Anda di halaman 1dari 10

Diet DASH untuk Penderita Hipertensi

Diet DASH merupakan pengaturan pola makan yang dirancang untuk mencegah
lonjakan tekanan darah, dan bahkan mengurangi tekanan darah pada penderita
hipertensi. Jika diet DASH dijalankan secara disiplin, tekanan darah dapat turun
hanya dalam dua minggu.

DASH merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension. Diet DASH
dirancang untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Menu-menu yang tersusun dalam
diet DASH terdiri dari makanan rendah garam, diet DASH juga menitikberatkan pada nutrisi
yang efektif dalam menurunkan tekanan darah.

Garam (sodium/natrium) merupakan musuh utama penderita hipertensi karena dapat


memberikan efek langsung terhadap kenaikan tekanan darah. Sedangkan kalium (potasium),
kalsium, dan magnesium, efektif dalam menurunkan tekanan darah.

Aturan Diet DASH

Diet DASH memiliki aturan sederhana, yaitu sebagai berikut:

 Membatasi konsumsi natrium, baik itu dalam bentuk garam maupun makanan
bersodium tinggi, seperti makanan dalam kemasan (makanan kalengan), dan makanan
cepat saji.
 Membatasi konsumsi daging dan makanan mengandung gula tinggi.
 Mengurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan mengandung lemak trans.
 Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan olahan susu rendah lemak.
 Mengonsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan, dan makanan dengan gandum
utuh.

Pembatasan Jumlah Natrium

Agar terhindar dari hipertensi, setiap orang disarankan mengonsumsi Diet DASH yang umum
membatasi konsumsi natrium kurang dari 2.300 mg. Namun bagi penderita
hipertensi, disarankan hanya mengonsumsi 1.500 mg natrium (setara dengan 2/3 sendok teh
garam) per hari.

Untuk membiasakan diri, Anda bisa memulainya dengan cara berikut:

 Tidak menambahkan garam berlebihan pada masakan.


 Hindari makanan dalam kemasan, terutama kemasan kaleng. Alasannya, makanan
dalam kemasan mengandung natrium lebih tinggi daripada makanan segar.
 Batasi konsumsi daging menjadi hanya 6 ons per hari. Penyajiannya pun harus
diimbangi dengan sayuran.
 Menambah porsi buah-buahan saat makan.
 Mengganti camilan kemasan dengan buah-buahan segar, yoghurt, atau kacang-
kacangan tanpa garam.
 Pilih susu rendah lemak.

Mengatur Menu Diet DASH

Mengatur menu diet DASH sebenarnya mudah, karena Anda tetap boleh makan nasi, daging,
dan susu. Hal yang harus diperhatikan adalah membatasi porsinya per hari.

Takaran satu porsi dalam diet DASH berarti 1 iris roti, 1 ons sereal, 3 ons daging masak, 100
gram nasi atau pasta, sekitar 150 gram sayuran dan buah-buahan, 1 sendok teh minyak nabati
seperti minyak zaitun, 3 ons tahu, dan 8 ons susu.

Berikut ini adalah daftar makanan yang diperlukan dalam diet DASH:

 Sayuran: minimal 4-5 porsi per hari


Brokoli, wortel, tomat, ubi, dan sayuran berdaun hijau yang kaya akan vitamin, serat,
dan mineral, seperti kalium dan magnesium. Sajikan sayuran sebagai menu utama,
bukan sebagai makanan pendamping.
 Beras dan gandum:maksimal 6-8 porsi per hari
Beras, roti, pasta, dan sereal termasuk dalam kelompok beras dan gandum. Pilih
gandum utuh seperti beras merah dan roti gandum, karena mengandung lebih banyak
serat dan nutrisi. Gandum memiliki kandungan rendah lemak, selama tidak
dikonsumsi dengan mentega, keju, atau krim.
 Buah-buahan: minimal 4-5 porsi per hari
Sajikan buah-buahan sebagai camilan. Jika tidak suka makan buah, olah menjadi jus
tanpa tambahan gula. Salah satu buah yang baik dikonsumsi penderita hipertensi
adalah pisang, karena kaya akan kalium.
Kalium bekerja dengan cara mengurangi efek natrium. Semakin banyak kalium yang
dimakan, semakin banyak pula natrium yang hilang melalui urine. Kalium juga
mampu meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah yang akan menurunkan
tekanan darah.
 Daging, ayam, dan ikan: maksimal 2 porsi per hari
Daging hewan merupakan sumber protein, zat besi, seng, dan vitamin. Daging aman
dikonsumsi penderita hipertensi asalkan tidak melebihi 6 ons per hari. Masak daging
tanpa kulit dengan cara direbus atau dipanggang, bukan digoreng. Hal ini agar daging
tidak menjadi santapan tinggi kolesterol. Ikan salmon dan tongkol merupakan pilihan
yang lebih sehat, karena kaya akan omega-3 yang bermanfaat dalam menurunkan
kolesterol.
 Kacang-kacangan dan biji-bijian: 3-5 porsi per hari
Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan serat yang bermanfaat dalam
menurunkan risiko penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Tapi di samping
itu, kacang-kacangan juga mengandung kalori, sehingga disarankan makan
secukupnya saja.
Alternatif lainnya adalah mengonsumsi produk olahan kacang kedelai, seperti tempe
dan tahu. Tempe dan tahu mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh,
sehingga bisa dijadikan alternatif pengganti selain daging.
 Lemak dan minyak: maksimal 2-3 porsi per hari
Dalam diet DASH, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh alias lemak baik.
Lemak tak jenuh mampu menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan menekan
risiko penyakit jantung, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.Lemak tak
jenuh tunggal terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Sedangkan
lemak tak jenuh ganda banyak ditemukan pada ikan salmon, tongkol, dan olahan
kedelai. Hindari menyantap lemak jenuh dan lemak trans karena dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner.
 Produk susu rendah lemak: maksimal 2-3 porsi per hari
Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt merupakan sumber vitamin D,
kalsium, dan protein. Pilih produk yang rendah lemak untuk menghindari konsumsi
lemak berlebih.
 Makanan manis: maksimal 5 porsi per minggu
Dalam menjalani diet DASH, Anda tidak perlu menghilangkan kebiasaan makan
camilan manis. Namun disarankan untuk memilih makanan manis seperti jeli, agar-
agar, atau biskuit rendah lemak.

Saat baru memulai program diet DASH, Anda mungkin akan merasa cita rasa masakan jadi
kurang sedap karena kurang garam. Apalagi kebanyakan masakan Indonesia memiliki cita
rasa kuat. Untuk mengatasi hal ini, Anda tidak perlu langsung menghilangkan seluruh takaran
garam. Kurangi sedikit demi sedikit sampai lidah Anda terbiasa.

Inti dari diet DASH adalah mengurangi asupan natrium. Baik itu natrium dalam makanan,
produk olahan, atau garam yang ditambahkan dalam masakan. Itu sebabnya, jenis makanan
yang dipilih dalam program ini adalah makanan dengan kadar natrium rendah. Saat belanja
kebutuhan dapur, jangan lupa untuk membaca label kemasan sebelum memilih produk.

Jika kesulitan mengatur rencana diet yang cocok, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gizi,
untuk mendapatkan konsultasi gizi dan pola makan.
PEDOMAN AKTIFITAS FISIK PENDERITA DM DAN HT

Seperti siapapun, orang-orang dengan diabetes tentu lebih sehat apabila mereka melakukan
banyak aktivitas fisik. Mereka juga memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dalam
bidang olahraga. Apakah Anda ingin mencapai medali emas atau hanya hiking di kampung
halaman? Diabetes tidak akan menghalangi Anda.

Bagaimana aktivitas fisik membantu orang dengan


diabetes
Aktivitas fisik adalah bagian penting dalam mengatasi diabetes dan menjaga kesehatan. Ini
adalah beberapa manfaat aktivitas fisik:

 Membantu tubuh Anda menggunakan insulin, hormon yang membantu tubuh Anda
mendapat energi dari makanan yang Anda makan.
 Membakar kalori dan membangun otot, yang dapat membantu Anda mencapai dan
mempertahankan berat badan ideal.
 Memperkuat tulang dan otot.
 Mengurangi risiko penyakit jantung dan beberapa tipe kanker.
 Memperbaiki koordinasi, keseimbangan, kekuatan, dan ketahanan.
 Meningkatkan tingkat energi Anda.
 Membuat Anda merasa senang akan diri dan kemampuan Anda sendiri.
 Melegakan stress dan memperbaiki suasana hati.

Semua kegiatan fisik baik untuk dilakukan, mulai dari mengajak anjing berjalan-jalan,
bersepeda, berpartisipasi dalam olahraga tim, namun pastikan Anda aktif setiap harinya.
Mengubah kebiasaan aktivitas fisik mungkin berat pada awalnya, namun saat Anda merasa
bagaimana aktivitas fisik telah membantu tubuh Anda, melanjutkannya akan menjadi lebih
mudah.

Tips beraktivitas fisik


Dokter Anda akan membantu Anda bersiap untuk beraktivitas fisik atau berpartisipasi dalam
suatu olahraga. Tips berikut dapat membantu:

 Cek diri Anda. Dokter akan memberi tahu Anda kapan harus mengecek gula darah
Anda. Anda mungkin harus melakukannya sebelum, saat, dan setelah beraktivitas
fisik.
 Gunakan insulin apabila Anda memerlukannya. Dokter juga mungkin akan
mengganti dosis insulin untuk aktivitas fisik dan olahraga. Apabila Anda
menyuntikkan insulin, cobalah untuk tidak menyuntikkan pada bagian tubuh yang
Anda gunakan untuk berolahraga (misalnya, jangan menyuntikkan di kaki sebelum
bermain sepak bola). Apabila Anda memakai pompa insulin, pastikan tidak
mengganggu kegiatan Anda nantinya. Apabila mengganggu, bicarakan pada dokter
bagaimana solusinya.
 Makan dengan benar. Dokter Anda juga akan membantu Anda mengetahui apa yang
harus dimakan untuk melanjutkan kegiatan. Anda mungkin memerlukan makanan
ringan ekstra sebelum, saat, atau sehabis aktivitas fisik. Selain itu, Anda dapat
mengikuti pola makan normal Anda.
 Bawa makanan ringan dan air. Apakah Anda bermain sepakbola di sekolah atau
berenang di rumah, Anda harus memiliki makanan ringan dan air di dekat Anda.
 Kemas dan bawa. Apabila Anda akan berolahraga jauh dari rumah, kemaslah
perlengkapan tes, obat-obatan, gelang tanda medis Anda, informasi kontak gawat
darurat, dan salinan rancangan manajemen diabetes Anda.
 Beri tahu pelatih Anda. Apabila Anda bermain olahraga yang terorganisir, pastikan
Anda memberitahu pelatih mengenai diabetes Anda. Beri tahu mereka hal-hal yang
Anda harus lakukan untuk mengontrol diabetes sebelum, saat, atau setelah permainan.
 Mengambil alih kontrol. Andalah yang mengontrol kesehatan Anda sendiri. Silakan
berhenti berolahraga atau beraktivitas fisik saat Anda merasa perlu minum, makan
makanan ringan karena darah rendah, ke kamar mandi, atau memeriksa tingkat gula
darah Anda. Juga hentikan apabila Anda merasakan ada sesuatu yang salah.

Yang harus diperhatikan


Saat anak yang mengidap diabetes beraktivitas fisik, sejumlah hal dapat terjadi pada tubuh.
Mereka dapat mengalami gula darah rendah, atau hipoglikemia, dan juga mereka dapat
mengalami gula darah tinggi atau hiperglikemia.

Anda mungkin memiliki gula darah rendah apabila Anda:

 Berkeringat
 Berkunang-kunang
 Gemetar
 Lemah
 Cemas
 Lapar
 Sakit kepala
 Sulit berkonsentrasi
 Kebingungan

Anda mungkin memiliki gula darah tinggi apabila Anda:

 Merasa sangat haus


 Sering buang air kecil
 Merasa sangat lelah
 Memiliki penglihatan kabur

Apabila Anda memulai rutinitas aktivitas fisik baru, seperti berlatih untuk cabang olahraga
tertentu, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis insulin untuk mencegah masalah seperti
ini. Perhatikan bila ada luka atau lecet dan beri tahu odokter segera apabila luka tersebut
sangat merah, bengkak, atau bernanah—luka mungkin terinfeksi, hal ini dapat membuat
diabetes lebih sulit untuk diatasi.

Anak-anak dengan diabetes tipe 1 tidak boleh beraktivitas fisik apabila mereka memiliki
ketone dalam darah. Saat ini terjadi, aktivitas fisik dapat memperburuk keadaan dan
kemudian jatuh sakit berat. Dokter Anda akan memberi tahu bagaimana cara untuk
mengetahui apakah ada ketone dalam darah, mengobati masalah ini, dan kembali beraktivitas.

Dokter juga akan menuliskan apa yang harus Anda lakukan apabila ada masalah yang terjadi.
Misalnya, Anda mungkin perlu beristirahat, atau memakan makanan ringan. Apabila Anda
mengalami tanda-tanda ini, hentikan aktivitas dan ikuti instruksi dokter.

Jika dokter sudah menyetujui dan Anda tahu bagaimana cara menangani diabetes, Anda
sudah siap untuk melakukan banyak aktivitas fisik yang menyehatkan.
FAKTOR RISIKO DM HT DAN PENCEGAHANNYA

Secara umum penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup salah terutama yang
menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang
batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang. Dalam kondisi normal, glukosa adalah
sumber energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk
juga untuk otak, namun jika berlebih bisa berbahaya karena memicu penyakit gula
darah/diabetes.

Saat ini Indonesia telah berada dalam jajaran penderita diabetes 10 besar di dunia. Bahkan,
setidaknya sampai tahun 2013 saja, diperkirakan 8,5 juta orang di Indonesia dengan rentang
usia 20-79 tahun mengidap penyakit ini. Dan Uniknya, hanya kurang dari 50% saja yang
menyadari bahwa mereka terjangkit penyakit kronis dan berbahaya ini. Kadar gula darah
yang normal bagi tubuh manusia adalah 70-130 mg/dl saat puasa.

Karena gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak
menyadari bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada
komplikasi. Untuk memastikan bahwa seseorang apakah mengidap diabetes atau tidak maka
perlu diagnosis dokter melalui cek darah.

Bagi orang awam, setidaknya harus mengenal beberapa gejala yang biasanya mengiringi
penyakit gula darah ini seperti berikut ini:

 Penurunan Berat Badan secara Berangsur-Angsur

Berat badan turun adalah hal biasa, namun jika terjadi terus menerus maka Anda perlu
waspada. Seseorang yang ditengarai mengidap diabetes biasanya mengalami penurunan berat
badan yang drastis dan signifikan. Ini dianggap sebagai gejala awal diabetes, akibat glukosa
tidak bisa diserap secara optimal oleh tubuh.

 Nafsu Makan Meningkat Akibat Sel Butuh Asupan Energi Lebih

Bisa jadi, peningkatan nafsu makan yang dialami seseorang adalah pertanda awal dari
diabetes. Hal ini terjadi karena sel mengharapkan asupan glukosa yang lebih banyak, dan
bersumber dari makanan. Namun demikian, tubuh tidak dalam kondisi optimal dan bisa
bermetabolisme dengan baik, hal inilah yang memicu rasa lapar berkelanjutan.

 Intensitas Buang Air Kecil Meningkat Biasanya Malam Hari

Gejala diabetes ini yang paling dikenal masyarakat. Buang air kecil yang terus menerus dan
sering, adalah gejala awal dari diabetes. Bila hal ini terjadi ada baiknya untuk segera
memeriksakan diri, agar bisa mendapatkan penanganan segera dan cepat.

 Merasa Kesemutan atau Mati Rasa Akibat Syaraf Mulai Rusak

Gejala ini terjadi jika kadar gula dalam darah sudah cukup tinggi. Rasa kesemutan dan kebas
(mati rasa) pada bagian tubuh seperti kaki, jari-jemari, dan tangan adalah tanda untuk
waspada, karena bisa jadi penyakit diabetes sudah menunjukan gejala stadium lanjut. Hal ini
terjadi akibat kerusakan pada serabut saraf.
 Penglihatan Menurun, Terganggu dan Kabur

Kadar glukosa yang semakin meningkat menyebabkan cairan pembuluh darah terbatasi untuk
masuk ke mata. Keadaan yang demikian bahkan bisa membuat lensa mata berubah bentuk.
Tetapi ciri yang demikian bisa hilang bila gula darah semakin berkurang dan normal.

 Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh

Penderita diabetes karena kadar gula yang berlebih menyebabkan kekebalan tubuh dan sistem
imun menjadi tidak normal. Bila seorang penderita diabetes memiliki luka terbuka, maka
akan sangat susah untuk proses penyembuhannya.

 Terjadi Infeksi Jamur Utamanya di Mulut

Seorang wanita penderita diabetes umumnya juga disertai dengan infeksi jamur. Jamur ini
akan muncul di beberapa bagian mulut, biasanya dalam bentuk sariawan di mulut, juga
infeksi pada bagian vagina, yang disebabkan oleh jamur candida.

Jenis-Jenis Diabetes yang Banyak Terjadi Pada


Masyarakat
Diabetes sendiri ada dua jenis yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2 dan masing-masing tipe
memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu penderita dengan lainnya. Untuk lebih
mengenalnya, berikut ini adalah ulasan lengkapnya.

1. Diabetes Tipe 1 banyak Terjadi pada Kelompok Usia Dibawah 40 an Tahun

Sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang
berfungsi untuk memproduksi insulin. Akibatnya, terjadi peningkatan kadar glukosa sehingga
terjadi kerusakan lebih lanjut pada organ-organ tubuh tertentu. Diabetes tipe 1 banyak
ditemukan menyerang kelompok usia di bawah 40 an tahun, karenanya bahkan disebut
sebagai diabetes anak-anak. Terapi yang dijalankan biasanya dengan memberikan suntikan
insulin juga penerapan pola makan sehat, dan tentu juga menjalankan tes darah secara rutin
pastinya.

2. Diabetes Tipe 2 Akibat Kurangnya Produksi Insulin dalam Tubuh

Jenis ini lebih umum terjadi, 90% penderita diabetes dunia ditengarai mengidap diabetes jenis
ini. Hal ini disebabkan kurangnya produksi insulin dalam tubuh,sehingga sel-sel tubuh
kurang sensitif terhadap insulin, istilahnya resistensi insulin. Secara umum, diabetes tipe ini
dihubungkan juga dengan kondisi obesitas, meski bukan serta merta seseorang yang obesitas
dapat divonis mengidap diabetes. Tetapi peningkatan indeks massa tubuh seseorang juga
meningkatkan risiko diabetes, umumnya yang terserang adalah para manula.

Dari keseluruhan rangkuman di atas tentu saja, selanjutnya yang harus diketahui adalah
penyebab dari terjadinya diabetes tersebut. Faktor apa sajakah itu? Ulasan di bawah ini akan
memberikan gambaran lengkapnya.
Faktor-Faktor Penyebab di Balik Munculnya Penyakit
Diabetes, Serta Penanganannya
Secara umum, faktor penyebab terjadinya diabetes yang menyerang seseorang dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu faktor penyebab yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat
dikontrol (faktor alami/bawaan).

1. Faktor Penyebab yang Tidak bisa Dimodifikasi, Tidak Dapat Dikontrol


(Alami/Bawaan)

Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat
diubah, yang di antaranya adalah:

 Faktor Usia Membuat Organ Pankreas Berkurang Fungsinya

Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena penuaan adalah salah satu aspek utama
terjadinya penyakit diabetes karena faktor usia. Ini karena, organ pankreas yang biasanya
bekerja normal dalam memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena
itu, sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa kadar gula
darah secara teratur.

 Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir (terlalu berat/terlalu kecil)

Berat badan bayi saat lahir juga sering ditengarai sebagai salah satu kondisi yang menjadi
patokan terjadinya diabetes. Untuk bayi dengan berat di atas 4000 gram berisiko
menyebabkan anak tersebut terkena diabetes. Demikian bila berat badan bayi dibawah 2500
gram maka ada risiko bahwa ketika dewasa anak itu akan terkena diabetes juga nantinya.

 Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes

Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila diantara
anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan faktor terjadinya
diabetes pada seseorang.

1. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi/dikontrol

Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang. Beberapa
diantaranya adalah:

 Kebiasaan Merokok

Merokok selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya bagi timbulnya penyakit diabetes.
Cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan ini.

 Obesitas atau Kegemukan

Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh pula
pada kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.
 Pola Makan Tak Sehat (suka makan makanan manis/tinggi karbohidrat)

Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan pangan
dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.

 Jarang dan Malas Berolahraga

Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat berisiko
untuk terkena diabetes.

 Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes

Hipertensi juga disinyalir turut menyumbang tingginya angka penderita diabetes sebagai
bagian dari faktor yang bisa dimodifikasi.

 Tingginya Kadar Kolesterol

Kadar HDL (lemak baik) yang kurang dari 35mg/dL, serta kadar trigliserida yang lebih dari
250mg/dL ditengarai jadi penyumbang penyakit diabetes. Karenanya memperhatikan kadar
kolesterol adalah satu hal yang penting.

 PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi,
serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta obesitas.

Diabetes Tidak Dapat Disembuhkan, Hanya Bisa


Dikendalikan
Penyakit diabetes seperti penyakit dalam lainnya merupakan jenis penyakit mematikan yang
tidak bisa disembuhkan dan hanya dapat dikendalikan. Penanganan yang salah akan membuat
penderita makin menurun kondisinya dan berisiko terjadinya kematian.  Beberapa terapi
diabetes yang disarankan untuk dilakukan untuk memperbaiki kualitas penderita diantaranya
sebagai berikut:

 Menjalankan rutinitas olahraga, utin cek kadar gula darah


 Jika terjadi luka,  melakukan perawatan luka sesuai petunjuk dokter
 Menjalankan penyuntikan insulin serta mengatur pola dietnya.

Penanganan yang tepat terhadap penderita diabetes terlebih untuk mereka yang belum
terjangkit penyakit ini, sangat dianjurkan. Ini karena, sifat penyakit ini yang jangka panjang
dan menetap sehingga perlu untuk diperhatikan dengan serius. Bagi yang sudah terlanjur
sakit, konsumsi obat resep dokter untuk pemicu insulin dan penurunan kadar gula dalam
darah harus dilakukan secara rutin dan disiplin.

Anda mungkin juga menyukai