meja yang digunakan dalam posyandu
RT.04/RW.02 Desa Karangsono, di mana pernyataan dan kondisi tidak jauh berbeda dengan
pernyataan dari bidan posyandu. Di sana hanya terdapat satu meja panjang, di mana meja tersebut
dibagi menjadi lima bagian untuk masing-masing tugas dan fungsi. Keadaan kesehatan balita di
RT.04/RW.02 sudah baik, namun masih ada dua balita dengan gizi kurang. Sedangkan, kesadaran
masyarakat akan pentingnya posyandu bagi balita sudah tinggi dibuktikan dengan selalu
bertambahnya pengunjung setiap tahunnya.
3. Dari pihak masyarakat
Salah satu warga RT.04/RW.02 mengatakan bahwa posyandu bagi anaknya sangat penting untuk
perkembangan dan pertumbuhan anak. Dia mengaku bahwa posyandu sangat menunjang bagi
kesehatan anaknya.

H. Analisa Data
No Data Subyektif Data Obyektif Masalah Keperawatan
1 Lingkungan Fisik 1. Rumah yang memiliki Resiko timbulnya
Lingkungan yang kurang sehat di ventilasi sebanyak 86% penyakit: diare, DHF,
RT.04/RW.02 Desa Karangsono 2. Rumah yang tidak memilki typhoid, ISPA, dan lain-
Dukuh Guyangan ventilasi sebanyak 14% lain di RW.04/RT.02
3. Sistem pencahayaan rumah Desa Karangsono
yang baik sebanyak 86% Dukuh Guyangan
4. Masyarakat yang tidak Kecamatan Dander
memiliki sistem pencahayaan yang berhubungan
yang baik 14% dengan kurangnya
5. Sumber air sehari-hari sumur kesehatan ditandai
gali 57% dengan: letak kandang
6. Sumber air sehari-hari sumur yang berada di dalam
pompa 43% rumah sebanyak 57%,
7. Sistem pembuangan sampah tempat pembuangan
dengan cara dibakar 100% sampah yang masih
8. Tempat pembuangan terbuka 86%,
sampah dengan kondsi pembuangan sampah
tertutup 14% dengan cara dibakar
9. Tempat pembuangan sebanyak 100%, serta
sampah dengan kondisi kebiasaan keluarga
terbuka 86% BAB di sungai
10. Kebiasaan keluarga BAB di sebanyak 29%
WC 71%
11. Kebiasaan keluarga BAB di
sungai 29%
12. Penggunaan jamban
cemplung 29%
13. Penggunaan jamban
plesengan 71%
14. Sistem pembuangan air
limbah di got 100%
15. Letak kandang hewan
terpisah dari rumah 43%
16. Letak kandang yang ada di
dalam rumah 57%
2 Potensi masyarakat untuk1. Kebiasaan masyarakat ke Potensi masyarakat
meningkatkan kesehatan balita posyandu 86% RW.04/RT.02 Desa
2. Kebiasaan masyarakat yang Karangsono Dukuh
tidak ke posyandu 14% Guyangan dalam
meningkatkan
kesehatan balita yang
berhubungan dengan
dengan tingginya
kesadaran masyarakat
akan kesehatan balita
ditandai dengan
kebiasaan masyarakat
ke posyandu sebanyak
86%

I. Prioritas Masalah
1. Resiko timbulnya penyakit: diare, DHF, typhoid, ISPA, dan lain-lain di RW.04/RT.02 Desa
Karangsono Dukuh Guyangan Kecamatan Dander yang berhubungan dengan kurangnya
kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan di lingkungan rumah
2. Potensi masyarakat RW.04/RT.02 Desa Karangsono Dukuh Guyangan dalam meningkatkan
kesehatan balita yang berhubungan dengan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
posyandu bagi kesehatan balita

J. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko timbulnya penyakit: diare, DHF, typhoid, ISPA, dan lain-lain di RW.04/RT.02 Desa
Karangsono Dukuh Guyangan Kecamatan Dander yang berhubungan dengan kurangnya
kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan di lingkungan rumah
2. Potensi masyarakat RW.04/RT.02 Desa Karangsono Dukuh Guyangan dalam meningkatkan
kesehatan balita yang berhubungan dengan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya
posyandu bagi kesehatan balita

