Anda di halaman 1dari 10

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat


Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Tahun 2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Tahun 2015
Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai bahan informasi atau bahan bacaan
KATA PENGANTAR untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan para
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan PUG bidang
pendidikan di daerah, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
atau panduan dalam pengembangan PUG bidang pendidikan. Di samping

K ementerian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai


pemangku kepentingan dalam pengembangan PUG bidang pendidikan
bersama-sama dengan kementerian/lembaga terkait yang menangani
fungsi pendidikan di tingkat pusat (sesuai dengan Permendiknas No. 84
itu, untuk memperkuat kapasitas kelembagaan Kelompok Kerja (Pokja)
PUG yang sudah atau akan dibentuk di setiap daerah, maka perlu dilakukan
pembekalan terhadap anggota pokja melalui kegiatan workshop yang
difasilitasi oleh tim pokja dari pusat.
Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Pendidikan), berupaya melakukan penguatan kelembagaan Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan panduan
PUG bidang pendidikan di seluruh Indonesia melalui aktifitas Kelompok pelaksanaan workshop ini kami ucapkan terima kasih, semoga kiranya dengan
Kerja (Pokja) PUG bidang di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. terbitnya panduan ini dapat memandu para pihak dalam mempersiapkan,
melaksanakan, dan menindaklanjuti hasil pelaksanaan workshop untuk
Melalui program penguatan kapasitas kelembagaan PUG bidang pendidikan,
pengembangan dan implementasi PUG yang lebih baik.
sampai dengan akhir tahun 2014 seluruh Dinas Pendidikan Provinsi dan
sebagian besar Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia telah Jakarta, April 2015
mendapatkan advokasi, asistensi, dan sosialisasi pengarusutamaan gender Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
dalam bidang pendidikan melalui fasilitasi pelatihan dan pendampingan.
Beberapa provinsi dan kabupaten/kota menunjukkan perkembangan
yang cukup signifikan, di mana pemerintah daerah secara terus menerus
memberikan perhatian khusus terhadap implementasi PUG tersebut, Dr. Wartanto
salah satunya berupa integrasi gender dalam kebijakan/program/kegiatan NIP. 196310091989031001
pendidikan di daerah. Namun demikian, beberapa provinsi dan kabupaten/
kota mengalami kendala dan hambatan dalam mengimplementasikan PUG
Bidang Pendidikan.
Beberapa kendala atau permasalahan yang ditemui dalam implementasi
PUG bidang pendidikan di beberapa daerah, antara lain: masih kurangnya
pemahaman dan rendahnya komitmen Pemerintah Daerah dalam
mengimplementasikan PUG bidang pendidikan dalam berbagai aspek
pembangunan di bidang pendidikan, dan masih terdapatnya pemahaman yang
keliru tentang “gender”, di mana gender diidentikkan sebagai pemberdayaan
perempuan.

