Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA KEGIATAN

PENANGGULANGAN WABAH DEMAM BERDARAH DENGUE


DENGAN FOGING (PENGASAPAN)
DI KECAMATAN TANJUNG PALAS UTARA TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat
menyerang semua orang terutama pada anak, dan sering menimbulkan Kejadian Luar
Biasa atau KLB di Indonesia (Iskandar, 2006). Kongres Kesehatan Sedunia yang ke-46
telah menyetujui sebuah resolusi tentang upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah
Dengue dan pemberantasannya, yang kemudian melahirkan pemikiran bahwa
pemberdayaan program pencegahan dan pemberantasan penyakit Demam Berdarah
Dengue yang berskala nasional maupun lokal adalah ditingkatkannya penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat (WHO, 2003).
Departemen Kesehatan selama ini telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan
penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Awalnya strategi pencegahan penyakit
Demam Berdarah Dengue adalah pemberantasan nyamuk Aedes aegypti melalui
pengasapan, kemudian strategi ditambah dengan menggunakan larvasida yang
ditaburkan ke tempat penampungan air. Namun demikian kedua metode tersebut belum
berhasil dan memuaskan. Saat ini Depkes mengembangkan metode pencegahan penyakit
Demam Berdarah untuk mengubah dengan melibatkan serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh masyarakat secara rutin, serentak dan
berkesinambungan.
Metode ini dipandang sangat efektif dan relatif lebih murah dibandingkan dengan
metode terdahulu. Pencegahan Demam Berdarah yang dianjurkan kepada keluarga atau
masyarakat adalah dengan cara melakukan kegiatan 3 M plus yaitu menutup tempat
penampungan air, menguras bak mandi, menabur larvasida di tempat penampungan air,
mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan di sekitar rumah, serta
cara lain untuk mengusir atau menghindari gigitan nyamuk Aedes agypti menggunakan
kelambu waktu tidur, dan memakai obat anti nyamuk. (Depkes, 2003).
Untuk melakukan pencegahan penyakit DBD yang paling penting adalah dengan
mengendalikan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama. Oleh karena nyamuk
tersebut hidup di dalam dan sekitar rumah penduduk, maka pengetahuan masyarakat
dalam pencegahan sangat menentukan keberhasilannya. Cara pencegahan yang
disarankan kepada masyarakat adalah program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
dengan cara fisik maupun kimia. (DepKes RI, 2002).

II. GAMBARAN KASUS

a. Kunjungan Kasus berdasarkan mingguan

KASUS DBD
8 7
6

4 3
2 1
0
0
MGG 50 NOP MGG 51 NOP MGG 52 DES MGG 53 DES

b. Kunjungan Kasus berdasarkan usia penderita

6
6
KASUS DBD
4 3
2 1 1
0
0-5 Th 6-12 Th 13 - 19 Th 20 - 44 Th

c. Kunjungan Kasus berdasarkan wilayah Desa

6 KASUS DBD
6
5
4 3
3 2
2
1 0 0 0
0
P. Agung K. Agung Kelubir Ardi Mulyo R. Rahayu Pimping
III. KEGIATAN PENANGGULANGAN

No Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Keterangan


1 Penyuluhan - Menyebarluaskan Informasi - Masyarakat desa - Tenaga penyuluh dan - Sarana yang
Keliling muncul nya masalah kesehatan Karang Agung, tenaga puskesmas dipakai
- Memberikan anjuran kepada Panca Agung, terkait Ambulance
masyarakat untuk berperan serta Pimping dan Ardi Desa
aktif dalam kegiatan Mulyo
penanggulangan dan pencegahan
masalah kesehatan
2 Pembuatan - Penyebarluasan informasi masalah - Masyarakat desa - Tenaga penyuluh dan - Sarana yang
Spanduk kesehatan kepada masyarakat Karang Agung, tenaga puskesmas dipakai
Penyuluhan Panca Agung, terkait Ambulance
Pimping dan Ardi Desa
Mulyo
3 Pelaksanaan - Pemberantasan nyamuk Aedes - Masyarakat desa - Tenaga Puskesmas - Kegiatan
Kegiatan Aygypti pembawa Virus DBD Karang Agung, bersama dengan dilaksanakan
fooging Panca Agung, masyarakat, pada wilayah
Pimping dan Ardi Pemerintah Desa dan munculnya
Mulyo Swasta kasus dan
wilayah desa
terdekat
IV. RENCANA PENGGUNAAN DANA BANTUAN
1. Pembuatan Media Penyuluhan
2. Pelaksanaan penyebarluasan informasi melalui siaran keliling
3. Pemberantasan nyamuk dengan kegiatan pengasapan (foging)
4. Pengadaan sarana pendukung pengasapan (foging) baik bahan maupun perlengkapan
keamanan tenaga pelaksana
5. Operasional pelaksana kegiatan pengasapan (foging)
6. Kegiatan lainnya yang terkait dengan penanggulangan wabah demam berdarah
seperti pembuatan PWS, pencatatan dan pelaporan

Demikian proposal permohonan bantuan dana kegiatan pelaksanaan penaggulangan


wabah Demam Berdarah ini kami sampaikan, besar harapan kami atas perhatian dan
dukungan pihak bapak dalam membantu mengatasi masalah kesehatan yang sedang
dihadapi masyarakat saat ini dan sebelumnya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui, Karang Agung, 17 Desember 2011


Kepala UPT,Puskesmas Perawatan
Tanjung Palas Utara Koordinator Pelaksana

Rustam Effendy,SKM.MPH dr. Budi Trianto Hadi


NIP.19701012 199903 1 008 NRPTT. 17.1.0051.226

Anda mungkin juga menyukai