Anda di halaman 1dari 14

Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol.

3 (2017) : S197-S210 S197

ANALISIS KUALITAS AIR DAN CEMARAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL
(Pb) PADA IKAN DI KANAL DAERAH HERTASNING KOTA MAKASSAR

Manna Wanna1), Subari Yanto2), Kadirman3).


1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian FT UNM,
2) dan 3)Dosen FT UNM

manna.pas13@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air kanal serta mengetahui ada
tidaknya cemaran logam berat Hg dan Pb pada ikan yang berasal dari kanal. Metode penelitian
adalah deskriptif kuantitatif. Pengujian air dilakukan di BBIHP Makasaar dengan parameter
DO, BOD, COD, Hg, dan Pb serta pengujian pada jenis ikan nila dan sepat Siam yang
dilakukan di BPPMHP Makassar dengan parameter logam berat Hg dan Pb. Panjang kanal
(kanal Gowa) sekitar 2,95 km. Hasil penelitian menunjukkan kualitas air kanal daerah
Hertasning dalam kondisi yang baik jika dilihat dari parameter pH, DO dan COD karena masih
dalam kisaran standar kualitas air kelas III sesuai PP RI. 82 tahun 2001 kecuali parameter
BOD. Air dan ikan yang berasal dari kanal Hertasning telah mengandung kontaminasi logam
berat Hg dan Pb. Hasil penelitian air kanal menunjukan konsentrasi nilai logam berat Hg dan
Pb jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan menurut PP RI No. 82 tahun 2001 sehingga
masih dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Kandungan logam berat Hg dan Pb pada
kedua jenis ikan juga masih jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan berdasarkan SNI
2729:2013 untuk ikan segar.
Kata Kunci : Kualitas Air, Kanal, Merkuri, Timbal.
ABSTRACT
This study aims to determine the quality of canal water as well as to know the
presence or absence of heavy metal contamination of Hg and Pb in fish derived from the
canal. The research method is descriptive quantitative. Water testing conducted at BBIHP
Makasaar with parameters DO, BOD, COD, Hg, and Pb as well as testing the type of tilapia
fish and sepat Siam conducted in BPPMHP Makassar with heavy metal parameters Hg and
Pb. The length of the canal (Gowa canal) is about 2.95 km. The results showed that the water
quality of Hertasning canal in good condition when viewed from pH, DO and COD parameters
because it is still in the range of water quality standard class III according to PP RI. 82 of 2001
except BOD parameters. Water and fish derived from the Hertasning canal have contained
heavy metal contamination of Hg and Pb. The results showed that the concentration value of
heavy metals Hg and Pb is well below the threshold set according to PP RI. 82 year 2001 so
that still can be utilized according to its allotment. The content of heavy metals Hg and Pb in
both types of fish is also still below the threshold set by SNI 2729: 2013 for fresh fish.
Keywords: WaterQuality, Canal, Mercury, Lead.

PENDAHULUAN yang memiliki jumlah penduduk


terbanyak yaitu Jakarta, Surabaya,
Kota Makassar merupakan salah
Bandung, Medan, dan Makassar. Kota
satu kota metropolitan di Indonesia.
Terdapat lima kota besar di Indonesia Makassar diapit dua buah sungai yaitu
Sungai Tallo yang bermuara disebelah
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S198

utara kota dan Sungai Jeneberang Salah satu kanal besar yang ada
bermuara pada bagian selatan kota. di kota Makassar adalah kanal daerah
Kedua sungai inilah yang merupakan hertasting. Kanal ini merupakan kanal
pusat aliran air pada kanal-kanal besar saluran Gowa (kabupaten yang berada
yang ada di kota Makassar. di sebelah selatan kota Makassar)
Keadaan kanal-kanal kota dengan panjang sebesar 2,95 km yang
Makassar dari tahun ke tahun tidak lagi dimulai dari jembatan patung massa
mengalirkan air karena terjadinya Kab. Gowa mengalir menuju arah timur
pendangkalan kanal akibat tumpukan yang berujung pada waduk pampang di
sampah, tanah, pasir sampai dengan daerah Toddopuli kota Makassar dan
ditumbuhinya tanaman eceng gondok luas daerah kanal sebesar 157,20 km
yang hampir memenuhi seluruh (BBWS Pompengan-Jeneberang, 2013).
permukaan air kanal. Sampai pada Pada kanal di daerah Hertasning
tahun 2015 dan memasuki awal tahun juga biasanya beberapa masyarakat
2017 pemerintah kota Makassar menangkap ikan disekitarnya dan ada
melakukan pembersihan dan juga yang memancing ikan di sepanjang
pengerukan sampah, tanah dan eceng kanal yang berujung di daerah jembatan
gondok pada kanal sehingga kanal Toddopuli dekat waduk pampang. Dapat
menjadi terlihat bersih. juga terlihat beberapa masyarakat yang
Pemerintah kota Makassar memperoleh ikan dari kanal ini
melalui program MTR atau biasa mendagangkan ikan di pinggiran jalan
disebut Makassarta Tidak Rantasa’, raya. Sehingga lokasi ini sangat
optimis persoalan kanal jorok bisa berpotensi untuk melakukan budidaya
terselesaikan atas partisipasi seluruh ikan dalam keramba bambu yang di
lapisan masyarakat dalam rencana desain sesuai peruntukannya sehingga
jangka panjang kanal diperdalam, tidak mengganggu arus aliran air kanal.
sehingga air laut masuk. Jadi pasang Sejauh ini masyarakat setempat
surut laut itu akan mengikuti. Ini juga biasanya menangkap ikan pada kanal
dapat menjadi tempat transportasi tersebut seperti ikan nila dan ikan sepat
masyarakat menggunakan perahu untuk siam namun sampai saat ini belum
modal transportasi yang akan pernah dilakukan penelitian apakah ikan
mengatasi kemacetan kota, sekaligus yang dikonsumsi masyarakat masih
dapat dijadikan sebagai objek wisata air. dalam tahap toleransi bahan-bahan
Selain program pemerintah dalam kimia berbahaya seperti cemaran logam
pemberdayaan masyarakat untuk berat misalnya merkuri (Hg) dan timbal
memelihara kanal agar tetap terjaga (Pb).
kebersihannya, salah satu alternatif Konsumsi ikan maupun produk
sementara dan jika disetujui oleh olahan ikan yang tercemar logam berat
pemerintah akan menjadi proyek berpotensi menimbulkan berbagai
percontohan jangka panjang pada penyakit baik jangka pendek maupun
seluruh kanal-kanal besar di kota jangka panjang. Kelainan syaraf,
Makassar untuk menerapkan sistem kelumpuhan, dan cacat bawaan pada
keramba pada kanal yang memiliki bayi merupakan contoh penyakit-
potensi perairan yang terbebas dari penyakit yang dapat ditimbulkan akibat
bahan-bahan kimia beracun. kontaminasi logam berat (Dwiyitno Dkk,
2008).
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S199

Dasar inilah yang merupakan Jangka waktu penelitian mulai


permasalahan utama dalam melakukan dari persiapan, pengujian analisis
pembesaran ikan pada kanal. Maka dari kualitas air kanal dan analisis cemaran
itu dengan berbagai pertimbangan logam berat (Hg dan Pb) membutuhkan
dalam mengupayakan pemanfaatan waktu selama 3 bulan terhitung sejak
serta pemeliharaan kanal di kota melakukan observasi dilapangan yaitu
makassar, maka terlebih dahulu akan pada bulan Mei 2017. Pengambilan
dilakukan penelitian mengenai kualitas sampel air dilakukan pada tanggal 16
air kanal serta cemaran logam berat Mei 2017 sedangkan pengambilan
yang terkandung dalam ikan pada kanal sampel ikan dilakukan selama satu
daerah Hertasning kota Makassar. minggu mulai tanggal 29 Mei 2017.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
Jenis Penelitian
adalah air kanal serta ikan nila dan ikan
Jenis penelitian dalam penelitian sepat siam yang berasal dari kanal
ini adalah jenis penelitian kuantitatif daerah hertaning kota Makassar.
dengan menggunakan metode Sampel air diambil langsung dari kanal
penelitian deskriptif. Metode penelitian beserta sampel ikan nila dan ikan sepat
deskriptif dalam penelitian ini digunakan siam yang biasanya dikonsumsi oleh
untuk menggambarkan kondisi kualitas masyarakat yang berada di daerah
air kanal serta cemaran logam berat pinggiran kanal. Data parameter yang
pada ikan yang berasal dari kanal dianalisis diambil melalui pengukuran
daerah hertasning kota Makassar, langsung dan tidak langsung.
berdasarkan observasi ke lapangan dan
Teknik Pengumpulan Data
pemeriksaan laboratorium.
Berikut adalah teknik
Tempat dan Waktu Penelitian
pengambilan data untuk setiap
Analisis kualitas air kanal dan parameter yang diteliti:
cemaran logam berat (Hg & Pb) pada
Analisis Kualitas Air
ikan dari kanal hertasning kota
Makassar dilakukan di Dinas Perikanan 1) Derajat keasamaan (pH) (SNI
dan Kelautan Provinsi daerah tingkat I 6989.57:2008)
Sulawesi Selatan laboratorium 2) Oksigen terlarut atau DO (Disolved
Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Oxygen) (SNI 06-6989.14-2004)
Perikanan (BPPMHP) kota Makassar 3) Kebutuhan oksigen biologis atau
dan Balai Besar Industri Hasil BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Perkebunan (BBIHP). Selanjutnya (SNI 6989.72:2009
analisis kualitas air yang meliputi derajat 4) Kebutuhan oksigen kimiawi atau
keasaman (pH) akan di analisis secara COD (Chemical Oxygen Demand)
langsung. (SNI 6989.2:2009).
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S200

