Anda di halaman 1dari 2

PENGAWASAN DEPOT AIR MINUM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 01 Januari 2017
Halaman : 1/2
M.Aswin Mukka Ipo
PUSKESMAS
S.Kep
WAETUNO
NIP. 19830821 200502 1 001

1. Pengertian  Depot air minum adalah usaha industry yang melakukan proses pengolahan air baku
menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen.
 Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum.
 Air baku adalah air yang sudah diproses atau belum diproses menjadi air bersih
yang memenuhi persyaratan mutu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan untuk diolah
menjadi produk air minum.
 Sampel air adalah air yang diambil sebagai contoh yang digunakan untuk keperluan
pemeriksaan laboratorium.
 Pengelolaan air minum adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk
keperluan masyarakat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pengusaha pengolah air minum dapat
lebih memahami dan menerapkan cara produksi yang baik, sehingga masyarakat tidak
dirugikan oleh beredarnya air minum dari Depot Air Minum yang tidak memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan.
3. Kebijakan SK Pimpinan Semanggang Nomor : 445/1.1.1.1/SK/SM/2016 tentang Jenis-jenis
pelayanan, penanggung jawab dan pelaksana pelayanan.
4. Referensi Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor : 651/MPP/Kep/10/2004
tentang persyaratan teknis depot air minum dan perdagangannya
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan pemeriksaan lokasi Depot Air Minum, apakah terbebas dari:
Langkah- a. Pencemaran yang berasal dari debu di sekitar Depot,
langkah b. Daerah tempat pembuangan kotoran/ sampah,
c. Tempat penumpukkan barang bekas,
d. Tempat bersembunyi/ berkembangbiak serangga, binatan kecil dan binatang
pengerat lainnya
e. Tempat yang kurang baik sistem saluran pembuangan air, dan
f. Tempat-tempat lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran.
2. Petugas memeriksa ruang proses produksi, apakah menyediakan tempat yang
cukup untuk penempatan peralatan proses produksi, karena area produksi harus
dapat dicapai untuk inspeksi dan pembersihan setiap waktu.
3. Petugas memeriksa dan mengamati konstruksi lantai, dinding dan plafon area
produksi harus baik dan selalu bersih.
4. Petugas memeriksa penerangan di area proses produksi, tempat pencucian,
pembilasan sterilisasi, pengisian gallon harus cukup terang untuk mengetahui
adanya kontaminasi produk.
5. Petugas memeriksa keadaan ventilasi harus cukup untuk meminimalkan bau, gas
atau uap berbahaya dalam ruang proses produksi.
6. Petugas memberikan masukan bahwa semua bagian luar yang terbuka harus
dilindungi dengan layar/ screen, atau pelindung lain guna untuk menghindari dan
mencegah serangga, burung, dan binatang kecil lainnya masuk ke dalam Depot.
7. Petugas mencatat dan melaporkan kepada pimpinan Puskesmas.
6. Diagram alir
7. Unit terkait Seluruh Depot di wilayah Puskesmas Waetuno
8. Dokumen
terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


No Hal Yang dirubah Isi Perubahan Mulai BerlakuTanggal

Anda mungkin juga menyukai