ii Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota iii
DAFTAR ISI A. Latar Belakang
Komitmen pemerintah untuk mengintegrasikan dan mengimplementasikan
Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan nasional sesuai
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000, mendorong Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengintegrasikan dimensi keadilan
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii dan kesetaraan gender pada seluruh tahapan dan aspek pembangunan
DAFTAR ISI............................................................................................ iv pendidikan mulai dari proses perencanaan sampai dengan evaluasi
A. Latar Belakang .................................................................... 1 pembangunan pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
B. Dasar Hukum ...................................................................... 2 sebagai pemangku kepentingan dalam pengembangan PUG bidang
C. Maksud dan Tujuan ............................................................ 3 pendidikan bersama-sama dengan kementerian/lembaga terkait yang
D. Indikator Keberhasilan ........................................................ 3 menangani fungsi pendidikan di tingkat pusat (sesuai dengan Permendiknas
E. Biaya Kegiatan ........................................................................ 4 Nomor 84 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan
F. Ruang Lingkup Kegiatan .................................................... 4 Gender dalam Pembangunan Pendidikan), terus berupaya melakukan
G. Langkah Pembentukan Pokja PUG bidang Pendidikan ....... 9 penguatan kelembagaan PUG bidang pendidikan di seluruh Indonesia
H. Penutup .............................................................................. 12 melalui aktifitas Kelompok Kerja (Pokja) PUG bidang baik di tingkat
pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Pemerintah pusat melalui
Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 menegaskan perlunya dikembangkan
strategi implementasi PUG yang lebih masif melalui perencanaan dan
penganggaran responsif gender. Untuk memperkuat kebijakan tersebut,
kemudian Menteri Dalam Negeri menerbitkan surat edaran tanggal 10
September 2013 kepada seluruh Gubernur untuk membentuk Sekretariat
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).
PUG bidang pendidikan merupakan strategi untuk mendorong
terwujudnya pendidikan yang adil dan setara dengan memperhatikan
masalah, kebutuhan, dan aspirasi perempuan dan laki-laki, baik secara
sosiokultural, geografis maupun situasi dan kondisi lainnya. Melalui
berbagai kegiatan yang terkait dengan upaya penguatan kapasitas
kelembagaan PUG bidang pendidikan terus dilakukan sejak tahun 2001.
Sampai dengan tahun 2013 seluruh Dinas Pendidikan Provinsi dan
sebagian besar Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
telah mendapatkan advokasi, asistensi, dan sosialisasi pengarusutamaan
gender dalam bidang pendidikan melalui fasilitasi pelatihan dan
pendampingan. Beberapa provinsi dan kabupaten/kota menunjukkan

iv Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 1
perkembangan yang positif, antara lain pemerintah daerah secara terus 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.02/2012 Tahun
menerus memberikan perhatian khusus terhadap implementasi PUG 2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja
melalui integrasi gender dalam kebijakan/program/kegiatan pendidikan dan Anggaran Kementerian/Lembaga;
di daerah. Namun demikian, beberapa provinsi dan kabupaten/kota 4. Permendiknas Nomor 84 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
mengalami kendala dan hambatan dalam mengimplementasikan PUG Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Pendidikan;
bidang pendidikan. 5. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tentang Pembentukan Sekretariat
Beberapa permasalahan utama ketidakberhasilan implementasi PUG Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di provinsi.
bidang pendidikan di daerah antara lain disebabkan karena:
C. Maksud dan Tujuan
1. Belum adanya payung hukum yang dimiliki pada tingkat Pemerintah
Daerah (Perda/Pergub/ Perbup/Perwal). Panduan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi dinas pendidikan provinsi
dan kabupaten/kota dalam mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan
2. Masih terdapat pemahaman yang keliru tentang “gender”, di mana
mengimplementasikan PUG bidang pendidikan di lingkungan dinas
gender diidentikkan sebagai pemberdayaan perempuan.
pendidikan dan jajarannya serta dinas/instansi terkait lainnya.
3. Rotasi atau mutasi jabatan yang cepat sehingga mempengaruhi
Secara khusus panduan ini bertujuan sebagai acuan bagi kelompok
kontinuitas implementasi program.
kerja (Pokja) PUG bidang pendidikan di dinas pendidikan provinsi dan
4. Gender focal point belum berjalan secara efektif dalam membantu kabupaten/kota untuk:
implementasi PUG bidang pendidikan.
1. menyiapkan rencana pembentukan Pokja PUG bidang pendidikan;
Menyadari pentingnya upaya peningkatan komitmen dalam
2. menyiapkan rencana pelaksanaan kegiatan workshop peningkatan
pengembangan PUG bidang pendidikan di provinsi dan kabupaten/
kapasitas kelembagaan PUG bidang pendidikan;
kota, mengidentifikasi berbagai persoalan yang dihadapi selama ini dalam
mengimplementasikan PUG bidang pendidikan, serta membangun 3. mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan gender dalam
komitmen dan merumuskan strategi pengembangan PUG bidang pembangunan pendidikan;
pendidikan, maka dipandang perlu menyelenggarakan kegiatan workshop 4. melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap jajarannya dan
peningkatan kapasitas kelembagaan PUG bidang pendidikan di provinsi satuan pendidikan;
dan kabupaten/kota. 5. meningkatkan akuntabilitas dan tata kelola pelaksanaan kegiatan
B. Dasar Hukum PUG bidang pendidikan;
1. Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender 6. melaksanakan berbagai kegiatan yang terkait dengan upaya
dalam Pembangunan Nasional; pelembagaan dan peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang
pendidikan.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di daerah yang telah diubah D. Indikator Keberhasilan
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 Indikator keberhasilan dari kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan
tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di daerah; PUG bidang pendidikan di provinsi dan kabupaten/kota adalah:

2 Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 3
1. Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota memiliki payung 1. Penguatan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung
hukum tentang pelaksanaan PUG bidang pendidikan di daerah. implementasi PUG bidang pendidikan di daerah.
2. Dinas pendidikan memiliki dokumen Perencanaan dan Penganggaran Komitmen pemerintah daerah merupakan salah satu komponen
Responsif Gender (PPRG) pada semua bidang di lingkungan dinas utama dalam pelaksanaan PUG di daerah. Pimpinan daerah
pendidikan. memiliki kewenangan untuk mengatur daerahnya secara otonom
3. Dinas pendidikan memiliki data terpilah berdasarkan jenis kelamin. meskipun tetap dengan mengacu pada rambu-rambu pembangunan
nasional. Komitmen pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
4. Dinas pendidikan memiliki kelompok kerja (Pokja) PUG bidang
yang responsif gender tercermin dari adanya peraturan dalam bentuk
pendidikan.
Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota,
5. Dinas pendidikan memiliki Gender Focal Point yang terlatih. Surat Keputusan, Surat Edaran, yang memuat tentang pentingnya
E. Biaya Kegiatan mengintegrasikan PUG dalam pelaksanaan pembangunan di daerah.
Untuk memfasilitasi kegiatan pengembangan PUG bidang pendidikan di Di samping itu perlu juga dipastikan bahwa seluruh perangkat
provinsi dan kabupaten/kota terpilih, Direktorat Pembinaan Pendidikan kebijakan tersebut telah dipahami oleh pimpinan pada setiap SKPD
Masyarakat Ditjen PAUDNI Kemendikbud tahun 2015 menyediakan di daerah dan menjadi rujukan dalam melaksanakan kegiatan di
anggaran yang digunakan untuk: masing-masing SKPD.
• Membiayai pelaksanaan kegiatan workshop peningkatan kapasitas 2. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang
kelembagaan Pokja PUG bidang pendidikan di tingkat provinsi, mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan gender.
dengan anggaran maksimal sebesar Rp.150.000.000 (seratus lima
Komitmen pemerintah daerah seperti dijelaskan di atas, secara
puluh juta rupiah).
• Membiayai pelaksanaan kegiatan workshop peningkatan kapasitas operasional dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan daerah.
kelembagaan Pokja PUG bidang pendidikan di tingkat kabupaten/ Dimensi keadilan dan kesetaraan gender yang disusun dalam
kota, dengan anggaran maksimal sebesar Rp.100.000.000 (seratus dokumen perencanaan mulai dari RPJMD, Renstra, dan Renja.
juta rupiah). Dokumen tersebut juga harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap
Mekanisme penggunaan dan pertanggungjawaban dana, menggunakan SKPD.
pola swakelola yang difasilitasi oleh Pokja PUG pusat. 3. Penguatan Kelembagaan PUG bidang pendidikan.
F. Ruang Lingkup Kegiatan Kelembagaan PUG bidang pendidikan merupakan salah satu
perangkat sistem dalam mendukung implementasi PUG di daerah.
Mengacu pada indikator keberhasilan PUG dalam pembangunan yang
Kelembagaan PUG di daerah dapat berupa Kelompok Kerja (Pokja)
ditetapkan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan
atau sebutan lain yang memiliki tugas yang sama dengan Pokja.
Perlindungan Anak, maka ruang lingkup kegiatan dengan dukungan
dana pengembangan PUG bidang pendidikan di atas, diarahkan untuk 4. Penguatan Sumber Daya Manusia (focal point) pendukung PUG
mencapai: bidang pendidikan.

4 Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 5
Gender focal point merupakan sumber daya manusia yang memiliki harus mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan melalui proses
kemampuan untuk mempengaruhi pengambil kebijakan dalam perencanaan dan penganggaraan responsif gender (PPRG). Di samping
membangun kebijakan yang responsif gender. itu, dinas pendidikan juga harus memastikan bahwa PPRG diterapkan di
5. Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender lingkungan dinas pendidikan.
(PPRG). Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, Pokja PUG di dinas pendidikan
Sesuai dengan Permendagri Nomor 67 Tahun 2011, implementasi provinsi dan kabupaten/kota memiliki tugas utama, yaitu:
PUG di daerah meliputi perencanaan dan penganggaran yang 1. Memastikan bahwa perangkat implementasi PUG bidang pendidikan
responsif gender. Wujud rumusan PPRG dimulai dari analisis telah dimiliki dan diterapkan di dinas pendidikan.
gender, penyusunan pernyataan anggaran gender, dan kerangka Perangkat implementasi yang dimaksud di atas terutama menyangkut
acuan responsif gender. PPRG yang meliputi; Dokumentasi Analsis Gender (yang dilakukan
6. Penyusunan data terpilah berdasarkan jenis kelamin untuk setiap melalui Gender Analysis Pathways atau alat analisis lainnya); Pernyataan
sasaran pembangunan pendidikan. Anggaran Gender (Gender Budget Statement); dan ToR Responsif
Gender. Namun demikian, lahirnya perangkat PPRG di atas tidak
Data terpilah merupakan data output hasil pembangunan pendidikan terlepas dari perangkat sistem PUG yang harus ada, yaitu:
yang akan menjadi dasar penyusunan kebijakan pembangunan
selanjutnya, sehingga dapat diimplementasikan secara berkelanjutan a. kebijakan yang responsif gender;
dan berbasis pada permasalahan yang dihadapi saat ini. Dengan data b. dokumen perencanaan (Renstra dan Renja);
terpilah, maka program pembangunan dapat memberikan kejelasan c. kelembagaan pokja (Pokja PUG bidang pendidikan di dinas
tentang penerima prioritas dalam pembangunan pendidikan. pendidikan);
7. Keterlibatan masyarakat dalam implementasi PUG bidang d. focal point yang terlatih; dan
pendidikan. e. data terpilah berdasarkan jenis kelamin (profil gender bidang
Masyarakat sebagai penerima manfaat dari program pembangunan pendidikan).
pendidikan, selayaknya dilibatkan dalam setiap tahapan pembangunan 2. Menyiapkan tenaga pelatih/pendamping implementasi PUG bidang
pendidikan. pendidikan.
Untuk mewujudkan indikator keberhasilan PUG bidang pendidikan di 3. Melakukan advokasi/asistensi/pelatihan/pendampingan kepada
atas, maka dinas pendidikan provinsi perlu menyiapkan sumber daya pemerintah kabupaten/kota melalui dinas pendidikan kabupaten/
yang mampu memberikan advokasi dan asistensi terhadap pemerintah kota (oleh dinas pendidikan provinsi), dan kepada satuan-satuan
(dinas pendidikan) kabupaten/kota, dan dinas pendidikan kabupaten/ pendidikan (oleh dinas pendidikan kabupaten/kota).
kota dalam menyiapkan sumber daya yang mampu memberikan advokasi Berdasarkan uraian di atas, maka tahapan atau langkah kegiatan dapat
dan asistensi terhadap satuan-satuan pendidikan. Dinas pendidikan digambarkan secara lebih rinci dalam tabel di bawah ini.

6 Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 7
RANCANGAN KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS 2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
KELEMBAGAAN POKJA PUG PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA No Kegiatan Tujuan Hasil yang Peserta Nara-
1. Dinas Pendidikan Provinsi Diharapkan, sumber
Hasil yang Nara- al:
No Kegiatan Tujuan Peserta Full day (hari I) • Meningkatkan Jumlah 20 org, • Pakar
Diharapkan, al: sumber 1. • Tersusun-
1. Full day (hari I) Menyiapkan tenaga Adanya gender Jumlah 20 org, • Pakar Jam 08.00- pengetahuan dan nya draf antara lain PUG
pelatih/narasumber focal point antara lain PUG 12.00 wawasan tentang payung terdiri unsur: Pusat
Jam 08.00 - 16.00 Sosialisasi pentingnya PUG hukum • DPRD • Pokja
yang memahami yang memiliki terdiri: Pusat
Pelatihan Gender dan advokasi dalam pembangunan PUG (Komisi PUG
implementasi PUG pemaha- • DinasPendi- • Pokja
Focal Point PUG bidang pendidikan. bidang Pendidikan) Pusat
bidang pendidikan di man yang dikan/terkait PUG
daerah utuh tentang • PSW/G PT Pusat pendidikan • Meningkatkan pendidikan, • Setda (Biro
implementasi • LSM komitmen para dan Keuangan)
PUG dalam pengambil kebijakan dokumen • Bappeda
pendidikan • Merumuskan lainnya (Sektor
berbagai bentuk • Terbentuk- Pendidikan)
2. Full day (hari II) Meningkatkan pema- Data terpilah Jumlah 20 org, • Pakar
kebijakan yang nya Pokja • BPS
haman dan keteram- bidang yang terdiri dari PUG
Jam 08.00 - 16.00 resfonsif gender PUG • Kadis Pendi-
pilan para pokja PUG pendidikan, anggota pokja Pusat
bidang dikan dan staf
Workshop bidang pendidikan dan Profil PUG bidang
pendidikan
penyusunan dan dalam menyusun profil gender bidang pendidikan
review profil gender bidang pendi- pendidikan (Lihat unsur Jam 13.00- Meningkatkan pema- Data terpilah Jumlah 20 org, • Pakar
gender bidang dikan sebagai bahan keanggotaan 16.00 haman dan keterampilan b i d a n g yang terdiri dari PUG
pendidikan acuan dalam penyusun- Pokja, dalam Workshop para pokja PUG bidang pendidikan, anggota pokja Pusat
an rencana dan prog- butir G.2) penyusunan pendidikan dalam menyu- dan Profil PUG bidang
ram pendidikan, dan profil gender sun profil gender bidang g e n d e r pendidikan
evaluasi capaian kinerja bidang pendidikan sebagai bahan b i d a n g (Lihat unsur
pendidikan berbasis pendidikan acuan dalam penyusunan pendidikan keanggotaan
gender rencana dan program Pokja, dalam
pendidikan, dan evaluasi butir G.2)
3. Full day (hari III) Meningkatkan Tersusunnya Jumlah 20 org, • Pakar
capaian kinerja pendi-
Jam 08.00 - 16.00 pemahaman dan GAP, PARG, antara lain PUG
dikan berbasis gender
keterampilan para dan TOR terdiri unsur: Pusat
Pelatihan 2. Full day (hari II) Meningkatkan Tersusunya Jumlah 20 org, • Pakar
perencana pendidikan Resfonsif • Dinas
Penyusunan Jam 08.00- pemahaman dan GAP, PARG, antara lain PUG
dalam menyusun Gender pada Pendidikan
Perencanaan dan 16.00 keterampilan para dan TOR terdiri unsur: Pusat
perencanaan dan semua bidang (Bagian
Penganggaran Pelatihan perencana pendidikan Resfonsif • Dinas Pendi-
penganggaran yang pendidikan Perencanaan)
Resfonsif Gender Penyusunan dalam menyusun Gender pada dikan (Bagian
resfonsif gender • Setda (Biro
(PPRG) Perencanaan perencanaan dan semua bidang Perencanaan)
Keuangan)
• Bappeda dan penganggaran yang pendidikan • Setda (Biro
(Sektor Penganggaran resfonsif gender Keuangan)
Pendidikan) Resfonsif • Bappeda
Gender (PPRG) (Sektor
Pendidikan)

8 Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 9
G. Langkah Pembentukan Pokja PUG bidang Pendidikan PUG bidang pendidikan” yang akan difasilitasi oleh Pokja PUG
Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang belum memiliki/ tingkat pusat.
membentuk Kelompok Kerja (Pokja) PUG bidang pendidikan, agar 9. Menunjuk petugas atau staf yang akan membantu penyelenggaraan
segera memfasilitasi pembentukan Pokja PUG bidang pendidikan, rencana kegiatan workshop, antara lain bertugas untuk:
dengan langkah sebagai berikut: a. berkonsultasi dengan Pokja PUG pusat tentang kepastian tanggal
1. Kepala Dinas Pendidikan agar segera menginformasikan dan pelaksanaan workshop;
melaporkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota tentang perlunya b. menentukan tempat/ruangan pelaksanaan kegiatan workshop;
pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) PUG bidang pendidikan. c. menyiapkan akomodasi dan konsumsi peserta kegiatan;
2. Mengidentifikasi daftar nama pejabat atau staf yang akan dilibatkan d. menyiapkan undangan kepada calon peserta kegiatan sesuai
dalam keanggotaan Pokja PUG bidang Pendidikan yang terdiri dari dengan substansi acara workshop;
unsur dinas/instansi/lembaga terkait, seperti: Dinas Pendidikan, e. menyiapkan alat dan bahan-bahan kegiatan, seperti: ATK, laptop,
Kanwil Agama, BPS, Bappeda, dan dinas/instansi terkait yang printer, LCD, kamera, spanduk dan lain-lain;
menangani fungsi pendidikan, Akademisi/Perguruan Tinggi, serta
Lembaga/Organisasi terkait. f. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan, seperti: registrasi
peserta, menunjuk pembawa acara/drigen/pembaca doa dalam
3. Kepala Dinas Pendidikan mengundang daftar nama tersebut di atas acara pembukaan kegiatan, menunjuk moderator dalam kegiatan
dalam rapat pertemuan untuk membahas dan menyepakati rencana workshop, membuat notulen kegiatan, dokumentasi kegiatan,
“Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Pengarusutamaan Gender dan lain-lain.
(PUG) bidang Pendidikan”.
g. mengadministrasikan pelaksanaan kegiatan, serta menyusun
4. Dinas Pendidikan menyusun draft Keputusan Gubernur/ laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
Bupati/Walikota tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja)
Pengarusutamaan Gender (PUG) bidang Pendidikan.
5. Mengajukan usulan draft Surat Keputusan tersebut kepada Gubernur/
Bupati/Walikota untuk disyahkan dan ditandatangani.
6. Membuat stempel Pokja PUG bidang pendidikan.
7. Segera setelah Gubernur/Bupati/Walikota mensyahkan dan
menandatangani Surat Keputusan tentang Pembentukan Kelompok
Kerja (Pokja) Pengarusutamaan Gender (PUG) bidang Pendidikan,
agar mengadakan rapat perdana untuk menyusun, membahas, dan
mengesahkan naskah atau dokumen yang diperlukan, antara lain:
rincian tugas pengurus, rencana kerja, kegiatan, dan jadwal kegiatan.
8. Merancang kegiatan “Workshop peningkatan kapasitas kelembagaan

10 Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 11
H. Penutup
Demikian panduan rencana pelaksanaan kegiatan “Workshop peningkatan
kapasitas kelembagaan PUG bidang pendidikan” ini disusun sebagai acuan
bagi para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
dalam upaya untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan pembangunan pendidikan yang responsif gender.
Untuk memperoleh informasi lebih detail tentang teknis pelaksanaan
workshop dan rencana pengembangan Pengarusutamaan Gender (PUG)
Bidang Pendidikan, dapat berkonsultasi dengan tim teknis di:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUD dan
DIKMAS
Kompleks Kemendikbud, Gedung E Lantai 8, Jalan Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta Telepon (021) 5725507 Faximile
5725039
Tromol Pos 1303 Kode Pos 10013.
Email: subditprogramdanevaluasi@yahoo.com
Website: www.paudni.kemdikbud.go.id/dikmas
Kontak person:
• Subi Sudarto (HP. 081328073128)
• Oriza Sativa (HP. 081347457064).

12 Panduan Pelaksanaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Anda mungkin juga menyukai