Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan dan Metodologi Akuntansi

A. Pendekatan Terhadap Teori Akuntansi


 Pendekatan Pajak
Pendekatan ini menanyakan apa yang akan dikatakan oleh Internal Revenue Service (IRS)
mengenai suatu masalah. Dilema pertama dan yang paling jelas adalah bahwa pendekatan ini
mempersoalkan bagaimana IRS sampai pada kesimmpulannya. Bila kita mengkaji asal mula
teoritis akuntansi pajak, kita akan segera menemukan bahwa tujuan-tujuan akuntansi pajak
sangat berbeda dengan tujuan pelaporan keuangan. Akibatnya kesimpulan akuntansi pajak tidak
relevan untuk keperluan kita.
Ini bukan berarti bahwa berbagai undang-undang pajak penghasilan itu tidak mempunyai
dampak yang begitu besar terhadap akuntansi. Undang-undang itu penting dalam mengangkat
praktik akuntaansi yang rata-rata yang menjadi praktik yang standar yang dipakai di perusahaan.
Hal ini menciptakan suatu perbaikan dalam praktik akuntansi umum dalam mempertahankan
konsistensi.
Persyaratan dalam Act 1918, yang mewajibkan persediaan diperhitungkan dalam
penentuan penghasilan, telah menyebabkan meluasnya diskusi yang berkaitan dengan metode
penilaian yang tepat. Diterimanyan metode harga pokok atau harga pasar, mana yang lebh
rendah, dalam peraturan-peraturan sebelumnya untuk menilai persediaan teleh menyebabkan
prosedur ini dipakai secara luas dan mendorong diadakannya diskusi-diskusi mengenai ketetapan
konsep ini.
Berikut contoh-contoh aturan pajak penghasilan mempunyai pengaruh yang merugikan
pada teori dan prinsip akuntansi dalam banyak bidang:
1. Setiap metode dpata diterima untuk keperluan pajak juga dapat diterima untuk keperluan
akuntansi, tanpa memperhatikan apakah metode itu mengikuti teori akuntansi yang baik
dalam situasi yang bersangkutan.
2. LIFO harus digunakan untuk keperluan pelaporan keuangan jika metode itu digunakan
dalam laporan pajak.
3. Pos-pos yang seharusnya dikapitalisasi dalam laporan keuangan jadi dibebankan pada
beban sesuai dengan perlakuan dalam laporan pajak karena perusahaan mencoba
mendapatkan pengurangan pajak sedini mungkin.
4. Karena undang-undang pajak tidak mengizinkan, biasanya tidak dibuuat penyisihan
dalam laporan keuangan untuk “mengakui” beban-beban perbaikandan pemeliharaan
kecuali yang dilakukan secara tidak langsung dan secara tidak beraturan melalui
penyusutan yang dipercepat
 Pendekatan Legal
Pendekatan legal banyak dipakai untuk menganalisis situasi-situasi seperti kasus ABC adala
denganmenyarankan untuk memperoleh penpatan hukum (legal). FASB, dalam menetapkan
suatu Kerangka Dasar Konseptual untuk akuntansi, menyelidiki penggunaan hukum untuk
menetapkan prinsip-prinsip akuntansi. Mereka mencatat bahwa dalam banyak situasi selalu ada
masalah ekonomi selain masalah legal. “Para pengacara dan hakim memandang konsep properti
dan konsep-konsep yang terkait dengan cara yang hampir sama dengan cara para akuntan dan
pengusaha memandang aktiva dan mereka menghadapi kesulitan yang sama hampir dalam hal
definisi.” Jadi ringkasnya, walaupun undang-undang tentu saja memberikan banyak contoh yang
dapat merangsang pemikiran mengenai masalah-masalah dalam teori akuntansi, undang-undang
jarang menjadi faktor yang menentukan.

 Pendekatan Etika
Pendekatan yang ketiga menayakan apakah ada solusi yang etis bagi dileam ABC? Apakah
ini sesuatu yang lebih daripada sekedar mengikuti seperangkat prosedur akuntansi yang berlaku
umum?
Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan bahwa konsep-konsep keadilan,
kebenaran, dan kejiwaan (justice, truth, fairness). Pertimbangan etika mempunyai pengaruh yang
meresap di seluruh aspe akuntansi.
Banyak orang tampaknya menggunakan istilah kebenaran dengan arti “sesuai dengan
fakta” yangekuivalen dengan konsep “kejujuran penyajian”. Akan tetapi tidak semua mengacu
pada kebenaran dalam akuntansi mepunyai definisi yang sama mengenai fakta. Seperti biaaya
historis merupakan fakta akuntansi bagi mereka. Bagi yang lainnya istilah kebenaran digunakan
untuk mengacu pada penilaian aktiva dan beban menurut ukuran ekonomi saat ini. Orang-orang
beranggapan bahwa pelaporan suatu taksiran kenaikan nilai aktiva, sebelum penjualan, sebagai
penghasilan biasa, tidak mengandung kebenaran. Hal ini menyebabkan kebenaran laporan-
laporan keungan tergantung pada keabsahan fundamental aturan Dan prinsip yang telah diterima,
yang menjadi dasar laporan-laporan itu. Ini merupakan fondasi yang tidak memadai untuk
mengukur kebenaran.

 Pendekatan Ekonomi
Makroekonomi
Pendekatan makroekonomi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif
pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan yang lebih luas daripada
perusahaan, seperti industri atau perekonomian nasional. Sebagian besar negara melaksanakan
kebijakan makroekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal serta pengendalian langsung,
beberapa negara khususnya swedia, berupaya untuk mendasarkan konsep dan praktik akuntansi
pada sasaran makroekonomi. Salah satu dampak pendekatan ini adalah bahwa tujuan melaporkan
penghasilan yang stabil dari tahun ke tahun mengesahkan digunakannya cadangan dan kebijakan
penyusutan yang fleksibel. Bagaimana cara dapat menmbantu manajemen ABC masih belum
jelas.
Mikroekonomi
Pendekatan mikroekonomi terhadap teori akuntansi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur
pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas pada tingkatan
perusahaan.Pendekatan ini mengambil sebagai fundamennya dasar pemikiran (premis) bahwa
informasi keuangan memiliki konsekuensi ekonomi yang tidak dapat dielakkan.
Akuntansi Sosial Korporasi
Akuntansi sosial korporasi mencoba membahas biaya polusi lingkungan, pengangguran, kondisi
kerja yang tidak sehat, dan masalah-masalah sosial lainnya biasanya tidak dilaporkan oleh
perusahaan, kecuali sejauh biaya-biaya nya ditanggung oleh perusahaan melalui pemajakan dan
regulasi.
 Pendekatan Perilaku
Sebuah alternatif selain pendekatan ekonomi adalah dengan mengandalkan diri pada
pandangan-pandangan psikologi dan sosiologi dalam perkembangan teori akuntansi. Fokus
dalam pendekatan ini adalah pada relevans informasi yang dikomunikasikan kepada para
pengambil keputusan dan perilkau berbagai individu atau kelompok sebai akibat dari
disajikannya informasi akuntansi. Dalam kasus ABC, masalahnya mungkin menyangkut apa
dampak pengakuan laba secara dini, serta pengakuan kontroversi ini pada keputusan yang dibuat
oleh para pemegang saham.
Pendekatan perilaku terhadap teori akuntansi telah mendorong para akuntan akademisi
maupun praktisi untuk mencari tujuan-tujuan dasar akuntansi.
 Pendekatan Struktural
Pendekatan klasik dalam akuntansi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditimbulkan
oleh ABC dapat disebut sebagaipendekatan yang struktural karena pendekatan ini memfokuskan
pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Terlihat jelas dari kasus ABC bahwa baik auditor
maupun manajeman mengambil pendekatan struktural. Konsistensi ini menjadi tema perdebatan
yang pertama bagi perusahaan dan para pengkritiknya.

Anda mungkin juga menyukai