K. Perencanaan
Diagnosa
Rencana Hari,
No Keperawatan Tujuan Sasaran Strategi Tempa
Kegiatan Tanggal
Komunitas
1 Resiko Setelah dilakukan Masyarakat KIE 1. Berikan Kamis, Rumah-
timbulnya tindakan RW.04/RT.02 penyuluhan door 30 Juni rumah
penyakit: keperawatan Desa to door secara 2016 RW.04/
diare, DHF, selama 2 kali Karangsono langsung ke Desa
typhoid, pertemuan setiap keluarga Karangs
ISPA, dan diharapkan Dukuh mengenai cara
lain-lain di masyarakat Guyangan pengolahan
RW.04/RT.02 RW.04/RT.02 sampah yang
Desa mampu: benar
Karangsono a. Mengidentifikasi 2. Berikan
Dukuh jenis sampah penyuluhan door
Guyangan b. Memisahkan to door secara
Kecamatan sampah organik langsung ke
Dander yang dan anorganik setiap keluarga
berhubunganc. Membuang mengenai
dengan sampah sesuai kriteria rumah
kurangnya dengan jenis sehat dengan
kesadaran sampah ventilasi dan
dalam d. Mengetahui pencahayaan
pemeliharaan kriteria rumah yang baik
kesehatan di yang sehat dengan 3. Lakukan
lingkungan ventilasi dan perbaikan
rumah pencahayaan yang kondisi
baik pencahaayn
e. Memelihara kepada keluarga
lingkungan yang dengan
sehat pencahaayn
buruk dengan
menggunakan
genteng kaca
2 Potensi Setelah dilakukan Masyarakat KIE a. Lakukan Kamis, Posyand
masyarakat tindakan RW.04/RT.02 observasi ke 30 Juni Dukuh
RW.04/RT.02 keperawatan Desa posyandu 2016 Guyang
Desa selama 2 kali Karangsono
Karangsono pertemuan Dukuh
Dukuh masyarakat Guyangan b. Berikan
Guyangan khususnya para penyuluhan Rumah-
dalam ibu bisa mengenai nutrisi rumah
meningkatkan meningkatkan yang baik untuk RW.04/
kesehatan kesehatan tubuh Desa
balita yang balitanya Karangs
berhubungan
dengan
tingginya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya c. Berikan
posyandu bagi penyuluhan cara
kesehatan menyimpan
balita makanan agar
tidak tercemari
oleh patogen

L. Implementasi dan Evaluasi


No Diagnosis Tgl Implementasi Evaluasi
1 Resiko timbulnya Jum’at, 15
1. Penyuluhan Evaluasi struktur
penyakit: diare, DHF, Juli 2016 tentang a. Rencana penyuluhan
typhoid, ISPA, dan lain- pengolahan telah dipersiapkan
lain di RW.04/RT.02 Desa sampah yang benar seminggu sebelum
Karangsono Dukuh serta kriteria acara dilaksanakan
Guyangan Kecamatan rumah sehat
Dander yang berhubungan Evaluasi proses
dengan kurangnya a. Peserta sebanyak 7
kesadaran dalam KK
pemeliharaan kesehatan di b. Penyuluhan dilakukan
lingkungan rumah secara door to door

Evaluasi Hasil
a. Masyarakat dapat
memahami tentang
pegolahan sampah
yang benar serta
kriteria rumah sehat

Evaluasi Struktur
Rencana sudah
dipersiapkan
2. Perbaikan seminggu sebelum
pencahayaan pelaksanaan
dengan
menggunakan Evaluasi Proses
genteng kaca di Perbaikan dengan
rumah salah satu mengganti genteng
warga kaca pada rumah Ny.
M dilakukan atas
persetujuan dari pihak
pemilik rumah

Evaluasi Hasil
Sistem pencahayaan
rumah Ny. M semakin
baik
2 Potensi masyarakat Rabu, 13 Juli
1. Melakukan Evaluasi Struktur
RW.04/RT.02 Desa 2016 observasi ke Rencana kegiatan
Karangsono Dukuh telah dipersiapkan
Guyangan dalam posyandu dukuh seminggu sebelum
meningkatkan kesehatan Guyangan pelaksanaan observasi
balita yang berhubungan ke posyandu
dengan tingginya
kesadaran masyarakat Evaluasi Proses
akan pentingnya posyandu Kader dan tenagan
bagi kesehatan balita kesehatan posyandu
sangat welcome atas
kedatangan kami dan
memberikan data yang
sesuai dengan kondisi
di lapangan

Evaluasi Hasil
1. Mahasiswa
mengetahui kondisi
posyandu di lapangan
2. Kader posyandu
mengetahui sistem
meja yang benar yang
harus diterapkan

Evaluasi Struktur
2. Penyuluhan Rencana penyuluhan
mengenai nutrisi telah dilakukan
yang dibutuhkan seminggu sebelum
oleh tubuh dan kegiatan dilaksanakan
cara menyimpan
makanan yang Evaluasi Proses
benar menurut Kegiatan berjalan
WHO dengan lancar warga
tampak tertarik
dengan tema

Evaluasi Hasil
Warga memahami
nutrisi yang baik yang
dibutuhkan oleh tubuh
dan cara menyimpan
makanan dengan
benar
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan pembagian kelompok oleh dosen pengajar mata kuliah Home
care dan Komunitas III. Pembagian keompok dibagi menjadi 9 kelompok dengan masing-masing
tiga anak. Selain itu, dosen memberikan briefing terkait tugas integrasi antara mata kuliah home
care dan komunitas III.
Setelah itu masing-masing kelompok diwajibkan untuk mengumpulkan data keluarga
binaan sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan serta masyarakat mana yang akan menjadi
target sasaran tugas komunitas III. Data tersebut dikumpulkan ke masing-masing dosen pengampu
mata kuliah.

4.2 Pengkajian
Setelah kami mendapatkan persetujuan (informed consent) dari keluarga yang akan kami bina
kami menentukan jadwal terlebih dahulu, kami menentukan waktu yang tepat untuk melakukan
asuhan keperawatan karena anggota kelompok kami terbentur dengan jadwal kuliah yang padat.
Kami melakukan pengkajian ke masyarakat dan ke posyandu sesuai dengan jadwal yang
telah kami tentukan bersama. Dengan masing-masing anggota kami membagi tugas untuk
melakukan pengkajian. Proses pengkajian kami lakukan sebanyak dua kali sesi. Pertama, kami
melakukan pengkajian dengan masyarakat dan selanjutnya kami ke posyandu terdekat.

4.3 Perencanaan
Setelah mendapatkan data kami membuat rencana tindakan apa saja yang akan kami lakukan
ke masyarakat. Kami tentukan tindakan sesuai permasalahan yang ada di masyarakat. Selain itu
juga, kami mempersiapkan bahan materi serta media yang akan kami pergunakan nanti. Materi
kami ambil dari literatur buku-buku perpustakaan, sedangkan media yang akan kami pergunakan
adalah leaflet yang kami rancang sendiri.
Kami juga membuat perencanaan untuk memperbaiki sistem pencahayaan salah satu rumah
warga di mana rumah tersebut sistem pencahayaannya masih minim. Namun, sebelum kegiatan
tersebut kami berencana akan memberikan penyuluhan terlebih dahulu mengenai kriteria rumah
sehat dan meminta persetujuan dari si pemilik rumah.
Di tahap ini kami juga membagi tugas masing-masing anggota kelompok sesuai kemampuan
masing-masing anggota.

4.4 Pelaksanaan
Ketika bahan materi dan media sudah siap kami sekelompok langsung terjun ke masyarakat,
kami datangi satu-persatu rumah warga untuk melakukan penyuluhan terkait pengolahan sampah
yang benar, nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, cara menyimpan makanan dengan benar menurut
WHO serta kriteria rumah sehat. Kenapa kami menambahkan materi mengenai cara menyimpan
makanan yang benar, karena menurut kami makanan bergizi perlu mendapatkan perlakuan yang
benar agar tehindar dari patogen jahat yang mana nantinya akan mempengaruhi proses tubuh
dalam menyerap nutrisi. Selain itu, kebanyakan masyarakat masih acuh mengenai cara mereka
dalam menyimpan makanan.
Kami melihat ada salah satu rumah warga dengan sistem pencahayaan yang masih kurang,
maka dari itu kami mengambil tema terkait kriteria rumah sehat. Setelah kami melakukan
penyuluhan terkait kriteria rumah sehat kami meminta persetujuan kepada pemilik rumah untuk
mengganti gentengnya dengan genteng kaca supaya sistem pencahayaan rumah menjadi lebih
baik.

.5 Evaluasi
Kami melakukan evaluasi setelah kami memberikan penyuluhan kepada warga. Warga
memahami mengenai materi yang sudah kami sampaikan.

BAB V
PENUTUP

5.3.Kesimpulan
Perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang
merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara
menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
Lingkup keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pada masyarakat desa Karangsono RT.04/RW.02 memiliki masalah perilaku hidup bersih dan
sehat yang masih minim. Namun, di sisi lain tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
posyandu sudah tinggi. Itu menandakan bahwa pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat masih
belum optimal, di mana masih terjadi ketimpangan antara kesehatan fisik dengan lingkungan.
Untuk mengatasi hal tersebut kelompok kami melalui program “PerSaga” telah membuat
sebuah penanganan melalui pendidikan kesehatan dan juga tindakan langsung.

5.4.Saran
Kesehatan merupakan hal sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Pada kenyataannya
di lapangan masih sedikit kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Kesadaran
akan pentingnya menjaga kesehatan bukan saja tugas dsri masing-masing individu melainkan dari
orang sekitar dan juga tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Namun, dukungan dari
pihak pemerintah juga sangat penting demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka
Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba
Medika
Maryani, Dewi Sri. 2014. Ilmu Keperawatan Komunitas. Bandung: CV Yrama Widya
Mubarak, Wahit Iqbal. 2012. Ilmu Keperawatan Komunitas: Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Basford Lynn & Slevin Oliver. 2006. Teori & Praktik Keperawatan Pendekatan Integral pada Asuhan Pasien. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai