Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nugraeni Fahrunisa

NPM : 1806243191
Metalurgi Las

Tugas - 01
1) Berilah penjelasan mengenai definisi pengelasan yang saudara ketahui. Point terpenting
apa saja yang ditekankan dari definisi tersebut. Serta jelaskan perbedaan antara
pengelasan dengan brazing / soldering.

Pengelasan merupakan proses penyambungan antara dua atau lebih material


dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau dengan tekanan
(pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan temperature lebur yang
sama dengan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa digunakan dalam proses
penyambungan tersebut.
Berdasarkan definisi diatas, dapat diambil beberapa point penting yang ditekankan dalam
definisi pengelasa, yaitu:
 Adanya logam induk dan logam pengisi (filler) yang akan digunakan dalam
proses pengelasan
 Besarnya temperature las yang digunakan dalam proses pengelasan
 Dengan atau tanpa tekanan
 Menggunakan panas pada proses pengelasan
Perbedaan antara pengelasan dengan brazing/soldering:
Pengelasan dengan definisi diatas merupakan proses penyambungan antara dua
atau lebih material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat)
atau dengan tekanan (pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan
temperature lebur yang sama dengan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa
digunakan dalam proses penyambungan tersebut.
Brazing adalah proses pada sambungan dua potongan bagian metal dengan
menerapkan panas dan menambahkan filler metal. Filler/pengisi, yang mana mempunyai
suatu titik lebur yang lebih rendah disbanding dengan metal yang akan di sambungkan.
Temperature dari cairan pengisi pada brazing melebihi 8000F (4300C).
Soldering didefinisikan dengan menggabungkan beberapa logam secara difusi
yang salah satunya mempunyai titik cair yang relative berbeda. Dengan kata lain, kita
bias menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya
mempunyai titik cair relative lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling
rendah akan lebih dahulu mencair.
Untuk perbedaanya dapat dilihat pada pengelasan, titik lebur filler metalnya sama
dengan titik lebur logam induk yang berarti logam induk ikut mengalami pencairan,
sedangkan pada brazing dan soldering, titk lebur filler metal lebih kecil dari titik lebur
logam induknya yang berarti logam induk tidak ikut mengalami pencairan.
2) Dilihat secara sisi teknis (engineering) dan ekonomis, bagaimana saudara menentukan
suatu pilihan proses pada suatu komponen mesin dengan menggunakan pilihan proses
pengelasan dan proses permesinan (machining). Serta bandingkan kelebihan da
kekurangan masing-masing proses.

Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan proses, yaitu:
1. Faktor material, seperti desain, sifat mekanis material yang diinginkan, serta
pemilihan jenis material yang digunakan
2. Faktor ekonomi, melihat perbandingan cost dari masing-masing proses.
Jika dilihat dari factor material, bila yang diinginkan adalah kekuatan tarik yang seragam
(terdistribusi ke satu arah yang sama), proses pengelasan yang dipilih. Sedangkan bila
diinginkan suatu bentuk tertentu ari material, sebaiknya memilih proses permesinan.
Setiap proses mempunyai kelebihan dan kekuatan masing-masing. Kelebihan dan
kekurangan tersebut akan dijelaskan pada table dibawah ini:
Proses Pengelasan Permesinan
Kelebihan Bentuk geometri yang sederhana Keragaman material kerja yang
dari bagian yang disambung dapat diproses memerlukan
memungkinkan penurunan biaya dan pekerja yang banyak serta mesin
berat material, meningkatkan nilai yang akan digunakan. Hal ini
ekonomis dan produktivitas. akan memakan biaya yang cukup
besar.
Geometri sambungan lebih Keragaman geometri potong
sederhana dengan tingkat kekedapan ^fitur standar : lubang, slot, step
terhadap udara air dan minyak lebih dll
sempurna ^fitur non-standar : tap hole, T
slot
Efisiensi sambungan yang baik Keakuratan dimensi toleransi
(kekuatan dari sambungan las dan hingga ± 0,025 mm
logam induk) dapat digunakan pada
temperature tinggi dan tidak ada
batas ketebala logam induk.
Fasilitas produksi lebih murah, berat Permukaan potong yang baik
yang lebih ringan dan batas mulur Kekerasan permukaan hingga 0,4
(yield) yang lebih baik. mm
Kekurangan Kualitas logam las berbeda dengan Bentuk yang tidak baik dapat
logam induk, dan kualitas dari menimbulkan crack.
logam induk pada daerah yang tidak
terpengaruh panas ke bagian logam
las berubah secara kontinyu.
Terjadinya distorsi dan perubahan Kepresisian dari dimensi
bentuk (deformasi) disebabkan oleh material sulit dikontrol
pemanasan dan pendinginan cepat
Tegangan sisa termal dari
pengalasan dapat menyebabkan
kerusakan atau retak pada bagian las
Kerusakan bagian dalam sambungan
las sukar dideteksi, jadi kualitas
sambungan las tergantung pada
keterampilan tukang las.

3) Sebagai seorang metalurgist, bagaimana saudara menjelaskan dengan menggunakan ilmu


metalurgi untuk mengontrol kualitas hasil lasan agar bebas dari cacat, dimana diketahui
panas dari proses pengelasan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur material.

Panas dari proses penelasan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur


material. Hal ini sangatlah berkaitan dengan kualitas hasil lasan. Kualitas sana yang baik
adalah lasan yang bebas dari cacat. Untuk mengurangi dan menghindari terjadi nya cata
maka diperlukan quality control oleh seorang metallurgist.
Sebelum berupaya untuk melakukan pengecekan kualitas lasa, maka terlebih
dahulu harus mengenal dan paham factor-faktor penyebab kegagalan dari pengelasan.
Dengan demikian, metallurgist dapat mengantisipasi kegagalan dengan menganalisa dari
factor-faktor tersebut. Berikut adalah berbagai macam jenis cacat akibat pengelasan:
 Undercut, cacat ini disebabkan oleh arus yang terlalu tinggi, kecepatan pengelasan
yang telalu tinggi, posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat dan ayunan
elektroda saat pengelasan tidak teratur.
 Porositas, cacat ini disebabkan oleh nyala busur yang terlalu panjang, arus terlalu
rendah, kecepatan las terlalu tinggi, kandungan belerang terlalu tinggi, kondisi
pengelasan yang tidak mendukung (basah, lembab, berkarat dan berminyak)
terjadinya pendinginan cepat, terciptanya gas hydrogen akibat panas las.
 Pengerutan benda kerja, cacat ini disebabkan oleh pemanan yang berlebihan.
 Inkluisi di slag, penyebab cacat ini adalah kecepatan electrode yang tidak tepat,
sudut electrode yang kurang tepat dan ampere las terlalu kecil.
 Over spatter (percikan terlalu banyak), cacat ini disebabkan oleh arus yang terlalu
besar, busur las terlalu jauh dan elektroda yang digunakan menyerap uap.
 Retak manik, cacat ini disebabkan oleh penahanan yang terllau kuat, terlalu
banyak unsur paduan pada logam induk, pendinginan yang terlalu cepat, terdapat
banyak oksigen dan hydrogen, terdapat banyak pasir dan debu pada logam.
 Penetrasi dan penembusan kurang sempurna, cacat ini disebabkan oleh kecepatan
las terlalu tinggi, panas busur tidak mencairkan logam, jarak gap terlalu tinggi,
sudut elektroda salah.
 Incomplete fusion, disebabkan oleh posisi pengelasan yang salah, panas yang
diterima terlalu kecil, kecepatan pengelasan terlalu tinggi.
 Retak dingin pada bahan las cor, disebabkan oleh pendinginan yang terlalu cepat,
panas yang diterima terlalu rendah, ampere yang digunakan terlalu rendah,
kecepatan pengelasan terlalu tinggi.
 Hot cracking merupakan retakan yang biasanya tmbul pada saat cairan las mulai
membeku karena luas penampang yang terlalu kecil dibandingkan dengan dasar
benda kerja yang akan di las, sehingga terjadi pendinginan.
Dari berbagai macam jenis cacat diatas, untuk meminimalisir nya seorang welding
engineer telah membuat disain dan fabrikasi mengenai material yang akan dilas sebelum
dilakukan pengelasan. Dengan memperhitungna heat input dari panas yang akan
diberikan, maka dengan demikian dapat mengontrol mikrostruktur material sesuai dengan
sifat mekanis yang diinginkan

𝐼𝑥𝐸
𝐻𝐼 =
𝑉
Dimana :
HI = heat input
I = arus yang diberikan
E = tegangan yang digunakan
V = kecepatan

Anda mungkin juga menyukai