Gambar 1 Peta Lokasi Pengambilan Sampel

Analisis cemaran Logam berat Hg maksimum cemaran logam berat yang


dan Pb terdapat dalam bahan pangan ikan
segar berdasarkan SNI 2729:2013 dan
Logam berat pada air
data hasil analisis kualitas air
1) Logam berat merkuri (Hg) (SNI
dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air
6989.78: 2011).
Berdasarkan Kelas III Peraturan
2) Logam berat timbal (Pb) (SNI
Pemerintah RI No.82 tahun 2001.
6989.8:2009).
Logam berat pada ikan nila dan ikan HASIL DAN PEMBAHASAN
sepat siam
1) Logam berat merkuri (Hg) (SNI 01- Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2354.6:2006). Lokasi penelitian adalah daerah
2) Logam berat plumbun atau timbal sepanjang kanal di daerah Hertasning.
(Pb) (SNI 2354.5:2011). Kanal di daerah Hertasning merupakan
Teknik Analisis Data salah satu kanal di kota Makassar yang
secara resmi oleh pemerintah kota
Analisis yang digunakan adalah Makassar disebut Kanal Saluran Gowa.
analisis deskriptif dengan memaparkan Hertasning merupakan nama jalan
hasil penelitian kualitas air dan cemaran besar yang dilalui tiga kanal besar yang
logam berat pada ikan menggunakan ada di kota Makassar yaitu kanal
program Microsoft excel 2013 dalam saluran perumnas, saluran pampang
penyajian historgram atau diagram dan saluran Gowa.
batang dan hasil analisis residu logam Kanal saluran Gowa memiliki
berat pada air disajikan dalam bentuk panjang kurang lebih sebesar 2,95 km
tabel. Data hasil Analisis residu logam dan luas daerah kanal sebesar 157,20
berat dibandingkan dengan batas
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S201

km (BBWS Pompengan-Jeneberang, Kualitas Air Kanal Daerah Hertasning


2013). Hasil penelusuran dalam Kanal di daerah Hertasning
penelitian, titik hulu kanal ini dimulai dari merupakan kanal yang secara kasat
jembatan patung massa Kab. Gowa mata dapat dilihat keadaan perairannya
mengalir menuju arah utara yang cukup baik. Air kanal ini memiliki warna
berujung pada waduk pampang di kehijauan berbeda dengan beberapa
daerah Toddopuli kota Makassar. kanal di pusat perkotaan yang warna air
Menurut kutipan data dari laporan kanalnya dapat dikatakan mendekati
pendahuluan Satker BBWS warna hitam. Kanal ini memiliki arus
Pompengan-Jeneberang (2017) aliran air yang baik, tidak dipenuhi oleh
menerangkan titik awal saluran berada tumpukan sampah maupun tanaman liar
di koordinat 5011’41.43”S dan seperti eceng gondok serta tidak
119027’41.03”E yang secara memiliki bau yang tidak sedap seperti
administrasi terletak di Kec. Somba Opu bau anyir. Sehingga kanal ini menjadi
Kab. Gowa sedangkan titik hilir kanal ini tempat bersantai oleh beberapa
berada di koordinat 5010’7.30”S dan kalangan masyarakat untuk memancing
119027’58.19”E dan secara administrasi ikan.
berada di wilayah Kec. Manggala Kota Hasil penelitian parameter kimia
Makassar. air kanal telah dilakukan dan diuraikan
Dilihat dari pinggiran kanal secara sistematis dalam penelitian ini.
beberapa masyarakat menangkap ikan Hasil penelitian ini akan dibandingkan
dengan cara memancing ikan di dengan status mutu air berdasarkan
sepanjang kanal yang biasanya banyak klasifikasi mutu air kelas III menurut PP
terlihat di bagian hilir kanal daerah RI No. 82 Tahun 2001 yaitu air yang
Hertasning yang berujung di daerah peruntukannya dapat digunakan untuk
jembatan Toddopuli dekat waduk pembudidayaan ikan air tawar,
pampang. Dari hasil observasi di peternakan, air untuk mengairi
lapangan ternyata ada juga beberapa pertanaman, dan atau peruntukan lain
masyarakat yang menangkap ikan yang mempersyaratkan air yang sama
dengan menggunakan jaring yang di dengan kegunaan tersebut (lampiran 9).
hampar luas pada kanal sehingga Hal ini dilakukan sebagai bahan
dengan cara ini diperoleh ikan dengan perbandingan dan bahan keamanan
jumlah yang lebih besar. pengendalian pencemaran air bagi
Hasil wawancara berdasarkan beberapa masyarakat yang
pemantauan, masyarakat telah memanfaatkan sumber perairan ini.
membagi bagian-bagian kanal untuk Berikut adalah hasil penelitian kualitas
tempat penangkapan ikan. Jadi air dengan parameter kimia air meliputi
masyarakat itu sendiri telah memiliki pH, DO, BOD, dan COD.
wilayah penangkapan sendiri dan tidak
boleh menangkap pada bagian lokasi a. Derajat Keasaman atau pH
yang lainnya karena masing-masing Hasil pengukuran pH air kanal
daerah penangkapan memiliki batasan menunjukan nilai rata-rata pH yaitu
atau garis batas wilayah penangkapan. pada titik hulu sebesar 8,7 dan pada titik
hilir dengan nilai rata-rata pH yang
sedikit lebih kecil yaitu 8,65. Selisih nilai
pH sebesar 0,05 dapat diindikasikan
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S202

bahwa nilai pH pada air kanal hampir tingginya kandungan mineral dalam
sama pada kedua titik hulu dan titik hilir. perairan.
Data perolehan nilai pH air kanal di
daerah Hertasning dapat dilihat pada b. Dissolved Oxygen (DO)
gambar histogram 2. Dissolved Oxygen (DO) atau
oksigen terlarut adalah gambaran dari
volume oksigen terlarut yang ada di
dalam suatu perairan. Dikutip dari SNI
(06-6989.14-2004) menerangkan bahwa
DO adalah jumlah miligram oksigen
yang terlarut dalam air atau air limbah
yang dinyatakan dengan mgO2/L.
Berikut data perolehan nilai DO air kanal
di daerah Hertasning dapat dilihat pada
gambar histogram 3.
Gambar 2
Histogram nilai rata-rata pH air kanal
daerah Hertasning pada dua titik
pengambilan sampel
Nilai rata-rata pH bagian hilir
kanal sebesar 8,65 merupakan nilai pH
yang cukup baik bagi kehidupan biota
perairan serta didukung dengan volume
air yang besar pada bagian hilir
disebabkan karena adanya pertemuan Gambar 3
antara kedua titik hilir kanal saluran Histogram nilai rata-rata konsentrasi DO
Perumnas dan kanal saluran Gowa air kanal daerah Hertasning pada dua
serta bersebelahan dengan waduk titik pengambilan sampel
pampang di daerah Toddopuli kota Hasil penelitian pengukuran DO
Makassar walaupun dibatasi dengan pada kanal Hertasning dalam keadaan
pembatas antara kanal dengan waduk. cukup baik dengan nilai DO diatas 3
Daerah hilir kanal ini yang banyak mg/L yang merupakan standar minimum
dijadikan tempat masyarakat dalam konsentrasi DO berdasarkan PP RI No.
melakukan penangkapan ikan. 82 tahun 2001 (lampiran 9). Nilai DO air
Kondisi nilai pH air kanal ini yang kanal masing-masing pada daerah hulu
berada dikisaran pH antara 8-9 dengan nilai DO mencapai 6,2092 mg/L
merupakan nilai pH yang cukup baik. dan daerah hilir meningkat menjadi
Menurut Syamsuddin (2014) bahwa pH 6,3166 mg/L.
optimal bagi biota budidaya adalah 6,5- Suatu perairan dapat dikatakan
9. Menurut pendapat Nurdin (2009) baik jika tingkat pencemaran yang
pada umumnya nilai pH di perairan rendah dengan kadar oksigen
rendah bersamaan dengan rendahnya terlarutnya (DO) lebih besar dari 5 mg/L
kandungan mineral yang ada atau (Salmin, 2005 dalam Mahyudin Dkk,
sebaliknya. Berarti pada pH yang 2015). Menurut Effendi (2003) kadar
meningkat akan bersamaan dengan oksigen terlarut dalam perairan alami
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S203

biasanya kurang dari 10 mg/L. Jika


dibandingkan dengan hasil pengukuran
nilai oksigen terlarut pada kanal di
daerah Hertasning yang memiliki nilai
DO 6 – 6,5 masih tergolong perairan
yang baik dan rendah tingkat
pencemarannya.
Air kanal di Daerah Hertasning
memiliki kadar oksigen terlarut yang
cukup tinggi dari batas minimum kriteria
Gambar 4
mutu air kelas III hal ini dapat
Histogram nilai rata-rata konsentrasi
disebabkan karena kanal ini memiliki
BOD air kanal daerah Hertasning pada
arus aliran air yang cukup baik jika
dua titik pengambilan sampel
dilihat secara kasat mata. Tingginya
nilai kandungan oksigen terlarut di kanal Tingginya kadar BOD pada titik
ini sama halnya dengan penelitian Al hulu kanal disebabkan karena
Husainy Dkk (2014) yang menunjukan banyaknya bahan buang anorganik
tingginya nilai oksigen terlarut pada yang mengalir ke daerah kanal, hal ini
penelitiannya disebabkan tingginya terjadi karena pemukiman padat
gerakan air/arus. Selain itu banyaknya memang ada pada daerah hulu kanal.
tumbuhan liar di daerah kanal Sedangkan menurunnya nilai BOD pada
menjadikan kanal kaya akan kandungan hilir kanal karena pada daerah ini
oksigen terlarut hal ini sesuai dengan mengalami peningkatan jumlah volume
penyataan Effendi (2003) bahwa air yang cukup besar jika di bandingkan
sumber utama oksigen di perairan pada tiitk hulu. Dengan bertambahnya
karena aktivitas fotosintesis oleh volume air dengan arus aliran yang
tumbuhan air. tetap ada dapat menyeimbangkan nilai
kadar oksigen terlarut dalam perairan
c. Biological Oxygen Demand (BOD) sehingga kondisi oksigen terlarut dalam
Nilai BOD menyatakan jumlah kanal tetap stabil dapat dilihat pada
oksigen sekaligus sebagai gambaran gambar 3 yang kisaran oksigen
jumlah bahan organic mudahurai terlarutnya di atas standar minimum
(biodegradable organics) yang ada di yang di tetapkan.
perairan (Hariyadi, 2004). Parameter ini Besarnya konsentrasi BOD
merupakan parameter kunci dalam mengindikasikan bahwa peraian
pemantauan kualitas air dan tersebut telah tercemar (Mahyudin Dkk,
pencemaran perairan khususnya bahan 2015). Seperti pada titik hulu kanal
organic mudahurai. Berikut data dengan nilai BOD sebesar 18,9263
perolehan nilai BOD air kanal di daerah mg/L dikategorikan sebagai perairan
Hertasning dapat dilihat pada gambar yang sudah tercemar. Menurut
histogram 4. Syamsuddin (2014) klasifikasi tingkat
pencemaran berdasarkan nilai BOD,
nilai BOD pada titik hilir kanal yaitu
11,1050 mg/L masih tergolong tercemar
sedang. Tetapi jika di bandingkan
dengan standar mutu kualitas air kelas
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S204

III (PP RI No. 82 Tahun 2001) kurang banyaknya bahan buangan organik
baik untuk peruntukannya. yang mengalir ke daerah kanal, hal ini
terjadi karena pemukiman padat
d. Chemical Oxygen Demand (COD) memang ada pada daerah hulu kanal
Chemical Oxygen Demand dan hotel-hotel besar yang ada
disingkat COD atau kebutuhan oksigen disekitannya yang diperkirakan
kimiawi adalah gambaran jumlah pembuangan akhir dari limbah mengalir
oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ke daerah kanal. Sedangkan
mikroorganisme dalam air untuk menurunnya konsentrasi nilai COD
mengurai atau mengoksidasi bahan pada hilir kanal yaitu 19,5002 mg/L
organik yang sulit terurai maupun (gambar 4.5) karena pada daerah ini
mudahurai dalam perairan dinyatakan mengalami peningkatan jumlah volume
dengan MgO2/L. air yang cukup besar sehingga kadar
COD tetap stabil didukung dengan
semakin kecilnya pemukiman penduduk
yang ada disekitaran kanal. Nilai COD
pada perairan yang tidak tercemar
biasanya kurang dari 20 mg/L
(UNESCO/WHO/UNEP, 1992 dalam
Mahyudin Dkk, 2015).
e. Cemaran Logam Berat
Semua logam berat dapat
menjadi bahan racun yang meracuni
Gambar 5
tubuh makhluk hidup. Ada beberapa
Histogram nilai rata-rata konsentrasi
jenis logam berat seperti air raksa (Hg)
COD air kanal daerah Hertasning pada atau yang biasanya disebut merkuri
dua titik pengambilan sampel serta timah hitam (Pb) atau disebut
Keadaan kanal di titik hulu timbal (Pb). Kedua logam ini yang
dengan nilai COD sebesar 64,5941 biasanya banyak ditemukan di badan
mg/L telah melebihi ambang batas perairan seperti kanal. Bahaya akan
kriteria mutu air kelas III (PP R No. 82 sifat toksik dari logam berat ini sangat di
Tahun 2001) sebesar 50 mg/L sehingga khawatirkan ada atau mencemari kanal
air kanal pada titik hulu kurang baik yang ada di kota Makassar seperti kanal
dimanfaatkan sebagai sarana di daerah Hertasning karena pada kanal
pembudidayaan ikan air tawar dan ini masyarakat sering menangkap dan
peruntukan lainnya. Sebaliknya nilai mengonsumsi ikan yang berasal dari
COD pada titik hilir kanal sebesar kanal tersebut.
19,5002 mg/L sangat jauh dibawah Sejauh ini dari hasil survei di
ambang batas maksimum kriteria mutu lapangan belum ditemukan adanya
air kelas III (PP RI No. 82 Tahun 2001) masyarakat yang keracunan akibat dari
yaitu 50 mg/L sehingga air kanal di titik mengonsumsi ikan yang berasal dari
hilir sangat baik dimanfaatkan sebagai kanal. Tetapi tetap saja demi keamanan
sarana pembudidayaan ikan air tawar jangka panjang untuk pemanfaatan air
dan peruntukan lainnya. kanal dibutuhkan data tentang
Tingginya kadar COD pada titik gambaran konsentrasi cemaran logam
hulu kanal disebabkan karena berat terhadap ikan maupun air kanal.
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S205

f. Logam Berat Pada Air (Limited Of Detection) dari alat AAS


yang digunakan dalam pengujian
Pada umumnya logam berat yang
sampel air. Sehingga kadar merkuri dan
terdapat dalam perairan berbentuk ion
timbal (Pb) yang terkandung dalam air
(Palar, 2012). Secara alamiah logam
kanal di daerah Hertasning sangat jauh
berat yang terkandung dalam perairan
di bawah batas deteksi dari alat
bisa berupa pengikisan dari batu
pembacaan logam berat yaitu
mineral yang banyak disekitar perairan,
Spektrofotometer Serapan Atom.
selain itu adanya partikel-partikel logam
Rendahnya kadar Hg pada air
yang terdapat di udara yang terbawa
kanal ini diperkirakan karena terjadi
saat hujan juga dapat menjadi sumber
pengendapan pada sedimen serta
logam di badan perairan, serta dari
terjadinya perubahan bentuk logam
aktivitas manusia itu sendiri seperti
melalui aktivitas metabolisme pada
aktivitas industri maupun buangan
organisme hidup sehingga bisa jadi
rumah tangga. Jadi adanya cemaran
logam merkuri (Hg) masuk kedalam
logam berat yang terdapat pada kanal
tubuh biota perairan. Hal ini dibuktikan
diperkirakan dapat berasal dari buangan
dengan meningkatnya kadar merkuri
rumah tangga maupun air yang terbawa
(Hg) yang terdapat dalam jenis ikan nila
oleh hujan.
dan ikan sepat siam dengan jumlah
Berikut ini adalah hasil dari
kadar merkuri (Hg) yang cukup tinggi
analisis kandungan logam berat merkuri
pada ikan sepat siam sebesar 0,0816
(Hg) dan logam berat timbal (Pb) yang
mg/kg sedangkan dalam perairan hanya
dilakukan pada dua titik pengambilan
dibawah 0,0003 mg/L. Logam berat
sampel air pada badan kanal daerah
mempunyai sifat yang mudah mengikat
Hertasning kota Makassar yang
bahan organik dan mengendap didasar
disajikan dalam tabel 4.1 sebagai
perairan dan bersatu dengan sedimen
berikut :
(Rolinsa, 2014).
Rendahnya kadar Pb pada air
kanal sama yang terjadi pada kasus
logam Hg yaitu logam berat diperkirakan
masuk kedalam tubuh biota perairan
akibat aktivitas bakteri atau terjadi
pengendapan dalam sedimen. Selain itu
kanal daerah Hertasning memiliki nilai
pH air yang cenderung lebih normal
yaitu pada kisaran 8,5-8,7 (gambar 2)
sehingga memungkinkan kelarutan dari
Hasil penelitian menunjukan senyawa-senyawa logam cenderung
kadar merkuri (Hg) pada kedua titik lebih stabil. Hal ini sesuai dengan
pengambilan sampel adalah sama yaitu pendapat Palar (2012) bahwa badan
masing-masing dengan nilai dibawah perairan yang mempunyai pH
dari 0,0003 mg/L. Begitu juga dengan mendekati normal atau pada kisaran 7-
kadar timbal (Pb) pada kedua titik 8, kelarutan dari senyawa-senyawa
pengambilan sampel air menunjukan logam cenderung untuk stabil.
nilai Pb di bawah 0,002 mg/L. Masing-
masing nilai tersebut adalah nilai LOD
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S206

g. Logam Berat Pada Ikan ikan nila lebih rendah yaitu sebesar
0,0545 mg/kg (gambar 4.6). Kadar
Berdasarkan hasil observasi di
merkuri (Hg) yang terdapat dalam ikan
lapangan, sejauh ini belum terdapat
lebih tinggi jika dibandingkan dengan
adanya keracunan yang disebabkan
kadar merkuri (Hg) pada air kanal yaitu
langsung dari logam berat yang terdapat
kurang dari 0,0003 mg/L. Hal ini terjadi
dalam ikan yang berasal dari kanal di
akibat dari sifat logam yang apabila
daerah Hertasning. Hal ini diperkirakan
masuk kedalam tubuh biota akan
karena keracunan akan logam berat
membentuk senyawa-senyawa
dengan konsentrasi yang lebih kecil
kompleks dengan zat-zat organik yang
pada tubuh akan terjadi dalam jangka
terdapat dalam sel-sel tubuh biota
waktu yang lama sebaliknya jika
akuatik.
keracunan akibat kadar logam berat
Menurut Palar (2012) bahwa
yang tinggi maka akan langsung
industri pertanian mungkin merupakan
berdampak pada penderita yang
bidang industri yang sangat banyak
keracunan logam berat.
menggunakan senyawa merkuri (Hg)
1.) Logam Merkuri (Hg) dalam bentuk senyawa organo merkuri
Sama halnya dengan kanal atau (Hg) yang berfungsi untuk menghalangi
saluran pembuangan di daerah pertumbuhan jamur pada bibit. Hasil
Hertasning menjadi lokasi penelitian pengamatan dilapangan, memang
cemaran logam berat karena banyaknya terdapat lahan pertanian yang letaknya
masyarakat yang menangkap ikan tepat berada di pinggiran kanal tempat
disekitaran kanal tersebut sehingga lokasi pengambilan sampel selain itu
dikhawatirkan terdapat cemaran logam adanya lahan-lahan pertanian yang
berat merkuri (Hg) dalam ikan. Hasil berada cukup jauh dari kanal airnya
penelitian konsentrasi logam merkuri dapat mengalir ke saluran kanal.
(Hg) disajikan dalam bentuk histogram Salah satu penyebab adanya
atau diagram batang pada gambar 4.6. cemaran logam berat merkuri (Hg) pada
kanal selain dari aktivitas pertanian juga
diperkirakan dapat berasal dari
kegiatan-kegiatan lain yang
menggunakan bahan merkuri (Hg)
seperti hasil pembuangan laboratorium
kimia yang berasal dari sekolah
perguruan tinggi keperawatan yang
tepat berada di pinggiran kanal. Dikutip
dari pernyataan Palar (2012) bahwa air
buangan dari suatu laboratorium
Gambar 6 disinyalir ternyata juga mengandung
Histogram nilai konsentrasi logam merkuri karena terdapat senyawa
merkuri (Hg) pada dua jenis ikanyang merkuri dalam reagen yang banyak
berasal dari kanal daerah Hertasni ng. dipakai di laboratorium-laboratorium,
Hasil penelitian menunjukan selain itu industri pulp dan kertas
kadar merkuri (Hg) pada jenis ikan banyak digunakan senyawa fenil
sepat siam lebih tinggi yaitu sebesar merkuri asetat (FMA) untuk mencegah
0,0816 mg/kg sedangkan pada jenis
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S207

