Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PENDIDIKAN PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam
asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang
asuhannya.Berbagai staf yang berbeda di puskesmas memberikan pendidikan kepada
pasien dan keluarganya.Pendidikan diberikan ketika pasien berinteraksi dengan dokter
atau perawatnya.Demikian juga petugas kesehatan lainnya memberikan pendidikan
secara spesifik, diantaranya terapi diet, rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan
asuhan pasien berkelanjutan.Mengingat banyak staf terlibat dalam pendidikan pasien dan
keluarganya, hal ini penting diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan
kegiatannya dan fokus pada kebutuhan pembelajaran pasien.

Pendidikan termasuk kebutuhan pengetahuan pasien selama proses pemberian


pelayanan maupun kebutuhan pengetahuan pasien setelah pulang untuk dirujuk ke
pelayanan kesehatan lain atau pulang ke rumah. Sehingga, pendidikan dapat mencakup
informasi sumber–sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut
pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila
dibutuhkan.Pendidikan yang efektif dalam suatu Puskesmas hendaknya disediakan format
visual dan elektronik, serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan teknik lainnya.

B. Tujuan Pedoman
1. Panduan bagi pusat kesehatan masyarakat dalam mendidik pasien dan keluarganya
sehingga mereka mendapat pengetahuan dan ketrampilan untuk berpartisipasi dalam
proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien.
2. Panduan dalam memberikan pendidikan yang berfokus pada pengetahuan dan
ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan,
berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan berkelanjutan di rumah
3. Menjadi acuan bagi pusat kesehatan masyarakat yang secara rutin memberikan
pendidikan pada area yang berisiko tinggi bagi pasien.
4. Mendorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dengan
memberi kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada staf
untuk meyakinkan pemahaman yang benar.
5. Memberikan panduan kepada seluruh tenaga kesehatan profesional yang memberi
asuhan pendidikan kepada pasien agar mampu memahami kontribusinya satu sama lain,
sehingga tercipta kolaborasi antar tenaga professional yang baik.

C. Ruang Lingkup Pelayanan

1
Ruang lingkup pendidikan pasien meliputi seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas,
pasien dan keluarga pasien yang menjadi klien puskesmas.

D. Batasan Operasional
Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh pasien dan
keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien
dipulangkan ke pelayanan kesehatan lain atau kerumah. Pendidikan pasien dapat
mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak
lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila
dibutuhkan.
Pendidikan yang efektif dalam suatu pusat kesehatan masyarakat hendaknya
menggunakan audiovisual serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan berbagai teknik
pendidikan yang lain.
Puskesmas mendidik pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat
pengetahuan dan ketrampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan
keputusan asuhan pasien. Setiap puskesmas mengembangkan pendidikan ke dalam
proses pelayanan berbasis misi, jenis pelayanan yang diberikan dan populasi pasien.
Pendidikan direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien diberikan pendidikan
sesuai kebutuhannya.Puskesmas menetapkan bagaimana mengorganisasikan sumber
daya pendidikan secara efektif dan efisien.Oleh karena itu, puskesmas perlu menetapkan
koordinator pendidikan atau komite pendidikan, menciptakan pelayanan pendidikan,
mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan pendidikan secara terkoordinasi.

E. Landasan Hukum
Undang Undang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

2
Puskesmas mempunyai petugas PPK yang anggotanya terdiri dari petugas pada
ruangan pelayanan masing-masing. Penanggng jawab PPK adalah kepala ruangan
pelayanan masing-masing yang nantinya bertanggng jawab kepada kepala
puskesmas

B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.15 – 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb:

 Pendaftaran: 2 petugas RM
 Ruangan Pemeriksaan Umum: 1 dokter, 2 perawat,
 Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut: 1 dokter gigi, 1 perawat gigi
 Ruangan KIA: 2 bidan
 Ruangan Farmasi: 2 petugas farmasi

C. Jadual Kegiatan
Untuk pendidikan pasien di puskesmas diberikan pada saat pelayanan berlangsung, dan
petugas mencatat di rekam medis, tentang materi yang diberikan.

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas
I. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di lantai bawah
gedung puskesmas sehingga memudahkan bagi pasien untuk
mengakses.Puskesmas menyediakan alat dan kelengkapan untuk memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarga, termasuk ruang konsultasi yang memadai
dan terjaga privasinya.

II. Peralatan
1. Alat peraga penyuluhan
2. Leaflet
3. Food model
4. Panduan diet sesuai jenis penyakit (DM, HT, Anemia)
5. Buku saku tentang informasi singkat berbagai jenis penyakit
6. Lembar balik/Flip chart

3
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Tatalaksana/urutan pelayanan pendidikan pasien:

1. Semua pasien yang datang ke puskesmas dilakukan assessment tentang


kebutuhan pendidikan
2. Hasil pengkajian pendidikan pasien dicatat di rekam medis
3. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang kondisi kesehatan dan
diagnosa penyakit
4. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang keamanan dan efektifitas
penggunaan peralatan medis
5. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang manajemen nyeri
6. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang diet dan nutrisi yang
memadai
7. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang tehnik rehabilitasi
8. Setelah mendapatkan pendidikan pasien dilakukan verifikasi bahwa pasien telah
menerima dan memahami pendidikan yang diberikan.

Pendidikan Pasien dan Keluarga meliputi 4 (empat) area fokus yaitu:


1. Pendidikan untuk mendukung keputusan pasien
2. Pendidikan disesuaikan dengan kondisi setiap pasien
3. Pendidikan untuk mendukung perawatan berkesinambungan
4. Bekerjasama dalam memberikan pendidikan

STANDAR PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA


A. STANDAR PPK. 1

Puskesmas menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga


dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan.

• Maksud dan tujuan PPK. 1

Puskesmas mendidik pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat pengetahuan


dan ketrampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan asuhan
pasien. Setiap Puskesmas mengembangkan pendidikan ke dalam proses pelayanan

4
berbasis misi, jenis pelayanan yang diberikan dan populasi pasien. Pendidikan
direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien diberikan pendidikan sesuai
kebutuhannya.Puskesmas menetapkan bagaimana mengorganisasikan sumber daya
pendidikan secara efektif dan efisien.Oleh karena itu, Puskesmas perlu menetapkan
koordinator pendidikan atau komite pendidikan, menciptakan pelayanan pendidikan,
mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan pendidikan secara terkoordinasi.

• Elemen Penilaian PPK.1

1. Puskesmas merencanakan pendidikan konsisten dengan misi, jenis pelayanan dan


populasi pasien. [Program Kerja ]
2. Tersedia mekanisme atau struktur pendidikan secara memadai di seluruh
Puskesmas[W.Staf, SPO, Pedoman, Kebijakan]
3. Struktur pendidikan dan sumber daya diorganisasikan secara efektif [W.Staf]

B. STANDAR PPK.2

Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan masing-masing pasien dan dicatat di rekam


medis.

• Maksud dan tujuan PPK. 2

Pendidikan berfokus pada pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien
dan keluarga dalam pengambilan keputusan, berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan
berkelanjutan di rumah.Hal tersebut diatas berbeda dengan alur informasi pada umumnya
antara staf dan pasien yang bersifat informatif tapi bukan bersifat pendidikan seperti
lazimnya.

Untuk memahami kebutuhan masing-masing pasien dan keluarganya, tersedia proses


asesmen untuk mengidentifikasi jenis pembedahan, prosedur invasif lainnya dan rencana
pengobatan, kebutuhan perawat pendamping dan kebutuhan pelayanan berkelanjutan di
rumah setelah pulang. Pengkajian ini memungkinan petugas pemberi pelayanan
merencanakan dan memberikan pendidikan sesuai kebutuhan.

Pendidikan oleh staf Puskesmas diberikan kepada pasien dan keluarganya untuk
membantu keputusan dalam proses pelayanan. Pendidikan yang diberikan sebagai bagian
dari proses memperoleh informed concent untuk pengobatan (misalnya pembedahan dan
anestesi) didokumentasikan di rekam medis.

Sebagai tambahan, bila pasien dan keluarganya secara langsung berpartisipasi dalam
pemberian pelayanan (contoh : mengganti balutan, memberikan makan, memberikan obat,
dan tindakan pengobatan), mereka perlu dididik.

Ketika kebutuhan pendidikan teridentifikasi, dicatat di rekam medis. Hal ini akan membantu
semua petugas pemberi pelayanan berpartisipasi dalam proses pendidikan. Setiap
Puskesmas hendaknya menetapkan lokasi dan format asesmen pendidikan, perencanaan
dan pemberian informasi dalam rekam medis.

• Elemen Penilaian PPK. 2

1. Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga [W.Px, W.staf, SPO,
Pedoman, Kebijakan]
2. Hasil pengkajian kebutuhan pendidikan dicatat di rekam medis. [DP]
3. Tersedia sistem pencatatan pendidikan pasien yang seragam oleh seluruh staf
.[W.staf, DP, SPO, Pedoman, Kebijakan]
4. Ketika informed consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga belajar tentang proses
mendapatkan informed consent. [W.Pasien, W.Kelg, DP]
5. Pasien dan keluarga belajar tentang bagaimana berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan terkait pelayanannya. [W.Pasien, W.Kelg, DP]

5
6. Pasien dan keluarga belajar tentang kondisi kesehatannya dan diagnosis pasti.
[W.Pasien, W.Kelg, DP]
7. Pasien dan keluarga belajar tentang hak mereka untuk berpartisipasi pada proses
pelayanan. [W.Pasien, W.Kelg, DP]

* STANDAR PPK. 2.1.

Dilakukan asesmen kemampuan dan kemauan belajar pasien dan keluarga

* Maksud dan tujuan PPK 2.1.

Pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi kekuatan dan kekurangan diidentifikasi dan
digunakan untuk membuat perencanaan pendidikan.Ada banyak faktor variabel untuk
apakah pasien dan keluarga mau dan mampu untuk belajar. Jadi, untuk merencanakan
pendidikan maka Puskesmas harus melakukan asesmen :

 a) Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga,


 b) Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan,
 c) Hambatan emosional dan motivasi
 d) Keterbatasan fisik dan kognitif,
 e) Kesediaan pasien untuk menerima informasi.

* Elemen Penilaian PPK. 2.1.

1. Pasien dan keluarga dilakukan asesmen atas elemen : a) sampai dengan e) tersebut
diatas. [W.Pasien, W.Kelg, SPO, Pedoman, Kebijakan]
2. Hasil asesmen digunakan untuk membuat rencana pendidikan. [DP, SPO, Pedoman,
Kebijakan]
3. Hasil asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien. [DP]

C. STANDAR PPK. 3

Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kebutuhan kesehatan berkelanjutan


dari pasien.

• Maksud dan tujuan PPK. 3

Pasien sering membutuhkan pelayanan tindak lanjut guna memenuhi kebutuhan


kesehatan berkelanjutan atau untuk mencapai sasaran kesehatan mereka. Informasi
kesehatan umum diberikan oleh Puskesmas, atau oleh sumber di komunitas, dapat
dimasukkan bila membuat resume kegiatan harian setelah pasien pulang, praktik
pencegahan yang relevan dengan kondisi pasien atau sasaran kesehatannya, serta
informasi untuk mengatasi penyakit atau kecacatannya yang relevan dengan kondisi
pasien.

Puskesmas mengidentifikasi sumber–sumber pendidikan dan pelatihan yang tersedia di


komunitas.

Khususnya organisasi di komunitas yang memberikan dukungan promosi kesehatan dan


pencegahan penyakit, serta bila memungkinkan menjalin kerjasama berkelanjutan.

• Elemen Penilaian PPK.3

1. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi


kebutuhan kesehatan berkelanjutan atau mencapai sasaran kesehatannya. [W.Pasien,
W.Kelg. ]

6
2. Puskesmas mengidentifikasi dan menjalin kerjasama dengan sumber–sumber yang ada
di komunitas yang mendukung promosi kesehatan berkelanjutan dan pendidikan untuk
pencegahan penyakit. [Pedoman, Kebijakan]
3. Bila kondisi pasien mengindikasikan, pasien dirujuk ke sumber-sumber yang tersedia di
komunitas. [SPO, Pedoman, Kebijakan]

D. STANDAR PPK.4

Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan
pasien : penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi
interaksi antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik
rehabilitasi.

• Maksud dan tujuan PPK.4

Puskesmas secara rutin memberikan pendidikan pada area yang berisiko tinggi bagi
pasien. Pendidikan mendukung pengembalian fungsi pada level sebelumnya dan
memelihara kesehatan secara optimal.

Puskesmas menggunakan materi dan proses pendidikan pasien yang standar paling
sedikit pada topik-topik di bawah ini :

 Penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman (bukan hanya
obat yang diresepkan untuk dibawa pulang), termasuk potensi efek samping obat.
 Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman
 Potensi interaksi antara obat yang diresepkan dengan obat lainnya (termasuk obat yang
tidak diresepkan), serta makanan.
 Diet dan nutrisi
 Manajemen nyeri, dan
 Teknik rehabilitasi

Elemen Penilaian PPK. 4

1. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang
penggunaan seluruh obat-obatan secara efektif dan aman, serta tentang potensi efek
samping obat, pencegahan terhadap potensi interaksi obat dengan obat OTC dan atau
makanan. [W.Px, W.Kelg, SPO, Pedoman, Kebijakan]
2. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang
keamanan dan efektivitas penggunaan peralatan medis. [W.Px, W.Kelg, SPO,
Pedoman, Kebijakan]
3. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang diet dan
nutrisi yang memadai. [W.Px, W.Kelg, SPO, Pedoman, Kebijakan]
4. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik manajemen nyeri.
[W.Px, W.Kelg, SPO, Pedoman, Kebijakan]
5. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang teknik
rehabilitasi. [W.Px, W.Kelg, SPO, Pedoman, Kebijakan]

E. STANDAR PPK. 5

Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan
memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga dan staf agar
pembelajaran dapat dilaksanakan.

7
•Maksud dan tujuan PPK. 5

Pembelajaran akan terlaksana apabila memperhatikan metode yang digunakan untuk


mendidik pasien dan keluarga. Memahami pasien dan keluarga akan membantu
Puskesmas memilih pendidik dan metode pendidikan yang konsisten dengan nilai-nilai dan
pilihan pasien dan keluarganya, serta mengidentifikasi peran keluarga dan metode
pemberian instruksi.

Pasien dan keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dengan
memberi kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada staf
untuk meyakinkan pemahaman yang benar dan mengantisipasi partisipasi. Staf mengenali
peran penting pasien dalam pemberian pelayanan yang aman, berkualitas tinggi.

Kesempatan berinteraksi dengan staf, pasien, dan keluarga mengijinkan umpan balik untuk
menjamin bahwa informasi dipahami, bermanfaat, dan dapat digunakan.Puskesmas
memutuskan kapan dan bagaimana pendidikan secara verbal diperkuat dengan materi
secara tertulis untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan rujukan (referensi)
pendidikan di masa yang akan datang.

• Elemen Penilaian PPK. 5

1. Tersedia suatu proses untuk memverifikasi bahwa, pasien dan keluarga menerima
dan memahami pendidikan yang diberikan. [DP, SPO, Pedoman, Kebijakan]
2. Mereka yang memberikan pendidikan perlu mendorong pasien dan keluarganya
untuk bertanya dan memberi pendapat sebagai peserta aktif [W.Staf, SPO]
3. Informasi verbal perlu diperkuat dengan materi secara tertulis yang terkait dengan
kebutuhan pasien dan konsisten dengan pilihan pembelajaran pasien dan
keluarganya. [DP]

F. STANDAR PPK. 6

Tenaga kesehatan profesional yang memberi pelayanan pasien berkolaborasi dalam


memberikan pendidikan.

• Maksud dan tujuan PPK. 6

Ketika tenaga kesehatan profesional yang memberi asuhan memahami kontribusinya


satu dan lainnya dalam pemberian pendidikan pasien, maka kolaborasi mereka akan
lebih efektif. Kolaborasi, pada gilirannya dapat membantu menjamin bahwa informasi
yang diterima pasien dan keluarga adalah komprehensif, konsisten, dan seefektif
mungkin.Kolaborasi berdasarkan kebutuhan pasien dan karenanya mungkin tidak selalu
diperlukan.

Pengetahuan tentang subjek yang diberikan, waktu yang tersedia adekuat, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif adalah pertimbangan penting dalam
pendidikan yang efektif.

• Elemen Penilaian PPK. 6

1. Bila ada indikasi, pemberian pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara
kolaboratif [SPO, Pedoman, Kebijakan]
2. Mereka yang memberikan pendidikan harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
subjek yang diberikan. [W.Staf, Kebijakan]
3. Mereka yang memberikan pendidikan harus menyediakan waktu yang adekuat. [W.staf,
Kebijakan]
4. Mereka yang memberikan pendidikan harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi

8
9
10
11
12
13
FORMULIR PEMBERIAN EDUKASI No.Rekam Medis :
Nama :
Tgl Lahir/ Umur : L/P
R Ruang : ................................................

Paraf/
Paraf/
Nama
Materi Edukasi Tanggal Metode Evaluasi Nama
Pasien/
Edukator
Keluarga
Dokter Spesialis/ dokter umum
a. Penjelasan penyakit, penyebab, tanda Sudah
& gejala, prognosa
b. Hasil pemeriksaan Mengerti
c. Tindakan medis
d. Perkiraan hari rawat Edukasi
e. Penjelasan komplikasi yang mungkin
terjadi Ulang
f. .........................................................
g. ..........................................................

Nutrisi
a. Diet dan nutrisi Sudah
b. Penyuluhan nutrisi
c. ........................................................ Mengerti

Edukasi
Ulang
Manajemen Nyeri
a. Farmakologi Sudah
b. Non farmakologi
Mengerti

Edukasi
Ulang
Farmasi
a. Nama obat dan kegunaan Sudah
b. Aturan pemakaian dan dosis obat
c. Jumlah yang diberikan Mengerti
d. Cara penyimpanan obat
e. Efek samping obat Edukasi
f. Kontraindikasi obat
g. ......................................................... Ulang

Perawat/ Bidan
a. Pendidikan kesehatan tentang: Sudah
- ...............................................
- ............................................... Mengerti
b. Penangan & cara perawatan di rumah
c. Perawatan luka Edukasi
d. Alat-alat yang perlu disiapkan di rumah
e. Keamanan penggunaan alat-alat Ulang
kesehatan
f. Keamanan lingkungan bermain
g. Keamanan lingkungan perawatan
dirumah
h. Lain-lain
........................................................

Kode :  Diskusi (D)  Demonstrasi (Demo)  Ceramah (C)  Simulasi (S)  Observasi (O)  Praktek
Langsung (PL)

14
Dok.09/RM-Umum
No.Rekam Medis :

Tanda tangan dan


Evaluasi
Nama Jelas
Tgl/ Jam Materi Edukasi
Pasien/ Sudah Edukasi
Edukator
Keluarga Mengerti ulang

15
BAB V
LOGISTIK

Tidak kalah penting dalam pedoman keselamatan pasien ini adalah


tentang ketersediaan logistik, yang antara lain berupa sarana dan prasarana
penunjang kegiatan pendidikan pasien, form-form pelaporan maupun sarana
yang dibutuhkan untuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dan perlu di
dukung oleh perencanaan anggaran, supaya logistic yang dibutuhkan dapat
tersedia pada saat dibutuhkan.

16
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Langkah-langkah kegiatan dalam keselamatan pasien adalah sebagai


berikut:
1. Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien, dengan susunan
organisasi sebagai berikut : Ketua dokter, Anggota : dokter, dokter
gigi, perawat, tenaga kefarmasian dantenaga kesehatan lainnya
2. Puskesmas mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden
3. Puskesmas melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan
Pasien dinas kesehatan kabupaten/kotasecara rahasia
4. Puskesmas memenuhi standar keselamatan pasien dan menerapkan
tujuh langkahmenuju keselamatan pasien
Tujuh langkah keselamatan pasien Puskesmas merupakan panduan
yang komprehensif untuk menujukeselamatan pasien, sehingga tujuh langkah
tersebut secara menyeluruh harus dilaksanakan oleh setiap puskesmas.
Uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai berikut:
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf
3. Integrasikan aktivitas
4. Kembangkan system pelaporan
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan Pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi system keselamatan pasien.
Dalam pelaksanaan, tujuh langkah tersebut tidak harus berurutan
dan tidak harus serentak. Pilih langkah-langkah yang paling strategis dan
paling mudah dilaksanakan di Puskesmas. Bila langkah-langkah ini berhasil
maka kembangkan langkah-langkah yang belum dilaksanakan. Bila tujuh
langkah ini telah dilaksanakan dengan baik Puskesmas dapat menambah
penggunaan metoda metoda lainnya.

17
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait


dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di
sebuah institusi maupun lokasi proyek.Tujuan K3 adalah untuk memelihara
kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan
kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas,
dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa
pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman
sepanjang waktu.[2] Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi
pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan
perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti
sakit.

18
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Untuk menjamin pengendalian mutu pendidikan pasien, maka


yang harus dilakukan adalah:
1. Setiap petugas di puskesmas membuat perencanaan kegiatan dan
menyiapkan materi yang akan diberikan dalam pendidikan pasien
pada formulir yang sudah disediakan oleh puskesmas.
2. Setiap petugas yang melakukan assessment pada pasien yang
membutuhkan pendidikan pasien sesuai dengan kondisi pasien, latar
belakang budaya, pendidikan dan kognitif pasien
3. Tim Pendidikan Pasien menganalisis hasil kegiatan pada kurun waktu
tertentu.
4. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Pendidikan Pasien
merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi
pemecahan masalah kepada Pimpinan puskesmas.
5. Pimpinan puskesmasmelakukan evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan
kegiatan pendidikan pasien.

19
BAB IX
PENUTUP

Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih


baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil
keputusan tentang asuhan yang diterimanya. Dengan partisipasi aktif dari
pasien dank el;uarga dalam proses pelayanan kesehatan diharapkan hasil
yang optimal dari setiap upaya kuratif dan rehabilitatif pasien.

20

Anda mungkin juga menyukai