Anda di halaman 1dari 2

Dua orang anak di berusia 11 dan 2,5 sama-sama pergi ke rumah sakit dihari yang

sama dan rumah sakit yang sama dan sama-sama mendapatkan diagnosa medis yang salah,
namun nasib kedua anak ini berbeda. mira anak yang berumur 2,5 tahun yang masih bisa
sembuh dan selamat, lain halnya dengan dewa anak yang berumur 11 tahun ini malah
meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hari pertama tubuh dewa yang berumur 11 tahun panas tinggi dan muntah-muntah. Ia
lalu dibawa ke dokter. ”Kata dokter, anak tersebut hanya radang tenggorokan saja dan
mengizinkan pasien untuk pulang dan beristirahat serta minum obat yang di berikan. Di hari
kedua anak ini tak bisa tidur. Ia mengigau dan terus berkeringat, suhu tubuhnya tinggi.
Keluarganya mulai khawatir dan akhirnya memutuskan untuk membawa anaknya kembali
rumah sakit yang sama pada malam harinya, disana keluarga mengatakan diagnosa
sebelumnya kepada dokter yang memeriksa. Mereka mengatakan bahwa sebelumnya dokter
mengatakan bahwa anak mereka hanya radang tenggorokan. Dokter yang memeriksa
langsung melakukan pengkajian dan pemeriksaan ulang dan akhirnya dokter pun
mendiagnosa ulang dan setelah di diagnosa ternyata si anak menderita dbd dan harus segera
mendapatkan penanganan yang lebih serius. Dokter pun menyadari bahwa hal ini akan
menjadi masalah yang serius dan akhirnya dengan cara berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan yang lain dokter pun mulai membahas lebih serius mengenai penyakit yang dialami
oleh anak ini karena mereka merasa sudah agak terlambat membawa anak itu kerumah sakit
sekarang, karena berdasarkan pemeriksaan anak ini sudah dalam fase kritis. Namun dokter
dan perawat serta tenaga kesehatan yang lain yang ada di rumah sakit tersebut tidak langsung
menyerah mereka masih tetap berusaha semaksimal mungkin dan saling mendukung satu
sama lain unrtuk keselamatan pasien. dalam upaya penyelamatan pasien para tenaga
kesehatan membagi tugas mereka, para perawat melakukan observasi dan tindakan yang
sudah di instruksikan oleh dokter dan mereka juga harus terus melaporkan perkembangan
pasien. selain itu mereka juga mengajak pasien untuk tetap tenang dan selalu berdo’a untuk
kelancaran dan keselamatan pasien. Akhirnya setelah dilakukan tindakan-tindakan sesuai
prosedur yang ada ternyata mereka masih tidak bisa menyelamatkan pasien karena pada hari
ketiga pasien tidak lagi mengenal nama-nama saudara termasuk kedua orangtuanya dan Ia tak
bisa jalan lagi dan itu artinya pasien sedang berada di fase yang kritis dan benar 1 jam
kemudian saat keluarga mereka sudah berkumpul di rumah sakit pasien pun meninggal dunia.

Demikian pula yang terjadi pada anak perempuan berusia 2,5 tahun. Tubuh anak
panas tinggi dan muntah-muntah di hari pertama sakit. Lalu keluarga mira membawa mira
kerumah sakit dan dokter pun mengatakan bahwa mira terkena malaria dan akhirnya mira
harus segera di rawat di rumah sakit. Di hari kedua panas badan turun, namun setelah itu
muncul bintik-bintik merah pada tubuh mira dan akhirnya keluarga mulai merasa khawatir
dan langsung melaporkannya kepada perwat jaga pada saat itu. Tidak lama kemudian perwat
melakukan observasi ke pada pasien dan melihat gejalah yang muncul dan segera
melaporkannya kepada dokter dan menyampaikan gejalah-gejalah yang ada berdasarkan hasil
observasi dan dokter pun langsung meminta perawat untuk mengambil sampel darah pasien
untuk di uji di laboratorium dan setelah itu didapatkan bahwa pasien positif menderita dbd.
Sadar akan hal itu merupakan masalah dokter dan tim kesehtan yang lain langsung
mendiskusikan tindakan yang tepat yang harus di lakukan sesegera mungkin. Setelah
mendiskusikannya mereka segera melakukan tindakan kepada pasien dan melibatka keluarga
pasien daklam melakuakn tindakan dan memberikan informasi kepada pasien mengenai
penyakit yang di derita pasien. setelah di lakukan tindakan yang sesuai dengan prosedur yang
cepat dan tepat akhirnya pasien pun dapat tertolong. Dan perawat yang bertugas melakukan
observasi berkala kepada dokter pun mengatakan bahwa pasien baik-baik saj dan sudah
berangsur pulih.

Anda mungkin juga menyukai