pengapuran dan pertumbuhan jamur mg/L. Namun demikian kandungan


selama proses pengeringan. timbal (Pb) yang terdapat pada kedua
Akan tetapi kandungan merkuri jenis ikan masih berada di bawah
(Hg) yang terdapat pada kedua jenis ambang batas maksimum logam berat
ikan masih jauh dibawah ambang batas yang terdapat dalam ikan segar
maksimum logam berat yang terdapat berdasarkan SNI 2729:2013 dengan
dalam ikan segar berdasarkan SNI ambang batas maksimum yang
2729:2013 dengan ambang batas dibolehkan untuk logam Pb sebesar 0,3
maksimum logam Hg yang dibolehkan mg/kg.
sebesar 0,5 mg/kg. Adanya cemaran logam berat
timbal (Pb) yang terdapat di kanal
2.) Logam Timbal (Pb)
daerah Hertasning kemungkinan besar
Adapun penelitian terhadap berasal dari udara akibat buangan gas
cemaran logam berat timbal (Pb) yang kendaraan bermotor dengan jumlah
terdapat pada jenis-jenis ikan yang yang besar (karena berada di dalam
berasal dari kanal di daerah Hertasning perkotaan) dengan membentuk
telah dilakukan. Jadi hasil penelitian pengkristalan dengan bantuan air hujan
disajikan dengan histogram atau dan di bawah keperairan seperti kanal
diagram batang yang telah diolah. sehingga air kanal terkontaminasi logam
Berikut adalah hasil penelitian cemaran berat timbal (Pb). Menurut Palar (2012)
logam berat Pb dalam dua jenis ikan bahwa Pb yang ada dalam udara
yang didapatkan langsung dari kanal terutama sekali bersumber dari buangan
dapat dilihat pada gambar 7. (asap) kendaraan bermotor yang
sebagian membentuk partikulat-
partikulat di udara bebas dan sebagian
menempel dan diserap oleh daun
tumbuh-tumbuhan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
kualitas air kanal serta cemaran logam
berat Hg dan Pb baik pada air dan ikan
yang berasal dari kanal daerah
Gambar 4.7 Hertasning kota Makassar, maka
Histogram nilai konsentrasi logam diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
timbale (Pb) pada dua jenis ikan yang 1. Kualitas air kanal daerah Hertasning
berasal dari kanal daerah Hertasnin dalam kondisi yang baik jika dilihat
Hasil penelitian menunjukan kadar dari parameter pH, DO dan COD
timbal (Pb) pada jenis ikan nila lebih karena masih berada dikisaran baku
tinggi yaitu sebesar 0,0195 mg/kg mutu air yang ditetapkan. Akan tetapi
sedangkan pada jenis ikan sepat siam pada parameter BOD telah melewati
lebih rendah yaitu sebesar 0,0156 batas maksimum menurut PP RI No.
mg/kg. Kadar timbal (Pb) yang terdapat 82 tahun 2001 kelas III. Namun jika
dalam ikan masih lebih tinggi jika melihat kondisi BOD air kanal yang
dibandingkan dengan kadar timbal (Pb) tinggi tidak menurunkan nilai
pada air kanal yaitu kurang dari 0,002 kandungan oksigen terlarut (DO)
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S208

sehingga air kanal di daerah 2729:2013 untuk ikan segar.


Hertasning masih tergolong baik Namun demikian walaupun
walaupun kadar BOD-nya tinggi. Jadi masih berada di bawah ambang
untuk rencana jangka panjang, kanal batas tetapi tetap harus
daerah Hertasning layak dijadikan diwaspadai.
sebagai tempat budidaya ikan jika
SARAN
mendapat izin dari pemerintah kota
Makassar jika dilihat dari parameter 1. Pemerintah dan masyarakat perlu
pH, DO dan COD. menyadari betapa pentingnya
2. Pada air kanal dan ikan yang berasal pemeliharaan kanal di kota
dari kanal Hertasning telah Makassar. Sehingga pemantauan
mengandung cemaran logam berat pencemaran logam berat perlu
Hg dan Pb. menjadi perhatian khusus bagi
a. Hasil penelitian menunjukan pemerintah kota Makassar
pada air kanal daerah sehingga masyarakat yang
Hertasning telah mengandung memperoleh ikan dapat berhati-hati
cemaran logam berat Hg dan akan bahaya jika kelebihan kadar
Pb tetapi nilai kandungan logam logam berat yang masuh kedalam
berat pada air kanal sangat jauh tubuh.
di bawah ambang batas yang 2. Pemeliharaan kanal haruslah tetap
ditetapkan menurut PP RI No. terjaga dari bahan buangan
82 Tahun 2001 yaitu untuk masyarakat seperti sampah
konsentrasi Hg maksimum sehingga disarankan kepada
0,002 mg/L sedangkan pada air masyarakat untuk tetap
kanal di titik hulu dan hilir memelihara kanal agar kanal dapat
diperoleh kandungan Hg yaitu ˂ dimanfaatkan sebagai tempat
0,0003 mg/L. Untuk konsentrasi budidaya ikan dalam rencana
Pb maksimum yang ditetapkan jangka panjang.
0,03 mg/L sedangkan pada air 3. Perlu dilakukan penelitian dengan
kanal di titik hulu dan hilir mempertimbangkan rentang waktu
diperoleh kandungan Pb yaitu ˂ pengambilan sampel ikan secara
0,002. Sehingga air kanal masih berkala yang dapat mewakili
sesuai untuk peruntukan yang musim sehingga data yang
mengisyaratkan air dalam diperoleh lebih akurat dan
hubungannya dengan aktivitas memberikan pengetahuan kepada
perikanan. masyarakat di masa mendatang.
b. Hasil penelitian menunjukan
pada kedua jenis ikan nila dan DAFTAR PUSTAKA
ikan sepat siam yang berasal Al Husainy, Irfan., Darma Bakti., dan
dari kanal daerah Hertasning Rusdi Leidonald. 2014 Analisis
telah mengandung cemaran Kandungan Logam Berat Timbal
logam berat Hg dan Pb. Tetapi (Pb) di Air dan Sedimen Pada
kandungan logam berat pada Aliran Sungai Percut Provinsi
kedua jenis ikan masih jauh di Sumatera Utara. Jurnal
bawah ambang batas yang Aquacoastmarine vol 5, No. 4.
ditetapkan berdasarkan SNI Program Studi Manajemen
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S209

Sumberdaya Perairan, Fakultas Nurdin, H.P. 2009. Kajian Akumulasi


Pertanian, Universitas Sumatera Logam Berat timbal (Pb) dan
Utara. Online. Kadmium (Cd) Pada Spongelaut
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ Xestospongia Testudiaria
aquacoastmarine Sebagai Bioakumulator di
/article/view/8901 (diakses 31 Perairan Pulau Kayangan dan
Maret 2017) Pulau Samalona. Skripsi Tidak
Diterbitkan. Makassar: Program
Balai Besar Wilayah Sungai
Studi Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu
Pompengan Jeneberang. 2013.
Kelautan dan Perikanan
Kegiatan OP SDA Tahunan.
Universitas Hasanuddin.
Makassar : Pengelolaan Sumber
Daya Air Sulawesi Selatan Palar, Heryando. 2012. Pencemaran
dan Toksikologi Logam Berat.
Dwiyitno, Nugroho Aji, & Ninoek Indriati.
2008. Residu Logam Berat pada Jakarta: Rineka Cipta
Ikan dan Kualitas Lingkungan Peraturan Pemerintah Republik
Perairan Muara Sungai Barito Indonesia No. 82 Tahun 2001.
Kalimantan Selatan. Jurnal Tentang pengelolaan kualitas air
Pascapanen dan Bioteknologi dan pengendalian pencemaran
Kelautan dan Perikanan Vol. 3 air. Lampiran 2.
No. 2. on line, PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II
(https://www.researchgate.net, Satker BBWS Pompengan
diakses 12 Agustus 2016). Jeneberang. 2017. Studi
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Pengelolaan OP Kanal dan
bagi Pengelolaan Sumber Daya Saluran (Saluran Perumns,
dan Lingkungan Perairan. Saluran Gowa, Saluran
Penerbit Kasinus : Yogyakarta Pampang, Kanal Jongaya, Kanal
Sinrijala, Kanal Panampu).
Hariyadi, Sigid. 2004. BOD dan COD
Laporan Pendahuluan. PT.
sebagai Paramter Pencemaran
Satyakarsa Mudatama. Makassar
Air dan Baku Mutu Air Limbah.
: Balai Besar Wilayah Sungai
Makalah Individu. Pengantar
Pompengan Jeneberang.
Falsafah Sains. Sekolah
Pascasarjana/S3 : Institut Rolinsa R Dai. 2014. Uji Kadar Merkuri
Pertanian Bogor. Online. Pada Beberapa Jenis Ikan
http://www.rudyct.com/PPS702- Diperairan Laut Sulawesi.Tesis.
ipb/09145/sigid_hariyadi.pdf(diak Gorontalo: Program Studi
ses 31 Maret 2017) Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kesehatan
Mahyudin, Soemarno, & Tri Budi
Lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu
Prayogo. 2015. Analisis Kualitas
Kesehatan Dan Keolagragaan
Air dan Strategi Pengendalian
Universitas Negeri Gorontalo.
Pencemaran Air Sungai Metro di
Online.
Kota Kepanjen Kabupaten
http://eprints.ung.ac.id/4040
Malang. J-PAL, Vol. 6, No. 2. On
(diakses 31 Maret 2017)
line, (diakses 22 Maret 2017)
Manna Wanna, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) : S197-S210 S210

SNI 6989.72:2009. Air dan Air Limbah : Syamsuddin, Rajuddin. 2014.


Cara Uji Kebutuhan Oksigen Pengelolaan Kualitas Air: Teori
Biokimia (Biochemical Oxygen dan Aplikasi di Sektor Pertanian.
Demand/BOD). Badan Makassar: Pjar Press.
Standarisasi Nasional.
SNI 6989.2:2009. Air dan Air Limbah :
Cara Uji Kebutuhan Oksigen
Kimiawi (Chemical Oxygen
Demand/COD) dengan Refluks
Tertutup secara Spektrofotometri.
Badan Standarisasi Nasional.
SNI 06-6989.14-2004. Air dan Air
Limbah : Cara Uji Kebutuhan
Oksigen Terlarut Secara
Yodometri (Modifikasi Azida).
Badan Standarisasi Nasional.
SNI 6989.78: 2011. Air dan Air Limbah :
Cara Uji Raksa (Hg) Secara
Spektrofotometri Serapan Atom
(SSA) – Uap Dingin atau Mercury
Analyzer. Badan Standarisasi
Nasional.
SNI 6989.8: 2009. Air dan Air Limbah :
Cara Uji timbal (Pb) Secara
Spektrofotometri Serapan Atom
(SSA) – nyala. Badan
Standarisasi Nasional.
SNI 01-2354.6-2006. Penentuan Kadar
Logam Berat Merkuri (Hg) Pada
Produk Perikanan. Badan
Standarisasi Nasional.
SNI 2354.5-2011. Penentuan Kadar
Logam Berat Timbal (Pb) dan
Kadmium (Cd) Pada Produk
Perikanan. Badan Standarisasi
Nasional.
SNI 2729:2013. Ikan Segar. Badan
Standarisasi Nasional.
SNI 6989.57:2008. Air dan Air Limbah :
Metoda Pengambilan Contoh Air
Permukaan. Badan Standarisasi
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai