BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Rasa cinta para ibu rumah tangga terhadap keluarga tentunya akan memberikan
apapun yang terbaik kepada keluarganya. Ditengah kesibukan sehari-hari dalam beraktivitas
tentunya seorang ibu akan memprioritaskan urusan rumah tangganya pada urutan pertama,
seperti halnya memasak. Seorang ibu rumah tangga yang juga memiliki banyak aktivitas
diluar rumah tentunya hanya sedikit waktu luang yang tersedia dalam menyelesaikan tugas-
tugas rumah tangga, termasuk pekerjaan yang berhubungan dengan dapur. Namun hal
tersebut tentunya tidak boleh terabaikan dikarenakan telah menjadi tugas pokok seorang ibu
tersebut mampu teratasi dengan adanya sebuah peralatan memasak yaitu Panci Presto
(Pressure Cooker). Kehadiran panci presto ini tentunya sangat membantu para ibu rumah
tangga menghemat waktu dalam memasak tentunya dengan hasil masakan yang lebih
nikmat, seperti memasak bahan makanan laut. Ikan Bandeng merupakan salah satu jenis
ikan yang nikmat dan gurih, namun saat memakannya harus sangat hati-hati sebab Bandeng
tersebut termasuk jenis ikan bertulang rawan, Didalam daging seekor Bandeng terdapat
banyak sekali tulang kecing-kecil yang tentunya akan berbahaya bagi keluarga terutama
anak-anak. Dengan ditemukannya teknologi panci presto ini akan sangat membantu para ibu
rumah tangga dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sang ibu cukup memasak Bandeng
menjadi lebih cepat matang. Presto juga digunakan utuk membuat daging dan tulang yang
kecil menjadi empuk dan dapat dikonsumsi, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Cahyo
tinggi sehingga tulang-tulang kecil seperti pada Bandeng dapat menjadi lunak dan bisa
dikonsumsi”. Selain itu Panci presto juga menggunakan tutup yang rapat sehingga uap air
Panci Presto dapat juga digunakan sebagai alat untuk merebus maupun mengukus
dengan cepat. Ketika merebus atau mengukus, maka temperatur maksimal rebusan atau
kukusan tidak akan lebih dari 1000C (pada tekanan atmosfer) selama masih terdapat air.
Untuk menaikkan temperatur rebusan ini, kita perlu menaikkan tekanan air dalam panci,
sehingga temperatur rebusan juga akan naik. Karena bentuk panci yang tertutup, maka
tekanan air dalam panci akan naik dan temperatur nya juga naik, sehingga bahan makanan
yang kita letakkan dalam panci presto akan lebih cepat empuk dan tulang-tulangnya menjadi
lebih lunak.
Berdasarkan latar belakang yang telah teruraikan diatas penulis tertarik untuk
membahas lebih lanjut bagaimana sebenarnya prinsip kerja panci presto ini serta bagaimana
penerapan prinsip fisika pada peralatan memasak ini. Oleh karena itu penulis bermaksud
untuk menuliskannya dalam sebuah makalah yang berjudul “PRINSIP KERJA PRESWERE
COOKER (PRESTO)”.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah Bagaimana Prinsip
Kerja Presto.
3
1.3.Batasan Masalah
Dalam pembahasan prinsip kerja Presto tentunya akan muncul beragam hal yang
perlu dibahas, untuk itu diperlukannya pembatasan masalah. Masalah yang dibahas pada
makalah ini seputar penerapan konsep fisika pada prinsip kerja Presto.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah ingin mengetahui bagaimana prinsip
kerja Presto.
1.5.Manfaat
BAB II
LANDASAN TEORI
Suhu atau temperatur merupakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu zat.
Suhu dapat dinyatakan dalam satuan derajat Celcius (0C) ataupun dalam satuan yang lain
seperti Kelvin (K), derajat Fahrenheit (0F), derajat Reamur (0R) maupun derajat Renkine
(0Rn). Dalam pengertian yang lebih spesifik temperatur merupakan ukuran energi kinetik
molekul internal rata-rata suatu benda. Menurut Yayan (1998), mengatakan “Temperatur
adalah kondisi penting dari suatu substrat/zat”. Partikel dari suatu subsrat diasumsikan
selalu bergerak. Pergerakan partikel inilah yang dirasakan sebagai panas. Sedangkan
suatu benda padat, cair, dan gas dengan menggunakan metode perubahan salah satu properti
Prinsip pengukurannya adalah apabila suatu alat ukur ditempelkan pada benda yang
diukur temperaturnya, maka akan terjadi perpindahan panas ke alat ukur sampai menjadi
keadaan seimbang. Dengan demikian temperatur yang terdapat pada alat ukur adalah sama
Dalam sistem satuan SI satuan temperatur adalah Kelvin (K) tanpa derajat. Skala
dari ukuran temperatur dalam derajat Celcius adalah sama dengan ukuran skala kelvin,
tetapi titik 00 C sama dengan 273,15 K. titik nol derajat Celcius merupakan titik es mencair
pada keadaan Atmosfir sedangkan titik nol K adalah kondisi nol mutlak dimana semua
Panas atau Kalor didiefinisikan sebagai benuk energi yang dapat berpindah antara
dua sistem (atau dari sistem ke lingkungan) dengan sifat perbedaan temperatur (suhu).
Menurut Saifuddin (2000:24), “Panas adalah sebuah energi dalam keadaan transisi, dia
dapat dikenali apabila melewati batas sistem sehingga dalam thermodinamika panas (heat)
2.3 Tekanan
didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair dan gas) pada satu satuan unit luas area.
Satuan tekanan adalah Pa (Pascal) yang didefinisikan sebagai 1 Pa= 1 N/m3 . Satuan
tekanan yang cukup dikenal adalah bar (barometric), atau atm (standart Atmosphere),
sebagai berikut:
Definisi gas yaitu suatu keadaaan zat dalam hal ini molekul-molekulnya dapat
bergerak sangat bebas, dan dapat mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Kondisi gas
ditentukan oleh tiga faktor yaitu : tekanan, suhu dan volume. Gas ideal adalah keadaan gas
yang dianggap sempurna, memiliki sifat tertentu sehingga dapat diterapkan pada teori
kinetik gas. Anggapan gas ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut:
gerak Newton.
d. Volume molekuladalah pecahan kecil yang dapat diabaikan dari volume yang
e. Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekul tersebut kecuali
selama tumbukan.
f. Tumbukannya eleastik (sempurna) dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Tekanan gas dapat diatur dengan mengatur suhu dan volumenya. Dari penjelasan ini
dapat diketahui bahwa gas memiliki besaran-besaran diantaranya adalah tekanan (P),
volume (V) dan suhu (T). Hubungan ketiga besaran ini dapat dinyatakan dengan hukum
Boyle-Gay Lussac berikut ini. Presto merupakan contoh alat yang digunakan
Apabila volume gas yang berada didalam bejana tertutup dipertahankan konstant,
maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Pernyataan ini dapat ditulis secara
matematis
𝑃
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡
𝑇
Hubungan antara tekanan P, volume V dan suhu mutlak T dari suatu gas dapat
ditulis,
𝑃1 𝑉1 𝑃2 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2
Atau
𝑃1 𝑉1
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇1
7
Dimana C merupakan konstanta kesebandingan yang sesuai dengan suatu gas tertentu.
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada volume
𝑃1 𝑃2
=
𝑇1 𝑇2
Persamaan in selanjutnya disebut Hukum Gay Lussac. Apabila persamaan ini dilukiskan
kedalam bentuk grafik, maka hasilnya adalah seperti gambar 2.2 berikut (kurva Isokhorik).
P
V1
V2
V3
T
Gambar 2.2. Grafik Hubungan tekanan dan suhu gas pada volume konstan
Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan di
atas permukaan zat cair. Titik Didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara, artinya
makin besar tekanan udara makin besar pula titik didih zat cair tersebut. Pada tekanan dan
temperatur udara standar (76 cmHg, 25ºC) titik didih air sebesar 100ºC. Hubungan tekanan
dan temperatur terhadap tingkat wujud suatu zat dapat ditentukan dari diagram P-T berikut.
8
Dari diagram P-T tersebut menunjukkan bahwa hubungan tekanan (P) dengan suhu
(T) pada volume tetap mengikuti persamaan garis lurus (linier). Dari grafik dapat
disimpulkan juga bahwa Penambahan tekanan menaikkan titik didih dan titik lebur zat.
Panci presto (preasure cooker) adalah sebuah alat memasak untuk membuat
masakan menjadi cepat matang. presto juga digunakan utuk membuat daging dan tulang
menjadi empuk dan dapat dikonsumsi. Panci ini berguna untuk mempercepat pengempukan
daging. Dengan panci ini, apabila kita membuat sop dengan panci biasa memerlukan waktu
3 jam, dengan panci ini kita hanya memerlukan waktu 1 jam saja. Daging yang biasanya
membutuhkan waktu setengah jam untuk mengempukan, dengan alat ini cukup 10 menit,
sudah empuk. Dengan cepatnya proses pemasakan makanan, maka akan menghemat
penggunaan gas.
9
Panci presto menggunakan tutup yang rapat sehingga uap air tidak dapat keluar
(lihat gambar 2.5). Pada waktu tertentu alat ini mencapai ambang batas atau standar
dimulainya perhitungan lama pemasakan. pada presto ditandai bunyi berdesing karena uap
Ketika merebus atau mengukus, maka temperatur maksimal rebusan atau kukusan
tidak akan lebih dari 1000C (pada tekanan atmosfer) selama masih terdapat air dalam fase
cair. Untuk menaikkan temperatur rebusan ini, maka perlu dinaikkan tekanan air dalam
panci, sehingga temperatur air rebusan juga akan naik. Karena bentuk panci yang tertutup,
maka tekanan air dalam panci dapat dibuat naik, sehingga temperaturnya juga naik, maka
bahan makanan yang kita letakan dalam panci presto akan lebih cepat empuk dan menjadi
Berdasarkan skema diatas dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan oleh
lingkungan kepada sistem tidak dapat dilepaskan kembali kepada lingkungan yang
dikarenankan sistem tertutup rapat, sehingga dapat disimpulkan apabila volume gas yang
berada diruang tertutup dipertahankan konstant, maka tekanan gas sebanding suhu
mutlaknya dan hal ini sesuai dengan hukum Gay Lussac untuk lebih jelasnya perhatikan
Gambar 2.7. adalah grafik tekanan terhadap temperatur pada volume konstant
untuk air. Grafik ini dinamakan diagram fasa. Dimana bagian diagram antara titik O dan C
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan panci presto bila dipanaskan, kerapatan cairan akan
berkurang dan kerapatan uap bertambah. Dimana molekul gas didalam uap bertambah dan
bergerak sangat cepat dan tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekul
tersebut kecuali selama tumbukan yang bersifat elastik dan terjadi dalam waktu yang sangat
singkat, dan tekanan dari banyaknya molekul gas didalam uap dapat diatur dengan mengatur
Sedangkan pada titik C merupakan titik kritis dimana tidak terdapatnya perbedaan
antara cairan dengan gas. Dan jika panci presto didinginkan, maka sebagian uap
mengembun menjadi cairan sewaktu bergerak kembali kekurva OC sampai zat mencapai
titik O pada gambar 2.7. dimana titik O adalah titik triple yaitu suatu titik fasa uap,cair dan
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
Memasak dengan menggunakan Panci Presto lebih cepat daripada menggunakan panci biasa
hal ini terjadi karena Panci Presto (Preasure Cooker) berkerja menggunakan prinsip hukum
Gay – Lussac dimana panas yang diserap sistem terperangkap tidak dapat keluar lagi (sistem
tertutup) sehingga tekanan didalam panci pun naik seiring dengan naiknya temperatur dan
3.2. Saran
Adapun saran dari penulis pada penyusunan koloqium ini adalah semoga dapat
menambah pengetahuan tentang bagaimana penerapan ilmu fisika pada prinsip kerja presto
dan diharapkan koloqium ini menjadi kajian awal untuk penelitian selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA